Bab 7

Hari ini Maira ada jadwal kuliah. tapi, Maira memprediksi jika Ezar akan memberi hukuman karna Maira telat. Akibat begadang semalam Maira tidak bisa bangun pagi.

setelah mengikuti rangkaian kuliah, Maira menghela nafas. Maira sangat bosan ketika yang ngajar Ezar, karena orangnya sangat disiplin banget.

“ oke, cukup materi hari ini semoga bermanfaat buat kalian semua. bagi, yang tadi telat silahkan menuju ke ruang BEM. terimakasih selamat istirahat ” ucap Ezar sambil mengakhiri kelasnya hari ini.

“ duh, apes hari ini harus menghadap dosen sokk cool ” gerutu Maira.

“ semangat Ra, jodoh kali Ra makanya selalu didekatkan ” goda Nana teman Maira sekelas.

“ naudzubillah, jangan Sampek dehh jodoh ” jawab Maira.

Maira berjalan menuju ruangan BEM. hukuman apa yang diberikan Ezar nanti.

“ bismillah aja lah, semoga hukumannya ringan ” batin Maira.

tok tok tok tok

“ silahkan masuk ” Ezar mempersilahkan Maira untuk masuk menuju ruangannya.

“ Heem, kenapa kamu hari ini terlambat? ” tanya Ezar dengan wajah tegasnya.

“ maaf, kak tadi malam kemalaman tidurnya akibat.... ” jawab Maira.

“ akibat ghibah ” sahut Ezar.

Maira hanya diam, karena percuma toh dijelaskan hasilnya akan sama tetap mendapat hukuman. jadi, biarlah dosennya suka-suka kalau bilang.

“ karna kamu terlambat jadi, nanti bantu mengerjakan agenda untuk Dies natalis fakultas yang akan diselenggarakan bulan depan. dan, mengerjakannya juga membutuhkan waktu yang lama ” ucap Ezar dengan enteng.

“ tapi, kan aku nggak bisa pulang sampai malam kak. Kakan kan tau saya tinggal di asrama ” sanggah Maira yang tidak terima dengan ucapan Ezar.

“ nanti tak kasih surat izin bisa dititipkan ke temanmu ” jawab Ezar.

Tak lama lagi Maira keluar dari ruangan BEM. Maira segera melangkahkan kaki menuju kelas sahabatnya.

.

.

.

“ nih, surat izinnya ” ucap Ezar.

“ oh iya kak ” jawab Maira.

Tidak ada percakapan basa basi dari keduanya, Ezar segera menuju ke ruangannya untuk menyelesaikan tugas-tugasnya, sedangkan Maira langsung pergi untuk menemui sahabatnya.

“ Dorrrr! ” ucap Maira sengaja mengagetkan sahabatnya yang sedang melamun.

“ ya Allah ni anakkk, kaget tau Ra ” jawab Sisi ketus.

“ ya maafkan sahabatmu yang comel ini ” balas Maira dengan kekehan kecil.

“ nih, aku mau nitip surat izin pulang telat ” ucap Maira sambil menyodorkan amplop coklat.

“ surat izin apa ini Ra? ” tanya Sisi.

“ aku dapat hukuman disuruh membantu mengerjakan agenda Dies natalis bulan depan ” jawab Maira.

“ sama siapa? ” tanya Sisi lagi.

“ sama bapak dosen Ezar idaman kaum hawa ” jawab Maira.

.

.

.

.

Adzan Maghrib sudah berkumandang Maira siap-siap ke mushola untuk melaksanakan kewajibannya.

“ kak Ezar nggak iku sholat dulu? ” tanya Maira.

“ maaf, saya non muslim ” jawab Ezar.

“ ha? Masak si kak? Jangan bercanda deh kak orang bunda sama om agama Islam” jawab Maira tidak percaya.

“ semua itu tidak ada yang tidak mungkin, meskipun orang tua saya muslim bukan berarti kita harus menganut agama yang sama ” jawab Ezar.

Maira masih tidak percaya atas jawaban Ezar, bagaimana mungkin! orang tuanya aja menganut agama Islam sedangkan Ezar agama Kristen.

satu fakta yang baru diketahui Maira, bagai di hantan ribuan batu, seperti itulah perasaan Maira. tak tau perasaan yang muncul Maira sadar ada tembok besar yang menghalangi.

Sejak saat itu terjadi aksi diam-diam an, canggung yang dirasakan Maira. Maira menjaga jarak dengan Ezar agar tidak sampai terlibat cinta beda agama.

sedangkan, Ezar terlihat canggung untuk menyapa gadis itu karena sikap Maira semalam.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!