Malam ini Alesha sedang menunggu keputusan yang SIO beri untuk membantu Levin. Disebelahnya sudah ada Jacob dan Levin. Entah kenapa Alesha merasa gugup, jika diterima, besok akan menjadi hari yang menegangkan dalam hidupnya. Disebelahnya, Jacob hanya terdiam dengan wajah yang datar.
"Kau kenapa?" Tanya Levin pada Alesha.
Jacob menengok ke arah Alesha. Alesha hanya menggelengkan kepalanya.
"Kau gugup? Kenapa? Tanganmu dingin." Levin tersenyum sambil memegang kedua tangan Alesha yang sudah dingin. Jacob memutar bola matanya jengah. Kemudian Levin membuka jaketnya dan berniat untuk memakaikan pada Alesha. Jacob yang melihat itu segera menepis tangan Levin dan segera membuka jaketnya lalu memakaikannya pada Alesha.
Jacob berdiri.
"Geser!" Perintahnya pada Alesha. Alesha menatap Jacob dengan bingung. "Geser!" Ucap Jacob sekali lagi. Tidak ada pilihan lain, Alesha segera menuruti mentornya itu. Ia bergeser ketempat yang tadi Jacob duduki, dan sekarang, Jacob duduk ditempat Alesha tadi. Jacob duduk ditengah. Ia sebenarnya enggan duduk bersebelahan dengan Levin, namun Jacob tidak suka melihat tatapan Levin pada Alesha dan bersikap so manis didepan Alesha. Pandangan Jacob lurus datar dengan kakinya yang disilangkan.
Levin dengan sengaja bangkit dan duduk disisi lain disebelah. Ia ingin memancing emosi Jacob, mungkin itu akan sedikit lucu. Pikirnya.
Benar saja. Jacob menatap tajam pada Levin, namun Levin malah tersenyum dan menatap Alesha. Alesha sedikit gelagapan saat diperhatikan oleh Levin, ditambah senyum Levin yang membuat siapapun bisa jatuh.
"Stop menatap dan tersenyum ke arah Alesha!" Perintah Jacob. Levin menghiraukannya. Levin malah terus menatap Alesha dan ingin sedikit bermain-main bersama Jacob. Wajah Alesha memerah seketika, dan itu membuat Levin terkekeh. Alesha mengalihkan pandangannya sambil tersenyum menahan malu. Angin berhembus kencang dan menerpa rambut Alesha hingga membuat rambut Alesha terbang dan mengenai wajah Levin. Levin memejamkan matanya sambil menghirup rambut Alesha yang wangi.
Jacob mengepalkan tangannya. "Cukup!"
Jacob menarik tangan Alesha untuk menjauh dari Levin. Namun itu tidak mengurungkan niat Levin untuk memancing emosi Jacob. Levin terus memandangi Alesha dari jarak yang lumayan jauh. Alesha yang menyadari itu menunduk sambil tersenyum malu. Jacob mendengus. Ia membalikkan wajah Alesha untuk menatap ke arahnya.
"Jangan menengok ke arah sana." Jacob menatap intens pada Alesha. Alesha hanya mengangguk sambil menahan senyumnya. Jadi Alesha terus menghadap ke arah Jacob dan balik menatap Jacob. Jacob jadi sedikit gelagapan saat Alesha menatapnya, padahal Alesha hanya menatapnya dengan tatapan biasa.
"Kau cantik malam ini, Al." Puji Levin.
Spechless...
Wajah Alesha memerah dengan posisi wajahnya masih menghadap dan menatap ke arah Jacob.
Jacob mengepalkan tangannya. "Cukup Levin!" Bentak Jacob lalu bangkit hingga membuat Alesha terkejut.
"Kenapa?" Tanya Levin dengan santai.
"Hentikan ulahmu!" Bentak Jacob lagi.
"Aku hanya memuji Alesha, apa salah? Alesha memang cantik malam ini." Balas Levin sambil tersenyum. Alesha tersenyum malu. Jacob sudah sangat marah, ingin sekali dia menonjok mulut Levin. Alesha menyentuh tangan Jacob dan menariknya untuk duduk lagi disebelahnya. Jacob menghembuskan nafasnya dengan kasar. Ia kembali duduk dengan emosi yang masih menggebu-gebu.
Alesha menatap kearah Levin. "Terima kasih, Mr. Levin." Ucap Alesha dengan manis. Jacob menonjok bangku taman dengan tiba-tiba dan membuat Alesha terkejut lagi. Kemudian, Alesha menunduk karna takut dengan Jacob yang sedang emosi.
"Alesha. Hmm, nama yang bagus, jika saja aku bisa menamai salah satu bintang di sana dengan nama Alesha." Gombal Levin. Alesha tersipu malu karna ucapan Levin. Tangan Jacob mengepal kuat. Alesha yang melihat itu langsung menyentuh tangan Jacob dan mengangguk kecil sambil tersenyum ke arah Jacob. Ia berusaha untuk menenangkan Jacob. Jacob yang melihat Alesha seperti itu seketika merasa sedikit tenang. Saat seperti itu Alesha mirip sekali dengan Yuna. Jacob terus memandang ke arah Alesha dengan raut wajah yang sulit dijelaskan.
"Yuna.." Gumam Jacob pelan secara tidak sadar. Alesha terkesiap karna ucapan Jacob. Ia mengibaskan telapak tangannya di depan wajah Jacob yang masih tertegun menatapnya.
"Mr. Jacob, aku bukan Yuna!" Alesha mendengus lalu mengalihkan wajahnya. Jacob tersadar. Ia terdiam sambil menunduk. Apa yang sudah ia katakan?
"Yuna.." Panggil Jacob. Alesha tidak menjawab, bahkan tidak menengok ke arah Jacob.
Jacob menggelengkan kepalanya. "Maaf, maksudku Alesha. "Masih tidak ada jawaban dari Alesha. Alesha masih fokus menatap langit yang penuh bintang dengan wajah takjub.
Levin benar, Alesha sangat cantik malam itu. Pikir Jacob. Seketika Jacob tersenyum.
"Alesha." Panggil Jacob lembut. Alesha berdehem. "Alesha." Panggil Jacob lagi.
Alesha menghadap ke arah Jacob. "Apa?"
Jacob tersenyum lembut. "Kau cantik." Puji Jacob.
"Hah?" Alesha memasang raut wajah bingung.
"Kau cantik." Puji Jacob sekali lagi.
"Terima kasih." Balas Alesha dengan datar sambil mengangguk. Alesha sama sekali tidak merasa baper dengan ucapan Jacob barusan.
"Mr. Thomson!" Saut Alesha.
Mr. Thomson mendekat. "Bagaimana?" Tanya Alesha.
Mr. Thomson menatap Levin.
"SIO sudah merundingkan tentang ini tadi, dan SIO menyetujui rencanamu. SIO akan mengirim tim khusus sekarang yang akan dipimpin Jacob. Besok pagi kalian bisa berangkat." Ucap Mr. Thomson. Alesha dan Levin sama-sama tersenyum.
"Jacob, kau bersiap lah, timmu akan siap besok pagi, dan jaga Alesha di sana." Ucap Mr. Thomson. Jacob mengangguk.
"Dan satu lagi, kalian hanya punya waktu sampai jam delapan malam. Aku pergi dulu." Pamit Mr. Thomson lalu pergi.
Alesha menatap ke arah Levin sambil tersenyum bahagia. Jacob yang melihat itu menjadi bingung seketika. Bagaimana Alesha bisa bahagia sedangkan resiko besar sedang menunggunya?
"Kau bahagia?" Tanya Jacob. Alesha mengangguk. "Kau tau resiko apa yang sedang menunggumu?" Tanya Jacob lagi. Alesha mengangguk sambil tersenyum.
"Kau bisa terbunuh." Ucap Jacob.
"Kan ada kau." Ucap Alesha dengan gampangnya. Jacob mengerutkan keningnya. Ia terkekeh karna ucapkan Alesha.
"Tenanglah, aku akan menjagamu." Ucap Levin.
"Dia tanggung jawabku, aku mentornya." Ucap Jacob sambil menarik Alesha kebelakangnya.
"Kau tidak bisa selalu ada disebelahnya, kau harus memimpin timmu, dia yang akan bersamaku." Balas Levin.
Jacob mendengus, ia berusaha menahan emosinya. Sedangkan Levin tersenyum karna merasa menang.
"Cukup! Aku bisa menjaga diriku sendiri." Saut Alesha. Jacob berbalik lalu menunduk menatap Alesha.
"Kenapa? Jangan remehkan aku. Aku memang tidak pandai bela diri, tapi aku punya seribu akal untuk menjahili orang-orang itu." Ucap Alesha. Jacob menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.
"Kau memang gadis pemberani." Puji Levin. Alesha mengedipkan sebelah matanya sebagai balasan.
"Al, kau mau tidak kalau menemaniku jalan-jalan malam ini." Tawar Levin. Jacob menatap tajam pada Levin.
"Y.." Ucap Alesha terpotong.
"Tidak!" Ucap Jacob dengan tegas. "Tidur sekarang, besok pagi kau harus bersiap!"
"Tapi aku ingin jalan-jalan sebentar, percuma aku kembali ke mess juga karna aku tidak langsung tidur." Ucap Alesha. "Kau boleh ikut jika mau." Tawar Alesha. "Ya, kan, Mr. Levin?"
Levin menatap Jacob yang sedang menyeringai. Levin mengangguk dengan terpaksa. Alesha tersenyum.
Alesha berjalan di depan dengan santai dan mengabaikan ketegangan antar Jacob dan Levin yang berjalan di belakang.
Alesha pergi ke kantin. Ia sedang ingin memakan ice cream.
"Ini malam, Alesha." Ucap Jacob.
"Siapa yang bilang ini siang." Balas Alesha sambil memakan ice creamnya. "Mau?" Alesha menyodorkan ice creamnya pada Jacob. Namun, bukannya Jacob yang memakan, Levin malah melahap Ice cream itu. Alesha kaget, ia tersenyum. Jacob segera merebut stick ice cream Alesha dan membuangnya.
"Mr. Jacob!" Alesha menatap kesal pada Jacob.
"Dia akan berbagi kuman denganmu kalau aku tidak membuang stick ice cream itu." Balas Jacob.
"Terus aku makan ice cream ini pakai apa?" Alesha melotot pada Jacob. Jacob hanya mengabaikannya. Dengan rasa inisiatif, Levin meminta stick ice cream baru keibu kantin dan setelah itu memberikannya pada Alesha.
"Ini, jangan biarkan dia berbagai kuman denganmu." Ucap Levin yang menyidir Jacob. Levin menang lagi sekarang.
"Terima kasih, Mr. Levin." Ucap Alesha sambil tersenyum manis. Jacob menghela nafas sabar.
Tahan Jacob, kau harus bisa menahannya... Batin Jacob.
Mereka akhirnya lanjut berjalan-jalan lagi. Beberapa murid WOSA yang lewat melihat ke arah Alesha dengan tatapan bingung karna Alesha begitu akrab dengan Jacob dan Levin.
Mereka duduk disebuah bangku di taman utama.
Alesha menguap. Jacob yang melihat itu terkekeh dan tersenyum kecil. Alesha terlihat lucu saat sedang menguap.
"Aku sudah bilang lebih baik tadi kau kembali ke messmu dan tidur." Ucap Jacob.
"Aku tidak mengantuk." Balas Alesha sambil memasukan ice cream kedalam mulutnya.
"Barusan kau menguap." Jacob tersenyum.
"Aku hanya menguap, bukan berarti aku mengantuk." Balas Alesha.
"Terserah." Balas Jacob.
Angin berhembus lagi. Mereka bertiga menikmati suasana damai yang sedang berlangsung. Namun, tiba-tiba saja Alesha terbatuk-batuk. Ia menaruh ice creamnya. Setelah itu Alesha berusaha menarik nafasnya yang terasa sulit. Asma Alesha kambuh lagi.
Jacob dan Levin panik melihat Alesha yang kesulitan untuk bernafas. Alesha terdiam sambil merasakan sesak nafasnya.
"Asmamu kambuh, aku sudah memperingatkanmu tadi." Jacob memijit pelan punggung Alesha.
"Ada apa dengannya?" Tanya Levin.
"Alesha punya riwayat asma dan akan kambuh jika dia kedinginan dan terlalu banyak menghirup asap dan debu." Jawab Jacob.
"Tenang saja, ini tidak akan berlangsung lama, aku sudah biasa seperti ini." Ucap Alesha.
"Sudah, ayo, aku akan mengantarmu ke messmu, tidur dan hangatkan dirimu." Jacob membantu Alesha berdiri. Alesha benar-benar kesulitan bernafas jika asmanya kambuh. Namun, asmanya itu tidak akan berlangsung lama, mungkin hanya beberapa menit hingga tubuh Alesha merasa hangat.
"Aku pergi dulu, Mr. Levin." Pamit Alesha. Jacob segera membawa Alesha kembali ke kamar messnya.
***
Haii, hehe aku comeback lagi malem ini 😊 niatnya author itu cuman bakal update satu part hari ini, cuman karna authornya gabutsss, jadi yaudah author up aja part ini, makanya part ini gak begitu panjang kaya yang lain. 😊
Selamat membaca ya, semoga kalian suka 🙏😍💕😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 176 Episodes
Comments
👑
masa lalu mengubah hidupku hadir kembali Thor...
ditunggu feedback nya...
mari saling dukung
2020-12-22
0
Vera Nika Anjani
aku udah mampir n boom like ya thor..
semangat terus upnya
2020-12-15
0
❤️YennyAzzahra🍒
Hadir lagi ka. jgn lupa mmpr blk
2020-12-01
0