"Zesha duduklah di sini, bibi akan ambil kotak obat untuk membersihkan luka mu" ucap bibi Lynn.
"baik bi" sahut Zesha yang duduk di sofa.
"Jangan terlalu sungkan, anggaplah rumah sendiri" ucap bibi Lynn sambil mengambil kotak obat.
"Bibi tinggal sendiri di sini, semenjak suami bibi meninggalkan bibi, bibi hanya sendiri di sini" ucap bibi Lynn yang kembali menghampiri Zesha.
"Dan sekarang bibi sudah ada kamu di sini yang akan tinggal bersama bibi" ucap bibi Lynn yang duduk di samping Zesha.
"Terimakasih bi" ucap Zesha yang tersenyum manis.
"Sama-sama Zesha, sekarang bibi akan membersihkan luka mu ini" ucap bibi Lynn.
"Ini akan sakit, jadi tahanlah" ucap bibi Lynn.
"Awwwww" rintisan Zesha saat bibi Lynn membersihkan luka di sudut bibirnya.
Bibi Lynn terus membersihkan luka Zesha dengan teliti dan hati-hati.
Setelah membersihkan luka bibi Lynn membawa Zesha ke kamar yang akan ia tempati, bibi Lynn menyuruh Zesha untuk mandi terlebih dahulu sebelum istirahat.
keesokan harinya Zesha dan bibi Lynn sedang bersiap-siap untuk menuju ke toko roti.
"Zesha kamu sudah siap? " tanya bibi Lynn.
"Sudah bi" ucap Zesha.
"Ayo kita segera ke toko, bibi harus membuat beberapa roti lagi" ucap bibi Lynn yang mengambil kunci mobilnya.
"Ayolah bi, Zesha juga mau belajar buat roti yang enak" sahut Zesha.
"Baiklah nanti bibi ajarin" ucap bibi Lynn.
Zesha dan bibi Lynn pun pergi menuju ke toko roti milik bibi Lynn yang memang tak jauh dari sana, sekitar 10 menit akhirnya mereka pun sampai di toko bibi Lynn.
"Akhirnya kita sampai" ucap bibi Lynn.
"Sepertinya banyak yang mengantri di toko bibi, padahal belum buka" ucap Zesha yang melihat ada beberapa pria yang berdiri di depan toko roti milik bibi Lynn.
"Hah ini aneh sekali, padahal sudah tertulis di papan jadwal bukanya" ucap bibi Lynn yang kebingungan sembari turun dari mobil.
"Sebaiknya kita tanya saja bibi Lynn" ucap Zesha.
"Baiklah ayo" ucap bibi Lynn.
"Permisi" ucap bibi Lynn yang membuat orang-orang itu kembalikan badannya.
"Toko roti ini belum siap di buka silakan kembali lagi nanti" ucap bibi Lynn ramah.
"Siapa yang akan membeli roti di sini" ucap salah satu pria itu yang membuat bibi Lynn dan Zesha kebingungan.
"Ma-maksud anda? " tanya Zesha.
"Sssrraaattt baca ini" ucap pria itu lagi sambil melemparkan selembar surat kearah Zesha dan bibi Lynn.
Bibi Lynn mengambil surat itu dan membacanya, setelah membaca surat itu bibi Lynn terkejut.
"Ini tidak mungkin" ucap bibi Lynn.
"Ada apa bi? " tanya Zesha yang kebingungan dan mengambil surat itu.
Zesha yang membaca surat itu ikut terkejut.
"Dia tidak memiliki hak untuk menutup toko saya" ucap bibi Lynn yang marah.
"Apa anda tidak bisa membaca?, tentu saja tuan mu Alden bisa menutup toko anda kerena toko ini sudah di ambil alih" ucap salah pria itu.
"Minggir, saya mau membuka toko saya" ucap bibi Lynn namun dihalangi oleh orang-orang itu.
"Tidak, anda tidak bisa membuka toko ini" ucap pria itu.
"Ini toko ku" ucap bibi Lynn yang kekeh.
"Pergilah,, bughhh" pria itu mendorong bibi Lynn sampai terjatuh.
"Bibi Lynn" ucap Zesha yang langsung membantu bibi Lynn.
"Kalian keterlaluan" teriak Zesha.
"Kalian tidak boleh semena-menanya begini" ucap Zesha.
"Ini perintah tuan muda Alden" ucapan pria itu.
"Sekarang pergilah dari sini atau kami akan melukai kalian" ucap pria itu lagi.
"Tidak saya tidak akan pergi, ini toko saya" ucap bibi Lynn yang kembali berdiri.
"Wanita tua ini, apa kau tuli" bentak pria itu.
"Jika ingin membuka toko ini silakan minta izin pada tuan muda Alden" ucap pria itu lagi yang membuat Zesha terdiam dan merasa bersalah.
Zesha tau pasti Alden melakukan ini karena Zesha tak mau ikut dengannya.
"Bibi Lynn pulang dulu" ucap Zesha.
"Tidak Zesha, ini toko roti bibi" ucap bibi Lynn.
"Zesha janji toko ini akan di buka kembali" ucap Zesha.
"Sekarang bibi masuklah ke mobil dan pulanglah" ucap Zesha yang membawa bibi Lynn menuju ke mobilnya.
"Kamu mau kemana Zesha? " tanya bibi Lynn.
"Aku mau bertemu dengan dia, bibi begini karena aku, tolong maafkan aku" ucap Zesha dengan sendu dan menundukkan kepalanya.
"Zesha ini bukan kesalahan kamu, kamu tidak perlu ke sana, dia akan menangkap dan menjual mu jika kamu kesana" ucap bibi Lynn.
"Apa kamu tidak takut? " tanya bibi Lynn lagi
"Aku takut bi, aku sangat takut sekarang, tapi aku tidak mau orang yang selalu membantuku harus terkena masalah karena aku "batin Zesha
Zesha tak menjawab pertanyaan bibi Lynn, dia langsung berlari pergi dari sana.
" Zesha,,, Zesha nak kamu jangan temui pria bejat itu"ucap bibi Lynn.
Zesha menghentikan sebuah taksi dan kemudian masuk ke taksi itu. Di dalam taksi Zesha hanya bisa menangis, dia sebenarnya sangat takut untuk menemui Julian, namun dia tak ingin bibi Lynn terkena masalah hanya karena membelanya.
Zesha pergi menuju ke kantor Julian, semua orang memperhatikan kedatangan Zesha dengan tatapan yang tidak enak, bahkan beberapa satpam menahan Zesha namun Zesha tetep kekeh berusaha masuk sehingga dia berhasil kabur dari satpam itu.
Sesampainya di depan ruangan Julian, Zesha langsung membuka pintu tanpa mengetuk nya terlebih dahulu.
"Brakkkkkk" Zesha membuka pintu dengan paksa.
"Tuan maaf saya sudah berusaha menahan gadis ini" ucap satpam itu pada Julian.
"Kalian boleh pergi, biarkan dia disini" ucap Julian yang tersenyum licik bersama monica
"Akhirnya kau datang juga" ucap Julian sambil smirk dan menghampiri Zesha yang berdiri di dekat pintu.
"Sssraaattt, apa maksud anda? " tanya Zesha sambil melempar surat yang ia bawa.
"Heh berani sekali kau datang ke sini dan melempari kekasih ku dengan surat itu" bentak Monica yang juga di sana.
"Kenapa?, kenapa anda begitu jahat pada saya? " tanya Zesha yang kemudian memegang kerah jas Julian dengan kedua tangannya.
"Lepaskan tangan mu dari baju kekasih ku" ucap Monica namun tak di hiraukan oleh Zesha.
"Apa salah saya tuan muda Alden, apa yang saya perbuat sehingga anda terus menerus menghancurkan hidup saya" ucap Zesha sambil menggoyangkan tubuh Julian.
"Saya menerima semua perlakuan buruk dari anda, saya menerima tuduhan, fitnahan dari anda tapi sekarang saya tidak bisa terima jika anda membuat bibi Lynn dalam masalah" ucap Zesha dengan matanya yang sudah berkaca-kaca.
"Hahahaha sudah saya katakan dia akan datang" ucap Julian yang membuat Zesha kebingungan.
"Apa maksud anda? " tanya Zesha.
"Gimana tuan Kevlar, anda setuju untuk mengambilnya? " tanya Julian lagi yang membuat Zesha terkejut.
Zesha menoleh kearah sofa....
...****************...
...****************...
...****************...
Hai guys dukung terus author ya
jangan lupa follow, like,comment, dan tambahkan ke daftar favorit kalian, supaya kalian mendapatkan notifikasi saat author update.
maaf jika ada kata-kata yang typo
byebye.....
...****************...
...****************...
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments