"Viera ambil gesper papa " ucap Fano.
"Oke pa" ucap Viera dengan senang hati dan langsung pergi.
"Pa, jangan pa" ucap Zesha yang memohon.
"Anak sialan, plakkk,,, plakkk,,,bhugghh"Fano menarik rambut Zesha kemudian menampar Zesha lalu memukul Zesha lalu kembali mendorong Zesha ke pecahan vas tadi
"Akhhh,,, ouchhh," rintihan Zesha saat tangan, kakinya berdarah.
"Ini pa gespernya" ucap Viera yang memberikan gesper pada Fano.
"Terimakasih sayang" ucap Fano lembut pada anak tirinya yaitu Viera.
Mendapatkan gesper di tangannya, Fano langsung mengayunkan gesper itu ke arah Zesha.
"Papa jangan... awwww... pa sakit pa.. haaaa" teriak Zesha saat gesper itu mengenai tubuhnya.
"Plak..... plaakk.... plak... " ucap gesper yang mengenai tubuh Zesha.
"Jangan kasih ampun pa, hukum dia biar sadar diri" ucap Viera yang memanasi Fano.
"Plaaakkkk" gesper itu berhasil melukai tubuh Zesha.
"Hukum terus sayang, bagaimana jika ada orang yang tau dia anak dari keluarga Ranjana, pasti kamu bakal malu banget" ucap Clarissa yang tersenyum puas melihat Zesha disiksa.
"Aaawww.. akhhhh papa ampun pa haaa hiksss" ucap Zesha yang menangis menahan kesakitan dan memohon pada papanya.
"Plakkk...plakkkk rasakan kau anak sial seharusnya kau juga ikut mati dengan mama mu, kenapa kau masih di dunia ini" ucap Fano yang terus memukul Zesha.
Air mata Zesha terus mengalir suaranya perlahan menghilang karena tak sanggup lagi memanggil dan memohon pada papanya. Fano pun setelah puas memukul Zesha, ia duduk di sofa yang melihat Zesha yang sudah terkulai lemas di lantai dengan tubuhnya penuh luka.
Clarissa dan anaknya Viera tersenyum melihat kondisi Zesha yang penuh dengan luka dan meringis kesakitan. Zesha secara perlahan merangkak menuju ke papanya. Sesampainya di hadapan kaki papanya Zesha langsung memegang kaki papanya.
"P-pa.. pernikahan aku sudah hancur, hidup aku pun sudah hancur, yang aku perlukan saat ini pelukan dari papa, bukan pukulan seperti ini pa.. hiksss" ucap Zesha yang memegang kaki papanya dan memohon sambil menangis.
"Bagaimana papa mu bisa memberikan kamu pelukan, jika kamu ingin mempermalukannya seperti kejadian hari ini" ucap Clarissa.
"Bu-bukankah seharusnya kalian merasa lebih malu dari dulu, aku juga anak papa tapi kalian menjual ku hanya untuk kejayaan dan kekayaan kalian" ucap Zesha yang terbata-bata.
"Kau bilang apa?, dasar anak kurang ajar, plakkk" bentak Fano yang kembali memukul Zesha.
"Kau ingin pelukan?, sini aku akan memberikan pelukan terakhir pada mu" ucap Fano yang menarik kepala Zesha ke dalam pelukannya dan memeluk dengan kuat sehingga Zesha kesulitan bernafas.
"P-pahhh... Le-lepaskan haahhh...hahh" ucap Zesha yang kesulitan bernafas dan memberontak.
"Kau ingin pelukan kan?, ini pelukan yang ku berikan pada mu" ucap Fano yang semakin kuat membungkam kepala Zesha ke pelukannya.
"Haaahh... p-pahhh... a..ak.. aku gak b-bisa nafasshhh" ucap Zesha terengah-engah.
"Kencangkan lagi pa, biar dia kapok" ucap Viera.
Brakkkk,,, seseorang membuka pintu rumah dengan paksa.
"Zesha" teriak wanita itu yang ternyata bibi Lynn.
"Siapa kamu" bentak Clarissa.
"Zesha, lepaskan Zesha" teriak bibi Lynn yang langsung menghampiri Zesha dan mendorong Fano.
"Bi-bi" ucap Zesha yang sudah lemas.
"Ya Tuhan, Zesha" ucap bibi Lynn yang sedih melihat kondisi Zesha
"Siapa kau" bentak Fano.
"Berani sekali kau masuk ke rumah ku" bentak Fano lagi.
"Pantas saja perasaan ku tak enak semenjak Zesha pamit untuk pulang, ternyata begini perlakuan anda pada anak anda sendiri" bentak bibi Lynn yang membuat Fano, Clarissa dan Viera terkejut pasalnya mereka menyembunyikan fakta pada semua orang tentang Zesha anak kandung Fano.
Bibi Lynn memiliki perasaan tak enak semenjak Zesha pamit padanya untuk pulang. Zesha pernah menceritakan tantang keluarganya pada bibi Lynn sehingga bibi Lynn tau dimana rumah Zesha karena Zesha sendiri yang mengatakan pada bibi Lynn alamat rumahnya.
"Siapa bilang dia anak kami" ucap Clarissa lantang
"Bukan anak anda, tapi anak dia. Zesha adalah anak tuan Fano Ranjana yang tak diakui semenjak istri pertamanya meninggal" bentak bibi Lynn.
"Pasti kau yang menceritakan semuanya" bentak Fano pada Zesha.
"Jangan membentak Zesha lagi. Anak ini cuma memiliki anda satu-satunya, dari pada menyayangi dia anda lebih memilih menyiksanya dan menjualnya, bahkan anda menghapus nama Ranjana yang ada pada namanya" ucap bibi Lynn dengan nada tinggi.
"Zesha ayo ikut bibi, kita ke rumah sakit" ucap bibi Lynn sembari membantu Zesha berdiri.
"Jangan pernah membawanya pergi dari rumah ini" ucap Fano.
"Zesha perlu rumah sakit sekarang, apa anda tidak melihat hasil karya anda di tubuhnya" ucap bibi Lynn.
"Ayo Zesha kamu sanggup berjalan kan? " tanya bibi Lynn pada Zesha dan mendapatkan anggukan dari Zesha
"Biarkan dia disitu dan kau pergi dari rumah ku" ucap Fano yang menghalangi bibi Lynn membawa Zesha.
"Jika anda menghalangi saya membawa Zesha, saya akan melaporkan kejadian ini pada polisi biar semua orang tau bahwa keluarga Ranjana membuang anaknya sendiri, bahkan menyiksa anaknya sehingga hampir merenggut nyawa"ucap bibi Lynn yang tak takut sama sekali dengan Fano.
Clarissa yang mendengarkan hal tersebut langsung membujuk suaminya supaya membiarkan Zesha dibawa.
"Sayang, biarkan orang tua ini membawa anak itu, bagaimana kalau polisi datang dan menangkap mu. Reputasi keluarga ini akan hancur" ucap Clarissa yang memeluk lengan sang suami.
"Baiklah silahkan bawa dia pergi,mulai detik ini dan selamanya kau bukan lagi bagian dari keluarga Ranjana, kau bukan lagi anak ku camkan itu" teriak Fano yang berhasil membuat hati Zesha hancur berkeping-keping.
"Pa.. " ucap Zesha lirik.
"Jangan lagi memanggil aku dengan sebutan itu" ucap Fano yang membuat Zesha menangis.
"Aku kangen papa yang dulu, papa yang selalu sayang sama aku, papa yang selalu memeluk dan mencium aku, papa yang selalu memberikan kasih sayangnya pada aku..hiksss" ucap Zesha.
"Aku gak apa-apa jika dipukul terus sama papa, aku akan lakukan apapun yang papa katakan, tapi izinkan aku untuk terus memanggil papa, izinkan aku terus menjadi anak papa" ucap Zesha yang memohon pada Fano.
"Bibi Lynn, aku mau di sini aja, aku gak mau ke rumah sakit" ucap Zesha yang ingin melepaskan tangan bibi Lynn.
"Kamu bilang apa Zesha?, kamu harus ke rumah sakit" ucap bibi Lynn.
"Bi, aku cuma punya papa satu-satunya, aku gak mau lagi jauh dari papa" ucap Zesha yang membuat bibi Lynn ikut sedih.
"Zesha kamu punya bibi Lynn sekarang, bibi akan menganggap Zesha seperti anak bibi sendiri" ucap bibi Lynn yang memegang pipi Zesha.
"Adapun kamu di sini bersamamu mereka, itu tak akan membuat mereka menganggap kamu sebagai keluarga nak" ucap bibi Lynn lagi.
"Jangan membuat drama di sini, pergilah" bentak Fano.
"Jangan ganggu keluarga kami lagi" ucap Viera dan mendapatkan tatapan tajam dari bibi Lynn.
"Suatu hari nanti jika kau sudah menyadari kesalahan besar mu, maka aku tak akan membiarkan Zesha bertemu dengan mu lagi, walaupun hanya sebentar saja camkan itu" ucap bibi Lynn dengan nada tegas dan memperingati.
"Kita pergi sekarang" ucap bibi Lynn yang memapah Zesha.
"aku sayang papa" ucap Zesha lirik sebelum pergi.
"Aku benci anak sial seperti mu" teriak Fano yang membuat Zesha menangis.
Bibi Lynn pun membawa Zesha ke rumah sakit. Zesha dulu menjadi anak kesayangan bagi Fano, namun semenjak Adelia istri pertamanya Fano meninggal, sikap Fano menjadi berubah pada Zesha, bahkan Fano menuduh Zesha sebagai pembunuh Adelia.
Di mobil bibi Lynn mengemudi dengan perasaan yang khawatir, sesekali bibi Lynn melihat kearah Zesha yang semakin lemas.
"Zesha..
...****************...
...****************...
...****************...
Hai guys dukung terus author ya
jangan lupa follow, like,comment, dan tambahkan ke daftar favorit kalian, supaya kalian mendapatkan notifikasi saat author update.
maaf jika ada kata-kata yang typo
byebye.....
...----------------...
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Rahayu Fuji Lestari
sungguh keji sekali orang tua yang menyiksa anak kandungnya
2023-11-17
3