Bab 19

Setalah satu Minggu Ldr an. Ezar kembali kerumah dengan rasa bahagia, tidak sabar bertemu istri cantiknya. Karena, satu Minggu serasa 1 abad.

(Sayang, aku hari ini pulang. Jangan lupa dandan yang cantik nanti kita akan berangkat honeymoon ke Bali, mumpung kuliah masih libur) send Ezar.

Klunting.....

Maira langsung melihat hp nya ketika ada pesan masuk, ternyata suaminya langsung sumringah. Karena, sudah rindu berat.

(Iya, aku siap-siap dulu. Memangnya kak Ezar nggak capek habis pulang dari Jakarta langsung ke Bali?)send Maira.

(Nggak, kakak nggak capek. Malah pengen cepat-cepat berangkat ke Bali ni soalnya, sudah tidak sabar buat Ezar junior) send Ezar.

Maira tersenyum melihat balasan suaminya tercinta.

(Oke, kalau gitu aku siap-siap dulu. Hati-hati dijalan suamiku😘😘) send Maira.

( Iya makasih wife😘😘❤️) send Ezar.

Maira langsung bersiap-siap, takut nanti suaminya keburu pulang.

“ aku harus dandan yang cantik ni, untuk menyambut sayangku ” monolog Maira.

.

.

.

Hanya menunggu 1 jam Ezar pun akhirnya datang. Tak dapat di sembunyikan raut wajah bahagia Maira saat kedatangan Ezar, begitupun Ezar sudah sangat rindu dengan istri tercintanya.

“ assalamualaikum ” ucap Ezar saat memasuki rumah.

“ waalaikumsalam ” jawab Maira langsung memeluk suaminya.

“ sudah siap sayang? ” tanya Ezar.

“ sudah ” jawab Maira.

Ezar memasukkan barang bawaannya ke bagasi mobil. Setelah, menaruh barang Ezar membukakan pintu untuk istri tercintanya.

Diperjalanan Maira bercerita tentang kehidupan sehari-harinya ketika ditinggal Ezar ke Jakarta. Ezar sesekali menimpali omongan maira, dan mencium tangan maira dengan penuh kebahagiaan.

.

.

.

.

6 jam perjalanan Yogyakarta-Bali Alhamdulillah sampai juga di villa yang dipesan. View villa dari dalam kamar sangat bagus.

Maira dan Ezar masih tidur saking capeknya perjalanan. Apalagi, Ezar yang baru datang dari Jakarta langsung berangkat menuju ke Bali.

“ ya Allah jam berapa ini, aku ketiduran sehabis sholat subuh ” batin Maira.

“ kak Ezar masih tidur, pasti capek banget. Aku pesan makanan dulu aja, makannya nanti pas kak Ezar bangun ” monolog Maira.

Maira ke kamar mandi dulu baru keluar villa untuk memesan makanan. Karna, udah hampir mau dhuhur mereka belum makan.

“ mbak, beli nasi goreng 2 porsi, air putih besar 2, tahu krispi 2 porsi, sama stik ayam nya 2 porsi ” ucap Maira.

“ baik, mbak ditunggu ya ” jawab si penjual makanan.

Maira menunggu hingga 15 menit akhirnya, pesanannya udah selesai. Maira buru-buru kembali ke villa lagi takut suaminya bangun.

.

.

.

.

Hari terakhir Maira dan Ezar di Bali, mereka mengeksplorasi destinasi terakhir. Tak lupa, mereka juga pergi ke tempat oleh-oleh.

“ makasih ya kak, sudah mengajak ke Bali. Semoga rezekinya makin lancar ” ucap Maira memeluk Ezar.

“ sama-sama, aamiin aamiin ya rabbal alamin. Sudah kewajibanku untuk membahagiakan mu sayang ” jawab Ezar mencium ubun-ubun kepala Maira.

Sepulang dari wisata terakhir. Kini Maira dan Ezar menuju ke tempat oleh-oleh. Mereka, akan memberikan oleh-oleh ini ke para orang tua, dan Sisi.

**

Dirumah, Sisi sedang asik membantu orang tuanya di restorannya. Sisi berniat ingin menggantikan mengelola restoran tapi, nanti setelah lulus kuliah. Untuk saat ini belajar dulu.

.

.

.

“ ma, kakak sekarang kok nggak pernah kesini ya ma? ” tanya Sarah ke mama Fatim.

“ berfikir positif saja nak, mungkin kakakmu sedang berlibur” jawab mama Fatim.

“ iya ma, tapi ya setidaknya menanyakan kabar gitu Lo ma. Mentang-mentang udah punya suami lupa sama kita ” balas Sarah.

“ sabar, biarkan kakakmu sekarang sudah berkeluarga ” ucap mama Fatim.

Sarah hanya diam mendengar jawaban mamanya. Sarah, akhirnya memutuskan melihat postingan di sosial media, dan Sarah melihat postingan kakaknya yang sedang berlibur di Bali.

( Wah, ada yang liburan ni! Makanya udah lupa sama orang yang pernah ada disaat suka dan duka ) send Sarah.

Selang 30 menit Maira membalas pesan adiknya.

( Nggak bermaksud lupa dek, maaf ) send Maira.

Klunting...

Sarah yang tau jawaban kakaknya merasa geram, disaat mamanya sakit juga tak menengok.

(Terus apa kalau nggak mengabaikan, coba kakak lihat pesanku yang dulu pas waktu mama sakit, apa kakak kesini menengok mama? Nggak, kan! Jangan lupain mama ya kak, ingat! Yang membesarkan hingga kakak menjadi seperti ini juga karna mama ) send Sarah.

“ kenapa sekarang Maira nggak pernah menanyakan kabarku ” batin mama Fatim meneteskan air mata.

Maira membaca pesan adiknya langsung menangis, maira baru ingat kalau adiknya sempat telfon juga berkali-kali. Maira baru menyadari kesalahannya, ternyata setelah menikah dia sering mengabaikan mamanya justru lebih sering berkabar dengan mertuanya.

(Maafin kakak dek, kakak nggak pernah sedikitpun mengabaikan mama. Cuma waktu itu kakak nggak pernah pegang hp ) send Maira.

( Halahh, nggak mungkin kakak nggak pegang hp. Orang tiap hari kakak sering menanyakan kabar bundanya kak Ezar, nggak usah mengelak tiap mama ketemu bundanya kak ezar selalu menceritakan kakak yang tiap hari menanyakan kabar. Ingat kakak lahir di rahim mama bukan rahimnya bundanya kak ezar ) send Sarah.

Sarah sangat geram dengan kakaknya yang sudah mulai berubah. Saat Sarah keluar kamar, Sarah melihat mamanya menangis. Sarah sedih melihat mamanya sedih.

“ jangan menangis ma, ingat masih ada aku yang akan bahagiakan mama, mama siap-siap besok kita berlibur berdua ke Bandung ” ucap Sarah sambil menenangkan mamanya yang menangis.

“ makasih ya nak, udah selalu menghibur mama ” jawab mama Fatim memeluk Sarah.

.

.

.

Di Bali Maira sedih memikirkan ucapan adiknya yang menusuk ulu hati. Tapi, adiknya juga tidak sepenuhnya salah.

“ kamu kenapa sayang kok sedih? ” tanya Ezar.

“ nggak papa Kak ” jawab Maira.

“ nggak usah bohong deh sama kakak, apa gara-gara ucapan Sarah kamu sedih? ” tanya Ezar lagi.

“ kakak tau darimana? ” tanya balik Maira.

“ nggak sengaja kakak tadi lihat balasannya Sarah yang terakhir ” jawab Ezar.

Maira menangis di pelukan Ezar, maira menceritakan pesan Sarah.

“ kamu nggak usah menangis sayang, mama pasti tau kalau kita sedang bulan madu ” ucap Ezar menenangkan Maira.

.

.

.

.

Sarah dan mama Fatim bersiap-siap menuju Bandung. Sarah sudah memesan mobil untuk berangkat menuju villa dekat Ciwidey.

“ sudah siap ma? ” tanya Sarah.

“ sudah nak ” jawab mama Fatim.

Mama Fatim dan Sarah berangkat menuju villa dulu istirahat kemudian besoknya baru pergi ke wisata.

.

.

.

.

“ sudah dibereskan semua? ” tanya Ezar.

“ sudah, kak ” jawab maira.

Mereka akan bersiap-siap pulang ke rumah. Bentar lagi, kuliahnya sudah mulai masuk.

“ ayok sayang ” ajak Ezar.

Maira dan Ezar menuju ke pelabuhan. Sebenarnya mau naik pesawat, tapi Maira lebih memilih naik kapal.

.

.

.

.

Sarah dan mama Fatim sudah sampai di villa Bandung. Mama Fatim dan Sarah istirahat terlebih dahulu sebelum besok, mengeksplorasi kota Bandung.

“ mama istirahat ya, biar besok kuat jalan-jalannya ” canda Sarah.

“ hahaha siap, kamu mandi dulu baru nanti kamu menyusul mama tidur ya ” ucap mama Fatim.

Sarah mengacungkan jempolnya, kemudian pergi ke kamar mandi sudah gerah banget.

Selesai mandi Sarah langsung tidur bersama mamanya tersayang.

.

.

.

.

Sedangkan Maira dan Ezar sudah sampai rumah, rencananya besok mau berkunjung ke mamanya dulu sambil memberi oleh-oleh mamanya dan adiknya. Karena, sudah lama tidak berkunjung ke rumah mamanya. Maira sudah rindu masakan mamanya.

Maira, tidak di beritahu Sarah, kalau mama Fatim dan Sarah sedang tidak dirumah. Maira juga tak telfon mamanya pikirnya, besok juga ketemu.

.

.

.

Sedangkan dibandung mama Fatim dan Sarah jalan-jalan ke Ciwidey dan nanti akan menikmati sate kelinci di dekat Ciwidey.

“ yok ma kita foto dulu ” ajak Sarah.

Mama Fatim dan Sarah foto bersamanya. Mengabadikan moment berdua dengan mamanya.

Sarah juga mengupload fotonya.

(Masya Allah jalan-jalan ni, makanya tadi kakak ke rumah nggak ada ) send Maira.

Klunting.....

Sarah melihat siapa yang mengirim pesan ternyata kakaknya, Sarah mengabaikan pesan kakaknya.

.

.

.

Tok tok tok

“ assalamualaikum ” ucap Maira dan Ezar bersamaan.

Sudah tiga kali Maira dan Ezar mengucap salam namun hasilnya nihil, Tidak ada sahutan sama sekali. Maira berniat menghubungi adiknya tapi, yang dilihat adiknya sedang jalan-jalan dengan mama nya.

“ kita kerumah bunda aja kak, aku tadi lihat statusnya Sarah sedang jalan-jalan ” ucap Maira sendu.

“ iya, ayok. Kamu nggak usah sedih besok kita kesini lagi ” jawab Ezar.

Maira dan Ezar pergi dari rumah mamanya. Karena, tidak ada dirumah. Maira agak kecewa melihat adiknya jalan-jalan namun tidak mengabari terlebih dahulu. Untungnya, ada Ezar yang selalu menghibur.

.

.

.

Sarah dan mama Fatim sudah selesai jalan-jalannya sekarang waktunya kembali ke rumah.

“ makasih ya sayang sudah mengajak jalan-jalan mama ” ucap mama Fatim mencium kening Sarah.

“ sama-sama mah, bahagia terus ya mah ” ucap Sarah.

Mama Fatim dan Sarah sedang perjalanan pulang. Diperjalanan pulang mama Fatim ditelfon Maira, tapi mama Fatim mengabaikan telfon anaknya.

Ada rasa kecewa justru anaknya lebih sering menanyakan kabar mertuanya daripada menanyakan kabar dirinya. Bukan iri tapi, biar seimbang gitu ya.

.

.

.

.

Sedangkan, dirumah bunda Ima maira diterima dengan baik oleh mertuanya. Ada rasa sedih ketika maira menelfon mama nya tidak di angkat. Ezar menyadari kesedihan istrinya tapi belum waktunya bertanya.

“ menginap disini saja sayang ” ucap bunda Ima.

“ iya ma, kita memang menginap kok, sekalian besok ke rumah mama ” jawab Maira.

“ iya, mama mu sedang tidak dirumah apa gimana? Kamu kok sedih nak? ” tanya bunda Ima.

“ tidak ada Bun, mama sama Sarah sedang jalan-jalan ke Bandung ” jawab Maira.

“ nggak papa, besok kayaknya udah sampai. Soalnya tadi bunda lihat story mamamu kok sedang perjalanan pulang ” balas bunda Ima.

Maira tidak tau harus bersikap apa ketika dirumah mamanya, ditelfon aja nggak di angkat, maira mengirim pesan ke adiknya juga nggak dibalas. Tapi, Alhamdulillah maira mempunyai mertua yang sudah menganggap dia seperti anaknya sendiri.

.

.

.

.

Dirumah Sarah dan mama Fatim istirahat. Mereka full tidur karna sudah makan, mama Fatim dan Sarah sangat capek 5 hari berwisata sangat menyenangkan walaupun melelahkan.

Tok tok tok

“ assalamualaikum mama, Sarah ” ucap Maira dan Ezar.

“ assalamualaikum ” ucap Maira.

“ waalaikumsalam iya bentar” jawab mama Fatim.

“ silahkan masuk nak ” mama Fatim mempersilahkan Anak dan menantunya.

Mama Fatim pun pergi ke dapur membuatkan minuman anak dan menantunya itu.

“ silahkan diminum dulu nak, maaf tadi mama tidur makanya tidak dengar ” ucap mama Fatim.

“ iya, ma nggak papa. Sarah kemana ma? ” tanya Maira.

“ tidur, kecapekan dia ” jawab mama Fatim.

“ gimana kabarnya ma? ” tanya Ezar.

“ Alhamdulillah baik nak, kalian gimana? ” tanya balik mama Fatim.

“ Alhamdulillah ma sehat ” ucap Ezar dan Maira bersamaan.

Sarah akhirnya terbangun karena, terdengar orang berbicara dari luar. Sarah langsung menghampiri mamanya kedepan.

Setelah Sarah Salim ke dua kakaknya, Sarah ke kamar mandi seharian belum mandi.

Mama Fatim bersama anak dan menantunya bercerita, maira dan Ezar meminta maaf ke mama Fatim karena, tidak pernah mengabari.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!