"ibumu salah satu primadona north pole, " bibi memulai dengan pandangan menerawang masalalu.
"Dia ramah, cantik, energik, dan pandai bergaul. suatu hari dia pergi mendaki ke hutan hujan hoh, bersama teman-temannya saat bulan april. dia bilang saat itu hujan sudah sering turun disana, mereka berencana pergi ke five mile sekalian jalan.
ibumu tertinggal rombongan karna dia tergelincir disalah satu akar pohon raksasa di hutan hujan itu.
jalanan licin karna sedang hujan, meski tidak deras.
ibumu beristirahat sambil menghubungi teman-temannya yang sudah jauh didepannya. tapi sinyalnya hilang. jadi dia berencana menunggu disana sampai temannya kembali lagi. kaki kanannya terkilir, keningnya juga lebam, jadi dia merasa agak pusing.
disanalah dia bertemu ayahmu, Alan. kau sudah tau kan kalau nama belakangmu memakai nama belakangnya?",tanya bibi
"aku tau, mommy bilang ayah yang memberikanku nama itu".
bibi mengangguk.
" ya, namanya Alan beatrice. dia bilang sedang berjalan-jalan ketika menemukan ibumu dihutan itu. bibi agak aneh mendengar alasannya. karna kata ibumu, alan tidak seperti seorang pendaki. dia berpakaian santai, bahkan memakai kemeja. dia membawa ibumu dalam gendongannya menorobos hutan dan menyusul rombongan pendaki lainnya.
bahkan teman ibumu terheran-heran, bagaimana cara alan bisa membawa ibumu ke five mile hanya dengan menggendongnya. " bibi menggelengkan kepala sambil tersenyum getir mengingat itu.
"apakah ayah punya kekuatan super?" tanyaku konyol. grace tertawa mendengar pertanyaanku. tanpa sadar rupanya kami berdua meringkuk dalam selimut yang sama.
aku merasa aneh, kenapa ada gelenyar aneh didadaku, perasaan magis yang sering aku rasakan sejak aku masuk usia 16 tahun.
"mungkin saja ra, alan memang orang yang berbeda. meski rata-rata orang disini memiliki kulit putih tapi tak ada yang menandingi kulitnya, aku jadi ingat alan mirip dengan ciri keluarga costel".
grace mengangguk cepat.
" nah, setelah kejadian pertemuan pertama ibumu dengan alan, dia sering mengajak ibumu berpergian bersamanya"
"apakah grandma tidak khawatir?" tanyaku penasaran, kalau ayah terlihat aneh kenapa ibu bisa bepergian bersamanya?.
"grandma menyukai alan, sweetheart. karna alan seorang dokter, dia ahli bedah".
" apa!?" aku dan grace memekik serentak.
"iya, dia bukan hanya mengaku. tapi memang dia bekerja di virginia mason medical center di seatle.
pernah suatu hari grandma mengalami serangan jantung, tanpa fikir panjang sandra menghubungi alan, tentu saja dia datang 2 menit kemudian. meski terkejut, kami semua menurut ketika dia dengan sigap menggendong grandma masuk ke mobil. dia ngebut ke seatle, perjalanan terasa singkat sekali bahkan aku tak sempat menikmati pemandangan. nah intinya alan membawa kami ke virgina mason itu, wow rumah sakit itu benar-benar kelihatan mewah meski hanya dilihat sepintas."
"lalu bi?" tanyaku tak sabar, karna dia sekarang agak melamun membayangkan sesuatu disana.
"eh iya, tak ada yang tak kenal dr alan beatrice. semua orang menunduk ketika dia lewat. sandra seperti sudah biasa melihat itu, tapi aku tentu saja terbengong-bengong. bagaimana bisa kakakku yang gadis biasa dicintai dokter tampan seperti alan?. pokoknya, grandma mendapat perawatan terbaik disana, bahkan dokter spesialis jantung yang langsung menangani dan mengawasinya. sangking hebatnya perawatan yang mereka berikan, grandma lebih sehat dari sebelum dia mengalami serangan jantung."
benar, grandma sangat terlihat sehat dan muda diusianya yang menginjak 60 tahun.
"sejak saat itu, grandma sangat menyukai alan, dia menganggap alan seperti seorang putra yang tak pernah ia punya sebelumnya. sandra makin jatuh cinta padanya. tapi ada yang membuatku berkecil hati mengenai hubungan mereka. alan tak pernah menyatakan ingin menikahi sandra. aku agak marah waktu tau dia hamil anak alan sementara mereka belum menikah. tapi alan meyakinkan bahwa dia akan merawat sandra sampai kau lahir. grandma yang menyayangi alan juga percaya, mereka seperti terkena sihir menurutku", bibi mengedikkan bahunya, dia merasa bahwa dialah yang berfikir logis saat itu. padahal dia lebih sering melakukan hal konyol menurutku.
"apakah ayah tinggal di north pole?"
"tidak sweetheart, dia hanya sesekali kesini jika sedang cuti. tapi ya, ibumu sering di ajak bersamanya ke seatle. kau besar dalam perut nya selama berada di seatle. aku pernah mengunjunginya sekali selama dia hamil. itu apartemen mewah dengan lift pribadi, aku sampai harus dijemput langsung oleh bodyguard alan ketika hendak masuk apartemen itu. dan mereka sama kaku nya dengan alan. tapi aku lebih memperhatikan kakakku daripada apartemen mewah itu, meski aku hafal setiap detail apartemen itu", bibi tertawa geli.
"kau tau ra, sandra terlihat bahagia dan sedih disaat yang bersamaan. aku mencoba menanyainya,tapi dia bilang itu merupakan bagian dari mood masa kehamilan. bahkan dia bilang dia pernah mengidam yang aneh-aneh. aku percaya pada kata-katanya itu.
kunjuganku saat itu tidak terlalu berkesan, entah kenapa aku ikut merasakan kesedihan dari tatapan sandra. kami memang bukan kembar, tapi ikatan batin kami lumayan kuat. kau tau kan? trauma ibumu menular padaku".
"iya, aku tau, padahal bibi sama cantiknya dengan mommy, hanya bibi lebih konyol saja".
" kau benar sekali sweetheart!", bibi tertawa geli mendengar pernyataanku, dia bahkan tidak tersinggung sama sekali.
"lanjutkan bi", pintaku.
" baiklah. jadi stelah 3 bulan berlalu sejak kunjunganku alan memberi kabar sandra melahirkanmu. tentu saja dia berada di virgina mason medical centre saat melahirkanmu, saat kami menjenguknya dia sudah berada dikamar inap vip. alan bilang karna suatu hal sandra harus melahirkan secara caesar, tentu saja kami tidak masalah yang terpenting kalian berdua sehat. dan kau sayang, "bibi memegang daguku yang lancip. mengelus pipiku juga seakan melihatku berubah jadi bayi lagi
" bayi perempuan yang paling cantik yang pernah aku temui, bibirmu sudah merah sejak kau lahir. kami diizinkan mengurusmu disana. sekita seminggu. lalu kami pamit pulang, karna aku sudah menghabiskan kuota cutiku.dan alan berjanji akan mengurus kalian ".
sekarang tatapan bibi menerawang jendela bulat itu, tak ada bintang, hanya ada aurora borealis yang berganti warna sambil meliuk-liuk. bibi menangis.
" are you okay?" tanya grace prihatin, aku hanya diam, menunggu lanjutan sedihnya.
"i'm okay, its fine." bibi mengangguk -ngguk sambil menghapus air matanya.
"alan mengantarkanmu dan sandra 2 bulan kemudian. dia bilang dia akan pindah tugas ke new york. jadi dia tetap akan menjaga komunikasi dan mengirimkan uang untuk kalian secara teratur setiap bulan."
aku seperti terhantam beton besar didadaku, meski tau kenyataan yang sudah kujalani, tapi tetap saja cerita ini membuatku sesak.
"sandra diam saja, aku tau dia menahan tangisnya didepan grandma, hanya untuk menenangkan perasaan nya.alan pergi setelah menginap satu malam disini. aku mendengar sandra menangia dikamar mandi, dia hampir depresi. tapi dia tetap mengurusmu dengan baik sweetheart, menyusuimu, memandikanmu, tidak ada yang boleh menggantikan tugasnya meski dia sendiri sedang sakit. " bibi terisak dalam, sambil terus menyeka air matanya,
tanpa sadar aku pun ikut menangis, aku menutup wajahku dengan kedua tanganku, ingin sekali rasanya aku menemui mommy saat ini, meminta maaf atas sikap egoisku yang meninggalkannya begitu saja dikota itu. kota dimana dia tersiksa sambil membawa gadis kecil yang membutuhkan ayahnya.
"menangislah sweetheart, bibi tau kau akan menyesali keputusanmu setelah mendengar cerita ini", bibi memelukku di dadanya. aku tergugu, benar-benar merasa hancur karna telah menghancurkan hati wanita yang mati-matian melahirkanku, dan mengurusku meski dia sendiri terluka.
" lalu bagaimana kami bisa berada di new york bi?" aku bertanya meski tau jawabannya.
"alan hanya menghubungi sampai usiamu genap setahun, setelah itu dia tak pernah menghubungi sandra lagi, tapi uang yang dikirimkannya tak pernah berhenti. entah sampai kapan, karna setelah usiamu genap dua tahun sandra memutuskan pergi ke new york, dia sangat ingin bertemu alan meski untuk terakhir kalinya. dia menyembunyikan sesuatu dari kita sweetheart, tapi bibi tidak pernah tau apa itu sampai kalian pergi. grandma tentu saja terpukul, dia mengurung diri selama berhari-hari. tapi kemudian sandra bilang dia baik-baik saja meskipun belum menemukan alan. grandma semakin bisa menerima kenyataan, dia pulih setelah dua bulan kalian pergi. tapi sesekali dia menangis ketika sendirian."
aku mengusap air mataku yang mengalir deras, mencoba menghubungi mommy tapi pasti dia sudah berangkat kerja di jam new york saat ini.
oh mommy, maafkan aku, aku tak pernah memghargai perjuanganmu, aku janji akan membawakan ayah padamu mom, meski seperti yang kau bilang, untuk terakhir kali.
entah darimana rasa sakit dihatiku berubah menjadi semangat untuk membahagiakan mommy.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments