* *Rumah bunda *
Bangun tidur rara langsung siap² pergi ke sekolah untuk gladi resik sebelum tampil nanti malam
" Pagi bunda ayah " ucap rara mencium pipi ayah dan bunda bergantian
" Pagi juga nak " ucap ayah dan bunda barengan
" Ayo sarapan dulu nak " ucap bunda
" Iya bun " ucap rara sambil mengambil nasi goreng
" Sini biar bunda yang ambilin buat kamu " ucap bunda mengambil alih nasi goreng rara
" Makasih bunda " ucap rara
" sama² nak " ucap bunda tersenyum
" Bunda sama ayah nanti malam jangan lupa datang ya? kak alvaro, kak kean dan kak devan ajak juga bun biar tambah rame yang dukung rara " ucap rara kepada bunda karena tidak melihat mereka mungkin kecape'an karena menemaninya semalam jadi rara hanya bicara kepada bunda saja
" Rara udah selesai makannya rara duluan ya bun takut telat gladinya, rara pergi ya bun yah " ucap rara mencium tangan dan memeluk ayah dan bunda, rara pun pergi menuju sekolah menggunakan mobilnya tak butuh waktu lama ia tiba disekolah dan memarkirkan mobilnya, saat rara menuju kelasnya rara berpapasan dengan anggara
" Kenapa gue tiba² kesal gini ya sama dia apa gara² semalam dia jalan sama cowok itu? apa gue mulai cemburu ngeliat dia dekat sama cowok lain? " ucap anggara dalam hati dan menatap mata rara
" Kenapa gue jadi deg degan gini ya kalau dekat dia masa iya gue suka sama dia? dan kenapa tatapan dia beda gitu sama gue kelihatan lagi marah emang salah gue apa sama dia? " ucap rara dalam hati dan menatap anggara
" Lo kenapa lihatin gue gitu banget, biasa aja dong gue juga nggak mau nyari ribut samo lo ya " ucap rara membuyarkan lamunan anggara
" Siapa juga mau nyari ribut sama lo geer banget jadi cewek " ucap anggara
" Santai aja bisa nggak sih dari tadi ngegas mulu, tau ahh ngapain juga gue ngaladeni cowok aneh kayak lo gini " ucap rara pergi dari hadapan anggara menuju kelasnya diatas
" Dia cantik juga ya kalau lagi marah gitu " ucap anggara dalam hati dan tersenyum melihat rara pergi
* Dalam kelas rara *
" Gila ya tu cowok pagi² udah buat kesel aja " ucap rara kesel dan membanting tasnya
" Pagi² udah marah² aja kenapa sih lo? " tanya tiara
" Gue kesel banget sama tu cowok udah ngeliatin gue gitu banget terus dateng² ngajak ribut aja " ucap rara kesal
" Siapa sih yang buat lo kesel gini? " ucap faranisa
" Siapa lagi sih yang suka nyari masalah sama gue cuman dia doang yang suka kayak gitu " ucap rara
" Maksud lo rombongan si anggara? " tanya nesya
" Bukan rombongannya tapi cuman anggara doang yang nyari masalah sama gue " ucap rara kesel
" Gimana dia nyari masalah sama lo? " tanya refina kepo
" Dia natap gue seperti lagi marah gitu sama gue, gue nggak tau salah gue apa tapi kenapa lihatnya gitu banget ya, gue tanya sama dia trus dia jawabnya malah ngeselin, tau ahh ngapain juga mikirin dia lagi " ucap rara
" Nanti malam kalian semua harus bantuin gue buat bongkar semua rahasia angela " ucap rara lagi
" Ok nanti kita bantuin lo gue juga mau balas dia gedeg gue lihatnya " ucap tiara
" Jadi rencana lo gimana buat bongkar rahasia dia? " ucap nesya
" Nanti malam sudah kita tampil gue akan cari perhatian anggara dan tiara sama nesya kalian panas²in tuh si piranha buat dia kesel sama gue dan anggara ajak dia ke taman belakang sama dayang²nya juga ya karena mereka juga terlibat, nanti gue pura² mau ngobrol sama anggara ditaman belakang " ucap rara menjelaskan rencananya
" Terus kita ngapain ra? " tanya faranisa
" Lo sama refina ajak kakak² gue ke taman belakang kalian bilang kalau gue lagi berantem sama orang dan gue sendirian di sana nggak ada yang belain usahakan kakak gue dengerin semua yang dibilang angela jangan sampai ada yang tau kalau ada kakak gue disana kalian bisa kan? " ucap rara
" Ok² kita bisa ngelakuin itu " ucap tiara tersenyum
" Kalian siap untuk nanti malam? " ucap rara
" Siap dong " ucap mereka berbarengan
" Sekarang kita harus latihan sebelum tampil nanti malam ayo ke ruangan musik " ucap faranisa berdiri
" Tunggu² nanti kita jangan mudah terpancing saat anggara dan temen²nya nyari masalah sama kita, usahakan hari ini harus baik sama mereka kalian ngerti kan maksud gue? " ucap rara tersenyum penuh arti
" Baik lah kalau itu mau lo kita akan turutin " ucap nesya tersenyum
Merekapun menuju ruang musik di bwah untuk latihan sesesampainya di sana mereka langsung latihan karena di sana tidak ada orang yang mengganggu atau yang memakai alat musik dan mereka pun latihan sesudah latihan mereka langsung keaula untuk melihat gladinya
" Gilaa keren banget ni dekornya ada balon²nya lagi, bagus juga ni slera yang ngedekor " ucap faranisa kagum
" Iya keren banget gue suka ni bakal nyaman di atas panggung nanti " ucap nesya kagum
" Baru kali ini gue lihat dekor yang sebagus ini, kira² siapa ya yang ngedekor ini? " ucap refina
Tiba ada yang hp rara berbunyi ada menelponnya ia pun menjawab panggilan tersebut, dari kejauhan anggara melihat rara sedang menelpon sambil senyum² dan terlihat sangat happy
" Dia telponan sama siapa sih kok senyum² gitu apa jangan² cowok yang malam kemarin itu yang menelpon dia apa benar itu pacar dia? dia cantik juga kalau senyum gitu " ucap anggara dalam hati dan tersenyum
" Lo kenapa sih senyum² gitu sambil lihatin rara " ucap wahyu melihat arah tatapan anggara dan mengagetkannya hingga ia tersadar dari lamunannya
" Apaan sih lo bikin kaget aja, siapa juga yang senyum² lihatin dia, gue senyum itu lihatin dekor ini bagus banget nggak nyangka gue kita bisa ngedekor sebagus ini " ucap anggara mengalihkan pembicaraan agar wahyu tidak curiga kalau dia sedang memperhatikan rara
" Beneran lo senyum lihatin dekor ini bukan lihatin dia? " tanya wahyu curiga
" Ya iya lah kenapa juga gue lihatin dia yang ada tuh nanti si angela marah² lagi kalau gue lihatin cewek lain " ucap anggara
" Biarin aja selagi dia nggak tau lihatin aja sepuas lo " ucap wahyu
" Tumben lo ngedukung biasanya lo yang ngelarang gue dekat sama cewek lain apa lagi ngelirik pasti keluar tu kata lo yang males gue dengar itu " ucap anggara
" Itu kan biasanya sekarang gue ngedukung lo kok mau dekat sama siapa aja, sekarang gue ngerasa kalau mereka berubah sikapnya sama kita dan gue juga udah mulai bosan sama sikap dia, gue mulai curiga apa mungkin mereka punya pacar lain selain kita? " ucap wahyu
" Maksud lo adriana sama teman²nya itu? " ucap anggara
" Iya, lo nggak curiga apa sama mereka? " ucap wahyu
" Iya sih gue juga mulai curiga sama tu cewek seperti ada yang di sembunyikan dari kita " ucap anggara
" Kapan² kita harus selidiki mereka, sekarang harus selesaikan dekor ini buat acara sekolah nanti malam jangan sampai ada yang kurang, yaudah yuk kita pergi dari sini nanti mereka
malah curiga sama kita " ucap wahyu
Mereka mulai mendekor lagi sedangkan rara sudah selesai menelponnya dia merasa ada yang memperhatikan dari tadi ia pun melihat sekelilingnya siapa yang memperhatikannya tapi tidak ada satupun yang melihat ke arah rara
" Apa cuman perasaan gue aja ya ada yang ngelihatin gue? tau ahh kenapa gue jadi gini sih " tanya rara dalam hati
" Udah selesai telponannya? siapa yang nelpon lo? " tanya tiara
" Udah, kak alvaro yang nelpon gue " ucap rara
" Tumben dia nelpon lo? ada apa? " ucap tiara
" Masalah hp semalam gue baru pagi ini kembalikan kepada mereka, gue letakkan diatas meja pas mereka masih tidur tadi pagi, mereka kaget hpnya udah gue kembalikan tanpa sepengetahuan mereka dan di hp mereka ada banyak panggilan tak terjawab dan chat dari dari angela sama para dayang²nya itu ya gue hapusin lah semua agar kakak² gue nggak curiga semua chat dia cuman gue read doang gue tinggalin aja 1 chat yang terakhir yang dia ngucapin selamat tidur " ucap rara menjelaskan sambil tertawa
" Pintar juga lo ya masih kepikiran seperti itu gue aja nggak kepikiran buat ninggalin 1 chat, gue nggak kebayang tu muka angela saat dia kesel sama kak alvaro " ucap tiara tertawa
" Gue nggak akan biarin tu cewek deketin kakak² gue lagi lihat aja nanti apa yang gue perbuat " ucap rara kesel
" 3 jam lagi acaranya di mulai kita harus siap² dan latihan lagi, kita siap²nya di ruangan oma aja yuk toilet sekolah juga pasti udah penuh sama yang lain " ucap rara mengajak sahabat²nya ke ruangan oma
Sesampainya diruangan oma rara langsung mengetuk pintu, saat rara membukakan pintu ruangan oma mereka berpapasan dengan anggara dan sahabat²nya mereka berhenti di depan pintu untuk menghadang rara dan sahabat²nya, mereka sengaja memancing emosi rara dan sahabat²nya
" Sorry bisa gantian nggak kita mau juga" ucap rara berusaha sabar agar tidak terpancing ucapan mereka
" Kalian mau masuk juga ternyata " ucap anggara masih menghadang rara
" Kenapa gue nggak mau kehilangan moment ini ya sama rara dan tumben banget dia nggak emosian " ucap anggara dalam hati
" Misi ya kakak² kita mau masuk dan urusan kalian juga udah selesai kan sekarang gantian dong " ucap rara masih sabar dan membesarkan suaranya agar oma mendengarny, tiara ingin maju melawan mereka tapi rara menahannya
" Kalian kenapa di depan pintu jangan menghalangi jalan kalau tidak ada urusan lagi silahkan pergi " ucap oma tegas
" Masih bisa dengar kan kata oma tadi, misi ya kakak² kita mau masuk " ucap rara tersenyum mengejek dan anggara pun memberi kode agar memberi jalan mereka masuk dan mereka pun pergi untuk bersiap²
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments