Aku terbangun karna rasa dingin yang sangat menusuk. mengerapkan mata dan memperhatikan sekelilingku.
"kau tidur seperti minum sebotol anastesi", kata seseorang dengan suara berat tapi merdu.
" ken!", aku menutupi seluruh tubuhku dengan selimut, karna ketika sadar pintu terbuka rasa dingin semakin menjadi.
kennedy costel berada di kamarku yang sempit, dia hanya memakai t shirt dan celana jeans biasa. aku hampir lupa tentang fakta bahwa vampir tidak terpengaruh cuaca.
ken menyeringai.
"bagaimana aku bisa sudah ada dikamar?" aku bertanya pada diri sendiri. terakhir kuingat kami masih menyusuri icefields parkaway.
"kalian sampai tadi malam, christian dan isobel ada urusan di tempat lain,dan aku menawarkan diri untuk menjagamu disini. " ken mengedikkan bahunya acuh "christian sangat takut meninggalkanmu".
aku mengerang malu, mengingat caraku tidur yang tidak manusiawi. bisa-bisa ken punya bahan untuk mengolokku.
" tenang saja arabel, aku tak akan menceritakan oada siapapun tentang air liurmu saat tidur,dan kau mengigau", ken seperti bisa membaca pikiranku, dan dia sedang menahan geli.
"akan ku remukkan wajahmu kalau kau ingkar janji", ancamku sok mengerikan, membuat ken tak dapat menahan tawanya lagi.
" ya tertawalah, sekarang kau lebih mirip manusia normal" kataku mengejek, ken masih tertawa.
aku melotot sambil berjalan menuju kamar mandi, menggosok gigi dan mencuci wajahku yang berantakan. aku keluar dan ken masih tertawa ,
"pergilah, aku gak butuh pengawal!" aku mengusirnya , sambil mencari ibuprofen untuk meredakan sakit kepalaku.
"aku bukan ingin jadi pengawal mu, tapi hari ini ada ujian biologi dan kita sekelas ",
aku ingat ini hari selasa, astaga. dengan panik aku mencari pakaian yang pantas untuk sekolah. berlari ke kamar mandi dan memakainya.
" aku menunggumu didepan ra", ken berbisik didepan pintu,
aku hanya menggumam "hmmmm".
lima menit bersiap, aku turun dan menemukan grandma sedang sibuk didapur.
" kau sudah baikan sayang?" tanya grandma
"yeah, aku baik-baik saja , aku akan berangkat sekolah, ada ujian biologi".
aku menyambar dua lembar roti dan mengunyahnya dengan cepat, menandaskannya dengan susu langsung dari kartonnya.
" bye grandma", aku setengah berlari
"hei, kau pergi dengan siapa?" aku berhenti
"mobilku", jawabku polos.
" christian membawanya ke bengkel, katanya dia akan memperbaiki beberapa kerusakan yang ia temukan , sangat berbahaya di hari bersalju sperti ini membawa mobil tua itu sayang",
aku mendengus kesal, pasti itu hanya alasan agar aku tak bepergian tanpanya, sekarang aku harus menumpang mobil ken.
dengan lesu aku keluar, ken sudah menunggu dengan mobil jeepnya yang berwarna merah menyala.
"ada apa dengan warna mobilmu ken?" tanyaku sarkas padanya saat sudah berada didalam mobil
"eeh, ini lebih mirip santa di kota bersalju" ken menjawab dengan riang.
benar saja, itu memang moto mobilnya. ada santa yang duduk bertengger di dasbor, juga ornamen kaos kaki mungil dan permen tergantung diatasnya.
aku diam, sementara ken mulai bernyanyi.
"kau tau arabel," ken memulai,dan langsung berhenti ketika aku menunjuknya sambil melotot.
"kenapa kau memanggilku sama seperti gabe", aku melotot tak terima.
ken mencebik, " entahlah, namamu cantik sesuai wajahmu, aku suka menyebutnya begitu".
aku jadi malu, wajahku memanas ditengah cuaca dingin ini.
"aku sudah curiga padamu ketika kau mampu menangkis bola dariku ra",
" curiga?"
"hmmm.. aku sedikit memakai ototku, jadi manusia biasa akan terpental karnanya".
" wow, apa kau punya dendam terhadapku?"
"ohh tentu tidak, aku hanya ingin memastikan kau ini sebenarnya apa?, karna kalau kau mau tau, kau dibuntuti beberapa vampir ketika berangkat ke sekolah hari itu"
aku jadi gemetar ketakutan, "apa?" yang benar saja ken, aku jadi takut".
"itulah sebabnya kami langsung mengambil tindakan, ayahku tau bahwa kau anak teman lamanya , alan beatrice"
aku tidak bisa berbicara lagi, lebih takut dengan keadaan grandma dirumah sendirian.
"sebenarnya, beatrice merupakan nama gadis ibunya, bukan nama klan ayahnya".
" oke, kau tau cukup banyak", aku berkomentar dengan rasa penasaran.
"kami sudah hidup lebih dari seratus tahun ra, dan alan sudah seumuran dengan ayahku, mungkin lebih dari 500 tahun".
ooohh aku teringat kata-kata christian tempo hari, tidak adil baginya karna aku hanya menunggu selama 17 tahun untuk bertemu dengan nya, sedangkan dia? menunggu selama ratusan tahun pasti sangat membosankan.
" pantas saja christian bilang itu tidak adil", aku terkekeh mengingatnya.
"christian?, " ken berfikir sejenak "ooh tentang menunggumu?"
"ya begitulah", aku agak merasa sombong,
ken mengerling nakal, " apa kau sudah jatuh hati padanya?".
aku memalingkan wajah keluar jendela, tak menjawab pertanyaan ken. dia pun tak ingin menggodaku lagi, mungkin karna kami sudah berada dihalaman sekolah.
"ayolah, kita akan terlambat".
aku sebenarnya malu, berjalan berdua dengan ken saja. tapi jam pertama adalah biologi, jadi aku terpaksa dengan sedikit menutupi wajahku dengan buku pelajaran.
ken hanya terkekeh geli melihat tingkahku, " kau benar-benar aneh arabel, "
"sssttttt", aku menyuruhnya diam, nanti ada yang dengar namaku.
" benar saja christian jatuh cinta padamu, kau memang berbeda dari kebanyakan wanita", katanya memuji, tapi aku masih sibuk menutupi wajahku sambil berjalan.
"ayolah ken, aku setengah vampir, jelas saja berbeda", jawabku kesal.
ken tergelak, " kau masih manusia normal , dan maksudku kebanyakan wanita akan dengan bangganya jalan bersama pria tampan sepertiku".
aku memukulnya dengan tas ku, kami sudah duduk di kursi kelas biologi,
"aku mencoba menjadi manusia normal setelah mengetahui kenyataannya ken",
ken menggeleng, " selama ini kau sudah menjalaninya sebagai manusia normal, jadi tak perlu terlalu berusaha menipu dirimu sendiri".
Aku berfikir serius, benar juga yang dikatakan ken. aku bisa menjadi apapun yang aku mau, karna tidak ada yang benar-benar mempengaruhiku.
"terima kasih atas pencerahannya ken", aku tersenyum sangat lebar padanya.
ken tersenyum sambil mengacak rambutku, " kau ini, menggemaskan sekali".
aku pura-pura sok imut.
"ada apa ini?" grace baru masuk kelas dan langsung menantangku. dia melihat aku dan ken secara bergantian.
"kemana kau selama 3 hari ini?". grace melotot.
" eh anu, grace duduklah dulu" aku menariknya ke kursiku. grace menolak "apa kau tidak sadar selebar apa bokong seksimu itu hah?!".
Astaga grace " ssstttt, kalian ini membuatku malu saja!" aku memarahinya, jika tidak mau jangan menyalahkan bokongku dong.
Untungnya, mrs. hudson sudah datang. grace mencak-mencak ke kursinya. aku menghela nafas lega. setidaknya tidak perlu menjelaskannya disini. aku sudah cukup menjadi perhatian karna Grace mengungkit bokongku.
Ujian berlangsung singkat, mrs hudson memang bukan tipe guru yang suka memberikan banyak soal ujian. tapi soal esai yang dibuatnya beranak pinak, bercucu dan bercicit. Justru disitulah letak kemudahannya.
aku melirik ken yang sudah menyelesaikan soalnya lebih dulu, tapi dia menungguku, baik hati sekali dia.
menjalani hidup selama ratusan tahun tentu membuatmu menjadi murid terpintar disekolah.
Grace menahan pertanyaannya tadi untuk dirumah, jadi kami sudah berbaikan meski aku tidak tau apa salahku padanya. Ken benar-benar memegang teguh janjinya yang membuatku menjadi pusat perhatian lagi. Dengan gentle nya kan berjalan dibelakangku selama berada disekolah. Bahkan saat kami makan dikafetaria dia juga ikut memesan dan mentraktir aku dan teman-temanku.
awalnya canggung, tapi karna ken baik hati suasana menjadi cair. aku melihat sekeliling ,ketika ken tiba-tiba saja berdiri siaga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments