Keesokan harinya, Seiji dan Reiko berpamitan dengan Karra dan anak anak panti lainnya, mereka mengantar Seiji dan Reiko sampai di depan pintu biara, ketika berjalan Seiji sempat menoleh dan melihat Karra yang sedang menyuruh anak anak masuk kembali dengan ceria. Seiji tersenyum melihat nya,
“Oi nii-chan, benar nih tidak apa apa kamu membohongi Karra-san seperti itu ?” Tanya Reiko.
“Tidak apa apa Rei-chan, di banding bersama ku, dia akan lebih bahagia di sini, lagipula jangan lupa tujuan utama kita...” Jawab Seiji.
“Baiklah, aku mengerti....” Balas Reiko.
Keduanya berjalan menuju gedung guild petualang, Seiji melihat suasana kota masih sama seperti ketika dia datang untuk pertama kali. Para penduduk beraktifitas seperti biasanya. Tapi mereka berdua menjadi pusat perhatian dan banyak orang melihat ke arah mereka, Seiji menoleh dan melihat Reiko, ternyata sabit besar milik Reiko yang dia taruh di punggungnya benar benar menarik perhatian.
“Oi Rei-chan, kamu tidak mau menyimpan sabit mu di item box ?” Tanya Seiji.
“Kalau tiba tiba harus bertempur repot...” Jawab Reiko.
“Hmm benar juga sih, tapi sabit mu itu sangat mencolok...” Balas Seiji.
“Biarkan saja...” Balas Reiko.
“Yah, terserahlah...” Balas Seiji lagi.
Akhirnya mereka sampai ke gedung guild petualang, Seiji membuka pintunya, di dalam terlihat banyak sekali petualan yang sedang duduk duduk dan memilih tugas di papan tugas. Ketika mereka masuk, seluruh petualang di dalam langsung menoleh melihat mereka, tentu saja yang mereka lihat adalah Reiko dan sabit besar nya. Walau banyak yang melihat, tapi tidak ada satupun yang bersuara dan memberikan mereka jalan menuju counter. Ketika sampai, Seiji melihat Chelsea sedang berdiri di balik counter dengan perut yang besar.
“Ada yang bisa di bantu ?” Tanya Chelsea.
“Anda hamil ?” Tanya Seiji.
“Eh...haha iya....ada yang bisa saya bantu ?” Tanya Chelsea sekali lagi.
“Oi nii-chan, apa apaan sih pertanyaanmu itu ?” Tanya Reiko berbisik.
“Dulu waktu aku kesini dia tidak hamil...” Jawab Seiji berbisik.
“Kan itu 10 tahun lalu, katanya...” Balas Reiko berbisik.
“Oh benar juga, maaf aku lupa...” Balas Seiji.
“Ehem...jadi ada yang bisa aku bantu ?” Tanya Chelsea sekali lagi.
Kemudian Seiji menaruh kartu petualang milik nya sendiri di meja dan memberikannya pada Chelsea.
“Um...kami mau mengembalikan ini dan mau mendaftar sekalian menjadi petualang.” Ujar Seiji.
Chelsea mengambil kartunya dan membacanya, seketika matanya menjadi melotot dan dia langsung memperhatikan Seiji yang berdiri di depannya,
“Kalian dapat dari mana kartu ini ? ini milik Solon-san, kalian kenal dia ?” Tanya Chelsea.
Kemudian Seiji menceritakan hal yang sama seperti yang dia ceritakan kepada Karra, setelah mendengar cerita Seiji, Chelsea langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya dan matanya mulai menitikkan air mata, kemudian dia berbisik pada teman nya di sebelah dan memberikan kartunya kepada temannya untuk di berikan kepada guild master.
“Kalian mau mendaftar ya ?” Tanya Chelsea.
“Benar, nee-san...” Jawab Seiji.
“Baiklah, nama kalian Solon dan Reena ya....aku akan isi formulir kalian, mohon tunggu ya sebentar.” Balas Chelsea.
Ketika sedang menunggu, petugas resepsionis yang naik ke ruang guild master turun kembali dan menghampiri keduanya, dia bilang kalau guild master mau bertemu dengan mereka. Akhirnya Seiji dan Reiko mengikuti petugas naik kembali ke atas, mereka masuk ke dalam ruang guild master,
“Ini mereka Renola-sama...” Ujar petugas.
“Baiklah, kamu boleh keluar....” Balas Renola.
Petugas langsung keluar dari ruangan, Renola mempersilahkan Seiji dan Reiko duduk di sofa, kemudian dia berdiri dan berjalan ke pintu, dia mengunci pintu dan duduk di depan keduanya, Seiji melihat Renola masih sama seperti waktu dia pertama kali bertemu dengannya dan tidak menua sama sekali,
“Baiklah, sekarang sudah aman, silahkan ceritakan semuanya tanpa ada yang di tutupi Solon-kun atau sebaiknya aku panggil Seiji-kun.” Ujar Renola sambil tersenyum dan menatap Seiji.
“Eh....namaku bukan Seiji, nii-san memberiku nama Solon....”
“Sudahlah, tidak usah pura pura dan kalau boleh aku tebak, di sebelahmu yang kamu bilang adikmu adalah entitas yang ada di dungeon waktu itu, benar kan ?” Tanya Renola yang memotong kalimat Seiji yang belum selesai.
“Aku adik Solon, obasan (tante), namaku...”
“Reiko....lebih tepatnya Hachioji Reiko...benar ?” Tanya Renola memotong ucapan Reiko.
Merasa identitasnya terbongkar, Reiko langsung berdiri dan mecabut sabitnya, tapi Seiji mencegahnya,
“Sepertinya anda mengetahui siapa kami ya...” Ujar Seiji.
“Tentu saja, kalian bisa membohongi yang lain, tapi tidak dengan ku...aku sudah hidup selama 700 tahun lebih dan sudah bertemu banyak orang, kalian hitungannya masih anak kemarin sore bagi ku...” Balas Renola.
“Nii-chan, dia tahu identitas kita....bunuh ?” Tanya Reiko geram.
“Woooo sabar dulu Reiko-chan, aku tidak bermaksud macam macam dengan kalian, tapi karena kalian berusaha membohongi ku, aku jadi iseng ingin membongkar kalian, duduklah...” Balas Renola.
“Duduk saja Rei-chan, tidak apa apa...” Ujar Seiji.
Reiko langsung menyimpan lagi sabit nya dan duduk kembali dengan tenang, kemudian Renola menatap keduanya,
“Kenapa penampilan mu seperti ini ?” Tanya Renola yang melihat wujud Seiji yang berusia 15 tahun.
“Panjang ceritanya Renola-san...” Jawab Seiji.
“Aku punya banyaaaaaaak waktu untuk mendengarkan ceritamu, jadi tolong ceritakan.” Balas Renola sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Seiji dan tersenyum.
Akhirnya mau tidak mau, Seiji menceritakan yang perlu di dengar oleh Renola, mengenai entitas yang ternyata adalah Reiko dan merupakan adiknya, mengalahkan fallen archangel rank SS dan quetzalcoatl rank SSS, kemudian terkena kutukan yang membuat fisik mereka berubah menjadi muda kembali.
“Hmm...masuk akal, pakaian Reiko-chan dan senjatanya memang berasal dari dua monster itu, baiklah aku percaya...tapi kenapa baru kembali setelah 10 tahun ?” Tanya Renola.
“Itu yang kami sendiri tidak tahu, aku sendiri merasa aku pergi baru sebulan..” Jawab Seiji.
“Hmm...sepertinya ada sesuatu di dungeon itu yang masih belum kita ketahui, tapi biarlah, lalu, kalian sekarang mau apa ?” Tanya Renola.
Reiko memegang lengan jaket Seiji dan Seiji menoleh melihatnya. Kemudian Seiji menoleh melihat Renola dengan serius,
“Sebenarnya kami berdua ingin tahu lebih dalam soal dewi Resephone dan dungeon, dimana kita bisa mendapatkan informasinya ? Renola-san tahu ?” Tanya Seiji.
Renola terdiam sejenak, dia tidak menganggap pertanyaan dari Seiji adalah pertanyaan main main dan bercanda,
“Kalau ingin mempelajari lebih dalam soal legenda, mitos dan dewa dewi, sebaiknya kalian ke kota Emerald, di sana adalah pusat pendidikan dan menurut legenda, dewi Resephone di kurung di bawah pohon raksasa yang berada di tengah hutan yang mengelilingi kota Emerald. Tapi walau katanya raksasa, belum pernah ada yang bisa mencapai tempatnya karena berbahaya.” Ujar Renola.
“Kota Emerald ya.....” Gumam Seiji.
“Tapi kondisi kota Emerald sangat berbeda di banding 10 tahun lalu, sekarang, anak anak bangsawan dari kerajaan Grandia dan kerajaan Alvania banyak yang bersekolah disana. Walau kota Emerald adalah kota netral dan tidak memihak salah satu dari dua kerajaan, kota itu mendedikasikan penuh seluruh kota untuk pendidikan. Jadi mereka tetap menerima murid dari kerajaan Grandia dan kerajaan Alvania.” Ujar Renola.
“Dua kerajaan itu masih berperang ?” Tanya Seiji.
“Baru enam bulan lalu, kedua kerajaan itu mengadakan gencatan senjata, tapi perang bisa pecah kapan saja, tidak mungkin perang yang sudah berjalan hampir 500 tahun bisa berhenti hanya dengan gencatan senjata.” Jawab Renola.
“Apa alasan mereka mengadakan gencatan senjata ?” Tanya Seiji.
“Karena banyak dungeon di wilayah kerajaan Grandia dan kerajaan Alvania melahirkan banyak monster monster, alasan karena semua berperang dan tidak ada yang mengontrol dungeon. Kedua kerajaan sepakat membersihkan wilayah kerajaan mereka masing masing dari serangan monster yang keluar dari dungeon dan melakukan gencatan senjata.” Jawab Renola.
“Aku mengerti, kalau begitu, kita berdua akan berangkat menuju kota Emerald.” Balas Seiji.
“Tahan dulu, seperti yang kubilang, kota Emerald adalah kota pendidikan, hanya orang yang mau sekolah dan belajar yang boleh masuk ke dalam kota itu, petualang tidak bisa masuk ke dalam kota dan berdiam di desa Hillberry yang berada di sebelah kota Emerald, di desa itu ada cabang guild petualang juga. Paham ya....jadi kalau kalian mau masuk kesana, kalian harus sekolah.” Ujar Renola sambil memainkan telinganya yang panjang.
Mendengar kata “sekolah” wajah Seiji dan Reiko langsung berubah, karena masa sekolah mereka dulu yang ada hanyalah sakit hati.
“Hei, kenapa wajah kalian seperti itu ? kalau kalian bersedia, kebetulan aku ada kenalan di sana...dan kalian pakai nama keluarga ku saja, jadi paling tidak kalian masih di anggap pantas, bagaimana ?” Tanya Renola.
“Um...tapi kita sebenarnya hanya ingin cari info obaasan (tante), tidak mau sekolah.” Jawab Reiko.
“Hei...jangan panggil aku obaasan...panggil neesan...” Ujar Renola.
“Baiklah, baba (nenek).” Balas Reiko.
“Grrrrr.....kalian harus sekolah, aku akan daftarkan kalian, sekarang keluar dan ambil kartu guild kalian....” Balas Renola.
“Baik baba...permisi.” Ujar Seiji dan Reiko bersamaan.
Keduanya keluar meninggalkan ruang guild master, Renola kembali duduk di mejanya, dia membalikkan kursinya dan melihat keluar melalui jendela di belakangnya,
“Hmm....dengan skill ku, aku hanya bisa melihat nama dan job mereka saja, tak sangka ada juga yang jobless selain Solon...lalu sisa statusnya tidak terlihat seperti ada yang menghalangiku.....mereka mencari petunjuk soal Resephone ya, sepertinya ramalan dalam legenda sebentar lagi akan terwujud.” Ujarnya
sambil tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Natagama Khalifatullah
/Good/
2024-02-11
0