Akhirnya setelah terus berjalan melewati lantai lantai yang sudah kosong dan sudah turun cukup dalam, mereka dihadang oleh lima monster berwujud gorilla putih bertangan empat, Seiji langsung menganalisanya.
******************************
Nama : Winter ape.
Level : 360
Power : 8.000.000
Danger : Level 3 (S)
Weakness : Fire.
******************************
“Lumayan....” Ujar Seiji.
“Aku maju....” Balas Reiko.
Tanpa menunda, Reiko melompat maju, ketika masih di udara dia langsung menggunakan skill nya,
“Blood tentacle.”
Dari punggung keluar banyak sekali tentakel berwarna merah seperti terbuat dari darah segar, lima gorilla yang kaget itu langsung terikat oleh tentakel dan tidak bergerak, Reiko mengambil sabit besarnya dari item box dan begitu dia turun dia langsung menyabetkan nya kepada para gorilla dan membelah dua mereka, para gorilla itu menghilang menjadi abu dan menjatuhkan batu batu sihir. Reiko dengan santai mengambili batu batu sihir itu dan berjalan kembali ke tempat Seiji menunggu. Seiji menggunakan analyze nya kepada Reiko dan melihat level Reiko sekarang menjadi 105 dengan power 21.000.000.
“Ok...ayo Seiji...” Ujar Reiko.
“Ya....” Balas Seiji.
Keduanya kembali berjalan, mereka menghabisi beberapa monster lagi sampai pada akhirnya mereka menemukan sebuah tangga turun ke bawah. Begitu menuruni tangga, hanya ada satu lorong lurus ke depan, keduanya berjalan menelusuri lorong, ketika sampai di ujung lorong, mereka menemukan sebuah gerbang besar yang penuh ukiran. Seiji mendorong pintunya, keduanya masuk ke dalam dari pintu yang terbuka sedikit. Ruangan di balik gerbang terlihat seperti sebuah kuil yunani kuno yang sudah hancur dan banyak pilar besar mengelilingi nya, pintu tertutup ketika keduanya masuk, Seiji bersiap, dia mencabut pistol dan cambuk nya, begitu juga dengan Reiko yang memasang kuda kuda nya sambil memegang sabitnya.
Dari langit langit keluar sinar terang seperti langit yang terbuka, seorang malaikat yang besar, memiliki sayap sebayak dua belas terbagi kanan dan kiri, bertangan delapan dan berwajah tampan memejamkan mata turun dari dalam sinar yang menyoroti tanah. Tapi begitu sinar menghilang, sayapnya yang semula putih mejadi hitam, lingkaran di kepalanya menjadi mahkota duri dan wajahnya menjadi mengerikan dengan mata yang merah. Salah satu tangannya yang memegang terompet langsung naik ke mulutnya,
“Uoooong...” Dia meniup terompetnya dan langsung melihat keduanya yang sudah siap di depannya.
Seiji langsung menggunakan analyze nya untuk melihat sosok malaikat di depannya,
******************************
Nama : Fallen Archangel.
Level : 800
Power : 26.000.000
Danger : Level 4 (SS)
Weakness : None.
******************************
“Hati hati Reiko, dia kuat....” Ujar Seiji.
“Aku tahu...” Balas Reiko.
Archangel itu langsung terbang ke arah Seiji dan Reiko, seluruh tangannya yang memegang senjata terangkat siap menyerang. Seiji menembaki nya dengan pistolnya, setelah archangel itu mendekat dan menyerang, Seiji dan Reiko melompat ke arah berlawanan menghindari serangan. Seiji terus menembaki archangel selama menghindar, tapi tembakannya tertahan oleh pelindung.
“Dia punya pelindung...kita harus matikan dulu pelindungnya...” Teriak Seiji.
“Aku mengerti....” Balas Reiko.
Keduanya berlarian memutari archangel yang melayang di tengah sambil mengikuti gerakan keduanya, seakan akan memilih mana yang mau di serang. Tiba tiba Reiko berlari di dinding dan melompat sambil mengankat sabitnya, “Klang.” Sabetan Reiko membentur pelindung archangel, tapi kemudian dia mengeluarkan skillnya,
“Acid spit.”
Reiko membuka mulutnya dan segumpal cairan hijau kental keluar menembak ke arah archangel. Cairan acid itu mengenai pelindung dan membuatnya terbuka sedikit, kemudian Seiji melompat dan menggunakan skill nya,
“Poison.”
Dia memasukkan racunnya dari tangan ke dalam pelindung yang sedikit terkoyak oleh serangan Reiko.
“Aaaaaaaah.....” Archangel itu berteriak karena dia terkena poison tepat di wajahnya.
Dua tangannya memegang wajahnya dan menutupinya, membuat keseluruhan pelindungnya terbuka.
“Sekarang Reiko. Paralyze.”
Seiji langsung mengeluarkan petir kuning untuk mengikat archangel itu, kemudian keduanya menyerang archangel yang terikat dengan sabetan sabit, lecutan cambuk dan tembakan secara bertubi tubi dengan kecepatan yang luar biasa. Archangel itu meronta berusaha melepaskan diri,
“Gyaaaaah....” dia berteriak dengan suara besar yang menggema.
Archangel itu mendarat karena beberapa sayapnya putus terkena serangan Seiji dan Reiko, akhirnya archangel tumbang dan jatuh ke tanah, Reiko langsung memegal kepalanya dengan sabit dan kepalanya yang terpental langsung di tembak oleh Seiji, tubuh archangel hilang mengabu, meninggalkan sebuah dress lengan buntung berwarna putih, sebuah ikat rambut putih dan sepatu boots hak tinggi yang panjangnya sampai hampir lutut warna hitam. Lalu sebuah batu sihir besar berwana abu abu jatuh di antara barang barang tadi.
“Ambil Reiko, ganti pakaian mu...” Ujar Seiji.
“Ya....” Balas Reiko.
Dia langsung mengambil pakaiannya dan melepaskan seragam sekolahnya kecuali pita hitamnya di leher yang dia pakai untuk menutupi dress nya yang sedikit terbuka, kemudian seragamnya langsung di taruh di dalam item box, setelah berpakaian, dia mengikat rambutnya yang panjang menjadi pony tail menggunakan ikat rambut yang baru di dapatnya, setelah mengenakan boots, dia menghampiri Seiji.
“Yap, berbeda jauh dengan sebelumnya....” Ujar Seiji.
“Terima kasih...kita teruskan ?” Tanya Reiko.
“Tentu saja...” Jawab Seiji.
Tiba tiba di wajah keduanya keluar layar status mereka. Seiji naik dari level 132 menjadi 150 dan power dari 26.400.000 menjadi 30.000.000. Reiko naik dari level 105 menjadi 137 dan power dari 21.000.000 menjadi 27.400.000. Keduanya saling bergantian melihat layar status mereka, kemudian setelah layar status tertutup, keduanya berjalan melewati ruang untuk terus turun ke bawah. Mereka berdua heran karena tidak ada monster yang menghadang mereka, walau di deteksi lantai itu penuh dengan monster, sepertinya para monster menghindari mereka karena suatu alasan.
“Hmm...kenapa ya ?” Tanya Seiji.
“Mungkin karena pakaian ini....” Jawab Reiko sambil melihat dress nya.
“Ya sudah lah, kita teruskan saja...” Balas Seiji.
“Setuju...” Balas Reiko.
Keduanya meneruskan lebih ke dalam lagi menuju bagian dungeon yang paling dalam. Setelah cukup jauh mereka berjalan, akhirnya mereka sampai di sebuah ruang kosong, di sana ada sebuah pintu menuju ke bawah dan ada sebuah lingkaran sihir di altar.
“Kita istirahat dulu di sini...” Ujar Seiji.
“Baiklah....” Balas Reiko.
Keduanya langsung duduk bersender di dinding, Reiko mencabut sabit besar dan panjang yang dia taruh di punggung dan meletakkan nya di tanah. Seiji mengambil bekalnya dari dalam item box dan menggelarnya di tanah, dia menawarkan Reiko untuk makan bersamana, tentu saja Reiko menyambutnya dengan senang hati walau wajahnya datar tanpa ekspresi. Keduanya makan dengan tenang dan diam tanpa bicara sepatah katapun. Setelah makan, tanpa sadar, keduanya tertidur dengan bahu saling menempel satu sama lain. Seiji pun bermimpi, dia melihat dirinya yang masih kecil berada di apartemen orang tuanya, dia melihat ibunya membawa koper besar dan melangkah keluar apartemen, dia mencoba menggapai ibunya, tapi ibunya tidak menoleh sama sekali dan keluar kemudian menutup pintu, meninggalkan dia sendirian. Seiji hanya bisa menangis dan memanggil manggil ibunya yang sudah pergi meninggalkan dirinya sendirian.
“Mamaaaa.....” Seiji berteriak seraya terbangun.
Ketika bangun tubuhnya penuh keringat, nafasnya memburu terengah engah, dia langsung memegang keningnya,
“Kenapa aku mimpi kejadian masa kecil ku ?” Tanya dalam hati.
Seiji menoleh dan melihat Reiko terpejam tapi mengeluarkan air mata, bola matanya bergerak gerak, sepertinya dia juga sedang bermimpi. Seiji merangkul Reiko dan diam dengan wajah tanpa ekspresi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Natagama Khalifatullah
/Plusone/
2024-01-21
0
Natagama Khalifatullah
/Good/
2024-01-12
0