"kau benar-benar datang disaat yang sangat tepat,honey", begitulah bibi lily berceloteh tentang kedatanganku pada musim dingin di sini.
sebelum menjadi oendatang baru, aku harus mengenak kota ini terlebih dahulu, begitulah niatku datang disaat libur natal.
mengurus kepindahanku kesini lumayan sulit. beruntung lily punya kenalan yang bisa membantuku, meski membutuhkan waktu 3 bulan.
biar kuberi tahu, grandma dan bibi lily tinggal di north pole, provinsi fairbank, alaska.
disini terkenal dengan jargon "natal sepanjang tahun".
aku sempat melihat lampu-lampu berbentuk permen dan sebuah patung santa raksasa.
benar-benar membuktikan bahwa kota ini merayakan natal setiap hari, tapi anehnya tak ada yang merasa hari natal sesungguhnya biasa saja setelah mengalaminya sepanjang tahun.
aku ingat pernah mengirimkan surat untuk santa, dan mendapat balasan dari alamat ini, bibi bilang disini ada relawan yang sengaja membantu membalaskan surat anak-anak untuk santa.
salju sudah mulai menumpuk ketika aku tiba disini, jadi aku belum bisa berjalan-jalan mengelilingi kota.
tapi bibi lily mengajakku ke supermarket dekat rumah.
Rasanya nyaman sekali berada di dalam ruangan dengan penghangat, karna suhu udara mencapai -0 derajat celcius dan rasanya benar-benar sperti berada didalam kulkas.
"pilihlah apa yang mau kau beli, bibi yang traktir", bibi Lily mengerling padaku, aku tersenyum senang.
seandainya mommy punya pekerjaan normal seperti bibi, tentu aku tidak perlu jadi korban bully dan rasanya ingin mati setiap hari.
sebenarnya bukan mereka yang aku takutkan, tapi aku tau bagaimana diriku jika sudah marah.
aku ingat tahun lalu ada seorang siswa pembangkang yang menghajar teman baikku,frank. frank dengan tubuh kurus ceking karna kurang gizi meringkuk ketakutan tak kuasa melawan, refleks aku menghentakkan tatapanku pada anak pembangkang itu. bersamaan dengan itu, aku melihat dia terbang dan terlempar hingga terguling dari tangga, mengalami patah tulang rusuk.
banyak saksi, karna kejadian itu dikafetaria sekolah.
mereka hanya melihat seolah dia, sengaja bunuh diri agar frank terlihat bersalah.
tentu saja dia tidak masuk sekolah selama 2 bulan setelah kejadian itu. aku ingat dia bernama nancy. anak tengil berwajah lancip dengan jerawat besar diujung hidung. aku melihatnya seperti rudolf si rusa santa.
Nah, dengan panduan kejadian aneh itu, aku tau ada yang aneh pada diriku. sperti ada iblis yang merasukiku. jadi aku tak berani melawan, takut mereka semua terluka parah.
oke, kembali ke masa sekarang. saat ini aku sedang berada di etalase khusus pembalut menstruasi.
dan pilihan disini lumayan lengkap. aku tidak akan menoleh jika tidak ada yang aneh dengan seseorang disampingku yang mengambil sebuah pembalut biasa, kau tau maksudku kan? ada yang bersayap, untuk malam dan lain sebagainya. dan apa yang aneh?
tangan itu kekar, putih, sedikit berbulu. dan aku mencium aroma parfum yang terasa manis diotakku.
reflek aku menoleh, dan jarak sejengkal itu membuat nafas kami bertemu.
tau apa yang aku lakukan saat itu? yap, aku menganga. otakku memekik "astaga dia tampan sekaliiii".
sepersekian detik yang terasa lama itu aku sempat memperhatikan bentuk wajahnya, rahang tegas berdagu belah, bibir seksi, hidung mancung lurus, mata almond berwarna hazel. alisnya tebal cokelat gelap.
rambutnya benar-benar cocok dengan bentuk wajahnya, oh tuhan aku tidak bisa bergerak. pemuda itu tersenyum dengan tangan masih berada diatas pembalut yang akan dia ambil. dan kau tau ada apa disenyumannya? yaaaa, lesung pipi dalam dipipi kanan dan kirinya.
bolehkan sesempurna ini? aku ingin sekali memarahinya. tapi dia agak sedikit tertawa, sperti aku mengatakan isi otakku keras-keras.
" hai" sapanya.
"eeh hai juga" aku gugup.
pemuda tampan yang ku kira dia hanya lebih tua satu atau dua tahun diatasku itu mengambil pembalut yang dipilihnya, dan sedikit menggigit bibirnya malu. dia menunduk, lalu menatapku dari balik bulu matanya yang panjang. aku ? tentu saja masih mematung terkesima.
"engg, saudariku memohon untuk dibelikan ini" dia menggaruk tengkuknya yang keliatan gatal sekali, aku menunggu dan dia melanjutkan dengan tersenyum getir.
"entah untuk apa aku menjelaskannya".
" mungkin kau takut aku mengira membelikan untuk istrimu?" jawabku sekenanya. dia terbahak. ah tawa yang sangat merdu.
"kau lucu" jawabnya.
"emmm, aku pernah ikut teater chaplin disekolah, bahkan tanpa berucap pun aku sudah lucu" jawabku serius, ya, itu konyol. tapi aku memang pernah ikut teater.
"kau serius", dia menaikkan alisnya skeptis.
" aku hanya ingin melawak,itu saja" dia tertawa lagi.
"kau tau, hari ini adalah hari paling sering aku tertawa", dia menghentikan tawanya, matanya berubah suram.
" mungkin ini tawa paling lepas sepanjang hidupku".
aku tak ingin memikirkan ucapannya, tapi dia berkata hidupnya sangat suram.
"kau kelihatan seperti seorang model dengan kaos bermerk itu, aku yakin hidupmu tak lebih suram dari hidupku".
" mungkin" dia mengulurkan tangannya. aku menggamit tangan kekarnya itu.
"christian costel, panggil aku christian "
" arabella beatrice".
christian tampak bingung dengan keadaan , dia meremas tanganku pelan.
"kau hangat" katanya kemudian, alisnya berkerut.
"ya, karna disini berpenghangat"
"ya kau benar" dia masih ragu, lalu mencoba memegang pipiku. benar-benar diluar dugaan. lalu dia seperti mengecek suhu tubuhku dengan punggung tangannya. "aneh" gumamnya.
"kau berasal dari mana? tanyanya kemudian
" new york".
"ooohh". christian tampak berfikir keras.
" apakah kau anak baru? atau hanya berkunjung?"
"anak baru"
"bagus, kita akan bertemu disekolah".
" benarkah?"
"ya tentu saja, cuaca akan semakin dingin hingga maret".
" oh iya" aku tak mengerti sejujurnya dengan ucapannya itu.
"pulanglah, saudarimu bisa mengamuk", usulku
" kau benar" dia tersenyum lagi, mengahngatkan hatiku. tapi saat berbalik pergi wajahnya terlihat bingung.
"hai, apa yang kau lakukan disini?"
"oh" aku terkejut, bibi lily menepuk pundakku dengan kuat.
"engg" aku ingin beralasan tapi sepertinya bibi lily melihat christian.
"anu"
"kau bertemu christian costel?" tanyanya menyelidik.
"iya, emangnya kenapa?"
"seriously?" bibi tampak kaget dengan mulut menganga
"why?" aku bingung.
"nanti bibi ceritakan, sudah selesai dengan belanjaanmu?"
aku menggaruk dagu, "belum"
"mau bibi temani sambil menceritakan pemuda tampan sombong yang mengajakmu ngobrol?"
"ceritanya dirumah saja, aku lapar bi". rengekku.
" baiklah, ayo cari lagi".
aku mengangguk sambil melingkarkan tanganku ke pinggangnya. kami memilih beberapa mie instan korea yang kelihatan pedas. bibi membelikanku set jas hujan, dan sepatu booth. aku merasa sperti anak kecil saat bersama bibi, dia sangat memanjakanku. dia tak pernah protes apapun yang aku minta, mungkin karna aku masih tau diri, memilih hal-hal yang masih bisa dia jangkau.
"apa kau menyukai christian?" tanyanya kemudian, saat kami sedang mengantre dikasir
"aku baru bertemunya sekali bi" aku memutar bola mataku.
"banyak gadis tergila-gila dengannya, selain tampan dia juga anak orang kaya".
" aku tak ingin tau tentang kekayaannya"
"aku tau sayang, bibi hanya ingin bercerita".
aku mengangguk suram, bibi tukang gosip ulung, saat dia memulai sulit sekali menghentikannya.
" dirumah saja bi, disini banyak orang" aku sok jengah, dia tertawa melihat ekspresiku yang dibuat-buat.
"oke,oke, tunggu saja saat pulang" ancamnya.
"aku sandramu bi , tenang saja" aku meyakinkannya.
percakapan kami berhenti saat antian kami tiba, kasirnya seorang gadis culun seumuranku. yang aku tau namanya grace, dan dia sangat kikuk. sepertinya dia freelance disupermarket ini.
"kau akan jadi teman sekolahnya ra" bibi menerangkan padaku sambil teesenyum pada grace
"benarkah? " grace terlihat senang.
"begitulah," jawabku santai.
"bisakah kita bermain bersama?" tnyanya lagi
"tentu, aku bisa memberimu nomor teleponku",aku menawarkan
" tentu" grace memberika smartphone nya padaku, aku mengetik nomorku disana dan lansgung memberinya nama. lalu aku mencoba panggilan.
smartphone ku berdering, setelah memberikan milik grace aku menyimpan nomornya.
kami pamit pada grace ketika akan pulang, "see you" katanya sambil melambai tangan.aku membalas lambaiannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
ella ellie
Suka banget sama karakternya, aku jadi bisa relate sama ceritanya.
2023-10-09
3