" Ini pertama kalinya loh... gyena bawa teman cowoknya, sekali bawa langsung yang tampan " Ucap Bunda gyena
" Apaan sih, bun " Ucap gyena malu - malu
Mendengar ucapan gyena membuat mereka yang menatap gyena tertawa, kecuali 2 orang pria paruh baya tengah menatap Leon tatapan mengintimidasi
" Aku mau ke taman buat mengerjakan tugas dulu ya, bun " Ucap gyena lalu menarik baju Leon
Leon takjub dengan pemandangan yang berada dihadapannya sekarang. Bagaimana tidak, Leon dapat melihat taman yang dipenuhi bunga berwarna-warni lalu air mancur
" Cantik " Ucap Leon dengan mata berbinar
" Ini tempat favorit aku " Ucap gyena, yang ternyata gyena sangat menyukai bunga hingga ayahnya membuatkan untuknya
Leon duduk dibangku taman bersebelahan dengan gyena. Leon menunggu gyena mengambil buku yang ada di tas
Leon mengajarkan gyena dengan sabar dan teliti, walapun terkadang Leon juga merasa kesal dengan gyena lupa akan cara yang Leon ajarkan
" Sudah paham, gea? "
" Sekarang aku paham " Ucap gyena dengan tersenyum menatap Leon
Leon merasa gemas kepada gyena sehingga Leon mengacak- acak rambut gyena yang akan menjadi rutinitasnya, nanti
Ayah Gyena tiba ditaman dan melihat putrinya, Gyena. Rambutnya dielus lembut oleh Leon, teman cowoknya.
Ayah gyena ingin marah, tetapi ketika Leon berdiri dan menyapa dengan sopan, ayah Gyena merespon dengan ramah. " Siapa nama kamu ? " Balas ayah Gyena dengan suara lembut
Gyena merasa gugup dan takut, tidak yakin apa yang akan terjadi selanjutnya. Dia tahu ayahnya tidak terlalu suka dengan Leon dari sorot mata ketika melihat tindakan leon, dan gyena khawatir bahwa ayahnya akan membuat situasi menjadi tidak nyaman
Namun, ayah Gyena justru terlihat senang melihat Leon. " Saya leon om," jawab Leon dengan suara lembut dan canggung bersamaan
Ayah Gyena tersenyum. katanya dengan suara lembut. "Kamu terlihat begitu menyayangi putriku."
Leon tidak tau, ini sindiran atau memang pujian untuknya hingga ia memilih untuk tersenyum sebagai jawaban
" Ayah " Ucap gyena malu kepada Leon
" Ajak leon makan bersama dengan kita ." Suruh ayah Gyena kepada gyena walaupun sorot matanya mengarah ke Leon yang menunduk sebelum meninggalkan taman
Leon mendongak lalu berpikir sejenak, ia memutuskan untuk pulang dan tidak ikut makan malam bersama keluarga Gyena
Leon berpikir bahwa ia bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk mencari tahu tentang ibunya di rumah karena pasti keluarganya akan ikut makan bersama
Dengan ragu - ragu leon, " Hmm gea, maaf... aku tidak bisa gabung makan malam dengan keluargamu ada urusan yang harus aku lakukan "
Gyena kecewa namun ia tidak bisa memaksa leon. Gyena hanya mengangguk sebagai jawaban
Leon berpamitan dengan gyena untuk pulang ke rumah namun leon tidak berpamitan dengan orang tua gyena karena orang tua gyena sedang membahas hal lain diruangan
Leon, dengan hati berdebar dan pikiran penuh, meninggalkan rumah Gyena. Ia berjalan cepat mencari taxi, berusaha menenangkan diri setelah pertemuan yang tegang dengan ayah Gyena
Namun, ada hal lain yang mengganggu pikirannya sekarang untuk mencari identitas ibu kandung leon asli
Leon sudah mendapatkan taxi, sekitar 45 menit perjalanan leon tiba di depan rumahnya. Leon bisa melihat penjaga yang tersenyum senang, matanya tersorot rindu akan kehadiran leon
" Selamat datang kembali tuan muda leon " Ucap penjaga
" Selamat juga buat bapak " Jawab leon dengan candaan
Leon berjalan masuk ke dalam rumah. Ia melihat sekitar sepertinya tidak ada orang di rumahnya. Leon sebenarnya tidak tau harus mencari darimana, " Pusing gue "
Leon masuk ke dalam lift sambil berpikir ruangan mana yang akan jadi tujuannya. Ia sudah sampai di lantai 2. Leon sudah tahu ruangan mana yang akan menjadi tujuannya
" Bodohnya gue!, gue kan gak tau dimana ruang kerja bapaknya Leon " Ucap Leon dengan menepuk jidatnya
Terpaksa Leon harus mengecek semua ruangan satu persatu. Ruangan pertama, ternyata hanya kamar. Ruangan kedua ternyata sama kamar lagi. Kali ini berbeda ruangan ketiga yang ternyata perpustakaan
Leon mulai lelah dan ingin menyerah, " Sebenarnya dimana tempat kerja bapak lo! "
Leon didepan pintu terakhir, ia yakin ini pasti ruang kerja daddy dio. Leon menarik napas dalam-dalam, merasa gugup dan bersemangat. Dengan hati berdebar, ia membuka pintu lalu masuk dan benar memang ruang kerja daddy dio
Ruang kerja itu terdapat figura keluarga dengan 3 anggota hingga menyesakkan hati. Lalu ada rak buku yang penuh dengan dokumen, dan di tengah ada meja kerja dengan lampu meja. Leon berjalan mendekati meja dan mulai mencari
Leon tidak menemukan di laci meja kerja. Ia mengalihkan ke rak buku dan mencari. Namun lagi - lagi ia tidak menemukan, " Dimana lagi gue harus cari?! " , Ucap Leon kesal
Leon berjalan untuk keluar dari ruang kerja namun saat melangkah leon tersandung oleh kakinya sendiri
Bruk ~
" Sial banget gue! " Keluh leon
Leon seperti mendengar sesuatu. Ia menengok ke arah suara tersebut. Mata Leon membesar, tubuhnya terdiam sejenak ketika melihat ada bagian dinding yang membuka terdapat ruang rahasia
" Gila, berasa difilm - film gue sekarang " Ucap Leon terkesima lalu bangkit
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments