Rasa syukur tak terhingga di hati kedua orang tua Ezar. masih tidak menyangka dengan keputusan anaknya, yang ingin memeluk agama Islam. Akhirnya, doa yang selalu dipanjatkan terkabulkan.
“ nak, kamu mau masuk Islam. tapi, bukan karna Maira kan? ” tanya bunda Ima.
“ bukan Bun ” jawab Ezar.
“ mintak tolong jangan kasih tau soal ini ke Maira ya, Bun! ” sambung Ezar.
Bunda Ima hanya mengangguk dan tersenyum, melihat anaknya yang sudah siap masuk Islam. tidak pernah menyangka jika Ezar akan masuk Islam.
.
.
.
Setelah mengalami koma yang cukup lama. Alhamdulillah Ezar berangsur membaik sehingga, sudah diperbolehkan pulang ke rumah.
hari ini Ezar di dampingi orang tuanya menuju ke mualaf center yang lokasinya tidak begitu jauh dari rumahnya. Raut bahagia tercetak jelas di wajah orang tua Ezar.
di mualaf center Ezar akan mengucapkan dua kalimat syahadat sekalian belajar ilmu agama. jika, setiap Minggu Ezar akan berangkat ke Gereja sekarang, setiap hari Ezar akan menjalankan sholat 5 waktu.
prosesi pengucapan kalimat syahadat begitu menegangkan. tapi, Alhamdulillah berjalan dengan lancar. tangisan haru yang tidak bisa terbendung oleh orang tua Ezar. semoga Ezar selalu Istiqomah dalam menjalankan kewajiban-kewajibannya.
“ Masya Allah Alhamdulilah, akhirnya kamu masuk Islam nak. semoga selalu Istiqomah ya nak, dalam menjalankan kewajiban-kewajiban yang diperintahkan oleh Allah ” ucap bunda Ima dengan berpelukan.
“ selamat ya nak, semoga selalu dimudahkan dalam mendekatkan diri kepada Allah ” ucap sang ayah.
“ terimakasih ya ayah, bunda. sudah mensuport Ezar sudah membersamai Ezar hingga dititik ini. Ezar masih tidak menyangka bakalan masuk Islam. Ezar akan belajar dengan rutin agar bisa menjadi imam yang baik seperti ayah ” balas Ezar, mereka berpelukan bertiga.
Sungguh keluarga idaman semua orang. Memiliki keluarga yang harmonis, saling mendukung, dan penuh kasih sayang.
Sudah lima bulan pasca Ezar memeluk agama Islam. Semua kompak tutup mulut, hubungan Maira dan Ezar sudah membaik. Seperti janjinya waktu Ezar koma, Maira akan menganggap Ezar sahabat atau kakaknya.
.
.
.
“ Ra, ini ada titipan dari bunda ” ucap Ezar.
“ makasih kak, titip salam ke bunda bilangi terimakasih banyak ” balas Maira.
Maira berbinar melihat paper bag yang dikasih bunda Ima. Sudah dipastikan, pasti isinya makanan lumayan buat nutrisi asupan Maira.
Terkadang, Ezar inisiatif membelikan makanan tapi, Ezar selalu mengatasnamakan bundanya.
“ oh rupanya disini berduaan. Dicari daritadi nggak ada! ” ucap Sisi ketus.
“ tadi nggak sengaja papasan sama kak Ezar ” jawab Maira.
“ wah! bau-bau makanan ni, bagi-bagi dong Ra! ” balas Sisi sambil tertawa.
“ ini kiriman dari bunda Ima. Izin dulu sama yang bawa ” titah Maira.
“ makan aja nggak papa, bunda pasti ngizini ” ucap Ezar.
“ Masya Allah, udah tampan baik hati pula ” canda Sisi.
“ tau kalau dipuji, tadi tak bawakan satu truk ” balas Ezar tapi, tetap dengan ekspresi yang Sama datar.
Maira dan Sisi tertawa terpingkal-pingkal melihat ekspresi wajah Ezar.
“ baru tau ini aku, bercanda tapi wajah tetap datar ” ucap Maira.
Maira mengambil ponsel untuk melihat jadwal yang sudah keluar.
“ wih! Sekarang sudah langsung nama kak Ezar ya, bukan prof. Rizal lagi ” ucap Maira.
“ wahh iya ni, selamat kak ” ucap Sisi.
“ apaan sih, itu baru pengganti dosen doang ” jawab Ezar.
.
.
.
.
“ bunda Maira bulan depan ulang tahun ” ucap Ezar.
“ apa rencana kamu nak, di hari ulang tahun Maira? ” tanya bunda Ima.
“ kalau Ezar melamar Maira, direstui nggak Bun sama mama Fatim? ” tanya balik Ezar.
“ insyaallah direstui kok ” jawab bunda Ima.
“ kalau bunda sama ayah gimana, kalau aku melamar Maira? ” tanya Ezar.
“ bunda sama ayah setuju, yang penting kamu komitmen sama ucapanmu ” jawab Bunda Ima.
“ kalau gitu, lusa kita ke rumah mama Fatim gimana Bun? ” tanya Ezar.
“ nggak papa, bunda sama ayah ma siapp ” jawab bunda Ima.
Justru bunda Ima tidak sabar menjadikan Maira menantunya, Maira menantu idaman orang tua Ezar. Dari awal bertemu Maira, bunda Ima sangat menyukai Maira bukan karna parasnya aja yang cantik tapi, sopan santun, bertutur katanya lemah lembut.
.
.
.
.
Hari ini ulang tahun Maira, Ezar bersama orang tuanya akan menuju ke asrama memberikan surprise ke Maira, mama Fatim dan Sarah sudah di asrama sejak tadi. Kini, hanya menunggu kedatangan Ezar dan orang tuanya saja.
“ assalamualaikum semuanya ” ucap bunda Ima, ayah, dan Ezar bersamaan.
“ waalaikumsalam ” jawab mama Fatim, Sarah, maira, dan Sisi bersamaan.
“ maaf ya nunggu kita lama ” ucap bunda Ima.
“ nggak papa mbak ” jawab mama Fatim.
Setelah berbincang-bincang kini, ke tujuan awalnya yaitu Ezar akan melamar Maira. Ezar deg-deg an parah lebih enak menyampaikan materi seminar.
“sebelumnya maaf, selain memberi surprise ke Maira perwakilan saya wali dari Ezar ingin menyampaikan niat anak saya melamar Maira. Silahkan sayang sampaikan niat baikmu ke Maira dan orang tuanya ” ucap ayah panjang lebar.
“ maaf kalau lancang, sebelum ulang tahun mu aku bersama orang tuaku sudah menghadap ke mama Fatim untuk meminangmu. Maira, maukah kamu menemaniku sepanjang hidup dan menjadi pendamping hidupku? ” tanya Ezar ke Maira dengan rasa deg-deg an banget hehehe.
Maira melihat ke arah mamanya, mamanya tersenyum mengangguk. Tidak terasa ternyata, anak gadisnya udah ada yang melamar.
“ bismillah apapun jawabannya semoga kak Ezar terima ya, iya saya mau menemani sisa hidup kak Ezar ” jawab Maira dengan antusias.
Para orang tua, adik, dan sahabatnya tersenyum bahagia. Walaupun, maira masih butuh penjelasan dari Ezar. Bukannya, beda keyakinan tapi kok berani melamar dihadapan orang tuanya Maira. Tapi, Maira mengurungkan niatnya untuk bertanya. Suatu saat, pasti Ezar memberikan penjelasan.
“ gimana kalau 2 Minggu lagi kita adakan lamaran resmi? ” ucap bunda Ima.
“ iya, mbak bisa nanti biar Maira nya izin ke pihak asrama ” balas mama Fatim.
“ Alhamdulillah, tidak menyangka akhirnya kita akan menjadi besan ” ucap bunda dan ayah Ezar bersamaan.
Semua yang di situ tersenyum haru melihat Maira tunangan sama Ezar.
“ uhuyy akan jadi calon manten nii! ” canda Sisi.
“ cinlok nii ceritanya yang sering apa-apa bareng ” sambung Sisi.
Semua tertawa melihat Sisi menggoda Maira dan Ezar. Ternyata, Si kulkas 12 pintu cair karna ada pawangnya sekarang hahahaha.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Setiaji Muhammad
gasken eizar
2023-11-10
2