Pukul tujuh pagi,Renata sarapan bersama dengan kedua orang tuanya.Ditengah makan,ibunya Renata bertanya pada putrinya. "Berapa hari kamu liburan sayang?"tanya ibunya Renata
Renata yang selesai mengunyah pun menatap sang ibu,lalu berkata."Sepertinya,tiga hari mah."ucap nya
"Cuma berdua dengan sahabat mu itu?"tanya sang ayah
"Iya pah,"ucap Renata singkat
Kedua orang tua Renata hanya mengangguk kecil dan kembali melanjutkan sarapan mereka.Mereka selalu membebaskan keinginan Renata untuk pergi kemana saja,asal izin terlebih dahulu.
Selesai sarapan,mereka bertiga meninggalkan meja makan dan menuju ke mobil.Koper Renata sudah berada di bagasi mobil miliknya.
"Kamu yakin,mau berangkat sendiri dengan mobilmu?"tanya ibunya Renata
"Aku tidak pergi sendirian mah,aku bersama Sarah."ucap Renata membenarkan
"Kenapa cuma berduaan saja,kenapa gak pergi dengan teman cowok atau mau Carikan bodyguard buat kamu?"ucap Ayah nya Renata
"Enggak usah pah,lagi pula kami bukan anak kecil kok hehehe."ucap Renata
"Tapi,kamu tetap putri kecil bagi kami sayang."ucap ibunya Renata
"Mama ih,kok jadi melow begini.Renata cuma berangkat liburan,bukan pergi perang."ucap Renata sedikit kesal,karena ibunya terlalu mengkhawatirkan nya.Dia jadi tidak enak dan ragu ingin berangkat jika ibunya sudah begini.
"Hehehe maafkan mama sayang,mama cuma khawatir."ucap Ibunya Renata
Ayah nya hanya diam saja melihat interaksi ibu dan anaknya.Dia yakin,jika Renata bisa menjaga dirinya sendiri.Karena Renata sudah dia latih dengan ilmu silat yang diturunkan oleh kakeknya sendiri.Kakek nya Renata dahulu nya adalah seorang jawara dikampung nya dan sangat disegani.Beliau mempunyai banyak murid di padepokan nya.
Setelah kakek nya Renata meninggal, padepokan milik nya itu seharusnya dipimpin oleh ayahnya Renata.Tapi,ayah nya Renata memilih untuk hidup di kota dan pimpinan padepokan dia serahkan kepada adik nya,yaitu Kumala dan suami Kumala.
"Baiklah,Renata pamit dulu yaa mah pah."ucap Renata
"Hati-hati sayang,nanti kabarin mama yaa jika kamu sudah sampai disana."ucap Ibunya Renata
"Iya mama."sahut Renata dan dia langsung masuk ke dalam mobil.Mobil Renata pun perlahan meninggalkan halaman rumahnya.
Ayah nya Renata pun menghampiri istrinya. "Papa juga mau berangkat yaa mah."ucap ayah nya Renata dan dia mencium kening istrinya
"Hati-hati yaa pah."ucap ibunya Renata dan dibalas anggukan kecil oleh papa nya Renata.Dia pun juga masuk ke dalam mobil nya,mobil nya pun meninggalkan halaman rumah.Ibunya Renata pun masuk ke dalam rumah dan akan melakukan kegiatan nya.
***
Disebuah hutan belantara,hutan itu terlihat sangat indah.Namun,karena keindahan itu lah yang membuat manusia bisa terjebak.Keindahan sesaat bisa jadi penyebab bencana untuk diri seseorang.
Didalam hutan itu,terdapat danau yang airnya sangat jernih.Dan disekelilingnya terdapat pohon-pohon yang tumbuh dengan rapat,bahkan cahaya matahari saja sulit masuk kesana.Burung-burung pun enggan rasanya berkicau setiap pagi.
Dibalik indahnya hutan itu, terdapat sebuah kerajaan gaib yang terhalang oleh pintu gaib tersebut.Disana terdapat kerajaan yang mengambang diatas danau itu.Kerajaan itu dihuni oleh raja iblis beserta para pengikutnya.Dan kerajaan itu hanya bisa dilihat oleh orang yang mempunyai suatu kelebihan,yaitu seorang indigo.Kerajaan itu bernama Bantara Angin dan yang menjadi rajanya adalah Raja Panji Baskara.Dia adalah seorang iblis yang sangat kejam dan penuh tipu muslihat.
"Panglima,pergilah ke tempat itu terlebih dahulu.Dan tunggu gadis kesayangan ku itu.Aku tidak ingin dia diganggu oleh sosok lain,karena gadis itu sangat istimewa bagiku."ucap Raja iblis berdiri dengan gagah didepan kursi kebanggaan nya
"Baik yang mulia."ucap panglima Wira Seta dan undur diri,lalu dia pergi meninggalkan kerajaan.Dia merubah wujudnya menjadi seekor harimau putih dan berjalan menuju ke pinggiran danau.Lalu dia menekuk keempat kakinya,mata nya terus terbuka dan memandang ke semua arah secara bergantian.
Sementara itu,Raja iblis duduk dengan gaya angkuhnya.Rasa nya,dia tidak sabar untuk menemui gadis itu dan menikahinya.Dia ingin sekali mendapatkan keturunan dari gadis itu.Karena,ramalan dari pendeta Wisnu.Jika dia menikahi gadis itu dan gadis itu akan melahirkan seorang putra yang hebat untuknya.Kesaktian nya akan berlipat ganda.
***
Renata sudah menjemput Sarah,dan sekarang mereka pergi dengan satu mobil saja.Yaitu mobil milik Renata.Sarah pun sudah menyediakan tas ransel untuk Renata.Tidak mungkin mereka menggunakan koper untuk pergi menjelajahi hutan.Apalagi,mereka hanya bertiga nantinya.Yaa,Sarah sudah menelpon seorang pria disana yang akan menjadi penunjuk jalan mereka.
Satu jam menyetir, akhirnya mereka tiba disebuah desa.Desa itu memliki penduduk yang hanya seratus orang,tidak lebih dan tidak kurang.Pekerjaan mereka seperti warga biasa,yaitu berkebun dan berdagang.Bahkan,hanya beberapa rumah yang menyambung listrik.Selebihnya,mereka lebih menggunakan lentera atau obor.Dibilang kuno tidak juga,mereka berbaur seperti warga biasa.Hanya saja,mereka terlihat cuek pada orang asing.
Renata dan Sarah turun dari mobilnya didepan sebuah pos.Disana terlihat tiga orang lelaki yang berusia rata-rata dua puluh lima tahunan.Salah satu nya adalah lelaki yang Sarah kenali sebagai penunjuk jalan mereka.Wajah mereka terlihat sangat tampan dan gagah.
Renata dan Sarah pun menghampiri para lelaki itu. "Dengan mas Adam?"tanya Sarah pada lelaki itu dan mengulurkan tangannya untuk bersalaman
"Iya dengan saya sendiri. Dan ini mbak Sarah kan?"ucap lelaki bernama Adam itu
"Iya mas,dan kenalin ini teman saya yang waktu itu saya ceritakan kepada mas."ucap Sarah
"Renata."ucap Renata setelah bersalaman dengan Adam dan Adam hanya mengangguk kecil saja
"Ohh yaa mbak,kita berangkat kesana nanti dengan teman-teman saya.Perkenalkan, mereka adalah Haris dan Hasan."ucap Adam
Dan mereka pun kembali bersalaman.
"Sekarang sudah pukul setengah satu siang,dan kita akan segera berangkat kesana."ucap Adam dengan membawa tas dan bekal lainnya.Teman-teman nya juga membawa semua itu.Mereka juga membawa tenda,karena tidak mungkin mereka hanya sebentar saja.ujar Sarah saat itu
Lalu mereka berlima segera menuju ke hutan larangan.Dari nama nya saja,tentu sangat dilarang untuk ke tempat itu.Namun,kelima orang muda mudi itu nekat pergi kesana.Sedangkan Adam,dia adalah cucu dari kepala desa dikampung ini.Awal nya sang kakek tidak mengizinkan keberangkatan mereka,namun karena tekadnya yang kuat.Akhirnya beliau mengizinkan cucu nya itu pergi dengan dibakali keris miliknya.Keris itu bukan senjata sembarangan,senjata tersebut merupakan warisan turun temurun dari nenek moyang nya.
Baru sekitar satu jam perjalanan,Renata sudah merasa letih dan akhirnya mereka memutuskan untuk berhenti sejenak.
Lima menit kemudian....mereka kembali melanjutkan perjalanan.Perjalanan yang ditempuh tidak begitu sulit,namun sangat jauh.Tiga jam kemudian,akhirnya mereka tiba dihadapan sebuah danau.Desas desus tentang hutan yang seram ini tidak lah sama.Malah yang mereka lihat ini sangat lah indah, apalagi danau itu.Terlihat sangat indah,andai mereka tahu.Jika dibalik keindahan danau itu menyimpan tabir rahasia besar.
Sarah sedari tadi merasa sedikit gundah,dia terus menatap danau itu dengan tajam.Tiba-tiba saja dia melihat seekor harimau putih disisi danau.Dan hal itu membuat dia terkejut.Sarah menutup mulutnya,bahkan tubuhnya terlihat gemetar.
Adam yang berada dibelakang nya mengetahui jika gadis itu tidak sedang baik-baik saja.Lalu dia pun mendekat gadis itu,dan merapalkan suatu bacaan yang hanya dia yang tahu.Setelah itu,dia mengusap wajah Sarah dan akhirnya Sarah kembali tenang dan menatap Adam.
"Mas Adam."ucap Sarah lirih
"Tenang saja mbak,binatang itu hanya penjaga danau ini.Dia tidak akan mengganggu kita,kecuali kita yang memulai."ucap Adam yang mengetahui dari kakeknya,jika dihutan ini ada seekor harimau putih yang menjaga hutan larangan ini.Dan sekarang dia bertemu dengan harimau putih tersebut.Dan dia tidak takut sama sekali,sebab dia yakin dengan apa yang diucapkan oleh kakek nya.Jika harimau putih itu tidak akan mengganggu sembarang orang.
"Ka--kamu bisa melihatnya?"tanya Sarah terbata-bata,dia sangat terkejut.Sebab,Adam tahu apa yang dia lihat.
"Tentu saja mbak,saya juga indigo Seperti mbak Sarah."ucap Adam sambil tersenyum,melihat Adam tersenyum.Hati Sarah sedikit deg-degan. Manis sekali.batin Sarah berucap
"Ohh begitu."ucap Sarah akhirnya
"Iyaa mbak."ucap Adam
Sementara itu,Renata terus menatap danau itu takjub.Danau ini sangat indah menurutnya,dia pun melirik jam tangannya.Ternyata sudah pukul empat sore,Jika pun mereka pulang.Pasti mereka akan kemalaman dijalan.Akhirnya Renata berdiri dari tempatnya dan menghampiri Sarah.
"Seperti nya kita tidak bisa pulang, alangkah baiknya kita bermalam dihutan ini."ucap Renata,dia ingin sekali menikmati keindahan alam ini.Dia tidak peduli orang menyebut nya angker dan apa itu namanya,hutan larangan.Yang benar saja,bahkan hutan ini sangat indah pemandangannya.begitulah pemikiran Renata. "Bagaimana?"tanya Renata
"Usul yang baik,jika pun kita pulang.Kita akan tiba malam hari,dan tidak akan mudah melakukan perjalanan dimalam hari."ucap Adam dan dibalas anggukan kecil dari teman-temannya
Lalu Adam dan Haris membangun tenda,sekitar empat meter dari pinggir danau.Sedangkan Sarah kembali memandang pinggiran danau, harimau putih itu tidak ada lagi disana.
Kemana harimau itu? Begitulah satu pertanyaan yang ada dibenak Sarah.
Namun,dia kembali menggelengkan kepalanya untuk tidak terus menerus memikirkan hal yang tidak-tidak.Dan dia pun membantu Adam untuk membangun tenda itu.Sedangkan Renata dan Hasan mengumpulkan ranting-ranting yang berada tidak jauh dari tempat mereka.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments