Sean Menolak?! Ayah Elic datang menemui ibunya.

...***...

Dimalam hari, Sean sedang sarapan bersama ibunya. Selesai makan, Sean memberikan obat yang telah diraciknya kepada ibunya, dan ibunya meminumnya.

“Bu," Panggil Sean.

"Hm?" Gumam ibunya.

Sean terlihat ragu, seolah-olah merasa berat untuk mengungkapkan apa yang ada di benaknya. "Bu, aku... ingin ngomong sesuatu."

"Apa itu, Nak?" tanya ibunya kembali.

"Tadi sore, Elic ngajak aku masuk ke Soul Academy bersamanya, tapi... aku harus bicarakan ini dulu sama ibu," ucap Sean dengan ragu.

Ibunya tersenyum mendengarnya. "Pergi, Nak!" ucap ibunya, membuat Sean terkejut. "Pergilah! Masuk ke Soul Academy itu akan sangat baik untuk mengembangkan kemampuanmu," kata ibunya dengan penuh semangat. Terdengar seolah-olah dia juga menginginkannya. "Dengan kondisiku sekarang, aku tak bisa lagi melatihmu. Ini kesempatan bagus bagimu."

"Tapi, bagaimana dengan ibu? Aku tidak bisa ninggalin ibu sendirian!"

"Ibu akan baik-baik saja. Kamu masuklah bersama Elic, nanti akan ibu memberikan uang untuk biaya sekolahmu dan kebutuhanmu di sana," ucap ibunya sambil sesekali batuk saat berbicara.

"Bu, bagaimana kalau untuk sementara ini... ibu tinggalah di rumah Elic dulu."

"Tidak, Nak. Ibu tidak mau merepotkan mereka."

"Tapi.., tidak ada yang menjaga ibu disini kalau aku pergi."

"Penyakit ini tidak akan bisa membunuhku dalam waktu dekat, sekalipun jika ada juga yang menyerangku, tidak ada yang perlu di cemaskan, aku bisa menjaga diriku sendiri. Dan Sean, sebelum kamu pergi, ibu akan mengenalkan sesuatu, dan sekaligus sebagai latihan terakhir dari ku. Kali ini akan lebih sulit, tapi ibu yakin kamu bisa melewatinya," ibunya lalu beranjak dari tempat duduknya. "Segera tidur, kita akan memulainya besok pagi," Kata ibunya lalu berbalik memasuki kamarnya.

Sean mengepalkan tangannya dalam diam. Sebelumnya telah ada tabib yang mencoba menyembuhkan penyakit ibunya itu, dan bahkan ayah Elic sendiri telah memanggil tabib terbaik kerajaannya, namun ibunya masih belum juga dapat disembuhkan, sampai membuat Sean berusaha mempelajari semua tanaman herbal meski diusianya yang masih sangat muda, dan hasilnya hanya berhasil menemukan obat yang dapat mengurangi rasa sakit ibunya saja.

“Bagaimana aku bisa ninggalin ibu dengan kondisi ibu seperti ini. Kamu satu-satunya keluargaku, apalagi kau adalah ibuku sendiri. Lebih baik aku tidak masuk ke Soul Academy daripada meninggalkanmu. Meskipun itu sangat baik untukku," gumam Sean dalam hati.

---------- 

Keesokan harinya, di pagi yang cerah. Seperti biasanya, Sean saat itu pergi kehutan untuk mencari tanaman herbal, dan kemudian meraciknya, sebagian tanaman itu ia jual ke toko herbal untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari. Di saat dalam perjalanan menuju ke toko herbal, Sean bertemu lagi dengan Elic.

"Halo, Sean," sapa Elic.

"Hai," balas Sean.

"Kamu mau ke toko herbal?" tanya Elic.

"Ya, mau ikut?"

"Tentu saja!"

Seperti biasa, setiap kali Sean pergi ke toko herbal, Elic selalu menemaninya.

"Sean, gimana? apa... bibi mengizinkan?" tanya Elic sambil berjalan.

"Iya, malah dia sangat ingin aku masuk ke Soul Academy bersamamu."

Elic terlihat senang mendengarnya sambil tersenyum lebar.

"Tapi..."

"Tapi?"

Sean terlihat murung.

"Tapi kenapa?" tanya Elic kembali.

"Ibuku tidak mau tinggal di rumahmu."

"Kenapa?"

"Dia tidak ingin merepotkan kalian," jawab Sean.

"Merepotkan? Tidak kok! Seperti yang sudah ku katakan, mereka justru akan senang tinggal serumah dengan sahabat mereka."

Sean mengambil napas panjang sebelum melanjutkan. "Tapi meskipun begitu, itu tidak ada gunanya. Ibuku orangnya tidak enakan. Dia tidak ingin membuat kalian merasa terbebani. Kalian sudah banyak membantu kami. Dia takut kalian menjadi tidak nyaman jika tinggal di rumahmu."

Elic menatap Sean dengan kegelisahan yang jelas terpancar dari matanya. "Sean, aku tidak bisa menerima alasan itu begitu saja," ujarnya dengan suara serius. Elic beranggapan; Jika bibi tidak tinggal dirumahnya, sudah pasti Sean tidak akan mau masuk ke Soul Academy bersamanya, dan akan tetap tinggal merawat ibunya. Langkahnya kemudian terhenti. “Sean, maaf ya, untuk sekarang aku tidak bisa menemanimu,” ucap Elis lalu berbalik pergi.

“Kau mau kemana?” Tanya Sean dengan lantang.

“Aku ingin menemui ayah sebentar,” teriaknya sambil berlari menjauh.

Sean menghela nafas melihat tingkah gadis itu. Dia tau maksud tujuan Elic menemui ayahnya, Elic pasti akan memberitahukan hal itu pada ayahnya, dan memintanya untuk datang membujuk ibunya agar mau tinggal dirumah mereka.

 ---------

Setelah menjual obat herbal, Sean pun kembali kerumahnya. Sesampainya ia dirumah, tiba- tiba seorang gadis datang menghampirinya, gadis itu tidak lain adalah Elic.

“Sean,” sambut Elic dengan senyuman.

“Elic?! kau disini?!" Sean terkejut melihatnya.

Mereka berdua lalu menuju ruang tamu, dan benar saja, Elic saat itu datang bersama dengan ayahnya yang kini sedang duduk di ruang tamu sambil berbicara dengan ibunya.

“Sean, kau sudah pulang,” sapa ibunya.

“Ibu, paman,” sapa Sean sambil membungkuk dengan sopan. Ayah Elic membalasnya dengan senyuman.

“Kemarilah,” Panggil ibunya. Sean lalu duduk disamping ibunya dan mulai mengobrol dengan mereka.

Dalam percakapan itu, ibunya masih menolak ajakan mereka dengan alasan yang sama. Meskipun temannya berulang kali mengatakan bahwa tidak akan merepotkan mereka, ia tetap menolak karena tidak ingin menjadi beban. Ayah Elic juga tidak dapat terus memaksanya untuk tinggal di rumahnya.

Saat itu wajah Elic terlihat sedikit masam, ia begitu ingin sekali Sean ikut bersamanya ke Soul academy, Elic pun kembali memaksa ayahnya untuk kembali mencoba membujuk ibunya Sean.

Orang mungkin merasa lebih baik berada di rumah sendiri. Beberapa juga merasa lebih baik dan mandiri jika dapat merawat diri tanpa bantuan orang lain, pikir ayah Elic. Elen adalah sahabatnya yang sudah dikenalnya sejak lama. Ayah Elic mengetahui seberapa kuat wanita ini, sehingga wajar jika tidak membutuhkan bantuan. Tapi, meskipun ia tahu wanita ini sangat kuat, tetap saja tidak baik membiarkannya tinggal sendirian saat sedang sakit.

Ayah Elic menghela nafas sebelum mulai berbicara lagi. “Begini saja, agar Sean tidak terlalu mencemaskanmu disaat sudah masuk ke Soul Academy nanti, aku akan membawa beberapa pelayan dan tabib untuk merawatmu, dan kali ini, jangan menganggap itu akan merepotkan ku! Elen, kau adalah sahabatku, jadi jangan membuatku menyesal karena tidak membantumu, dan kali ini aku harap tidak ada penolakan dari saranku ini?” Bujuk ayah Elic kembali.

Elen - ibunya Sean tersenyum tipis mendengarnya. “Dasar kau ini, dari dulu tidak pernah berubah, kau dan istrimu selalu membuat ku berhutang budi pada kalian. Ya sudahlah, kau terus memaksaku. Kau benar, demi kebaikan anakku, aku tidak ingin itu mengganggunya disana," ia lalu tersenyum lembut. "Terimakasih."

Sean pun yang mendengarnya tersenyum, seolah kekhawatiran pada dirinya sudah berkurang. Elic saat itu terlihat sangat senang dan langsung memeluk ayahnya.

“Makasih ayah.”

Ayahnya mengelus lembut rambut putrinya dan mencium keningnya.

“Ibu,” Sean memeluk ibunya dengan rasa legah, dan ibunya membalas pelukannya.

Episodes
1 Pisau pemberian ayah! Dua sosok yang bersemayam.
2 Ajakan Elic! "Soul Academy?!"
3 Sean Menolak?! Ayah Elic datang menemui ibunya.
4 Skill Baru! Kekuatan Yang Mengerikan!
5 "Elic Diculik?!" Sean Bergegas Mencarinya.
6 Duel Sengit! Elic VS Bos Bandit.
7 Diam-diam Ternyata Kuat! Liana Ikut Membantu?!
8 Bertemu Dengan Tiga Orang Gadis.
9 Kemunculan Pria Bertopeng.
10 Duel Sengit! Pemuda Bertopeng VS Benjy.
11 Sosok Besar Yang Kuat.
12 Elic Menunggu! Kedatangan Sosok Bayangan Dari Balik Kabut.
13 Soul Academy, dan Sejarah Kelam Antara Venus Luminari dan Devil shackles.
14 Soul Academy! Ujian Kelayakan Dimulai!
15 Liana Menemui Orang Tua Elic.
16 Permintaan Liana Dari Tekad Yang Kuat.
17 Bertarung Dengan Monster Danau. "Awal Yang Bagus!"
18 Rencana Hebat Namun Sangat Beresiko.
19 Kekuatan Elic Yang Mengejutkan.
20 Kemunculan Sinar Yang Membutakan.
21 Duel Sengit! Sean VS Alfa Minatour.
22 Ronde Kedua! Sean VS Bos.
23 Mengumumkan Hasil Ujian Seleksi! Tim Sean Tak Kunjung di sebutkan?!
24 Hari Pertama Di Soul Academy. Liana Di Usir?!
25 Materi; Kekuatan Spiritual Yang Dimiliki Manusia, dan 7 Pilar Suci!
26 Elic Marah Liana Di Sakiti!
27 Duel Sengit! Elic VS Adira.
28 Kemunculan Seorang Wanita, Menghentikan Keributan Itu!
29 Kisah Kelam Adira! Alasan Dia Membenci Kaum Rendahan!
30 Terungkap! Adira Memiliki Dua Keberadaan Roh Dalam Dirinya.
31 Tekhnik Fusi! Penyatuan Api dan Badai Petir!
32 Akademi kini memiliki Monster Baru, Dua Siswi Yang Sangat Berbakat!
33 Sean Dihina Habis-habisan.
34 Menunjukkan Kemampuannya. Sean Layak Dihormati!
35 Serangan Brutal Sean.
36 Perasaan hangat yang kembali muncul.
37 Penyatuan Angin dan Es.
38 Demian Mengambil Panggung.
Episodes

Updated 38 Episodes

1
Pisau pemberian ayah! Dua sosok yang bersemayam.
2
Ajakan Elic! "Soul Academy?!"
3
Sean Menolak?! Ayah Elic datang menemui ibunya.
4
Skill Baru! Kekuatan Yang Mengerikan!
5
"Elic Diculik?!" Sean Bergegas Mencarinya.
6
Duel Sengit! Elic VS Bos Bandit.
7
Diam-diam Ternyata Kuat! Liana Ikut Membantu?!
8
Bertemu Dengan Tiga Orang Gadis.
9
Kemunculan Pria Bertopeng.
10
Duel Sengit! Pemuda Bertopeng VS Benjy.
11
Sosok Besar Yang Kuat.
12
Elic Menunggu! Kedatangan Sosok Bayangan Dari Balik Kabut.
13
Soul Academy, dan Sejarah Kelam Antara Venus Luminari dan Devil shackles.
14
Soul Academy! Ujian Kelayakan Dimulai!
15
Liana Menemui Orang Tua Elic.
16
Permintaan Liana Dari Tekad Yang Kuat.
17
Bertarung Dengan Monster Danau. "Awal Yang Bagus!"
18
Rencana Hebat Namun Sangat Beresiko.
19
Kekuatan Elic Yang Mengejutkan.
20
Kemunculan Sinar Yang Membutakan.
21
Duel Sengit! Sean VS Alfa Minatour.
22
Ronde Kedua! Sean VS Bos.
23
Mengumumkan Hasil Ujian Seleksi! Tim Sean Tak Kunjung di sebutkan?!
24
Hari Pertama Di Soul Academy. Liana Di Usir?!
25
Materi; Kekuatan Spiritual Yang Dimiliki Manusia, dan 7 Pilar Suci!
26
Elic Marah Liana Di Sakiti!
27
Duel Sengit! Elic VS Adira.
28
Kemunculan Seorang Wanita, Menghentikan Keributan Itu!
29
Kisah Kelam Adira! Alasan Dia Membenci Kaum Rendahan!
30
Terungkap! Adira Memiliki Dua Keberadaan Roh Dalam Dirinya.
31
Tekhnik Fusi! Penyatuan Api dan Badai Petir!
32
Akademi kini memiliki Monster Baru, Dua Siswi Yang Sangat Berbakat!
33
Sean Dihina Habis-habisan.
34
Menunjukkan Kemampuannya. Sean Layak Dihormati!
35
Serangan Brutal Sean.
36
Perasaan hangat yang kembali muncul.
37
Penyatuan Angin dan Es.
38
Demian Mengambil Panggung.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!