Leon mencoba untuk menenangkan diri dengan cara menarik nafas dalam lalu hembuskan dengan berlahan
Ketika Leon sudah mampu mengatur emosinya lalu terlintas dipikiran untuk melakukan sesuatu kepada keluarganya
" Gue pasti bisa taklukan keluarga ini dan pastinya cari ibu kandung lo juga Leon " Ucap Leon dengan ambisius
Leon bangkit berjalan menuju ke dalam kamar mandi lalu membasuh mukanya setelah itu mendongak dan memandang wajahnya dicermin
" Pasti bisa! "
Leon keluar lalu berjalan menuju ke arah meja dan mengambil buku untuk menulis strategi menaklukkan keluarga ini
" Darimana gue harus memulai? "
" Apa gue jadi anak penurut? Tapi engga seru kalau penurut.. Atau gue cuek aja? Siapa tau tuh semua keluarga pada luluh "
" Tapi kalau gak luluh, gimana? Aaa pusing gue "
Sekitar 10 menit Leon tak dapat ide apapun hingga tak ada tulisan apapun di buku tersebut hanya ada coretan tidak jelas
Terdengar dering telepon membuat Leon menghentikan kegiatannya, ia mencari hp dan ternyata ikut terbanting saat emosi
" Sapa? " Ucap Leon melihat nomer tak dikenal namun tetap Leon angkat
...📞 +628145672×××××...
^^^" Lee, denon babak belur.... ^^^
^^^Lo kesini sekarang... ^^^
^^^Gue sharelock " Ucapnya langsung ^^^
^^^mematikan sepihak ^^^
Leon bingung dengan apa yang ia dengar, otaknya masih mencerna apa yang dikatakan orang tersebut dan akhirnya ia dapat memahami
Leon langsung bergegas mengganti pakaian dan bahkan otaknya yang terus bertanya tentang keadaan Denon
Selesai berpakaian Leon langsung berlari keluar dari kamar namun saat tengah berada di ruang keluarga, ia tak sengaja menabrak seseorang hingga terjatuh namun ia mengabaikan saja tanpa membantu
Leon lanjut berlari keluar dari rumah setelah itu membuka pagar yang tidak terjaga namun ia bingung sekarang, bagaimana cara ia pergi ke tempat Denon
Hingga mata Leon melihat pengendara motor yang menghidupkan motor dan Leon hampiri
" Hmm maaf om... Saya boleh ikut om? "
" Hah! Ikut! "
" Aa bukan gitu om... maksudnya tuh mau numpang sampai ke alamat ini, nanti saya bayar om " Ucap Leon melihat kan alamat yang dikirimkan
" Hmm boleh tapi 200k , bagaimana? " Ucap orang tersebut dan dijawab Leon anggukan
' Gila mahal banget! Tapi mau gimana lagi ' batin Leon mendumel lalu duduk dimotor tersebut
Leon pun menuju ke alamat yang diberikan dengan menumpang orang yang tak dikenal, sekitar 45 menit tiba di alamat tersebut
" Ini om, makasih " Ucap leon memberikan uang tersebut
TOK TOK TOK ( ketuk pintu)
Leon mengetuk pintu rumah berkali-kali dengan keras lalu terbukalah pintu tersebut oleh seorang remaja
" Bisa pelan gak sih lo! " Ucap Angga
Tanpa menjawab Leon Langsung menerobos masuk kedalam untuk mengecek denon yang katanya babak belur
Kini leon sudah berada didepan denon, ia dapat melihat denon yang justru asik bermain game, tentu hal itu membuat leon marah
" Bangs\*t lo nipu gue ya den! " Teriak Leon lalu melempar bantal yang ada disofa dan denon pun yang tengah bermain game terkejut karena lemparan bantal
Denon mendongak melihat siapa yang berani melempar dirinya yang ternyata Leon lah yang melempar namun membuat denon bingung karena Leon berada dihadapannya sekarang
" Darimana lo? " Ucap Denon bangkit lalu menarik kerah Leon
" Hahh? " Ucap Leon bingung
" Jawab gue lo darimana?! " Ucap Denon marah
" Gue dari rumah " Ucap Leon yang masih bingung
Setelah mendengar jawaban Leon tentu membuat denon marah karena dirinya yang khawatir terhadap Leon namun Leon justru berada dirumah tanpa mengabarinya
Denon melepaskan kerah Leon lalu meninggalkan Leon yang tengah menatap dirinya bingung
" Lah kenapa tuh bocah? " Tanya Leon
" Ck.. Lo tuh gak pekaan jadi orang "
" Memang gue orangnya gak peka " Jawab Leon sinis
" Kemarin lo kan dirumah sakit.... " Ucap Jay namun terpotong ketika Leon mengatakan
" Denon jagain gue semalaman? " Tanya Leon tak percaya
" Menurut lo " Ucap Niko dan Leon menatap niko bingung
" Lo beneran gak tau? Denon semalaman jaga lo! " Ucap Niko tak percaya dan dibalas anggukan oleh Leon
" Ternyata mereka hanya salah paham " Lirih Angga
" Terus lo kok bisa gak dirumah sakit? " Tanya Jay
" Gue juga gak tau tiba-tiba gue udah dikamar aja " Ucap Leon polos
Leon teringat jika dirinya datang untuk mengecek keadaan Denon bukan membahas dirinya sendiri
" Bentar - bentar katanya Denon babak belur mana? Tadi gue lihat gak ada, lo semua bohongin gue! "
" Ngapain gue bohongin lo! Gak guna "
" Terus dibagian mana lukanya? "
" Dipunggungnya "
" Oh pantes gak bisa gue lihat lukanya " Ucap Leon membuat mereka terkejut dan tertawa
" Bangs\*t lo! "
" Apartemen siapa? Kereen banget " Ucap Leon menduduk dirinya antara jay dan Angga sambil melihat sekeliling ruangan
" Apartment gue " Ucap Angga
" Boleh kali gue tidur sini ? " Ucap Leon menengok ke arah Angga
" Sehari 500k "
" Wah gila sih!!! Bagaimana kalau 0 rupiah? " Ucap Leon drama
" Maaf sekali, kami lagi tidak bisa menurunkan harga "
Niko dan Jay melihat Angga yang menanggapi tingkah Leon membuat mereka berpikir jika memang Leonlah yang mampu mengubah sahabatnya
" Ayolah ngga gue nginep disini ya sehari aja " Ucap Leon memohon
" Kenapa lo mau nginep sini? "
" Gue kabur " Ucap Leon bohong
" Bocah banget lo! Kalau ada masalah gak usah pakai kabur, lo harus hadepin masalahnya " Ucap Niko
" Gue emang masih bocah " Ucap leon sedikit terkena di hati namun bagaimana lagi ia tak bisa membuat orang lain berbicara sesuai dengan kehendaknya
" Stop! Mending kita main game aja " Ucap Jay sebelum sesuatu tak terduga terjadi
Akhirnya mereka lanjut bermain game bahkan mereka melupakan Denon yang tengah marah kepada Leon
× Sisi lain ×
Disebuah kamar mewah terdapat seorang gadis yang tengah diobati karena lututnya tergores tidak parah namun bisa membikin semua keluarganya panik
" Siapa yang bikin kamu luka baby ? " Ucap seseorang marah hingga tangan mengepal
" Tadi aku jatuh dad " Ucapnya bohong, ia hanya tak ingin abangnya kembali terluka karena dirinya
" Jangan bohong baby achel " Tanya Daddy dio menatap tajam dan datar begitu mengintimidasi
" Ben-ar d-ad " Ucap Rachel terbata - bata menunduk karena takut
" Bukan karena Leon? " Ucap daddy dio datar lalu Rachel mendongak menatap daddy dio yang begitu menakutkan hingga Rachel kembali menunduk
Sebenarnya daddy dio sudah tau siapa pelaku yang mencelakai anaknya sebelum dirinya menemui Rachel, ia terlebih dahulu mengecek lewat CCTV
" Kenapa kamu membela bocah itu? Kamu diancam? Bilang sama abang "
" Ka-rena aa-bang ach-el, ba-ng roki " Ucap terbata-bata bahkan airmatanya sudah menggenang
Daddy dio sudah tak bisa lagi menahan amarah karena Leon sudah melukai anak - anaknya dari riko hingga Rachel kesayangan
" Gpp baby " Ucap Mommy memeluk Rachel yang sudah mulai menangis karena takut
' Awas aja lo Leon.. Udah bikin adek gue sakit semua ' batin Roki dengan melihat Rachel menangis
Daddy dio keluar dari kamar Rachel menuju ke suatu tempat yang mungkin menjadi tempat tujuan Leon
× kembali ke Leon ×
" Nih kenapa tiba - tiba telinga gue panas? " Gumam Leon memegang telinganya
" Eon, lo pesen yang mana? "
" Nasi goreng seafood sama es jeruk, Jay "
" Pedas gak lo? "
" Jangan, baru juga keluar dari rumah sakit " Ucap Angga sebelum Leon menjawab hingga Leon hanya bisa menghela nafas kasar
" Jadi 2 nasgor seafood, 2 ayam bakar sama 4 es jeruk, kan? " Tanya Jay memastikan dan dijawab anggukan oleh semuanya
Sekitar 30 menit akhirnya pesanan mereka tiba hingga menghentikan kegiatan mereka bermain game lalu mereka langsung memakannya
Angga melihat gerak-gerik Leon yang seakan ingin mencoba makanannya namun Leon tak berani mengatakan hingga akhirnya Angga memberikan separuh ayam bakarnya
" Kalau mau tinggal ambil gak perlu takut " Ucap Angga memberikan ayamnya ke piring Leon
" Eh engga " Ucap Leon menolak lalu ingin mengembalikan namun ditahan Angga
" Makan "
" Tapi lo juga harus coba makanan gue " Ucap Leon memaksa
" Suapin gue "
" Sayangnya gue bukan koruptor "
" Anak prik " Ucap Jay
Saat Angga mau mengambil nasi goreng milik Leon bertepatan dengan dering telepon dari hpnya hingga Angga tidak jadi mengambil justru mengangkat telepon tersebut
" Kemana lo? " Tanya Leon melihat Angga yang berdiri namun masih menelpon
" Rahasia " Ucap Angga menggoda
" Aneh " Gumam Leon melihat tingkah Angga
Setelah selesai menelpon Angga begitu marah lalu berjalan ke arah mereka dan....
Bug ~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments