Bee, nama yang aku berikan untuk vw ku yang manis. tampak terlihat berkelas ketika dikendarai oleh isobel. kami tertawa sepanjang perjalanan pulang ke rumahku, dia benar-benar wanita yang menyenangkan.
kau tau apa yang kami tertawakan?, cerita-cerita konyol tentang keempat adik laki-lakinya, yang ku ketahui ternyata christian adalah anak bungsu.
kennedy, elliot, dan christian, sementara gabe, dia diadopsi john costel saat sudah berusia 14 tahun, dia setahun lebih tua dari christian, jadilah christian tetap menjadi anak bontot.
"christian takut capung", grace terpingkal-pingkal mendengar fakta itu,
" ketika dia berusia 3 tahun, mereka bertiga bermain dihalaman rumah, saat ada capung besar tak sengaja hinggap di kening christian. dia terkejut dan lari tunggang langgang, dia bilang dia melihat dengan jelas rupa si capung itu. mengerikan katanya. sejak saat itu dia takut capung",
aku benar-benar geli, karna menurut pengakuan isobel, bukan hanya capung asli yang ditakutkan christian, tapi juga kesatria baja hitam, film super hero ciptaan jepang yang kepalanya mirip capung. ya,dia takut pada kesatria baja hitam. hingga pada suatu hari halloween, kennedy yang berotak jahil memakai kostum tersebut untuk menakuti adiknya, tentu saja christian tak mau pulang kerumah selama seminggu sebelum kostum itu dibakar.
kami terengah-engah ketika sampai dirumah, grandma dengan heran keluar dari dapur lalu berkacak pinggang,
"well, sepertinya akan ada pesta piyama selama beberapa hari?"
"halo," sapa isobel ramah, dia langsung memeluk grandma,
"putri john?" tanya grandma sambil tersenyum hangat, isobel hanya mengangguk.
"baiklah, kalian mau makan malam apa, chef is ready!"
aku memeluk grandma, "kami akan memesan saj grandma, jangan terlalu lelah",
" baiklah, kalau begitu, aku akan membuatkan kalian croissant saja".
"ya sudah", aku mengalah,
" ini untukmu grandma yang cantik". isobel menyerahkan sebuah kantong belanjaan.
grandma berbinar melihat isinya, "terima kasih sayang, kau diterima menjadi cucuku yang lain, sama seperti grace", grandma menambahkan, aku rasa dia tak ingin grace merasa tak dianggap. grace juga senang sekali mendengarnya. oh grandmaku yang baik hati.
grace pamit pulang untuk mandi , sementara aku dan isobel bergantian memakai kamar mandi dikamarku. rupanya dia membeli piyama kembar untuk kami bertiga, grace pasti sangat senang mendapatkannya juga.
hari sudah gelap, dan aurora muncul lagi malam itu, bibi lily pulang terlambat, karna dia belum selesai membuat laporan gudang pangan.padahal dia pasti senang sekali jika bisa bertemu langsung dengan isobel.
kami bertiga membentang selimut didepan pintu balkon kamarku, karna cuaca semakin ekstrim dinginnya ketika malam tiba, sekarang saja sudah mencapai -10 derajat celcius. grandma membawakan croissant hangat, cokelat panas favoritku, dan lasagna bayam.
isobel ikut makan bersama kami meski tidak banyak.
aku percaya jika dia bilang tentang diet ketat, karna badannya benar-benar sempurna.
nah, apa yang kami lakukan malam itu tidak lebih dari hanya sekedar menceritakan kisah hidup masing-masing, grace dan aku dengan cerita sedih. sementara isobel, luar biasa!
pengalamannya seperti wanita yang sudah hidup di dua abad berbeda. aku sampai iri dengannya. tapi dia tetap rendah hati.dan aku sangat menyukainya. aku semakin berharap mempunyai saudari seperti isobel.
"christian sangat berbeda ", isobel mengalihkan pembicaraan seru kami menjadi serius.
" dia sebenarnya sangat tertutup, dalam banyak hal dia lebih baik dariku. aku belum bisa menceritaka semuanya padamu sekarang tentang pengalamannya .",
"tak apa, aku tak penasaran", jawabku enteng.
isobel terasa seperti sedang memaksaku menyukai christian.
dia hanya tertawa renyah, " mungkin karna kau berbeda, jadi dia penasaran dan mulai jatuh hati padamu".
"berbeda?"
"ya!, kau sangat berbeda. jika aku saja langsung menyukaimu begitu bertemu bagaimana dengan adikku?"
"aku tak mau berharap banyak bel, " kataku menerawang. jalan hidupku yang penuh kerja keeas ibuku dan air mata membuatku tidak terlalu memikirkan pria mana yang akan kucintai.
"kenapa?"
"kalian dari keluarga kaya, dan terhormat. sementaea aku? ibuku hanyalah seorang wanita penghibur disebuah kasino di new york"
isobel tak terkejut, ia malah memandangku penuh arti.
"apakah kau tidak tau untuk apa ibumu bekerja sebagai wanita penghibur disana?"
"karna dia butuh uang untuk menghidupi kami berdua dikota besar itu,"
"bukan sayang, kau bahkan tak mengenal ibumu dengan baik".
" kau mengatakannya seolah kau mengenalnya".
"ya aku mengenalnya ra, aku tau bagaimana ibumu sebenarnya, dia wanita yang sangat cerdas, bahkan ayahmu sangat melindunginya agar tak dimanfaatkan orang lain"
aku terkejut dengan kenyataan yang baru aku ketahui, apakah ayah meninggalkan kami untuk melindungi mommy atau kami berdua?
"tenanglah, akan ada lain hari saat kau sudah siap menerima informasi lainnya, ayahku bisa dipercaya, kau menyimpan kartu namanya?"
"ya, "
"bagus, tapi sepertinya kau tidak memerlukannya jika aku ada bersamamu",
aku tersenyum senang, ingin sekali memanggil isobel dengan sebutan kakak.
ditengah kekhusyukan kami menikmati lasagna terakhir, tiba-tiba saja ada sesuatu di balkon seperti bunyi karung terjatuh.
kemudian terdengar "aduh, brengsek kau ken"
juga terdengar suara terkikik dari bawah sana. "bye!".
isobel tergelak geli, " dasar adikku yang nakal".katanya sambil membuka pintu balkon, hawa dingin menusuk langsung menyerang,tapi christian segera menutupnya.
"hai sayang", christian mengerling padaku.
aku memutar bola mataku, dia semakin terang-terangan menyatakan cintanya itu.
" hai grace, kalian tampak seperti kelinci kembar tiga yang kedinginan",
grace tertawa lalu tersedak lasagna yang sedang dia kunyah. aku memberikannya minum dan menepuk tengkuknya.
"nah jangan terlalu bersemangat grace", kataku kesal
" hehe".dia hanya nyengir kuda.
aku mengatakannya karna christian tampak membawa kantong besar bertuliskan Pizza hut, dan meletakkannya dimeja nakas. lalu dia duduk bersila diatas ranjangku.
isobel pamit ke kamar mandi, sementara grace beralasan mau mengisi air minum lagi.
tinggallah aku berdua dengan christian. jika grandma tau ada pria dikamarku, tak dapat dielakkan lagi, christian akan habis dipukulinya.
"ara," christian tiba-tiba sudah ada disampingku, wajah kami begitu dekat.
aku terkesima, "aku benar-benar jatuh cinta padamu, apapun kenyataan yang akan kau ketahui nantinya, percayalah, alasan aku mencintaimu hanya karna itu kau"
"aku tak mengerti apa yang kau bicarakan christian?"
sekarang, wajahku membara, karna christian mengusap rambut liarku.
"kau bahkan sangat cantik tanpa menambahkan apapun diwajahmu". katanya berbisik.
aku mundur perlahan, christian semakin mencondongkan tubuhnya kearahku.
" menjauhlah christian" aku mengancamnya dengan tinjuku. dia hanya menyeringai.
"aku tau kau lebih kuat dari sepuluh pria sayang, tapi aku hanya ingin lebih dekat denganmu".
" aku bisa mati karna gugup tau!" aku hampir menjerit, tapi kutahan karna takut grandma terbangun.
christian berhenti, "kau gugup?" tanya nya senang.
"ya, aku gugup".aku terengah-engah,
isobel masuk kedalam kamar melihat keadaan kami,
" ups aku mengganggu" dia berbalik arah lagi.
aku memukuli dada bidang christian, tapi hanya pukulan kecil. karna aku ingat bahwa kekuatanku lumayan juga.
"kau manis sekali", christian mengusap pipiku dengan punggung tangannya.
" kau ingin memukul, tapi takut aku kesakitan", tiba-tiba saja entah bagaimana kejadiannya, aku berada dalam pelukan christian dan kami berdua berbaring diatas ranjang. dia menarik selimut dan memelukku didadanya. rasanya nyaman sekali, dan aku sadari ada kepakan sayap kupu-kupu diperutku.
"kau tau sayang, tak sia-sia aku menunggumu begitu lama, mungkin terdengar tak adil bagiku. tapi sepadan dengan apa yang aku dapatkan".
aku diam saja, sambil memejamkan mata. menikmati momen indah bersama christian. pria yang belum sepenuhnya aku kenali tapi terasa begitu tentram bersamanya.
"aku menduga, di kehidupan sebelumnya kita adalah sepasang kekasih, lalu kita dipertemukan lagi di kehidupan kita sekarang".
" khayalanmu terlalu tinggi", jawabku sinis.
christian mencium puncak kepalaku lama sekali dia menghirup aroma rambutku, dalam hati aku bersyukur keramas saat mandi tadi.
"tidurlah, kau pasti lelah. besok kita akan berangkat ke seattle sesuai janjiku".
aku tiba-tiba saja mengantuk, ketika akan memejamkan mata aku melihat grace yang merah padam melihatku lalu dia tersenyum sambil memberikan acungan jempol pada christian, isobel juga masuk sambil mengunci pintu kamarku.
aku sempat mendengar samar mereka bercerita, entah tentang apa, tapi kedengarannya seperti sebuah berita di tv. tapi karna kantuk yang merayapiku aku tak sadar lagi. merasa sangat nyaman berada dipelukkan christian yang menyenandungkan sebuah lagu indah untukku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments