Sejak pada saat itu Ezar mengungkapkan perasaannya ke Maira, Ezar lebih terlihat murung, jarang makan, dan terlihat kurus.
Waktu mengendarai mobil Ezar melamun. Alhasil, dia hampir kecelakaan beruntun dia menghindari truk yang ada di depannya dan dia memilih banting setir sehingga terjadi kecelakaan tunggal.
“ Assalamualaikum apa benar ini dari keluarga Ezar, ini dari rumah sakit harapan saya ingin memberitahukan bahwa Ezar dirawat di rumah sakit karna mengalami kecelakaan ” ucap resepsionis rumah sakit dengan panjang lebar.
Bunda Ima langsung memutus panggilan, bunda Ima menangis histeris mendengar anaknya kecelakaan.
“ sabar Bun, ayo kita pergi ke rumah sakit ” ucap ayahnya Ezar.
Bunda Ima hanya menganggukkan kepala dan langsung berangkat ke rumah sakit.
Bunda Ima dan suaminya menunggu Ezar di depan ruang operasi, Ezar harus di operasi karena, banyak darah yang keluar takutnya nanti kekurangan darah.
.
.
.
“ Ra Lo tau nggak, kak Ezar habis kecelakaan! ” ucap Sisi.
“ ha? Apa? Kak Ezar kecelakaan! ” tanya ulang Maira dengan tidak percaya.
“ iya ” jawab Sisi.
Dengan gemetar Maira membaca berita di hp sahabatnya.
Deg.
“ innalilahi kak Ezar kecelakaan tunggal. Aku harus Kesana, iya aku harus Kesana ” monolog Maira dengan bingung dan takut kehilangan.
“ Si, aku mau ke rumah sakit kamu ikut nggak? ” tanya Maira.
“ iya ayo aku temeni ” jawab Sisi.
Maira dan Sisi berjalan cepat menunggu angkot untuk menuju ke rumah sakit, Maira tidak merhatiin Pakaiannya gimana. Karena dia bingung pikirannya harus segera cepat kesana.
Sesampai di rumah sakit, Maira dan Sisi langsung menemui orang tua Ezar.
“ bundaaaaa, yang sabar ya. Semoga kak Ezar cepat sadar ” ucap Maira sambil berpelukan sama bunda Ima.
“ makasih ya nak udah datang ” ucap bunda Ima ke Maira dan Sisi.
Terkadang cinta bisa membuat bahagia, terkadang cinta juga bisa membuat sedih, kecewa, dan terluka.
“ aku harap kak Ezar cepat sembuh, menyesal sudah menghindari kamu kak ” monolog Maira.
Maira memantau perkembangan Ezar dari bunda Ima. Karena, Maira tidak bisa berkunjung terus ke rumah sakit. Yang terpenting doanya selalu menyertai.
.
.
.
.
Keadaan Ezar masih sama, masih terbaring Lemas dan masih koma. Tak tau sampai kapan Ezar koma.
“ _Asyhadualla Ilaha illahallah wa asyhadu Anna muhammadar rasulullah_ ” ucap Ezar saat di bawah alam sadarnya.
Satu kalimat yang berhasil diucapkan ketika masih koma, orang tua dan para medis terharu mendengarkan Ezar membaca dua kalimat syahadat.
“ Yah, Ezar yah Masya Allah bunda nggak salah denger kan yah? ” tanya bunda Ima.
“ iya Bun, ayah denger kok. Tidak menyangka ya Bun Ezar mengucapkan dua kalimat syahadat di bawah alam sadarnya ” jawab Ayah.
Akhirnya, ayahnya Ezar memanggil dokter untuk memeriksa Ezar.
Tidak berapa lama, tim para medis masuk ke ruangan Ezar.
“ Masya Allah Alhamdulillah ini mukjizat dari Allah, sudah ada perkembangan lebih baik. Insyaallah akan segera sadar ” ucap sang dokter.
“ Alhamdulillah ya Allah, terimakasih ya dok ” ucap orang tua Ezar.
“ sama-sama kalau gitu saya permisi dulu ya buk, pak ” balas sang dokter.
.
.
.
.
Setelah seminggu Ezar mengucapkan dua kalimat syahadat di bawah alam sadarnya. Ternyata Ezar sudah mulai membaik tapi, belum sadar juga.
“ Bun Ezar sadar Bun ” ucap Ayah sambil menggoyangkan bahu istrinya.
Bunda Ima terbangun dari tidurnya karena, mendengar ucapan sang suami.
“ Masya Allah Alhamdulillah akhirnya anakku sadar ” ucap bunda Ima meneteskan air matanya.
“ bunda, ayah ” ucap Ezar lirih.
“ kenapa nak? Mau apa? ” tanya bunda Ima.
“ minum ” jawab Ezar.
“ bentar Bun ayah panggil dokter dulu ya! ” ucap Ayah.
Sang ayah langsung keluar ruangan untuk memanggil pak dokter untuk memeriksa anaknya yang sudah sadar.
Pak dokter pun bergegas untuk menuju ke ruangan Ezar.
“ Alhamdulillah tinggal proses pemulihan ” ucap sang dokter dan dokter pun pamit keluar karena, ada pasien yang memerlukan bantuannya.
“ yah, Bun tuntun aku mengenal Allah ” ucap Ezar.
“ kamu serius nak ingin mengenal Allah? ” tanya sang bunda.
“ iya Bun ” ucap Ezar dengan senyum manisnya.
“ cepat sembuh dulu ya sayang, nanti insya Allah bunda kenalkan ke ustad untuk membaca syahadat ” jawab bunda Ima.
Ezar hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum. Ezar benar-benar niat karena Allah bukan karna Maira ataupun yang lain.
Pada saat Ezar masih koma, Ezar mimpi bertemu kakeknya. kakeknya mengatakan “ cucuku yang paling ganteng. mumpung belum terlambat nak, segeralah masuk Islam tapi, niat karena benar-benar karena Allah bukan karna cinta. kalau jodoh juga pasti nggak kemana ” .
mimpi Ezar terasa nyata, sampai tak sadar ketika masih berada di alam sadar Ezar mengucapkan dua kalimat syahadat begitu lancar dan meneteskan air mata.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Mukmini Salasiyanti
maaf thor..
ceritanya sdh bagus..
tp kykny blm dpt greget. nya.... ☺
2023-11-12
0
Setiaji Muhammad
bagus lanjutkan eizat
2023-11-10
1