Dave saat itu berada di kamarnya gelap. Dia melihat pantulan bayangannya di cermin.
"Dasar pria bodoh, untuk apa kau menikahi wanita seorang pelacur hah? Kau adalah Dave seorang pemilik perusahaan besar, kau menentang pernikahan yang ayahmu siapkan hanya untuk seorang pelacur seperti dia?
Pria yang berada di pantulan cermin berkata seperti itu dan Dave menjawab pertanyaannya.
"Itu semua karena kau memperkosa gadis itu. Jika tidak, aku tidak perlu bertanggung jawab."
"Apakah jika aku memperkosa semua gadis perawan, kau akan menikahi mereka? Dasar bodoh! Kau hanya akan menambah masalah pada pekerjaan kita," ucapnya dengan nada marah.
"Aku adalah kau. Dan kau adalah aku. Kita berada pada satu tubuh yang sama. Hak dan kewajiban kita bagi berdua. Kau melakukan kesalahan dan aku yang akan bertanggung jawab," ucap Dave yang membuat pantulan tubuhnya di cermin memiliki ekspresi tidak menyenangkan di wajahnya.
...----------------...
Catylin tiba di sebuah rumah yang sangat besar. Rumah itu adalah pemberian dari Dave.
Sebelumnya saat di Flower Fairy, Santi mengucapkan salam perpisahan dan Catylin pun masuk ke dalam mobil yang supirnya juga merupakan bawahan Dave.
Saat memasuki rumah besar itu Catylin sudah disambut oleh beberapa pelayan. "Silahkan masuk Nona Catylin!"
Catylin melihat seisi rumah yang begitu besar. Ruang tengah yang langsung menghadap ke halaman luas dengan dibayasi oleh jendela kaca setinggi 3 meter.
"Perkenalkan Nona, nama Saya Rose, Ini Vallen dan disebelahnya Zack. Kami yang mengurus seisi rumah ini. Untuk penjaga di depan namanya Pak Jhonny yang bertugas sebagai satpam."
Ternyata ketiga pelayan yang mengenakan seragam yang sama itu adalah pengurus rumah. Catylin juga membalas perkataan mereka dengan sopan.
"Lalu dimana kamar saya?"
"Nona bisa memilih sendiri kamar yang ingin Nona Catylin gunakan." Setelah memilih di antara 10 kamar yang berada di 3 lantai tersebut. Catylin memilih 2 buah kamar.
Yang pertama adalah kamar di lantai bawah dengan view taman belakang yang menyambung dengan kolam renang.
Kamar kedua adalah kamar di lantai 3 yang memiliki pemandangan bagian depan rumah. Dia bebas menggunakan kamar mana saja karena dialah pemilik rumah.
Sebuah pesan singkat tiba di ponsel Catylin. "Kau suka dengan rumahnya?" Catylin membalas pesan itu dan berkata bahwa dia sangat menyukai rumahnya.
"Bagaimana dengan pesta perpisahan kemarin apakah menyenangkan?"
Deg!
Catylin sangat bingung ingin menjawab apa. Dia hanya mengirimkan pesan. "Maaf aku benar-benar tidak tahu soal itu. Aku sangat menyesal, saat aku bangun di subuh hari keadaanku sudah seperti itu."
Dave tahu. Dia benar-benar tahu semua kegiatan Catylin dan apa yang dia kerjakan. Beberapa mata-mata sudah dia susupi ke Flower Fairy. Hanya saja dia terlambat menyadari hal yang menimpa Catylin karena saat itu dia tertidur dan ponsel dalam keadaan mati karena lowbat.
Mata-mata yang di pasang di Flower Fairy tidak tahu keberadaan Dave dan hanya bisa melapor ke bawahannya.
Tapi itu tak jadi masalah untuk Dave karena dia punya rencana lain.
"Tidak apa aku akan mengatasinya," ucap Dave di pesannya.
Catylin diberikan beberapa kartu kredit dan debit untuk dia. Bahkan Dave sudah memberikan uang sakunya selama sebulan sejak dia mulai tinggal di rumah itu.
Dave tidak mengadakan acara pertunangan lebih dahulu tapi langsung acara pernikahan karena dia takut ada yang kan menggagalkan acaranya.
Menjelang hari pernikahan itu Dave mengajak Catylin untuk Fitting baju pernikahan. Mereka tiba di sebuah butik kelas atas dan memilih pakaian pengantin.
Catylin jatuh hati dengan gaun putih tanpa lengan yang mengekspos sedikit bagian dadanya. Tapi itu masih tergolong sopan.
"Aku ingin baju pengantin ini saja Dave," ucap Catylin saat dia berputar di depan kaca sembari mengenakan gaun pengantin impiannya.
Dave memberitahu pihak butik untuk menyimpan gaun itu untuk calon istrinya. Dave juga mengenakan jas abu-abu yang sangat serasi dengan gaun pengantin Catylin.
Pegawai di butik sangat kagum dengan dua pasangan ini. Yang satunya tampan dan kaya raya sedangkan si wanita memiliki kecantikan tiada tara.
"Apa kalian mengenal calon istri tuan Dave ini?"
"Tidak, aku tidak tahu. Tapi pasti dia juga orang yang selevel dengan tuan Dave. Kau lihat cara berpakaiannya, rambut, bahkan sepatunya semua pakaian bermerk dan mahal."
Beberapa pegawai yang bergosip itu mengangguk. Pemilik butik yang mendengar mereka berbisik-bisik segera menggeplak kepala mereka.
"Jangan bicara yang tidak-tidak. Tamu kita masih ada di sini, kalau di dengar bagaimana? Sudah kembali bekerja sana!" bisik pemilik butik dengan suaranya yang tegas pada dua pegawai itu.
Pegawai yang bergosip tadi pun segera kembali merapikan gaun dan pakaian lainnya.
"Aku juga memesan beberapa gaun yang cantik untuk calon istriku. Berikan beberapa gaun yang elegan!" Perintah Dave pada pemilik butik.
Pemilik butik itu pun segera mengambil 15 gaun terbaik mereka dengan berbagai macam warna dan menunjukkannya pada Dave dan Catylin.
"Semuanya bagus, aku jadi bingung memilihnya, Dave," ucap Catylin saat dia membalik beberapa gaun dan semakin terpukau pada gaun-gaun itu.
"Kalau begitu ambil semuanya!" Pemilik butik sangat senang gaun-gaun nya di borong oleh Dave.
Dave dan Catylin pun beralih ke toko perhiasan dan membelikan 10 set perhiasan untuk Catylin tentu dengan harga yang begitu fantastis.
Mereka juga mencari beberapa tas dan heels yang cocok untuk gaun.
Banyaknya belanjaan itu tidak membebani Catylin karena mereka membawa bodyguard yang bertugas juga untuk membawa barang belanjaan.
Setelah selesai belanja. Mobil Limousine milik Dave telah penuh dengan barang belanjaan Catylin.
"Aku harus bekerja lebih giat lagi. Ternyata barang-barang perempuan tidaklah murah."
Tentu saja. Kalian menghabiskan hampir 100 milyar untuk semua belanjaan ini. Catylin bahkan agak tertekan karena begitu mahalnya barang-barang mewah kelas atas ini.
Jumlah uang yang mereka habiskan kali ini hampir setahun gaji Catylin di Flower Fairy. Bagaimana dia tidak tertekan?
Tapi dia bersyukur Dave bukan orang yang pelit dan bersedia menghabiskan banyak uang untuknya.
Dia kembali ke rumahnya ditemani oleh Dave. "Kau mau naik?" tanya Catylin.
"Tidak aku masih ada urusan pekerjaan."
Dave kemudian memerintahkan bodyguardnya untuk membawa barang-barang Catylin masuk ke dalam kamarnya.
Setelah itu Catylin mengucapkan rasa terima kasih yang banyak untuk pria tampan kaya raya di depannya.
"Ini semua tidak gratis! Setelah jadi istriku, kau harus menghangatkan ranjang setiap saat dan aku akan membuatmu kelelahan."
Catylin tersenyum genit dan mengatakan, "aku juga sangat menantikan saat itu Tuan Dave," ucap Catylin dengan suara yang sangat lembut.
Hal itu membuat Dave dan Bodyguard yang mendengar melihat ke arah bagian bawah mereka yang semakin menggembung.
Tidak ingin berlama-lama karena takut menghabiskan waktu, Dave memerintahkan supir untuk segera pergi. "Ayo Jalan."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments