One Last Time

Jam 00.18

Alesha masih belum tertidur. Ia masih menatap layar ponselnya. Alesha menatap sendu pada foto yang ada dilayar ponsel itu. Air mata Alesha turun membasahi pipinya. Ia berusaha untuk tidak mengeluarkan suara agar tidak mengganggu Jacob dan Levin yang sedang tidur disofa.

Alesha memejamkan matanya. "Aku tulus sama kamu, tapi sayang, cinta kamu hanya tulus pada wanita itu."

"Aku ikhlas kamu sama yang lain, tapi hatiku sakit pas lihat kamu yang tersenyum bahagia dengan wanita itu."

"Kalau aja bisa, aku pengen ketemu sama kamu buat yang terakhir kalinya. Hanya untuk terakhir kalinya. Aku gak minta apa-apa. Aku cuman pengen liat kamu secara langsung. Aku kangen sama kamu, Adam." Ucap Alesha lirih sambil menangis.

"Maaf, Adam, aku masih belum bisa lepasin kamu." Alesha menangis sesegukan.

Jacob terusik saat ia mendengar suara Alesha yang sedang menangis. Ia segera bangun dan menatap ke arah Alesha yang memang masih belum tidur.

"Kenapa belum tidur?" Tanya Jacob.

Alesha terkesiap kaget. Ia segera menghapus air matanya. Alesha menyembunyikan wajahnya di dalam selimut.

"Al.." Panggil Jacob pelan. Ia segera bangkit dan mendekati Alesha. "Ada apa?" Tanya Jacob.

Alesha masih enggan untuk membuka selimutnya.

"Al.." Panggil Jacob sekali lagi dengan nada yang lembut.

"Kembalilah tidur, aku tidak apa-apa." Jawab Alesha.

Jacob menghela nafasnya. "Aku sudah bilang kalau kau butuh seseorang untuk menjadi teman curhat, kau bisa curhat padaku." Ucap Jacob sambil membalikkan tubuh Alesha dan membuka selimut yang menutupi wajah Alesha.

Jacob jadi ikut sedih saat melihat mata, hidung, dan pipi Alesha yang memerah karna menangis. Alesha bangun dan bersandar pada dinding tembok. Ia menatap sendu pada Jacob.

"Kenapa?" Tanya Jacob dengan lembut.

Alesha menunduk. Ia berpikir apa tidak apa-apa jika ia bercerita pada Jacob? Tapi saat ini Alesha memang sedang butuh seseorang untuk mendengarkan isi hatinya.

Alesha mulai terisak. Air matanya turun begitu saja. Reflek Jacob segera menghapus air mata yang ada dipipi Alesha.

"Bicaralah, aku akan mendengarkan." Ucap Jacob sambil tersenyum.

Alesha menarik nafasnya. Ia memejamkan matanya sambil merasakan sakit yang ada dihatinya.

"Aku merindukan Adam." Ucap Alesha lirih.

Jacob yang mendengar itu seketika terkesiap. Senyumnya luntur tiba-tiba. Jacob tidak suka itu. Hatinya mendadak panas. Kenapa Alesha harus menangisi lelaki itu? Jacob berpikir kalau lebih baik ia tidak mendengarkan curhat Alesha, tapi ia sudah terlanjur membiarkan Alesha untuk curhat padanya, lagi pula Jacob tidak bisa membiarkan Alesha menangis sendirian begitu saja.

"Dia akan segera menikah. Jika saja aku punya waktu untuk terakhir kali bertemu dengannya dan mengatakan perasaanku padanya. Tapi aku tidak bisa." Alesha memandang wajah Adam melalui layar ponselnya.

"Kau taukan, Mr. Jacob bagaimana rasanya ditinggalkan oleh seseorang yang sangat dicintai?" Ucap Alesha tanpa sadar. Mata Jacob membulat seketika. Apa Alesha tau tentang hubungannya dan Yuna?

"Kau butuh berapa lama agar bisa melupakan gadis itu? Aku butuh berapa lama agar aku bisa melupakan Adam?" Lanjut Alesha. Jacob sangat kaget. Ia tidak menyangka jika Alesha tau tentang hubungannya dengan Yuna.

"Jawab aku. Aku sudah tau tentang Yuna. Kau butuh waktu berapa lama agar bisa melupakannya? Atau kau juga masih belum bisa melupakannya? Lalu bagaimana denganku? Katakan bagaimana kau bisa bertahan?" Alesha menatap Jacob.

"Bagaimana kau tau tentang Yuna?" Tanya Jacob dengan tatapan syok dan bingung.

"Mrs. Laras memberitahuku. Aku ingin bisa sepertimu, bertahan tanpa seseorang yang dicintai." Jawab Alesha.

Jadi Laras yang memberitahukan tentang Yuna pada Alesha?.... Pikir Jacob.

"Mr. Jacob.." Panggil Alesha lirih.

"Kita sama-sama kehilangan seseorang yang berharga dalam hidup kita, katakan padaku bagaimana cara agar aku bisa melupakan Adam?" Ucap Alesha. Jacob masih tidak menjawab. Ia masih tertegun dan sibuk dengan pikirannya. Tatapannya Jacob juga datar.

"Mr. Jacob." Ucap Alesha lirih sambil menangis. Jacob memandang Alesha. Hatinya merasa prihatin melihat air mata yang turun dari mata Alesha. "Apa yang harus aku lakukan?"

Jacob diam. Ia bingung mau jawab apa karna pada kenyataannya ia juga masih belum bisa melupakan Yuna.

"Jangan bilang kalau kau juga masih belum bisa melupakan Yuna." Alesha mendengus. "Kau saja sudah tiga tahun dan masih belum bisa melupakan Yuna, apalagi aku."

"Tidak." Saut Jacob. "Kau harus membuka hatimu dan menemukan cinta yang baru." Ucap Jacob dengan datar.

"Bagaimana..." Ucap Alesha terpotong.

"Aku bisa melupakannya." Potong Jacob. Alesha mendengus saat Jacob memotong ucapannya. Jacob menatap pada Alesha. "Tidak mudah untukku bisa melupakan Yuna, begitu juga denganmu yang mau tidak mau harus melupakan Adam. Tapi kita bisa membuka hati dan mencari cinta lain, Al."

"Itu tidak mudah. Bagaimana aku bisa menemukan hati baru jika hatiku saja masih terikat pada Adam?" Alesha menunduk dan mulai sesegukan.

"Kau pasti bisa. Aku sudah merasakannya." Ucap Jacob.

Alesha menatap Jacob. "Kau sudah menemukan cinta yang baru?" Tanya Alesha.

"Aku masih belum yakin untuk itu, namun apasalahnya untuk mencoba." Jawab Jacob.

"Dan aku harus membuka hati pada orang lain? Aku tidak tau caranya karna selama ini aku belum pernah jatuh cinta pada lelaki selain Adam." Ucap Alesha dan itu sukses membuat suatu tusukan luka dihati Jacob tanpa Jacob sadari.

"Kau hanya perlu mencoba. Buka matamu, Al. Adam akan segera menikah, dan kau masih mengharapkannya? Cobalah untuk mencintai lelaki lain." Jacob mengatakan itu, tapi hati Jacob masih terasa perih karna ucapan Alesha sebelumnya.

"Lalu bagaimana denganmu yang masih mengharapkan Yuna?" Tanya Alesha. Jacob tersentak. Bagaimana ia bisa melupakan Yuna?

"Al, Yuna sudah pergi, bagaimana pun itu Yuna sudah pergi sekarang. Kau tidak perlu membahasnya lagi. Aku akan melupakannya, karna aku juga butuh seseorang kelak yang bisa mendampingiku, dan aku tidak bisa terus terpuruk karna kepergian Yuna. Jadi, mulai sekarang stop membahas tentang Yuna. " Tegas Jacob dengan nada yang lembut.

Alesha menunduk. "Maaf."

Jacob menghela nafasnya. "Tidak apa-apa. Sekarang lebih baik kau tenangkan saja dirimu."

Alesha mengangguk. Alesha meminta izin pada Jacob untuk menyetel bacaan surah Al-Quran, ia juga bilang kalau volumenya akan dikecilkan hingga hanya Alesha saja yang bisa mendengarnya. Jacob mengangguk.

Alesha berbaring lagi dan memutar bacaan surah Ar-Rahman. Dulu ibu Alesha selalu melakukan hal yang sama untuk menenangkan Alesha jika Alesha menangis.

Jacob segera beralih menuju sofa. Ia tidak akan tidur sebelum Alesha tidur. Jacob masih belum habis pikir kalau Alesha dengan berani membahas tentang Yuna. Jacob tidak marah, ia hanya kaget saja.

***

"Mr. Thomson, Vincent menemukan gua berlian itu." Ucap salah seorang petugas SIO.

"Apa? Bagaimana bisa?" Mr. Thomson kaget.

"Ia melacak komputer kita." Jawab petugas itu. "Dia juga sudah berhasil mendapatkan beberapa butir berlian lalu membawa kemarkasnya."

Mr. Thomson mengepalkan tangannya. "Perintahkan Eve untuk kembali kesini, dia dan beberapa agent SIO akan kukirim ke wilayah itu untuk berjaga-jaga!"

Petugas itu mengangguk lalu segera pergi untuk menjalankan perintah Mr. Thomson.

Mr. Thomson merasa risih dengan kembalinya Vincent setelah dua tahun dipenjara. Mr. Thomson memperkirakan kalau Vincent akan segera menyusun aksi-aksinya kembali. Buktinya saja baru beberapa bulan keluar dari penjara, ia sudah memulai permainannya lagi.

***

Jam 06.15 Pagi.

Seorang petugas masuk ke dalam ruangan Alesha sambil membawa jatah makanan untuk Alesha.

Levin segera mengambil makanan itu dan meletakkannya di atas meja.

"Apa kita bangunkan saja Alesha? Makanannya sudah sampai." Tanya Levin.

"Tidak usah, biarkan dia tidur, nanti juga akan bangun." Jawab Jacob. Levin mengangguk.

Jacob mendekati Alesha yang masih tertidur. Ia menyentuh telapak tangan Alesha lalu mengusapnya pelan.

Perasaan Jacob saat ini sangat tidak karuan. Ia merasa gelisah entah karna hal apa. Jacob jadi bingung karna pertanyaan Alesha semalam. Bagaimana ia bisa melupakan Yuna? Jacob tidak tahu. Yuna adalah gadis pertama yang bisa membuat luluh hati Jacob, namun pada akhirnya Yuna juga yang membuat hancur hati Jacob karna kepergiannya. Hanya dua wanita yang bisa membuat Jacob benar-benar menangis. Yuna dan Alesha. Mereka juga begitu mirip, tapi bukan dari wajah atau sikap. Atau mungkin aura mereka yang sama? Tapi Jacob tidak merasakan hal itu. Alesha sangat berbeda sekali dengan Yuna, tapi mereka mempunyai kemiripan.

Jacob menggelengkan kepalanya. Sesuatu mengganjal di dalam hatinya. Jacob tidak bisa mengendalikan perasaannya saat ini. Dirinya sedang mencoba menelaah sesuatu yang mengganggu pikirannya.

Jacob menatap Alesha. Pikirannya kalut dengan beribu pertanyaan. Kenapa dengan Alesha? Kenapa dengan Jacob? Alesha membuat Jacob teringat dengan Yuna, namun Alesha juga bisa membuat Jacob lupa dengan Yuna. Apa ini sudah waktunya untuk Jacob melupakan Yuna?

Jacob melepaskan tangannya dari tangan Alesha.

"Apa yang kau lakukan?" Gumam Jacob.

Tiba-tiba saja, Alesha terusik. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali. "Mr. Jacob?" Alesha bingung saat mendapati Jacob sedang memandangi dirinya.

Jacob tersadar dari lamunannya lalu mengalihkan pandangannya dari Alesha.

"Jam berapa sekarang?" Tanya Alesha sambil berusaha untuk bangun dan duduk.

Levin berjalan ke arah Alesha sambil membawa nampan berisi makanan yang tadi dikirim oleh seorang petugas. Levin tersenyum manis pada Alesha dan Alesha membalas senyuman Levin.

"Sekarang jam setengah tujuh. Ini makan dulu." Ucap Levin.

Alesha memandang jijik ke arah makanan yang di bawa oleh Levin. "Bubur." Ucap Alesha. "Aku tidak suka bubur."

Alesha terdiam. Ia akan makan apa? Padahal kemarin pagi petugas itu tidak memberi bubur, hanya nasi biasa dengan beberapa lauk.

"Ini makan." Ucap Levin sambil menyodorkan sepotong kue kering yang ia beli di kantin. "Buka mulutmu, biar aku yang menyuapimu."

Alesha segera menuruti ucapan lelaki tampan itu. Ia membuka mulutnya dan perlahan Levin memasukannya kedalam mulut Alesha. Namun saat Alesha akan melahap kue kering itu, Levin malah menarik kembali tangannya dan kue kering itu tidak jadi masuk kemulut Alesha.

Alesha mendengus. Levin yang melihat itu seketika tertawa. Jacob merasa risih karna sikap Levin yang seperti itu pada Alesha. Mata Jacob menatap datar ke arah Levin yang sedang tertawa.

"Baiklah, maaf, ini makan." Ucap Levin sambil menyodorkan kue kering itu lagi ke mulut Alesha. Karna merasa gemas, Alesha memegang tangan Levin agar Levin tidak mengulangi tindakannya yang tadi. Alesha memasukan kue kering itu kemulutnya. Tapi dengan jahilnya, Levin malah menarik tangannya lagi, padahal Alesha sudah menahannya.

"Mr. Levin!" Pekik Alesha. Lagi-lagi Levin tertawa puas hingga tawanya itu menggema di dalam ruang rawat inap itu.

"Cukup! Kau mempermainkannya." Jacob merebut kue kering yang Levin pegang lalu memberikannya pada Alesha.

Alesha mengukir senyum dibibirnya saat Jacob memberikan kue kering itu. Jacob terdiam saat ia memandang senyuman Alesha. Ia merasa ada sebuah dilema dihatinya.

Alesha begitu manis. Tapi pikiran Jacob tidak fokus karna senyuman Yuna tiba-tiba saja muncul dipikiran Jacob lalu membayang.

"Berhenti tersenyum." Ucap Levin.

"Kenapa?" Tanya Alesha.

"Kau membuatku tidak bisa mengalihkan pandanganku dari senyumanmu, Al." Jawab Levin. Alesha terkekeh. Bukannya menuruti ucapan Levin, Alesha malah dengan sengaja menyipitkan matanya dan tersenyum lebar sambil melihatkan gigi-giginya.

Levin mengehembuskan nafasnya sambil tersenyum dan memalingkan wajahnya dari senyuman Alesha. "Untung saja aku bukan pedofil." Gumam Levin.

"Kalau kau pedofil kau akan jatuh cinta padaku." Canda Alesha sambil tertawa.

Seketika Jacob dan Levin menatap ke arah Alesha secara bersamaan.

Alesha yang menyadari tatapan bingung dari Jacob dan Levin langsung berhenti tertawa. "Ayo lah, aku hanya bercanda, tidak usah di bawa kehati."

"Padahal aku berharap itu sungguhan." Balas Levin yang balik membercandai Alesha juga.

"Sungguhan juga tidak apa-apa." Balas Alesha sambil berusaha untuk menahan tawanya.

"Sungguh? Kalau begitu ayo kita pacaran." Ucap Levin dengan antusias.

"Tapi bohong..... Hahahaha." Alesha tertawa sangat puas. Levin hanya menggelengkan kepalanya saat mendengar balasan dari Alesha.

Jacob tersenyum kecil saat melihat tawa bahagia Alesha. Gadis itu sudah kembali lagi seperti semula.

"Sudah, kau lebih baik makan." Ucap Jacob sambil memberikan sendok makan pada Alesha.

"Aku tidak suka bubur, percuma aku makan bubur karna nanti ujungnya bubur itu akan keluar lagi dari dalam perutku." Balas Alesha.

"Terus kau ingin makan apa?" Tanya Jacob.

"Aku makan buahnya saja. Bubur tidak akan aku makan karna itu bisa menimbulkan rasa mual diperutku." Jawab Alesha.

"Kalau boleh, aku akan membeli beberapa roti di kantin untukmu, Al." Usul Levin.

"Tidak usah. Lagi pula aku tidak merasa lapar." Balas Alesha.

"Baiklah terserah padamu, tapi aku lapar dan aku akan pergi ke kantin dulu." Levin segera bangkit dan pergi menuju kantin rumah sakit.

Alesha tersenyum sambil menunduk. Ia melihat tanggal melalui layar ponselnya. Alesha baru ingat, dua hari lagi adalah hari ulang tahun almarhumah ibunya. Ia lupa karna terlalu sibuk dengan urusannya. Alesha membuka galeri foto dan memilih sebuah foto seorang wanita sedang menggendong gadis kecil berkerudung pink pastel. Itu adalah foto ibu Alesha dan Alesha kecil.

"Itu kau dan ibumu?" Tanya Jacob.

"Ya." Jawab Alesha. "Foto ini diambil saat aku berumur lima tahun, tepat saat hari ulang tahunku." Alesha termenung. Ia mencoba mengingat momen yang ada difoto itu. Sebuah kenangan yang tidak akan Alesha lupakan. Alesha sangat menyayangi orang tuanya. Namun, Allah lebih sayang orang tua Alesha. Sebuah kecelakaan tunggal terjadi menimpa orang tua Alesha seminggu setelah hari ulang tahun kedelapan Alesha. Tragedi itu membuat Alesha selalu merasa takut dan was-was.

Alesha menjatuhkan ponselnya kelantai dengan tidak sengaja.

"Kenapa?" Tanya Jacob sambil mengambil ponsel Alesha.

Alesha termenung. "Aku ingat kejadiannya."

"Mobil orang tuaku menabrak mobil truk itu. Aku lihat melalui rekaman CCTV yang ditunjukan oleh petugas pengawas lalu-lintas." Tangan Alesha bergetar. "Dan mobilnya terbakar." Air mata mulai turun membasahi pipi Alesha

"Aku tidak bisa melupakan rekaman CCTV itu. Orang tuaku sempat dibawa ke rumah sakit terdekat, namun beberapa jam setelah itu, dokter bilang kalau mereka sudah meninggal."

Jacob menyentuh tangan Alesha yang mulai dingin.

"Selama dua bulan aku tidak mau sekolah atau melakukan apapun. Aku hujan-hujanan sambil menangis di makam orang tuaku." Alesha mengerjapkan matanya, dan itu membuat butiran air mata terjun melewati wajahnya.

Jacob hanya bisa terdiam sambil memperhatikan wajah Alesha yang masih dilewati oleh butiran air mata. Jacob terharu dan ikut merasakan kesedihan yang Alesha rasakan. Jacob teringat dengan orang tuanya. Meski sudah menelantarkan ia dan Mona, Jacob berharap orang tuanya bisa kembali, karna Jacob tidak menaruh rasa dendam pada orang tuanya. Kecewa pasti, namun Jacob ingin orang tuanya tersadar dan mencari keberadaan ia dan Mona.

Terpopuler

Comments

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

like tiba di sini juga😁

2020-12-25

0

Little Peony

Little Peony

Like like like

2020-11-27

0

LINA

LINA

bom like 👍 and rate 5 sudah mendarat di karya kk 😊 saling mendukung 🙂 semangat berkarya ka 💪 salam Dijodohkan dengan Cowok Manja 💙

2020-11-17

0

lihat semua
Episodes
1 First Ceremony
2 First Class
3 Starry Night And The First Scary
4 Keep Running
5 Fall In Love?
6 Aku Mencintai Mu
7 Flashback
8 Jacob's MISSION
9 Hukuman Untuk Alesha, Stella, dan Bastian
10 Hukuman Untuk Alesha, Stella, dan Bastian II
11 Levin VS Jacob
12 Maafkan Aku, Alesha
13 Saling Memaafkan
14 Alesha Broken Heart
15 Jacob Jelous
16 MISSION X
17 MISSION X (II)
18 I Miss You
19 You are Beautiful
20 One Last Time
21 Hanya Sebuah Gurauan
22 Aku bukan istrinya
23 Wedding Plan
24 Gunting, Batu, Kertas
25 (Not) First Kiss
26 Bimbang
27 It's Just A Dream
28 Baby Ale
29 Jangan Katakan Itu!
30 Jangan Marah
31 Sunset
32 Sleep In My Arms
33 I didn't
34 Mrs. Laura
35 My Son
36 Penculikan dan Pengakuan
37 Harapan Hidup Atau Mati Untuk Alesha
38 Poor Alesha
39 On The Way
40 Bukan Alesha Tapi Aku
41 Poor Alesha II
42 Awal Baru Untuk Jacob
43 Saingan Baru
44 I will always protect you
45 Kebersamaan Lagi
46 Kebersamaan Lagi II
47 Kebersamaan Lagi III
48 Jacob Come Back Home
49 Welcome Home, Jacob
50 Alesha Blushed Again
51 Tidak sengaja
52 Nyaris Saja
53 Warna Jinggaku
54 Sudden Kiss
55 Kelompok Jaringan Gelap Yang Kembali Berulah
56 Love About Levin
57 Inginku Jujur
58 Alesha's Feeling
59 Sleep In Your Arms
60 Kembali Berkorban
61 Kembali Berkorban II
62 Kembali Pulang
63 Sudden Kiss II
64 Kembali Menuju WOSA
65 Kenapa Harus Cerita?
66 Kembali Menuju WOSA II
67 Kecemburuan
68 Hasrat Yang Tertunda
69 Hangat Kebersamaan
70 Lost Memory
71 Visual Tiga Peran Utama
72 Siasat Vincent
73 Kerinduan Jacob
74 Sweet Time
75 Hari Baru
76 Kecupan Romansa
77 Kecupan Romansa II
78 Kode Keras Anggapan Kegurauan
79 Alur Melebur Waktu
80 Keyakinan Alesha
81 Visual Alesha, Stella, Nakyung, Maudy, dan Merina
82 Birthday In Romance
83 Alesha's gifts
84 Berteduh di Rumah Pohon
85 Misi Pertama Luxury-01
86 Bad Feeling and Planning
87 D-1
88 Luxury-1 VS Appolo-X01
89 Dikejar Kelompok Jahat
90 Dikejar Kelompok Jahat II
91 Misi Tuntas!
92 Semua Karna Cinta
93 Serigala Berbulu Domba
94 Cepatlah Pulih
95 Siuman
96 Kado Ulang Tahun Penyebab Kecemburuan
97 Diacuhkan Dan Menyesal
98 Perhatian Jacob
99 Half Bad Night
100 Temu Calon Mertua, Kakak, dan Adik Ipar
101 Lip Candy
102 Kasmaran
103 LDR Part 1
104 LDR Part 2
105 LDR Part 3
106 Teman Lama
107 Melepas Rindu Hanya Sesaat
108 Aku Bukan Yuna!
109 Kejujuran Hati Jacob
110 Ulah Si Pengkhianat
111 Masalah Baru
112 Hamil Atau Tidak?
113 Pengkhianat Itu Ternyata?
114 Pengakuan Stella
115 Teman Tapi Khianat
116 Melompati Waktu, dan Menanam Benalu Dalam Kalbu
117 Kemarahan Jacob dan Rencana Vincent
118 Himalaya Dan Kenangan Lama
119 Pengorbanan Terakhir Alesha
120 Surat Terakhir Alesha
121 Never Let You Go
122 Ratu dan Selir Hati
123 The End
124 New Beginning (Seasons 2)
125 New Beginning II
126 Sweet Meeting
127 Pernyataan Jacob
128 Quality Time
129 Jacob'S Plan
130 Meminta Anak?
131 Kembalinya Sang Masa Lalu
132 Perusak Hubungan Orang?
133 Bucin
134 Memintamu
135 Satu Syarat Yang Tidak Boleh Dilewatkan
136 Berjanji Untuk Satu Masa Baru
137 Kehebohan Kawan-Kawan
138 Love Made By Two Person
139 Morning Sick
140 Akibat Bercanda
141 Rumah Baru
142 Honeymoon?
143 Cemburu
144 Unread Message
145 Ujaran Pedas
146 Kenangan Lama
147 Saling Memahami Adalah Kuncinya
148 Perubahan Keanehan
149 Mine
150 Holiday Dihari Weekend
151 Kejutan!!!
152 Kebahagiaan Yang Berisiko
153 Gara-Gara Seblak Hingga Ayah Baru
154 Mata-Mata
155 Honeymoon
156 Honeymoon II
157 Honeymoon III
158 Manja-Manja
159 Egois!
160 Peringatan keras
161 Double happiness But Double Trouble
162 Jangan Pergi
163 Klarifikasi Adam
164 Jacob Meminta Maaf
165 Ujung Permasalahan
166 Final Of 28 Weeks
167 Duka Sang Ibu Muda
168 Hukuman
169 Pulang
170 Memaafkan
171 Harmonisasi Yang Kembali
172 Welcome Home Alshiba
173 Pelepas Kerinduan
174 Akhir Kisah, Selamat Jalan, Jack (Epilog)
175 Nasib Kelanjutan Cerita MILFT!!! Harap Baca !!
176 PERHATIAN
Episodes

Updated 176 Episodes

1
First Ceremony
2
First Class
3
Starry Night And The First Scary
4
Keep Running
5
Fall In Love?
6
Aku Mencintai Mu
7
Flashback
8
Jacob's MISSION
9
Hukuman Untuk Alesha, Stella, dan Bastian
10
Hukuman Untuk Alesha, Stella, dan Bastian II
11
Levin VS Jacob
12
Maafkan Aku, Alesha
13
Saling Memaafkan
14
Alesha Broken Heart
15
Jacob Jelous
16
MISSION X
17
MISSION X (II)
18
I Miss You
19
You are Beautiful
20
One Last Time
21
Hanya Sebuah Gurauan
22
Aku bukan istrinya
23
Wedding Plan
24
Gunting, Batu, Kertas
25
(Not) First Kiss
26
Bimbang
27
It's Just A Dream
28
Baby Ale
29
Jangan Katakan Itu!
30
Jangan Marah
31
Sunset
32
Sleep In My Arms
33
I didn't
34
Mrs. Laura
35
My Son
36
Penculikan dan Pengakuan
37
Harapan Hidup Atau Mati Untuk Alesha
38
Poor Alesha
39
On The Way
40
Bukan Alesha Tapi Aku
41
Poor Alesha II
42
Awal Baru Untuk Jacob
43
Saingan Baru
44
I will always protect you
45
Kebersamaan Lagi
46
Kebersamaan Lagi II
47
Kebersamaan Lagi III
48
Jacob Come Back Home
49
Welcome Home, Jacob
50
Alesha Blushed Again
51
Tidak sengaja
52
Nyaris Saja
53
Warna Jinggaku
54
Sudden Kiss
55
Kelompok Jaringan Gelap Yang Kembali Berulah
56
Love About Levin
57
Inginku Jujur
58
Alesha's Feeling
59
Sleep In Your Arms
60
Kembali Berkorban
61
Kembali Berkorban II
62
Kembali Pulang
63
Sudden Kiss II
64
Kembali Menuju WOSA
65
Kenapa Harus Cerita?
66
Kembali Menuju WOSA II
67
Kecemburuan
68
Hasrat Yang Tertunda
69
Hangat Kebersamaan
70
Lost Memory
71
Visual Tiga Peran Utama
72
Siasat Vincent
73
Kerinduan Jacob
74
Sweet Time
75
Hari Baru
76
Kecupan Romansa
77
Kecupan Romansa II
78
Kode Keras Anggapan Kegurauan
79
Alur Melebur Waktu
80
Keyakinan Alesha
81
Visual Alesha, Stella, Nakyung, Maudy, dan Merina
82
Birthday In Romance
83
Alesha's gifts
84
Berteduh di Rumah Pohon
85
Misi Pertama Luxury-01
86
Bad Feeling and Planning
87
D-1
88
Luxury-1 VS Appolo-X01
89
Dikejar Kelompok Jahat
90
Dikejar Kelompok Jahat II
91
Misi Tuntas!
92
Semua Karna Cinta
93
Serigala Berbulu Domba
94
Cepatlah Pulih
95
Siuman
96
Kado Ulang Tahun Penyebab Kecemburuan
97
Diacuhkan Dan Menyesal
98
Perhatian Jacob
99
Half Bad Night
100
Temu Calon Mertua, Kakak, dan Adik Ipar
101
Lip Candy
102
Kasmaran
103
LDR Part 1
104
LDR Part 2
105
LDR Part 3
106
Teman Lama
107
Melepas Rindu Hanya Sesaat
108
Aku Bukan Yuna!
109
Kejujuran Hati Jacob
110
Ulah Si Pengkhianat
111
Masalah Baru
112
Hamil Atau Tidak?
113
Pengkhianat Itu Ternyata?
114
Pengakuan Stella
115
Teman Tapi Khianat
116
Melompati Waktu, dan Menanam Benalu Dalam Kalbu
117
Kemarahan Jacob dan Rencana Vincent
118
Himalaya Dan Kenangan Lama
119
Pengorbanan Terakhir Alesha
120
Surat Terakhir Alesha
121
Never Let You Go
122
Ratu dan Selir Hati
123
The End
124
New Beginning (Seasons 2)
125
New Beginning II
126
Sweet Meeting
127
Pernyataan Jacob
128
Quality Time
129
Jacob'S Plan
130
Meminta Anak?
131
Kembalinya Sang Masa Lalu
132
Perusak Hubungan Orang?
133
Bucin
134
Memintamu
135
Satu Syarat Yang Tidak Boleh Dilewatkan
136
Berjanji Untuk Satu Masa Baru
137
Kehebohan Kawan-Kawan
138
Love Made By Two Person
139
Morning Sick
140
Akibat Bercanda
141
Rumah Baru
142
Honeymoon?
143
Cemburu
144
Unread Message
145
Ujaran Pedas
146
Kenangan Lama
147
Saling Memahami Adalah Kuncinya
148
Perubahan Keanehan
149
Mine
150
Holiday Dihari Weekend
151
Kejutan!!!
152
Kebahagiaan Yang Berisiko
153
Gara-Gara Seblak Hingga Ayah Baru
154
Mata-Mata
155
Honeymoon
156
Honeymoon II
157
Honeymoon III
158
Manja-Manja
159
Egois!
160
Peringatan keras
161
Double happiness But Double Trouble
162
Jangan Pergi
163
Klarifikasi Adam
164
Jacob Meminta Maaf
165
Ujung Permasalahan
166
Final Of 28 Weeks
167
Duka Sang Ibu Muda
168
Hukuman
169
Pulang
170
Memaafkan
171
Harmonisasi Yang Kembali
172
Welcome Home Alshiba
173
Pelepas Kerinduan
174
Akhir Kisah, Selamat Jalan, Jack (Epilog)
175
Nasib Kelanjutan Cerita MILFT!!! Harap Baca !!
176
PERHATIAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!