Pemuda itu membuka matanya, dia melihat dirinya di kelilingi orang orang berjubah putih dan berada di dalam ruangan besar di kelilingi pilar dengan atap berkubah. Di antara orang orang berjubah putih itu, terlihat banyak sekali ksatria yang bersiaga. Pemuda itu melihat ke depan, dia melihat seorang raja sedang duduk di singgasana nya, seorang gadis yang sangat cantik duduk di sebelah raja dan seorang pria berpakaian pendeta tinggi berdiri di depan raja dan gadis itu.
“Selamat datang di kerajaan Grandia, pahlawan dari dunia lain...” Ujar pendeta.
“Kerajaan Grandia ? pahlawan ?” Tanya pemuda itu.
“Benar, anda di panggil dari dunia lain untuk berperang demi kerajaan kita.” Balas pendeta.
“Huh ? setelah apa yang aku lalui, sekarang aku di suruh berperang ?” Tanya pemuda itu sambil mengepalkan tangannya karena geram.
Tiba tiba putri kerajaan berdiri, dia turun dari podium dan menghampiri pemuda yang terlihat bingung dan gemetar. Dia langsung mengambil kedua tangan pemuda itu,
“Siapa namamu tuan ?” Tanya putri itu dengan ramah.
“Seiji Kawamura....” Jawab Seiji.
“Tuan Seiji, saat ini kerajaan kami sedang berperang dengan kerajaan dari benua utara yang merupakan kerajaan vampire...kami membutuhkan bantuan mu untuk membunuh raja vampire bernama Vladimir. Aku sebagai putri kerajaan meminta tolong sebesar besarnya pada mu...” Ujar putri sambil berlutut.
Melihat putri berlutut, tentu saja Seiji langsung menyuruhnya bangun, tapi pikiran dan tingkat kewarasan Seiji sudah rusak, dia sudah tidak lagi memikirkan benar atau salah, dia hanya ingin hidup tenang walau harus menghalalkan segala cara dan selain amarah yang meluap, dia tidak memiliki perasaan apa apa lagi. Tanpa menghiraukan putri,
“Maaf, aku tidak mau terlibat perang kalian...” Ujar Seiji sambil berbalik dan berjalan menuju pintu.
“Hei tunggu, kurang ajar sekali kamu menolak ajakan anakku Leticia....prajurit, tangkap dia, jebloskan dia ke penjara.” Teriak raja sambil berdiri.
Para ksatria langsung mengepung Seiji dan membekuknya, kemudian membuatnya berlutut di depan raja,
“Hei, lepaskan aku...” Teriak Seiji meronta.
Sang pendeta maju mendekati Seiji sambil membawa buku yang bersampul kristal, dia langsung meletakkan buku itu di kepala Seiji tanpa permisi terlebih dahulu, ketika buku itu menyentuh Seiji, buku itu langsung bersinar, pendeta seperti melihat sesuatu di dalam buku, kemudian dia menggelengkan kepala dan menoleh kepada raja,
“Ternyata gagal yang mulia, orang ini tidak memiliki kemampuan apa apa, kita harus memanggil pahlawan lain.”
“Ah begitu rupanya, rugi aku berlutut di depannya...” Ujar putri Leticia sambil melirik Seiji dengan sinis dan melirik tajam.
“Bawa dia, buang dia ke dalam dungeon of calamity.....” Perintah sang raja.
“Hah....jadi akhirnya kalian juga membunuh ku...bagus...bagus...pastikan aku mati, kalau tidak aku akan kembali dan menghabisi kalian.” Ujar Seiji geram.
Setelah mengalami kematian sebanyak 10 kali dengan beragam cara, Seiji sudah tidak takut lagi, dia menjadi geram dan berniat menghancurkan kerajaan yang seenaknya memanggil orang dari dunia lain. Para pengawal langsung menyeret Seiji keluar dari istana, kemudian mereka mengikat Seiji dan memasukkannya ke dalam karung. Seiji terlihat tidak meronta, baginya dia sudah sering mengalami di tangkap dan pada akhirnya di lempar ke sebuah tempat yang membuatnya mati.
“Kali ini seperti apa aku mati ? grrr...siapa wanita di ruang putih itu, kalau dia dewi, aku akan membunuh dia...” Ujar nya dalam hati dengan geram.
Setelah di panggul keluar, dia merasa kalau dirinya di bawa menggunakan kereta karena guncangannya, setelah berjalan cukup lama, dia merasakan kalau kereta berhenti dan para ksatria turun dari kereta kemudian kebelakang untuk mengambil karung berisi dirinya,
“Hei...ini sudah yang keberapa ?” Tanya seorang ksatria (A).
“Sudah ke lima, kasihan semuanya masih anak anak....aku sebenarnya kurang setuju dengan cara raja kita.” Jawab seorang ksatria (B) lagi.
“Ssst...jangan bicara sembarangan, walau tidak setuju kita tidak bisa apa apa selain menjalankan perintah yang mulia.” Balas ksatria (A) yang bertanya.
“Aku tahu...tapi lama lama hati ku ini tidak kuat...” Balas ksatria (B) yang memegang kaki Seiji.
“Huh...tetap saja kan aku di buang....kalian juga sama saja, tidak usah sok bersimpati kalau tidak bisa menolong, diam saja...” Ujar Seiji
Tiba tiba dia merasa dirinya di lontarkan dan jatuh ke tempat yang terasa dalam dengan kecepatan tinggi.
“Ah jadi sekarang aku mati jatuh...” Ujar Seiji.
Seiji yang berada di dalam karung dan merasa dirinya jatuh ke tempat yang dalam, sudah pasrah dan memejamkan matanya. Tapi setelah sekian lama jatuh, dia merasa aneh karena tidak sampai sampai ke dasar,
“Seberapa dalam aku jatuh ? cepat lah akhiri saja.” Gumam nya dalam hati.
Tiba tiba dia merasakan tubuhnya terbenam di sebuah benda yang empuk dan dalam, kemudian terlontar kembali. “Blugh.” Seiji jatuh ke tanah,
“Adu duh...sepertinya aku jatuh di atas bantal dan terpental lagi...apa yang terjadi ?” Tanyanya.
Dengan susah payah, dia berusaha membuka karung yang mentup di atas kepalanya, setelah berhasil, barulah dia melihat dia berada di sebuah ruangan yang gelap, dia menoleh dan melihat dia jatuh di atas tumpukan tubuh manusia yang di buang ke dalam ruang itu sebelumnya.
“Astaga, aku jatuh di atas sana ? oeeeek...”
Seiji langsung muntah karena bau yang luar biasa dan melihat tumpukan tubuh yang sudah membusuk. Dia langsung mencari pintu keluar dan keluar dari dalam ruangan. Begitu menutup pintu, dia langsung menarik nafas dan menoleh ke dalam.
“Dari mana lima, tumpukan itu pasti ratusan....” Pikir nya dalam hati.
Dia melihat sekeliling, ternyata dia berada di sebuah lorong yang panjang, menelusuri ke kanan dan kiri sama saja, keduanya berujung gelap dan tidak telihat ujungnya.
“Sekarang aku harus kemana.....lorong ini gelap sekali, aku tidak memiliki senjata apa apa, kenapa sih tidak langsung mati saja....kalau begini aku malah jadi bingung harus apa...” Gumam Seiji.
Dengan perlahan dan memegang dinding, Seiji berjalan menuju ke arah kanan, berharap menemukan pintu keluar. Setelah lama berjalan, matanya mulai menyesuaikan dalam kegelapan, dia sedikit bisa melihat. Tiba tiba tangannya tergelincir, dia memegang sebuah pintu di dinding, dia meraba raba pintu itu dan menemukan pegangan pintunya, kemudian dia mendorong pintunya sedikit dan pintu terbuka.
“Ada pintu...aku coba masuk, siapa tahu di dalam terang...” Pikir nya.
Seiji mendorong pintu untuk membukanya dan masuk ke dalam, setelah dia masuk tiba tiba pintu di belakangnya di tutup dan ruangan menjadi gelap gulita.
“Ah sama saja...” Ujar Seiji.
Tiba tiba ruangan menjadi terang, beberapa lampu sihir yang menempel di dinding memutari ruangan menyala. Seiji melihat ruangan itu adalah ruangan kosong tapi ada sebuah lemari pakaian di tengah tengah. Seiji melangkah dengan ragu ragu menuju lemari itu, dia berdiri di depannya dan memperhatikan lemari pakaian besar yang hanya satu satunya benda yang ada di dalam ruangan itu.
“Aku buka....siapa tahu di dalam ada barang yang bisa kugunakan...aku sudah mati 11 kali, takut apa....” Gumam Seiji dalam hati.
Kedua tangannya memegang gagang lemari dan menarik keduanya untuk membuka lemari. Ketika lemari terbuka, “Klatak.” Sebuah tengkorak manusia yang memakai seragam sma putri terjatuh menimpa Seiji di depannya. “Waaaaa...” Karena reflek Seiji menghindar dan tengkorak itu jatuh ke tanah. Seiji mengamati tengkorak itu dan mengambil sebuah dompet dari saku roknya, dia membuka nya dan mengambil kartu pelajar milik tengkorak di dalam lemari itu.
“Sayako Mitoba...kelas 2-C....dia manusia dari dunia lain...” Gumam Seiji sambil membaca kartu pelajarnya.
Seiji langsung mengatupkan tangannya mendoakan tengkorak yang terbaring di depannya. Setelah itu dia melihat ke dalam lemari dan menemukan sebuah tas sekolah yang masih ada isinya, dia membongkar tas itu, dia mengambil alat alat tulis milik Sayako dan sebuah roti yang sudah berjamur. Dia langsung membuka roti itu dan memakannya tanpa ragu ragu, setelah perutnya kenyang, dia melihat sebuah buku bersampul kristal yang sama seperti di pegang oleh pendeta hanya saja berwarna hitam. Ketika dia menyentuh buku itu untuk mengambilnya, tiba tiba buku itu menyala terang, di hadapan Seiji langsung muncul layar berisi statusnya,
*******************************************************
Nama : Seiji Kawamura.
Race : Immortal being.
Job : None.
Level : 1/99 (exp : 0 / 1200)
Power : 200.000
Skill : - Knife mastery (death by knife).
- Whip mastery ( death by rope).
- Gun mastery ( death by gun ).
- Explosion ( death by bomb ).
- Dragon breath ( death eaten by dragon ).
- Regeneration ( death eaten by zombie and become zombie).
- Movement lock ( death by drowning with cement ).
- Paralyze ( death by electric chair ).
- Poison ( death by poison ).
- Dark room ( death in outer space ).
Add skill : Item box, Analyze, Far sight, Enemy detection.
Trait : Steel skin, immune all debuff, charming, nimble.
*******************************************************
Melihat statusnya, Seiji tersenyum, dia merasa kematian nya sama sekali tidak percuma dan niat nya untuk membalas dendam menjadi bukan sekedar niat.
“Hahahaha...pendeta goblok, yang dia lihat hanya job dan level saja....lihat saja nanti, aku bantai semua yang ada di kerajaan itu setelah aku keluar dari sini dan aku akan mencari cara untuk ke ruangan putih itu lagi, tunggu saja dewi keparat.”
Dia langsung mencoba skill item boxnya, semua barang yang ada di dalam item box muncul di pikirannya, ternyata di dalam item box ada sebuah pisau lipat miliknya, dia mengambilnya dan menyimpan buku yang baru dia temukan di lemari. Setelah itu dia berjalan keluar dari ruangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
smile:•
bentar bentar Vladimir?????apakah itu Vladimir Putin
2023-12-29
0
Zoelf 212 🛡⚡🔱
o
2023-11-26
0
👹IBLIS DARAH👹
status bahasa indonesia aja gak sok sok an inggris
kita orang indo ya pakai bahasa indo
2023-10-26
1