Sejak pulang kuliah Maira disibukkan dengan tugas yang dikirim Ezar lewat email. berhubung Maira di asrama jadi waktu buat main hp sangat terbatas. Takutnya, ada kecemburuan sama adik-adik yang masih sekolah.
“ masih belum selesai ra? sosweet bangett sii yang cowok ganteng, pinter, idaman kaum hawa, asisten dosen, dan sekarang jadi pengganti dosen lagi. apalagi yang cewek pintar, cantik, Sholehah Masya Allah bangettt ” ledek Sisi menggoda sahabat tercintanya.
“ lama-lama aku putus jadi sahabat kamuu yaaa ” kesel Maira.
“ jangan marah dongg bestiii, kenapa sih? bawaannya sensii Mulu ” jawab Sisi.
Sisi tertawa puas melihat Maira yang kesal. jika saja Sisi menjodohkan Maira dengan yang lainnya, Maira akan biasa saja.
.
.
.
.
Ezar suka menghabiskan waktunya di kampus. kampus adalah rumah kedua Ezar, Ezar sangat disiplin perihal waktu. banyak waktu yang dikorbankan, hingga bisa menjadi pengganti dosen.
“ Zar.... ”
suara itu membuyarkan lamunan Ezar, membuat Ezar mencari sumber suara.
“ tolong beri aku kesempatan sekali lagi ya, aku nggak bisa hidup tanpa kamu ” mohonnya dengan sendu.
“ maaf nggak bisa, kita udah selesai jangan ganggu hidupku lagi. perbaiki aja hidupmu. kamu berhak mendapatkan pria yang sejalan dengan kamu ” ucap Ezar.
baru kali ini Ezar menceritakan hal pribadinya, Ezar tipe cowok romantis. tapi, image datar, dingin sudah menjadi ciri khas Ezar.
“ aku mohon! beri aku kesempatan zar. maafkan aku yang egois ” ucap Rara dengan derai air matanya.
“ apa gara-gara cewek sok alim itu kamu tega kayak gini sama aku ” sambung Rara.
“ Jangan pernah menyangkut pautkan masalah kita dengan Maira. semua tidak ada sangkut pautnya ”
ucap Ezar sangat geram dengan tingkah Rara.
“ jika kamu tidak kembali sama aku, aku pastikan jangan sampai ada yang berani memilikimu” teriaknya seperti orang kesetanan.
...****************...
Dua orang paruh baya itu nampak semakin akrab, sejak habis kejadian kecelakaan yang menimpa anak-anak mereka.
“ mbak, besok kita jadi berangkat ke pengajian? ” tanya bunda Ima.
“ insyaallah, jadi mbak ” jawab mama Fatim.
“ oke siap, besok tak jemput ya mbak kita bareng aja ” balas bunda Ima.
bunda Ima dan mama Fatim sangat bersemangat sekali berangkat ke pengajian dan sekaligus akan menjenguk Maira di asrama.
“ Alhamdulillah ya mbak, kita bisa menghadiri pengajian. semoga kita selalu di beri kesehatan agar terus bisa membersamai anak-anak kita ” ucap bunda Ima dengan penuh haru.
“ aamiin, iya mbak semoga kita selalu diberikan kesehatan. dan selalu bisa mengikuti pengajian juga” jawab mama Fatim.
.
.
.
.
.
panggilan untuk ananda Maira, segera menuju ke depan karna sudah ditunggu orang tuanya.
Maira mengajak Sisi kedepan untuk menemui orang tuanya. Maira kaget karna, tak biasanya mama nya berkunjung apalagi ketika Maira udah kuliah.
“ assalamualaikum ma, Bun udah menunggu dari tadi. maaf nunggu lama ” ucap Maira. Maira dan Sisi salaman sama mama Fatim dan bunda Ima.
“ baru aja kok ” jawab mama Fatim.
“ Bun mengunjungi calon menantunya ya ” goda Sisi.
“ hehehe ada-ada aja kamu, si ” jawab bunda Ima.
“ mama sama bunda gimana kabarnya? ” tanya maira.
“ Alhamdulillah baik ” jawab beliau bersamaan.
mereka berempat bercerita dari segala kisah yang terjadi di perkuliahan. Sisi sendiri tidak canggung sama sekali karena, sudah mengenal orang tua Maira dari sejak mereka duduk dibangku SMP. mereka, juga seperti keluarga sendiri.
“ mama, bunda Maria mau mintak izin Minggu depan Maira akan mengikuti lomba di Jakarta. semoga lombanya menang ” izin Maira.
“ Masya Allah, iya nak hati-hati ya lombanya kamu sendiri apa gimana ? ” tanya mama Fatim.
“ nggak ma, ada 6 orang kok 3 cewek 3 cowok ” jawab Maira.
“ yaudah kalau ada temannya. pokoknya dimanapun berada jangan lupa berdoa minta perlindungan Allah ” ucap mama Fatim.
Mama Fatim dan bunda Ima memberi nasihat ke Maira dan Sisi agar selalu berhati-hati dimanapun berada.
akhirnya, duo mama mama pamit pulang takutnya nanti kendaraan macet karena, waktunya para manusia pulang kerja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments