Leon dan Denon keluar dari kelasnya, menuju ke tempat parkir namun Denon berada didepan leon dengan jalan lebih cepat membuat Leon merasa aneh
' kayak lagi marah ama pacar '
" Jangan deketin dia " Ucap Denon disela - sela kesunyian mereka
" Dia? Siapa? Gea maksud lo? " Tanya Leon
" Gea? " Ucap Denon bingung
" Itu panggilan khusus gue buat gyena "
" Khusus? Lo beneran pacaran sama dia? "
" Idih kepo sekali anda " Ucap Leon lalu berlari mendahului Denon, mau tak mau denon ikut berlari mengejar Leon
Leon dan Denon pun tiba di tempat parkiran, disana mereka sudah ditunggu Jay, Niko lalu Angga. Mereka bertiga sudah sangat kesal sekarang
" Lo berdua habis ngedate ya? Lama bener "
" Kok lo tau " Ucap Leon acuh
" Bangs\*t " Ucap Jay menjitak dahi Leon
Leon melihat Denon yang sudah mengendarai motornya, ia langsung mendudukkan dirinya dimotor Denon
" Den, anterin gue ke market you "
" Ngapain? "
" Mau numpang toilet gue " Ucap Leon kesal
" Lah disekolah juga bisa " Ucap Denon polos
" Rasanya ingin gue tabok lo den "
" Lo berani sama gue? "
" Udah mending lo anterin gue dulu ke market you " Ucap Leon dengan memukul pundak Denon
Akhirnya Denon menuruti kemauan Leon, walaupun ia masih bingung kenapa harus toilet market you bukan sekolah saja, entahlah
Hingga akhirnya mereka tiba didepan market you, namun tidak hanya Leon dan Denon tetapi juga ada angga, jay lalu niko
" Ngapain kita kesini den? "
" Toilet " Ucap Denon, tentu membuat Leon menahan untuk ketawa betapa polosnya otak Denon ini
" Oh ya lo semua mending pulang aja " Ucap Leon tanpa menunggu jawaban mereka ia berlalu masuk ke dalam market you
Ketika masuk Leon langsung menuju tempat ganti seragam kerja miliknya, setelah selesai berganti Leon keluar lalu bersitatap dengan mereka
" Lo kerja disini? " Tanya Jay kaget melihat Leon
" Gue ngemis disini " Ucap Leon jengah lalu menata jajanan ke dalam rak hingga tiba - tiba ada tangan yang juga mengambil jalanannya
" Gue bantu " Ucap Denon
Angga yang melihat Denon membantu Leon, ia pun ikut dengan Denon lalu disusul dengan yang lain
" Malah pada bantu gue! Lo semua gak bakal gue bayar loh "
" Gue udah kaya " Ucap Jay sombong
" Gue boleh pukul teman lo gak den? "
" Bunuh juga boleh "
" Okay " Ucap Leon lalu melihat Jay yang tengah mencoba kabur darinya hingga membuat Leon dan juga Jay saling kejar - kejaran
DUG
Saat Leon tengah kejar - kejaran tanpa ia sadari seorang pria tua masuk ke market you membuat Leon tak sengaja menabraknya
" Sorry " Ucap Leon yang masih belum melihat siapa yang menabraknya
" Sedang apa kamu disini " Ucap seseorang tersebut
Leon merasa pernah mendengar suara berat dan tegas, namun siapa ya? Hingga Leon mendongakkan kepalanya dan ia terkejut dengan orang yang didepannya sekarang
" Bisa kamu jelaskan sekarang Leon "
" Lo semua bisa keluar dari sini? " Ucap Leon melihat mereka
Denon merasa ada yang aneh namun Ia tak mau bertindak terlalu jauh hingga akhirnya ia memilih keluar dan mengajak yang lain
" Kita duduk disana " Ucap Leon berjalan menuju tempat duduk diujung sana
" Sekarang jelaskan pada saya "
" Gu eh aku tidak tau bagian mana yang harus aku jelaskan " Ucap Leon tanpa melihat orang tersebut
" Lihat daddy, Leon! "
Ia orang tersebut adalah daddy dio, ia diberitahu oleh tangan kanannya jika Leon sedang bekerja di market you
" Aku gak tau apa yang harus aku katakan "
" Kenapa kamu tidak memberitahu daddy, jika uang yang selama daddy kasih tidak pernah kamu terima "
' lah mana gue tau, orang gue bukan Leon anak lo ommm. Gue jawab apa sekarang? ' batin Leon
" Jawab Leon "
" Hmm, akuu diiancam " Ucap Leon ragu
" Diancam? Walapun kamu hanya anak haram! Tapi kamu keturunan keluarga lawson Leon! Harusnya kamu berani Leon! " Ucap daddy dio lantang dan tegas
" Haram? " Ucap Leon lirih namun masih bisa didengar oleh daddy dio
Leon bangkit dari kursinya entah kenapa hatinya begitu terluka dan juga begitu terkejut walapun dirinya bukan pemilik tubuh ini
Leon seperti linglung sekarang, ia berjalan keluar namun dihentikan oleh daddy dio
" Leon dengarkan dulu penjelasan daddy " Ucap daddy dio yang memegang lengan Leon
" Biarkan gue sendiri " Ucap Leon dengan menyingkirkan tangan daddy dio namun tidak dilepas hingga ia menginjak kaki daddy dio
Leon langsung berlari keluar dari market you, disana Leon bisa melihat temannya yang masih berada disana hingga Leon melangkah kesana menuju Denon
" Anterin gue kemana pun den " Ucap Leon dengan menarik tangan Denon tentu Denon yang ditarik begitu terkejut tak mengerti maksud Leon
" Hah? Lo kenapa? "
" Jangan tanya gue dulu! Mending lo anterin gue kemanapun " Ucap Leon dengan memakai helm dan Denon memilih tidak menanyakan lagi hingga Denon menaiki motornya lalu pergi darisana
" Mereka suka banget ninggal kita " Ucap Jay melihat Leon dan Denon
" Berasa gak penting kita " Ucap Angga
" Mending lo berdua diem, kita ikutin aja " Ucap Niko
Leon dan Denon berada dimotor dengan suasana hening menyelimuti mereka. Leon yang masih terngiang semua ucapan daddy dio sedangkan Denon yang sesekali mengamati Leon lewat spion motornya
" Kemana? "
" Gak tau, gue nurut lo aja "
Denon mengendarai motornya dengan kecepatan penuh membuat Jay, Angga dan juga Niko kehilangan jejak Denon dan juga Leon
Hingga akhirnya Leon dan Denon tiba di sebuah tempat yang tidak Leon ketahui
" Turun Leon "
" Ini dimana? " Ucap Leon melihat sekitarnya
" Apartment gue " Ucap Denon lalu mendahului Leon dan Leon mengikuti Denon dari belakang
Leon dan Denon masuk kedalam apartemen, lalu mereka menaiki lift ke lantai 3 disana letak kamar apartemen Denon
Mereka sudah masuk kedalam apartemen, Leon melihat sekeliling apartemen Denon yang bisa dikatakan begitu maskulin karena didominasi warna hitam
" Keren apartemen lo " Ucap Leon lalu mendudukkan dirinya disofa
" Lo kenapa? Marah sama pria tua tadi? " Ucap Denon mengikuti leon duduk
" Gue habis dapat kejutan padahal gue belum ulang tahun "
" Lo mau makan? Gue punya mie? "
" Lo punya rokok? "
" Lo ngerokok? "
" Engga, cuma kata orang ngerokok bisa ngilangin beban pikiran walaupun hanya sesaat "
" Bodoh! " Ucap Denon dengan menjitak dahi Leon
" Lo mau temenan gak sama anak haram? "
Pertanyaan Leon membuat Denon terdiam, Denon merasa jika pertanyaan Leon berhubungan dengan perilaku Leon sekarang
" Mau "
" Kenapa? Bukannya anak haram itu anak yang seharusnya tidak ada? anak yang hanya bisa merusak keindahan sebuah keluarga "
" Kata siapa? Menurut gue gak ada namanya anak haram, semuanya baik hanya saja dia yang terpilih terlahir dari orangtua brengs*k "
" Berarti dia berhak bahagiakan? Dia juga berhak dapat kasih sayang keluargakan? " Tanya Leon
' Tapi kenapa semua sulit leon dapatkan ' lanjut batin leon dengan mata yang sudah mulai memerah
Denon melihat mata Leon yang sudah mulai ingin menangis membuatnya bangkit dari kursi lalu berjalan menuju ke Leon dan
HAP - Peluk
" Gue pastiin lo bakal bahagia Leon "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
single is the best for me🎶🎶
gay?
2023-10-20
1