...***...
Dari kejauhan, ia melihat putranya menuju wilayah kumuh di utara kota.Terlihat mulutnya bergerak seolah memanggil sesuatu. Tiba-tiba, muncul mata merah menyala dibelakangnya. "Ada tugas baru untukmu..."
Di lain tempat, si wanita anggun berjalan memperhatikan kedua gadis itu. "Kau mendapatkan buruan yang bagus," Ia tersenyum melihat paras cantik keduanya. "Sudah ku putuskan, bawa mereka ke tempatku!"
Pria gemuk itu tersenyum mendengarnya. "Terimakasih banyak, nyonya." Ia lalu menghampiri kedua gadis itu. "Kalian, ikut aku!"
"Ayo cepat! Lambat sekali gerakmu." Bentak orang disampingnya.
Elic dan Liana berjalan mengikuti pria gendut itu menuju sebuah sumur.
"Lepas bajumu," Perintah pria itu.
"Apa?" Elic terkejut mendengarnya.
"Jangan buat aku mengulanginya."
Air mata Liana perlahan mengalir di wajahnya, tak sanggup dengan perlakuan yang diberikan pada mereka.
"Kau juga, buka bajumu, jangan hanya melihat saja," Bentak orang dibelakangnya.
Orang-orang bejat itu tertawa melihat mereka dengan tatapan nafsu sambil membasahi bibirnya.
Bumm!!!
Tiba-tiba, terdengar suara ledakan. Mereka sontak dikejutkan oleh suara ledakan yang terdengar dari kejauhan, serta teriakan orang-orang dari arah gerbang.
"Suara apa itu? Apa yang terjadi?" Tanya pria gendut itu dengan terkejut.
Sesaat, sebelum Kejadian.
Di bagian utara kota, di lorong gelap yang sunyi, terlihat beberapa pria dan wanita sedang asyik minum dan tertawa. Mereka terlihat seperti berandalan di tempat itu. Tanpa ragu, Sean berjalan mendekati mereka. Mendengar suara sentakan kaki, mereka menatap ke arahnya.
"Hm?" salah seorang dari mereka lalu mendekatinya. "Halo, sobat. Mau gabung dengan kami?" sambut orang itu sambil memegang sebotol bir.
"Maaf kalau aku mengganggu pesta kalian, aku hanya ingin menanyakan sesuatu."
Orang itu tersenyum dingin mendengarnya. "Pergilah!" Balasnya dan langsung berbalik.
Sean lalu membunyikan sebungkus koin emas pada tangannya. Pria itu sontak berbalik menghampirinya, dan mencoba merampasnya, namun Sean dengan cepat menyimpannya kembali. "Jawab dulu, baru ku kasih."
"Cih," kecutnya dengan wajah masam. "Oke, oke, apa yang ingin kau tanyakan, ha?"
"Apa kalian mengenal seseorang yang memiliki luka bakar di lengannya dan luka sobek di mulutnya?"
Pria itu sontak terkejut mendengarnya, teringat akan orang yang pernah menculik adik perempuannya. "Kenapa kau menanyakan hal itu?" tanya pria itu lagi dengan tatapan tajam.
Sean melihat ekspresi wajah pria itu seolah mengenali orang-orang itu. "Jangan balik bertanya, jawab saja pertanyaanku," ujarnya tegas.
"Hey kau, apa-apaan sikapmu itu, ha?" tiba-tiba salah satu temannya menyela. Mereka juga terkejut saat Sean menanyakan hal itu. "Kau tahu sedang berhadapan dengan siapa?"
Si pria berambut pirang itu lalu mengangkat tangannya seraya menyuruhnya untuk diam.
"Guild Night King! Kau ingin menemui orang itu, kan? pergilah ke desa Fusa, disana berdiri cabang mereka," jawabnya.
Mendengar nama guild itu membuat Sean dan yang lainnya terkejut. Bagaimana tidak, guild tersebut merupakan salah satu dari tiga guild besar yang menguasai pasar gelap, dan dijuluki sebagai "Raja Malam."
"Aku sudah menjawab pertanyaanmu, jadi serahkan koin itu."
Sekejap, Sean langsung menghilang dari pandangan mereka dengan percikan cahaya, membuat mereka terkejut.
"Apa- apa orang itu, cepat sekali dia menghilang!" Ucap salah satu dari mereka dengan sangat terkejut.
"Pengguna spirit cahaya?!" Ungkap pria berambut pirang itu yang juga terkejut, dan seketika tersadar. "Keparat! Dia langsung pergi tanpa memberikan uangnya."
"Haa!!!" Teman- temannya sontak terkejut bersama.
"Sialann..." Teriaknya dengan kesal. "Awas saja, kubunuh kau kalau bertemu lagi!!!"
----------
Ledakan!
Terjadi ledakan besar, orang-orang terhempas berhamburan. Tampak seorang pemuda bertopeng dengan jubah hitam tertutup berjalan melewati gerbang yang telah hancur. Seseorang berlari menjauh dengan ketakutan, namun tubuhnya seketika tertusuk cahaya panjang, dan memuntahkan darah dari mulutnya. Tak lama, tiga orang pria tiba ditempat itu. Dengan terkejut, mereka melihat gerbang guild telah hancur, dan banyak orang terkapar disekitarnya akibat dari ledakan tersebut.
"Keparat, siapa yang berani melakukan ini." Orang itu tampak sangat marah dengan urat kepalanya membengkak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments