"sayang, kau baik-baik saja disana?"
mommy terdengar menegarkan suaranya untukku.
pagi ini aku bangun dengan heboh, karna christian masih tidur disampingku. sedangkan grace dan isobel tidur meringkuk berdua dilantai yang dialasi kasur tipis. aku merasa menjadi penjahat.
aku terbangun karna suara dering ponselku, mommy menelpon, untung saja bukan video call. mungkin karna dia tidak mau aku melihatnya menangis.
"jangan tanyakan keadaanku, bagaimana keadaan mommy?" aku langsung menangis begitu mengeluarkan kata pertamaku.
"mommy baik-baik saja sayang, dan ada berita bagus untukmu", dia terdengar bersemangat sekarang.
" apa?" aku tak kalah penasaran.
"mommy sudah berhenti di pekerjaan yang lama, dan mendapatkan pekerjaan tetap di sebuah perusahaan percetakan".
Ya, aku ingat mommy sebenarnya pernah kuliah di seattle, begitu kata bibi. pasti ayah yang membiayai kuliahnya. tapi kenapa baru sekarang dia melamar pekerjaan yang layak?.
" benarkah? congrate mom!" aku menjerit kegirangan,
kurasakan christian memeluk pinggangku sambil berbaring.aku melonjak-lonjak diatas ranjangku.
akhirnya mommy mendapatkan pekerjaan yang pantas untuknya.
"hans mengirim salam saat terakhir kali mommy memutuskan hubungan dengannya".
aku menggigit bibir, sebenarnya hans tidak seburuk itu.
" aku tidak meminta mommy meninggalkannya untukku, kurasa dia cukup baik"
bisa kurasakan mommy menggeleng diseberang telpon sana.
"mommy hanya ingin fokus denganmu, meski sekarang kita berjauhan sayang, jika mommy sudah temukan apa yang mommy cari, kita akan bersama lagi".
aku ingin menjawabnya, bahwa aku tau apa yang dia cari selama ini. aku hanya bisa berucap dalam hati, aku akan membantunya . dan sepertinya john costel bisa membantuku.
" oke mommy, aku sangat baik disini, jadi mommy tidak perlu khawatir,"
"tentu sayang, mommy harus berangkat sekarang"
"mom"
"ya?"
"maafkan aku karna egois"
"tidak,tidak, kau sama sekali tidak egois sayang justru keputusanmu membuat mommy mendapatkan keputusan yang lebih baik untuk kita"
"maafkan aku meninggalkan mommy sendirian". aku terisak, christian bangkit dan memelukku.
" mommy berterima kasih atas keputusanmu nak, dengan begini mommy bisa bebas bergerak"
"oke mom,"
"jangan bersedih lagi ya, keputusanmu sudah tepat,yang terpenting kau harus tetap aman dan baik-baik saja".
" tentu, i love you"
"i love you more, sweetheart!".
telpon terputus, aku menutup wajahku, tak tahan lagi dengan siksaan rasa bersalah yang menjalari seluruh relung jiwaku. mommy!. aku salah paham.
christian membawa wajahku di dadanya yang lebar, oh nyaman sekali tuhan.
lalu aku mengeluarkan ingusku dan mengelapnya dibaju christian, dia tertawa.
"kau ini benar-benar!"
aku nyengir kuda. christian dengan cepat mengecup bibirku yang basah karna air mata. kurasa ada sedikit ingus disana.
dan kejadian sepersekian detik otu dilihat oleh grace dan isobel yang sudah bersiap-siap selama aku ngobrol dengan ibuku tadi.
"berhentilah berpacaran, !" hardik isobel sambil menarik tangan christian. "pergialh bersiap-siap sana!, aku akan ada disini sampai kau datang lagi".
dengan mulut mengerucut, christian melepaskan pelukannya dan mengecup keningku agak lama. aku hanya menikmatinya saja. nah, aku sudah terhipnotis ternyata!.
" aku akan kembali satu jam lagi, kota akan ke seattle".
"grace?"
"sorry babe, aku janji sama megan akan menemaninya belanja hari ini".
" mau kupinjamkan kartuku?" isobel menawarkan.
"jangan!" grace ketakutan, "aku takut tak dapat mengontrol diri bel".
" no limit babe" isobel menyeringai, "lagipula untuk apa uangku jika tidak untuk dihamburkan".
" astaga, kau benar-benar sombong", grace berkacak pinggang sambil berfikir.
isobel langsung menyelipkan kartu itu disaku celana grace, dengan wajah sok dipaksa grace berkata "baiklah jika kau sangat memaksaku, thank you babe"
grace pergi dengan wajah berbunga-bunga,mungkin sudah tumbuh bersama akarnya.
akhirnya aku bangkit dari kasurku yang hangat, bersiap mau mandi air hangat di shower saja.
isobel memberiku sebuah botol sabun besar dengan gambar bunga-bunga.
"pakailah, wanginya cocok untukmu"
"oke".
saat keluar dari kamar mandi rasanya seperti keluar dari kebun bunga. wah pasti harganya mahal, mungkin aku tak perlu pakai parfum lagi.
isobel sedang sarapan bersama bibi lily dan grandma saat aku turun dari kamarku.
kami dengan khidmat sarapan roti sandwich buatan grandma. tak lama kemudian christian datang sendiri dengan mobil suv audi berwarna hitam. keren sekali mobil itu, aku bersiul.
grandma menimpuk kepalaku dengan centong sayur.
"hai, selamat pagi" christian menyapa kami
bibi lily berbinar cerah secerah mentari di musim panas.
"hai tampan, akhirnya datang juga".
christian tersipu lalu duduk disebelahku, grandma menawarkannya teh.
" kalian jadi pergi hari ini?" tanya grandma pada isobel.
"iya grandma, christian akan jadi sopir kami".
" bagus, hati-hati dijalan ya".
entah apa yang dikatakan isobel pada grandma, tapi dia tampak tenang-tenang saja melepaskan cucunya ini.
aku ingat aku belum membuka tas dokumen oemberian mommy, dengan cepat aku menyiapkan bawaanku dan kumasukkan kedalam ransel.
isobel bilang tidak perlu bawa pakaian. aku menurut saja.
bepergian dengan orang kaya spertinya harus terbiasa serba praktis. isobel bilang kami akan menginap. mereka tentu punya apartemen mewah di sana.
setelah selesai sarapan dan menghabiskan sekarton susu, kami berangkat. grace melambai dari dalam rumahnya, dan mengucapkan "hati-hati" tanpa suara.
ternyata didalam kursi kemudi ada ken, dia akan mengantarkan kami ke fairbanks international airport.
selama perjalanan kami banyak diam, isobel sibuk dengan notebook nya yang menampilkan desain-desain baju.
christian sibuk berdiskusi dengan ken, entahlah aku tak memperhatikannya. sampai di airport, ken langsung pergi. sementara kami langsung ke boarding pass, lalu masuk kedalam pesawat kelas vip.
christian menyalakan tv untukku, dan menggantinya ke channel film korea. aku menurut saja. karna pikiranku pasti akan terbang kemana-mana.
perjalanan udara memakan waktu tiga jam setengah, dari fairbanks langsung ke seattle.
"tidurlah, kau akan banyak memakai energimu ketika sampai dsana", christian menyarankan.
aku mengangguk, entah kena angin apa aku cepat sekali terlelap.
isobel membangunkan ku ketika pesawat landing di bandara. dengan di rangkul christian, kami keluar dari pesawat bersama.
sudah ada mobil jeep yang menunggu kami di depan pintu masuk. kurasa itu salah satu bodyguard john costel. aku tak terlalu terkejut.
"kita akan kemana?"
"ke apartemen ku"
"bukankah ibumu tinggal disini?"
"itu ibuku ra, tapi dia sedang tidak berada di Seattle" isobel yang menjawab.
oh, jadi mereka berbeda ibu. oke aku mengerti sekarang. dan malu menanyakannya lebih lanjut.
perjalanan ke apartemen tidak terlalu jauh. gedung iru sangat mewah, dan tinggi. aku mendongak pun tak keliatan ujungnya.
setelah sampai di dalam apartemen, kami berencana bersitirahat dulu sebentar,sebelum memulai pencarian.
entah apa yang akan kami cari, aku tak tahu hatus mulai dari mana. tapi aku merasakan ada seseorang yang sedang berusaha menghubungiku melalui telepati.
konyol memang, tapi aku sudah terbiasa mendengar Suara-suara didalam otakku. terkadang suar itulah yang menenangkan ku ketika aku berada diluar kendali.
Aku membuka tas dokumen pemberian mommy, disana berisi semua dokumen penting ku, mulai dari akta kelahiran, kartu keluarga, dan ijazah-ijazahku. semua piagam prestasi ku.
tapi ada satu ruang lagi yang ketika ku buka berisi foto-foto lama.
aku terkesiap melihat foto itu merupakan foto kami bertiga, mommy, ayah dan aku ketika bayi. ayah bertubuh jangkung, tidak terlalu berisi. tapi wajahnya seperti wajah bangsawan romawi. matanya, penuh dengan intuisi, dan tangannya begitu lembut memeluk mommy dan menggendongku, senyumannya begitu hangat. seketika aku mengingat wajahnya.
aku ingat saat itu ayah memanggil namaku setelah menemukan nama yang menurutnya pas.
"arabella, putriku yang cantik. suatu hari nanti kau akan menjadi wanita yang cerdas, dan punya tanggung jawab besar sayang, kuatlah"
aku menangis ketika mengingat samar suara ayahku, "dad". bisikku sambil mengusap wajah ayah difoto.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments