Saat Zisheng dan semua prajuritnya tlah kembali ke istana, Keluarga Shaoshang kemudian menanyakan maksud putrinya yang tlah menerima lamaran Kaisar.
Shaoshang yang keras kepala dan bersikeras melawan ibunya karna mendengar perkataan ibunya pada Kaisar mengenai dirinya, pun dengan tegas mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki pilihan lain dan mungkin menikahi Sang Kaisar adalah pilihan yang terbaik.
Mendengar perkataan tersebut, ibunya kemudian langsung menamparnya sambil menanyakan apa Shaoshang tau tentang latar keluarga Sang Kaisar yang sebenarnya dan apa yang terjadi pada keluarga Kaisar hingga mengapa Kaisar saat ini menjabat tanpa memiliki keluarga dan kerabat di sisinya.
Shaoshang kemudian menjawab pertanyaan ibunya dengan mengatakan bahwa dirinya tidak perduli untuk masa lalu dan kemudian memberi hormat pada keluarganya dan bergegas kembali ke kamar.
Setelah dirinya kembali, Shaoshang pun kemudian duduk di dekat jendela sambil melamun, dirinya berfikir tidak menyangka akan menikahi orang yang terpaksa untuk di nikahinya.
Beberapa hari pun berlalu, Putri Yuchang yang mendengar kabar yang terus beredar mengenai lamaran yang di lakukan oleh Zisheng pun merasa tidak terima dan kemudian bersikeras membujuk ayahnya agar dirinya pergi berkunjung ke Istana Yangling.
Sementara itu Pangeran Yongping yang telah tiba di kota juga langsung menghadap ke Istana Yangling untuk memberi hormat.
Saat di istana, pangeran Yongping yang tanpa merasa sungkan langsung seketika menyinggung mengenai pernikahan Kaisar yang berganti pasangan.
Mendengar hal tersebut, Zisheng kemudian dengan raut wajah datar membantah bahwa dirinya tidak pernah mengganti pasangan dan pernikahan dirinya dengan Putri dari Kerajaan Gu hanyalah rumor di kalangan orang awam.
Pangeran Yongping kemudian tersenyum dan kembali mengatakan bahwa wanita dari klan mana yang tlah berhasil membuat seorang Kaisar yang hebat bisa memiliki perasaan cinta.
Zisheng yang mulai terlihat kesal karna perkataan-perkataan Pangeran Yongping yang terus menggodanya pun seketika langsung menyuruh pelayan mengantar Pangeran Yongpin ke Kediaman yang tlah dirinya persiapkan di dalam istana.
Zisheng yang mulai merindukan Shaoshang akan tetapi khawatir Shaoshang marah padanya pun kemudian mencari alasan dengan menyuruh Xiuming untuk mengirim pesan kepada Shaoshang agar kembali ke istana dengan alasan dirinya yang akan menjadi Calon Permaisuri, Namun tak pernah ada balasan.
Sementara Shaoshang yang terus menerima pesan itu membuatnya semakin tidak ingin membaca isi pesan yang dikirimkan oleh Zisheng padanya.
Saat Zisheng sedang asik beristirahat di halaman belakang istana, Pangeran Yongping kemudian mendatanginya dan duduk di sebelahnya.
Zisheng yang merasa ada orang di sekitarnya kemudian membuka matanya dan mengatakan
"ada urusan apa pangeran yongping datang menemuiku saat aku sedang istirahat, tolong pangeran yongping sadar diri dan perhatikan status kita yang berbeda."
Pangeran Yongping kemudian menjawab perkataan Zisheng sambil tersenyum tipis, lalu mengatakan bahwa dirinya datang menemui Zisheng bukan sebagai pangeran melainkan hanya sebagai Yongping, orang yang pernah jadi rekannya.
Zisheng yang mendengar perkataan Yongping kemudian dengan tegas mengatakan bahwa Yongping terlalu mengingat masa lalu mengenai hal tersebut, dirinya juga mengingatkan bahwa Ayah Yongping Raja Wang tidak pernah akan membiarkan Pangeran Yongping tidak memiliki banyak kekuasaan terutama di kota miliknya kota Yangling sehingga mendekatinya sebagai sahabat.
Yongping kemudian terkejut dengan ucapan Zisheng padanya kemudian mengatakan bahwa dirinya tidak pernah mengira bahwa di dalam hati Zisheng, Dirinya hanyalah orang yang ingin merebut kekuasaan, Yongping kemudian juga mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki niat lain selain datang berkunjung, ia juga mengatakan bahwa sebenarnya tidak ingin berkunjung karna khawatir mengenai kesalah pahaman yang akan dirinya terima, namun dirinya menjelaskan bahwa ia terpaksa harus mengunjungi Zisheng karna perintah ayahanda nya dan dirinya sebagai Pangeran Klan Dahui tidak memiliki pilihan lain selain mengikuti.
Yongping juga menjelaskan kepada Zisheng bahwa dirinya tidak pernah ingin terlibat kedalam hal politik istana, dirinya juga tidak pernah ada niat untuk mencelakai Zisheng, kesalah pahaman yang 3 tahun dirinya terima terus menjadi batu di hatinya, ia juga merasa tidak pantas serta tidak ingin untuk merebut milik Zisheng, dirinya hanya akan terus menerus menganggap Zisheng sebagai orang yang tlah menyelatkannya dulu dan sebagai rekannya.
3 Tahun yang lalu Kaisar Zisheng yang melakukan perjalanan ke Perbatasan Utara kemudian ketika di perjalanannya, dirinya melewati beberapa permukiman para pengungsi dan tanpa sengaja bertemu dengan Pangeran Yongping yang sedang berjuang menyelamatkan orang-orang dari serangan prajurit yang menyamar sebagai bandit.
Namun karna terlambatnya bala bantuan dan sudah kekurangan prajurit, dirinya pun berakhir di kepung, Pangeran Yongping yang tidak ingin menyerah menyelatkan para pengungsi kemudian hampir di panah oleh sekelompok bandit tersebut, Saat melewati permukiman, Zisheng yang melihat kejadian langsung menyergap balik para bandit tersebut dan membunuh semuanya.
Merasa berutang nyawa pada Sang Kaisar Zisheng, Yongping yang tanpa sungkan terus mengikuti Zisheng selama Zisheng di perbatasan dan terus berada di sisi Zisheng yang kemudian membuat mereka berdua menjadi teman sekaligus rekan yang baik, Zisheng yang awalnya terus menjauh dari Pangeran Yongping akhirnya menjadi sangat akrab.
Hingga suatu ketika karna keserakahan Raja Wang yang terus mengirim pembunuh di sekitar kerajaan Yangling pun membuat Zisheng salah paham pada Yongping dan memilih mengakhiri pertemanan mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments