Melihat tentakel menyerangnya, Seiji bersalto kebelakang untuk menghindar. Reiko berdiri dan berbalik, matanya yang merah menatap Seiji dengan tajam dan wajahnya terlihat sangat marah, tangannya bergerak dan mengambil sebuah sabit yang sangat besar dengan mata berwarna hitam berukir emas yang indah, Reiko langsung maju menyerang sambil berteriak,
“Mati...mati...mati.....” Teriak Reiko menggunakan bahasa jepang.
Melihat Reiko menyabetkan sabitnya dan menerjang maju secara membabi buta, sabetan sabit Reiko menghancurkan semua patung es dan batu ksatria juga menghancurkan gua, Seiji mundur sambil menghindari sabetan sabit Reiko,
“Tunggu dulu Reiko-san....aku orang jepang...kita sama.” Teriak Seiji menggunakan bahasa jepang sambil menghindar.
Tapi teriakan Seiji tidak di dengar Reijo yang terus berteriak “Shinee (Mati).” Seiji mencabut kedua belati panjangnya,
“Tidak bisa di biarkan seperti ini....”
Dia menangkis sabetan sabit Reiko dengan kedua belatinya dan melontarkan sabitnya, kedua tangan Reiko yang memegang sabit terpental ke belakang, Seiji langsung maju menerjang Reiko dan mendekap nya dengan sekuat tenaga sampai Reiko tidak bergerak, Seiji mengelus kepalanya dan berbisik,
“Tenang Reiko-san.....tenang...aku disini.” Bisik Seiji di telinga Reiko menggunakan bahasa jepang.
“Orang jepang....orang jepang....kamu....siapa...siapa...kepala sakit...tolong aku...kumohon.” Ujar Reiko kaget karena mendengar bahasa di telinganya.
“Namaku Kawamura Seiji....salam kenal Reiko-san...aku akan menolong mu...tenanglah.” Bisik Seiji menggunakan bahasa jepang.
Wajah Reiko langsung berubah, air matanya mengucur deras, dia melepaskan sabitnya dan memeluk Seiji dengan erat. Kemudian Reiko memejamkan mata dan pingsan di pelukan Seiji.
“Dewi keparat...keterlaluan...dia masih sma....benar benar keparat...” Pikir Seiji sambil memeluk Reiko yang pingsan dan menahan geramnya.
Kemudian Seiji menggendong Reiko di punggungnya dan masuk ke dalam dungeon, dia berjalan menelusuri lorong, dia melihat tidak ada monster sama sekali di lantai itu menggunakan skill enemy detectionnya. Setelah berjalan cukup lama, dia melihat ada sebuah pintu, dia membukanya, di balik pintu itu ada sebuah ruangan kosong, Seiji masuk ke dalam dan membaringkan Reiko di lantai, kemudian dia duduk di sebelah Reiko sambil melihatnya.
“Dia juga mati sepuluh kali, sama dengan ku....aku tidak bisa membayangkan perasaan nya seperti apa ketika mati....” Ujar Seiji sambil mengelus rambut Reiko.
Selama beberapa jam, Seiji terus duduk dan diam di sebelah Reiko, tangannya tidak berhenti mengelus kepala Reiko,
“Uhhh....kepalaku....sakit....” Ujar Reiko.
“Sudah bangun Reiko-san ?” Tanya Seiji.
“Siapa ?” Teriak Reiko.
Dia langsung melompat dan bersiaga di depan Seiji yang masih duduk sambil bersender di dinding.
“Tenang Reiko-san......aku Kawamura Seiji....salam kenal.....” Balas Seiji.
“Ke..kenapa kamu tahu namaku ?” Tanya Reiko.
“Karena aku melihat status mu....” Jawab Seiji.
“Status ?” Tanya Reiko.
“Ya....” Jawab Seiji.
Keduanya terdiam, suasana menjadi canggung karena mereka duduk berjauhan dan tidak saling bicara di tambah keduanya berwajah datar. Setelah beberapa saat, tiba tiba sebuah layar hologram melayang di depan wajah Reiko, dia langsung melihat statusnya sediri di layar.
“Oh...ini....” Gumam Reiko.
“Ya, layar itu adalah status....” Balas Seiji.
Reiko memperhatikan statusnya dengan seksama, Seiji mengamati Reiko yang terlihat serius membaca statusnya,
“Jangan bilang dia selama ini tidak sadar....” Pikir Seiji.
“Um...Seiji-san....boleh kan aku panggil Seiji-san ?” Tanya Reiko ragu ragu.
“Silahkan saja....” Balas Seiji.
“Um....evolve ini apa ?” Tanya Reiko.
“Kamu selama ini tidak mengerti ?” Tanya Seiji.
Reiko menggelengkan kepalanya, dia mengatakan kalau selama ini dia sakit kepala dan tidak ingat apa apa, dia baru sadar sekarang walau tubuhnya masih gemetar.
“Jadi begitu....tapi sebaiknya memang dia tidak usah ingat....sebab kalau dia ingat apa yang dia lakukan, bisa menghancurkan hatinya..walau aku yakin sih hatinya sudah hancur.” Gumam Seiji di pikirannya.
Kemudian Seiji menjelaskan apa itu evolution dan cara memakai kekuatan Reiko, dia juga menjelaskan tentang skill skill Reiko dan bagaimana cara menggunakannya. Reiko membaca baca keterangan skill dan masing masing pilihan evolusinya, kemudian dia memutuskan menjadi daywalker,
“A...aduh...ke..kenapa ini ?” Tanya Reiko sambil memegang kepalanya.
Seiji langsung berdiri dan menangkap tubuh Reiko yang limbung, kemudian Seiji membaringkan tubuh Reiko di tanah dan menunggu lagi sampai Reiko sadar lagi.
*****
Beberapa jam kemudian, Reiko membuka matanya, dia melihat Seiji duduk di sebelahnya sambil memakan roti yang dia ambil dari item box miliknya. Layar statusnya terbuka di depan wajahnya,
*******************************************************
Nama : Reiko Hachioji.
Race : Daywalker ( Immortal race).
Job : None.
Level : 99/200 (exp : 0/200.000)
Power : 19.800.000
Skill : - Knuckle mastery (death by knuckle).
- Scythe mastery (death by scythe).
- Absolute zero (death by freezing).
- Acid spit (death by acid).
- Shadow Tentacle > *new* Blood tentacle (death by sacrified to kraken).
- Summon nightmare (death split 4 direction by horse).
- Petrification (death by become a statue).
- Pheronome lure (death by rape).
- Flashbang (death by flash light).
- Earth prison (death by burried alive).
Add skill : Item box\, Analyze\, Hide\, Area mapping\, *new* feast\, blood drain.
Trait : Steel skin\, immune all debuff\, charming\, nimble\, *new* super speed\, conceal\, bat transform\, partial transform : bat wings. immortal\, immune from sunlight.
*******************************************************
“Ugh...” Ujar Reiko yang berusaha duduk.
Dia melihat statusnya, setelah membacanya, dia memegang wajah dan mengamati tubuhnya,
“Tidak ada perubahan....” Pikirnya.
“Gruyuuk.” Perut Reiko berbunyi kencang, dia langsung memegang perutnya dan menunduk. Tiba tiba ada sebuah roti di depan wajahnya, Reiko mendongak dan melihat Seiji memberikan rotinya kepada Reiko.
“Makan....” Ujar Seiji.
“Terima kasih...” Balas Reiko sambil mengambil rotinya.
Keduanya terdiam lagi, yang terdengar hanyalah suara mereka makan, suasana bertambah canggung, Seiji melirik melihat Reiko yang ternyata juga melirik melihat dirinya,
“Kamu kelas berapa ?” Tanya Seiji.
“Aku kelas 3 sma....” Jawab Reiko.
“18 tahun ?” Tanya Seiji.
“Ya, kamu juga ?” Tanya Reiko.
“Aku 23 tahun, tapi entah kenapa penampilanku seperti waktu aku berumur 18 tahun...” Jawab Seiji.
“Oh begitu...” Balas Reiko.
Kemudian keduanya kembali diam dan meneruskan makan mereka. Setelah beberapa saat terdiam, keduanya menoleh bersamaan,
“Kamu kenapa di sini ?” Tanya keduanya bersamaan.
“Aku di tusuk pisau, mati dan berinkarnasi lagi terus mati lagi sampai 10 kali....dan bertemu dewi yang melakukan semua ini, kemudian aku di lempar ke dunia ini, tiba di kerajaan manusia dan di lempar ke dungeon karena di anggap tidak berguna.” Ujar Seiji.
“Begitu....aku di pukuli dan mati.....lalu mati terus menerus....dan tiba tiba aku ada di depan seorang raja vampir, aku di kurung dan mereka menghisap darahku setiap hari sampai habis, anehnya aku tidak mati dan semua luka bekas hisapan mereka sembuh...aku masih mengingat samar samar apa yang mereka lakukan saat itu dan kemudian aku di buang disini...setelah itu aku tidak ingat apa apa.” Ujar Reiko.
“Begitu, lalu sekarang bagaimana ?” Tanya Seiji.
“Aku marah ketika sendirian di sini....saking marahnya aku sampai kehilangan ingatan ku...kamu sendiri bagaimana ?” Jawab Reiko.
“Aku mau menuntut balas, kepada kerajaan manusia bernama Grandia, kepada dewi keparat yang membuatku mengalami semua ini....” Balas Seiji.
“Boleh aku ikut ? sekalian mampir ke kerajaan vampire...” Balas Reiko.
“Terserah kamu....kamu ikut atau tidak, tidak berpengaruh padaku...” Balas Seiji.
“Baiklah, aku ikut....” Balas Reiko.
“Ok, kalau begitu sekarang kita masuk dulu ke dalam...cari pakaian baru untuk mu.” Ujar Seiji.
“Ya....” Balas Reiko.
Keduanya berdiri, mereka berjalan keluar dari ruangan dan kembali menelusuri lorong di dalam dungeon.
*****
Sementara itu, di ruang serba putih, seorang wanita yang memakai pakaian bagai dewi yunani kuno, sedang duduk di kursinya sambil menonton Seiji dan Reiko yang sedang menelusuri lorong dungeon, dia menggebrak gelas minumannya di meja di sebelah tempat duduknya,
“Apa apaan ini....harusnya kalian bertarung satu sama lain dan menghancurkan semuanya......grrrr.....tidak apa apa, mereka pasti akan memusnahkan segalanya, baik dengan cara bertarung atau berkerja sama...rencana ku belum gagal...” Ujar nya geram sambil menggigit kukunya.
Wanita itu mengambil gelasnya dan minum, kemudian dia melihat lagi ke arah layar lebar di depannya dan kembali melihat Seiji yang berjalan bersama Reiko menelusuri dungeon.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Natagama Khalifatullah
/Plusone/
2024-01-06
0