Tidak butuh waktu lama mereka sampai di mall, di depan pintu mall sahabat² rara menunggu karena sudah janjian dari sore ingin mencari baju buat acara besok
" Sorry ya guys gue telat " ucap rara pada sahabat²nya
" Nggak apa² kok ra " ucap tiara tersenyum sambil melirik alvaro
Rara mengerti arti tatapan tiara kalau tiara suka sama alvaro sedangkan alvaro sibuk dengan ponselnya
"Hm.. kak alva kenapa sibuk sekali dengan ponsel kakak mulu sih? " ucap rara berusaha mengalihkan pandangan alva biar dia tidak sibuk membalas chat pacarnya yang tidak lain si angela
" Bentar ya dek kakak balas chat pacar kakak bentar " ucap Alvaro masih fokus dengan ponselnya
Rara mulai memikirkan cara buat mengalihkan pandangan alvaro, kean dan devan dari Hpnya masing²
" Kalian nggak sayang sama aku lagi ya kenapa dicuekin gini sih? " ucap rara pura² cemberut
" Ya ampunn kamu tu ya selalu aja berpikiran seperti itu, kan sudah kita jelaskan tadi dek kenapa lagi sih?! " ucap alvaro berhenti memainkan Hpnya
" Kalian kan tau aku nggak suka dicuekin gini kenapa malah sibuk dengan Hp kalian sih " ucap rara pura² ngambek
" Yaudah kita nggak main Hp lagi ni " ucap kean sambil memasukan Hpnya kedalam kantong celananya
" Sini Hp kalian biar aku aja yang simpan selama kita jalan bareng nggak ada satu pun yang boleh pegang Hp " ucap rara sambil meminta hp alvaro, kean dan devan
" Nggak² enak aja.. kenapa kamu malah jadi posesif gini sih dek kita janji nggak bakal main hp lgi deh asal jangan kamu ambil " ucap devan
" Apaan sih kak siapa juga yang posesif, aku tuh kesel sama kalian di ajak jalan malah sibuk dengan hp kalian aja akunya dicuekin gini atau jangan².. " ucap Rara pura² sedih, sahabat² rara hanya menatap mereka dan tak lupa rara memberi kode ke mereka bahwa rencananya berhasil
" Iya² ni ambil " ucap alvaro memberikan hpnya dan di ikutin sama kean dan devan
" Sahabat² kamu kan ada dek kamu happy² aja sama mereka biar kita tunggu disini dan sini hpnya " ucap devan berusaha meminta hpnya
" Nggak boleh kata bunda harus temani aku bukannya tunggu disini kalau kalian nggak mau nanti aku akan bilang sama bunda kalau kalian.. " ucap rara
" Iya² bawel deh ahh kamu ini " ucap devan mulai kesal
" Yaudah ayo jalan! " ucap rara berjalan bersama sahabat²nya
" Bagus deh ra lo akhirnya bisa mengalihkan mereka dari piranha dan dayang²nya itu "ucap tiara berbisik agar tidak di dengar alvaro, keal dan deva
" Iya dong gue gitu loh, semua bisa gue atasi tenang aja, sekarang kalian bantuin gue mengalihkan pikiran mereka jangan tertalu memikirkan si piranha dan dayang²nya itu " ucap Rara
" Siap ra kita pasti bantuin lo kok " ucap Faranisa
Tiba lah mereka di sebuah toko baju dan perlengkapan yang mereka cari
" Sekarang kalian harus cari perhatian mereka dan buat mereka nggak ingat lagi sama musuh kita " ucap rara pada sahabat²nya
" Ok rara, kita ke mereka dulu ya " ucap Tiara sama refina, nesya dan faranisa membantu rara mencari baju dan sepatu yang cocok buat mereka, rara selalu mencari perhatian alvaro, kean dan devan
Disisi lain ada yang memperhatikan mereka dari kejauhan yang tak lain adalah rombongan anggara
" Eh liat deh itu bukannya rara dan teman²nya itu ya? " ucap wahyu melihat rara
" Iya² itu mereka tapi itu siapa ya apa pacar² mereka? " ucap revan
" Sepertinya begitu lihat aja tu mereka mesra banget dan bercanda² gitu nggak mungkin bukan siapa² " ucap wahyu mulai kesal karena melihat tiara memegang tangan alvaro
Anggara pun terlihat sangat kesal karena melihat rara bersender dibahu kean dan menggandeng tangannya
" kenapa gue jadi panas gini sih apa jangan² gue cemburu lihat kedekatan mereka " ucap anggara dalam hati
" Mending kita pergi aja ngapain juga kita lihat mereka pacaran " ucap anggara beranjak pergi
Akhirnya mereka selesai memilih baju dan perlengkapan lainnya, merekapun pulang kerumah masing², di jalan rara melihat orangtua sedang bercanda dengan anaknya, rara pun teringat dengan orangtuanya tiba² air matanya menetes, alvaro ikut melihat apa yang rara lihat tadi ia pun menyadari kalau adiknya sedang bersedih
" Kamu kenapa dek kok nangis gitu " ucap alvaro
" Nggak apa² kok kak cuman kelilipan aja " ucap rara sambil menghapus air matanya dia tidak mau terlihat sedih didepan kakak²nya
" Kamu nggak usah bohong sama kakak, kakak tau kamu sedang menangis, kamu kangen ya sama mami dan papi? " ucap alvaro melihat sekilas adiknya karena alvaro sedang mengendarai mobilnya, kean dan devan sudah tertidur di belakang
" Nggak kok kak " ucap rara terpaksa tersenyum
" Ara kakak tau kamu berusaha menutupi kesedihan kamu, kakak juga nggak bisa berbuat apa² kakak sebenarnya sangat sedih melihat kamu seperti ini, orangtua kamu juga pasti merasakan hal yang sama tapi mereka belum bisa menemui kamu karena mereka memiliki kesibukan masing², sekarang kamu jangan bersedih lagi ya kakak yakin kamu perempuan yang kuat kamu pasti bisa melewati ini semua suatu saat nanti kamu pasti bisa berkumpul dengan orangtua kamu " ucap Alvaro
" Semoga aja ya kak " ucap rara masih sedih
" Kamu jangan merasa sendiri lagi kakak selalu ada buat kamu, kean, devan, ayah dan bunda juga ada buat kamu jadi jangan sedih lagi ya " ucap alvaro menghapus air mata rara
" Makasih ya kak, rara sayang kakak " ucap rara tersenyum
" Sama² dek itu gunanya saudara, kakak juga sangat sayang sama kamu " ucap alvaro mengelus kepala rara
Kean yang merasa berisik pun terbangun
dia heran melihat mata rara yang sembab
" Lo apain adek gue kenapa matanya sembab? lo buat dia nangis ya? " ucap kean
kepada alvaro
" Eh somplak.. bangun² lo udah marah² aja, ya nggak mungkin lah gue buat adek gue nangis lo tanya aja sendiri tuh adik lo kenapa dia nangis " ucap alvaro
" Kirain aja lo buat dia nangis, kamu kenapa dek kok mata kamu sembab? " ucap kean
" Lagi sedih aja kak keinget mami dan papi " ucap rara sedih
" Jangan sedih dong kan masih ada kita, nanti kita turutin deh 2 kemauan kamu asal kamu jangan sedih lagi gimana mau nggak? " kean menenangkan adiknya
" Beneran kak? " tanya rara
" Iya asal jangan yang aneh² aja " ucap kean
" Baik lah besok rara akan beritahu kakak tapi kakak harus datang pas rara tampil besok dan tidak ada penolakan " ucap rara menghapus air matanya dan kembali tersenyum
" Kita pasti datang apasih yang nggak buat adik yang cantik ini " ucap kean berusaha menghibur rara
Merekapun sampai kerumah bunda dan masuk kekamar masing², mereka merebahkan badannya untuk beristirahat dan melupakan hpnya di dalam tas rara
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments