Bab 16

Sisi kesepian di asrama, biasanya mereka duduk disini tempat favorit mereka berdua.

“ sepi banget, biasanya aku dan Maira duduk disini ” ucap Sisi sedih.

Walau masih bisa bersama di kampus, tapi sisi merasa kehilangan. Terbiasa apa-apa berdua sekarang dia sendirian.

.

.

.

.

Setelah beberapa bulan libur kuliah. Kini, waktunya kembali aktivitas seperti biasanya.

“ sayang, ayo sarapan habis itu kita berangkat nanti aku telat Lo ” ucap Maira.

“ iya, ayo ” jawab Ezar.

Wahh sekarang dimasakin istri, biasanya bunda yang selalu masakin.

“ wahh enakk bangettt masakan istri akuu ” ucap Ezar.

“ makasih ya sayang ” sambung Ezar.

“ sama-sama, silahkan dimakan ” suruh Maira.

Maira dan Ezar sarapan bersama, tidak ada yang bicara waktu makan. Hanya, ada dentingan sendok yang terdengar. Maira sudah terbiasa kalau makan tidak bersuara jadi bisa menikmati makanan tersebut.

.

.

.

.

Berbeda dengan Sisi menikmati sarapan sendiri. Karena, adik-adik yang tinggal di asrama sudah berangkat ke sekolah.

“ siap-siap duluu habis itu langsung berangkat daripada sendirian disini ” monolog Sisi.

Sisi pun bersiap-siap untuk berangkat ke kampus. Hari pertama masuk setelah liburan takut telat matkul pertama dosen killer.

.

.

.

.

Maira dan Ezar sudah sampai di kampus. Tapi, Maira menunggu sahabatnya di taman kampus.

“ aku langsung menuju ruangan dulu ya, kamu mau bareng aku apa nunggu Sisi? ” tanya Ezar.

“ aku nunggu Sisi nggak papa kan kak ” jawab Maira.

“ nggak papa, kesana dulu ya sayang ” balas Ezar, kemudian Maira mencium tangan Ezar dengan penuh kasih sayang. Ezar pun membalas dengan mencium kening Maira.

Tak lama dari itu Sisi sudah nampak, maira pun segera menghampiri sahabatnya.

“ heiii ” ucap Maira.

“ aaaa kangenn bangettt ” ucap Sisi sambil memeluk Maira erat.

Maira tertawa melihat tingkah sahabatnya.

...****************...

Sedangkan dirumah, mama Fatim sedang tidak enak badan sejak 3 hari yang lalu, Sarah sudah mengajak berobat tapi mama Fatim tidak mau.

“ ma, ayok kita ke dokter biar mama cepat sehat ” ucap Sarah.

“ nggak usah, mama hanya sakit kepala saja ” balas Mama Fatim.

“ kalau gitu aku telfon kakak ya ma, biar kesini ” jawab Sarah.

“ nggak usah, nanti kakakmu malah sedih mendengar mama sakit ” balas mama Fatim.

“ yaudah, kalau itu keinginan mama ” jawab Sarah.

.

.

.

.

Setelah mengikuti 3 mata kuliah, Maira berjalan ke kantin sembari menunggu sahabatnya. Perutnya sudah minta di isi.

“ udah nunggu dari tadi Ra?” tanya Sisi.

“ baru kok si ” jawab Maira.

“ kamu, nggak makan bareng kak Ezar? ” tanya Sisi.

“ nggak, kak Ezar ada kerjaan aku disuruh nemeni kamu ” jawab Maira.

Asyik bercerita tiba-tiba Rara datang dan menumpahkan kuah bakso ke Maira.

“ byurrr... Ups sengaja ” ucap Rara.

“ panass panas ” ucap Maira.

Sisi langsung membawa Maira ke klinik takut sahabatnya kenapa-kenapa.

“ gimana dok keadaan Sahabat saya? ” tanya Sisi.

“ kulitnya melepuh akibat, terkena kuah yang panas. Jadi di olesi salep biar cepat kering ” jawab dokter.

Tak berapa lama Ezar datang dengan raut wajah cemas, mendengar istrinya disiram mantannya.

“kamu gimana sayang? ” tanya Ezar.

“ nggak kenapa-kenapa kok kak, hanya melepuh saja ” jawab Maira.

“ maafkan aku yang lalai menjagamu ya ” ucap Ezar sambil mencium kening Maira.

“ ehemmmm..... ” Dehem Sisi.

“ hehe maaf ya, ku kira tidak ada orang ” jahil Ezar.

“ makasih ya si, sudah cepat menangani istri ku ” ucap Ezar.

“ iya, sama-sama ” jawab sisi.

Ezar tidak terima istrinya diperlakukan seperti itu sama Riri. Ezar langsung menemui Rara.

“ maksut Lo apa nyiram istri ku, dasar nggak ada otak ” hina Ezar.

“ ya kamu yang apaan, dia nggak pantas jadi istri mu yang pantas itu aku ” ucap Rara.

“ jangan mimpi, dia lebih pantas jadi pendamping hidupku dibandingkan kamu ” jawab Ezar.

Ezar langsung melaporkan kejadian tersebut ke dekan. Riri mendapat skor selama 1 bulan.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***