Denon melihat mata Leon yang sudah mulai ingin menangis membuatnya bangkit dari kursi lalu berjalan menuju ke Leon dan
HAP - Peluk
" Gue pastiin lo bakal bahagia Leon " Ucap Denon dengan memeluk Leon
" Lepasin gue " Ucap Leon dengan menghusap air matanya, ia tak ingin terlihat menyedihkan didepan orang lain karena itu kebiasaan dikehidupannya dulu
" Lepasin aja! Cuma ada gue disini Leon "
" Gua gak selemah itu den! " Ucap Leon mencoba melepaskan pelukan dari Denon namun denon semakin mempererat pelukannya
" Kalau gue gak mau gimana? " Ucap Denon
" Pergi! " Ucap leon teriak namun terdengar rapuh sehingga membuat Denon melepaskan leon
Denon tak suka melihat leon seperti ini walapun Denon baru kenal leon beberapa hari saja
" Sorry, tapi kalau lo butuh sesuatu bilang sama gue " Ucap Denon bangkit dari kursi meninggalkan Leon sendirian
Perginya Denon membuat Leon kembali meneteskan air matanya, ia tak tau kenapa perasaannya begitu sakit walapun ini bukan tubuh aslinya
' Gue mohon Leon, jangan seperti ini! ' batin Leon
Tangisan Leon semakin menjadi terlihat begitu memilukan hingga suara sering telepon dari hpnya pun ia abaikan begitu saja
× Ditempat lain ×
Seorang pria tua yang sedang memegang hpnya dan tak lupa wajahnya yang datar namun menyimpan rasa gelisah
' Angkat telepon daddy Leon '
Pria tua tersebut ialah daddy dio, ia menggerutuki kebodohannya yang dengan mudah berkata kebenaran yang ia simpan begitu lama
Daddy Dio terus menerus menelpon Leon namun tak ada jawaban sekalipun dari Leon hingga membuatnya begitu marah lalu memukul setir mobilnya dengan kencang
" Bodoh! " Teriak daddy Dio
Daddy Dio memilih untuk menghubungi tangan kanannya untuk mencari keberadaan Leon agar ia bisa menemuinya dan menjelaskan semua hal yang selama ini ia tutupi dari Leon
× Kembali ke Leon ×
" Nih buat lo! " Ucap Denon dengan membawa mangkok yang berisikan mie dan juga telur untuk dimakan oleh Leon
" Sorry " Ucap Leon yang masih menunduk, ia malu dengan keadaannya sekarang yang begitu kacau
" Gue paham, sekarang lo makan dan jangan ngebantah " Ucap Denon dengan menepuk pundak Leon
Leon menengok ke arah kanan menatap Denon, namun Denon tengah memakan mie yang dibuat sendiri ketika Leon mengusir Denon
Leon merasa bersyukur berkenalan dengan Denon didunia yang tak ia ketahui ataupun kenali, mungkin jika tidak Leon tidak tau akan kemana sekarang
" Makan! Jangan lihatin gue mulu " Ucap Denon dan dibalas senyuman tulus dari Leon namun Denon tidak tau karena denon masih asik makan mie
" Masakan lo enak!, Sekarang masakan lo jadi favorit gue " Ucap leon memakan mie nya dengan lahap
" Gue tau " Ucap Denon sombong
Leon dan Denon memakan mienya dengan lahap bahkan tak ada suara kecuali suara dentingan garpu yang bertabrakan dengan mangkok
Tak berselang lama, terdengar suara ketukan pintu hingga menghentikan kegiatan Leon dan Denon makan
" Sapa tuh den? "
" Entah " Ucap Denon lalu bangkit dari kursi menuju ke pintu untuk mengecek siapa yang bertamu ke apartemennya
Leon tidak mengikuti Denon untuk membuka pintu, ia hanya melanjutkan memakan mie nya namun tak berselang lama Leon mendengar suara pertikaian di luar membuat Leon begitu penasaran
Sehingga Leon bangkit dari kursi lalu melangkah keluar dan disaat Leon sudah berada di luar Leon bersitatap dengan seorang pria tua hingga membuatnya membeku
Pria tua tersebut melihat Leon langsung menerobos masuk lalu menarik Leon tanpa aba- aba hingga membuat Leon hampir terjatuh dan pria tua tersebut langsung menangkap Leon
" Lepas! " Ucap Leon tersadar lalu melepaskan diri dari pria tersebut namun tidak dilepaskan tapi Leon langsung diangkat seperti mengangkat karung beras
" Lepasin sahabat gue! " Ucap denon lantang tanpa takut sedikitpun
" Lebih baik kau diam Denon Aybartya " Bisik pria tua tersebut tepat ditelinga Denon membuat Denon membeku ditempat bahkan keringat dingin mulai keluar membasahi dahinya
" Bagaimana bisa!? " Batin Denon
Leon terus memberontak ingin melepaskan diri namun yang Leon dapat hanya tamparan yang mendarat dipantatnya
" Lepasin " Ucap Leon
" Diam Leon! Daddy tidak akan melakukannya "
Kini Leon berhenti memberontak karena semakin banyak orang yang melihatnya membuat Leon begitu malu sekarang
' Kapan sampai sih! ' Batin Leon
Hingga akhirnya Leon dan daddy Dio sudah berada di tempat parkiran. Leon langsung diturunkan dan duduk disebelah daddy Dio
Daddy Dio mulai menghidupkan mobil lalu menjalankan mobilnya. Suasana hening menyeliputi mereka, sesekali daddy Dio melihat ke arah Leon yang tengah menatap ke arah jalan
" Leon " Ucap daddy Dio namun Leon hanya mengabaikannya
" Leon! " Ucap daddy Dio yang mulai tinggi nada bicaranya
Daddy Dio sangat marah karena Leon terus mengabaikan panggilannya hingga daddy Dio menepikan mobil lalu memukul setirnya begitu kencang membuat Leon terkejut
Daddy Dio menarik kerah Leon agar menghadap kearahnya
" Seharusnya kamu bersyukur! daddy masih mau menerima kamu, tidak seperti wanita itu yang hanya bisa menjual kamu Leon! " Ucap daddy Dio yang terpengaruh emosi
Mendengar hal tersebut membuat Leon kembali meneteskan air matanya, bahkan sekarang hatinya begitu sakit jauh lebih sakit dari sebelumnya
Daddy Dio yang melihat Leon meneteskan air mata seakan tersadar dengan ucapan yang untuk kesekian kalinya menyakiti hati Leon
" Anda menyesal menerima saya? " Tanya Leon yang begitu rapuh
" Bukan seperti itu Leon! maksud daddy itu daddy menerima kamu dengan senang karena kamu anak daddy " Ucap daddy Dio melepaskan tangannya dari kerah Leon lalu beralih memegang tangan Leon
" Sekarang saya paham, kenapa Leon tidak pernah ada difoto keluarga? Karena anda malu, bukan! saya hanya seorang anak haram yang pasti akan merusak citra keluarga anda " Ucap Leon dengan menatap mata daddy Dio
Ucapan Leon membuat daddy Dio seakan tersadar, jika ia memiliki foto keluarga tanpa Leon. Saat daddy Dio tengah berkecamuk pikirannya, tanpa daddy Dio sadari Leon tengah keluar dari mobil dan berlari kemanapun
" Akh! " Teriak daddy Dio didalam mobil, ia kembali membiarkan Leon menenangkan diri dan juga dirinya yang butuh ketenangan sekarang
Leon berlari tanpa arah dan tujuan, ia hanya ingin terbebas dari daddy Dio. Leon berlari dengan menangis bahkan dadanya begitu menyesakkan
Saat Leon berlari, ia melihat sebuah gang yang sedikit sempit lalu masuk kedalam dan tidak ada siapapun disana begitu sepi
Leon menyandarkan tubuhnya ke tembok membuat tangisnya lebih menyesakkan. Leon mulai menyusupkan tubuhnya dan duduk dibawah
" Kenapa lo kasih ke gue perasaan menyesakkan ini Leon!? " Ucap Leon
" Kenapa tubuh ini bisa ngerasain sakitnya!? Padahal waktu memar gue gak ngerasain sakit!! Gak adil, Bangs*at!!! "
Entah kenapa Leon merasa sulit sekali untuk bernafas hingga ia mencoba untuk menghubungi Denon namun sayang hpnya dalam keadaan baterai habis
Hingga membuat leon memukul dadanya yang berpikir bisa membuatnya bernafas lega. Namun, yang ia dapatkan darah segar yang mulai keluar dari lubang hidungnya, tentu membuat Leon terkejut
" Leon!! Sakit apa lagi yang lo miliki? Apa gue bakal berakhir disini!? Kalaupun ya, makasih udah kasih gue kehidupan yang tak pernah ada dalam bayang gue! " Ucap Leon lirih lalu badan meringkuk dengan mata yang sudah sayu dan kini mata Leon tertutup semua
× Disisi lain ×
Terdapat seorang remaja laki - laki yang tengah gelisah bahkan remaja tersebut berjalan maju - mundur tak jelas
" Kenapa tiba-tiba gue mikirin lo Leon? Gue harap lo baik - baik aja "
× Disisi lainnya lagi ×
" Kenapa aku tiba - tiba khawatir sama Leon ya? "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
kristal chan
thor kapan upnya, Lgi nunggu kelanjutannya seru, tetap semangat ya buat upnya,
dan juga lpa jg kesehatan ya thor, semangat
💪💪
2023-10-23
0
Iyang Raiyah
thor up sekali dua dong dalam sehari tak apalah satu up dalam satu hari
2023-10-23
1