Pagi ini, aku dan grace terlambat ke sekolah karna kami kesiangan. Isobel dengan santai menertawaiku yang mengganti pakaian didepannya. kami sudah tidak ada rasa malu satu sama lain. untung saja aku sudah selesai mengenakan sweater ketika christian melompat masuk ke kamarku.
"halo cantik", dia menggodaku.aku hanya memutar bola mataku jengah. dia geli melihatku yang tampak panik.
christian membantuku memasukkan buku ke dalam tas, lalu memberikannya padaku, wajahnya berubah sedih" maaf sayang, hari ini aku tidak bisa bersamamu",
"its okay", aku meneguk jus jeruk yang dibawakan christian. ah rasanya segar sekali.christian mencuri kesempatan mencium pipiku. aku tak punya waktu memarahinya sekarang.
Bee sudah kembali, jadi aku mengendarainya sendiri ketika berangkat kesekolah. aku tertinggal sat jam pelajaran sekolah, jadi aku bersembunyi dikafetaria untuk sementara. apakah grace sudah masuk kelas? aku tidak melihatnya dirumah maupun dihalaman sekolah. aku gelisah karna merasa seperti siswi bandel yang bolos jam pelajaran killer. yups, jam pelajaran pertama adalah matematika.
aku merasa lapar karna tak sempat sarapan, akhirnya aku ke pantry dan mengambil menu sarapan disana. saat aku hendak mengambil apel, sebuah tangan kekar gelap menyambar apelku. aku menepis tangannya lalu merebut apel yang tinggal satu itu.
"wow, lumayan juga", seru pria disampingku.
aku menelisiknya dari kaki hingga kepala. badannya bongsor sekali. aku sempat melongo sebentar, lalu memasang wajah garang.
" tidak sopan!". aku menggerutu, lalu pergi ke meja kosong dekat pantry.
kafetaria sepi, aku berpikir rajin sekali siswa disini ga?, padahal di new york dulu, merupakan pemandangan biasa jika ada siswa berkumpul dijam pelajaran berlangsung.
si bongsor mengikutiku dan duduk diseberangku.
"aku sudah menunggumu sejak pagi, tapi rupanya kau kesiangan",
aku menatapnya tak percaya, " untuk apa kau menungguku?"
"well, perkenalkan namaku noa brown",
" noah?"
"noa, tanpa h"
"tanpa h?" aku merasa aneh mendengar namanya.
"ya, kami keturunan suku samoa-amerika, Noa artinya " adil" dalam bahasa samoa, sedangkan noah yang kau maksud artinya istirahat".
"ooo,,, pantas saja kulitmu gelap", aku mengatakannya dengan sedikit skeptis, karna dia tidak segelap itu.
" sebenarnya, ibuku orang inggris. jadi bisa dibilang aku keturunan samoa-amerika-inggris".
aku tergelak, dia mengatakannya dengan wajah yang aneh, seakan asal-usulnya membuatnya tak nyaman.
"kenapa kau menungguku?" tanyaku tak sabar.
"apa kau tak tau siapa aku sebenarnya?" noa menyelidik. aku berpikir keras dan tak mendapatkan pencerahan.
"aku teman werewolfmu", noa berbisik sambil mencondongkan tubuh ke arahku.
Lagi-lagi aku tertegun, bodoh sekali aku mengabaikan perasaan aneh di kulitku sejak tadi. bau nya juga aneh. seperti bau shampo hewan. grace memiliki anjing jadi aku tau bau shampo anjingnya itu.
" apa yang kau pikirkan?, biasanya para vampir akan berkomentar bila berada didekat kami", noa agak sedikit tersinggung mengingat komentar itu.
"emm komentar apa?" padahal aku sudah tau jawabannya.
"bahwa kami bau "
aku tertawa sinis, "aku setengah vampir, bukan murni jadi penciuman ku tak setajam itu". aku mengedikkan bahu dengan cuek, aku tak ingin noa tersinggung.
" ku pikir kau sama seperti keluarga costel itu",
"apa kau tidak menyukai mereka?"
"bukan tidak suka, hanya tidak nyaman. bau mereka seperti bau dupa yang sangat menyengat hidung,aku sampai bersin-bersin jika berdekatan dengan mereka".
" seharusnya mereka lah yang memiliki reaksi alergi terhadapmu ", aku tertawa, bagaimana bisa terbalik?
noa mencebik, dia bersidekap sambil merengut.
" apakah kau sendiri di sini?" tanyaku penasaran.
"tidak, tahun lalu beberapa temanku sudah menjadi bagian dari kami, bahkan ada dua wanita",
" apa?" aku setengah memekik, seram sekali jika ada serigala betina.
"tenanglah, mereka semua bersahabat. kami tidak memiliki dendam pribadi dengan para vampir itu, justru yang kami takutkan adalah ancaman dari luar amerika".
" kau benar", wajahku menjadi serius. "seberapa banyak yang kau ketahui"
"tidak banyak, kami gagal menangkap vampir medusa itu".
" dysis?", aku bertanya
"ya, siapapun namanya",
" kenapa kau menyebutnya medusa?"
"karna dia suka sekali menjulurkan lidahnya seperti ular, gerak geriknya juga seperti ular derik, dan dia itu wanita. "
aku tersenyum mendengar penjelasan noa, kenapa pemikiran kami bisa sama?.
"kenapa kau tersenyum?"
"karna aku juga menyebutnya medusa",
noa tergelak, dan bel jam pelajaran berbunyi.
" kau masuk kelas apa?" tanya noa sambil berjalan mengikutiku.
"kelas bahasa spanyol," aku mempercepat langkah, jika ada yang melihatku bersama noa, akan ada gosip baru.tap terlambat, mereka sudah megap-megap melihatku.
"kita sama," Noa berjalan sejajar denganku,
tentu saja teman-temanku melotot tak percaya, olivia dan bill mengancamku jika tidak bercerita, untung saja tidak ada megan dan grace.
Noa duduk bersamaku dikursi belakang. semua orang dikelas menatap aneh ke arah kami. bahkan mrs rodriguez pun terus mencuri pandang.
aku berusaha bersikap biasa saja. entah apa saja yang mereka pikirkan tentangku. dekat dengan keluarga costel sudah cukup menghebohkan north pole. ada apa dengan noa?.
untung saja kelas berikutnya aku dan noa berpisah. tapi aku malah bertemu werewolf betina yang sangat ramah dan baik hati. dan mereka bersaudara.
" halo, aku kenese, dan ini kakakku luni ".
aku dengan gugup menerima uluran tangan mereka.
dengan tersenyum nyengir aku memperkenalkan diriku " arabella"
"namamu cantik seperti wajahmu", kenese memujiku, hampir saja aku terantuk pintu kelas .
Luni spertinya lebih pendiam dari adiknya, kenese banyak bercerita selama jam pelajaran kimia, karna mr, jones tidak hadir.
"karna kami tidak mempunyai saudara laki-laki, jadi warisan itu harus kami yang meneruskannya", tersirat kesedihan dimata kenese dan luni.
" kalian tinggal dimana?, apakah kalian terhubung dengan kawanan di taman nasional jasper?" aku ingat pria tua pejuang roh waktu itu.
"tidak", luni menjawab dengan datar " mereka kelompok berbeda, mereka bisa berubah menjadi apa yang mereka mau, tergantung dengan leluhur mana mereka memiliki kesepakatan darah".
"kesepakatan darah?" tanyaku penasaran.
"ya, para pejuang roh tidak sembarang memilih wujud hewan mereka. biasanya leluhur mereka memiliki perjanjian darah dengan hewan tertentu, baru mereka bisa memanggil wujud hewan itu".
" oh, jadi kalian tidak ada hubungan dengan mereka?"
"sebenarnya kami berasal dari suku samoa, hanya saja mereka berasal dari suku asli yang hidup di luar wilayah amerika, sedangkan kami disebut samoa amerika..pada dasarnya leluhur kami sama, hanya jalan kami yang berbeda".
aku menyerap informasi ini dengan senang hati, ternyata serigala betina tidak terlalu menyeramkan. aku sedikit lega, jika harus bekerja sama dengan mereka, aku tidak keberatan.
"kau boleh main ke pemukiman kami" kenese menawarkan dengan wajah riang.
aku tersenyum senang "jika aku ada kesempatan, aku akan berkunjung kesana".
Luni semakin menunjukkan keramahannya setelah satu jam kami mengobrol. dia juga memberitahuku bahwa ada sekitar selusin kawanan yang ada disekolah ini. aku terkejut mendengar jumlahnya. Luni juga menjelaskan karna memang sudah waktunya mereka berubah. mereka biasanya akan berubah diusia 16 -17 tahun, dan sama sepertiku. saat sudah bisa bertransformasi mereka juga bisa hidup abadi selama memegang janji sebagai serigala penjaga.
"kami sudah melakukan rapat tentang serangan seorang vampir licin tempo hari" kenese mengalihkan pembicaraan kami.
aku beringsut mendekat karna penasaran.
"jadi bagaimana?"
"kami disini bukan untuk menjagamu ra, tapi menjaga tanah kami", kenese menjawab dengan nada tidak enak hati, aku malah merasa lega, dengan tenang memegang tangan kenese.
" tentu saja aku tidak perlu dijaga oleh kalian, aku malah khawatir jika kalian terluka ".
" serigala betina tidak ikut dalam perang ra, kami hanya menjaga sekitar perimeter wilayah kami".
"oh thanks god" aku berseru senang.
kenese dan luni tertawa.
"kau ini benar-benar teman yang menyenangkan, kau dalam bahaya besar dan masih memikirkan nasib orang lain". Luni mengelus bahuku. aku nyengir.
"bisa dibilang ini masalah keluarga, jadi kalau bisa aku ingin menyelesaikannya sendiri",
Luni menggeleng tegas, " kau tidak bisa sendirian jika berurusan dengan vampir rumania ra, mereka itu kejam".
"aku tau", jawabku lesu. itulah yang aku pikirkan setiap hari. bagaimana caranya menyelesaikan masalah tanpa melibatkan orang lain.
" dengar, aku tau tentang ayahmu itu. bahkan ayahku sangat mengenal alan, dia adalah kunci dari masalahmu."
"tapi dia di rumania"
"bisa jadi tidak ra, ada yang tidak beres. begitulah yang disampaikan para tetua. vampir suruhan itu bukan sedang mencari kelemahan kami. tapi sedang mencari jejak seseorang". Luni menjelaskan, aku membeku.
" dan kau adalah umpan mereka", kenese menambahkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments