Catylin dan Dave yang bersimbah keringat langsung terbaring kelelahan di sisi tempat tidur masing-masing.
Napas mereka terengah-engah, tapi meski demikian Dave tetap menggenggamkan tangannya pada bukti kembar Catylin dan memainkan tangannya di sana.
Catylin melihat sinis dengan ujung matanya pada pria yang ada di sebelah sisi kanan. "Tubuhmu memang sangat cocok untuk dijual. Bagaimana kalau menjadi pacarku?"
"Tidak berminat!" jawab Catylin dengan singkat. Dave mengeratkan genggamannya sehingga Catylin sedikit meringis.
Dia memiringkan badannya menghadap Dave. "Apa yang mau kau tawarkan?"
"50 milyar untuk 10x berkencan. Bagaimana? Setelah itu kau bisa mempertimbangkan untuk menjadi pacarku atau tidak."
Catylin berpikir ini adalah kesempatan untuk mendekatinya. Catylin duduk di atas tubuh Dave. Perlahan dia menurunkan tubuhnya. Bagian bukit kembar itu juga menyentuh dada Dave yang bidang.
"Kau semudah itu mengeluarkan uang?"
Dave memegang erat bagian belakang Catylin dan meremasnya erat.
"Lumayan mudah. Kau layak dihargai dengan harga setinggi itu." Mereka berpagutan mesra dan memulai aktivitas bercinta lagi.
Hingga menjelang pagi Dave baru menyudahi aktivitasnya. Baru kali ini Catylin mendapatkan tamu dengan fisik yang sangat luar biasa.
Kakinya terasa tidak bisa menapak tanah sehingga dia hampir jatuh. Untungnya Dave menangkapnya dengan cepat. Catylin pun jatuh di pelukan pria tampan itu. Dia segera berdiri dan berlari kecil ke kamar mandi.
Bagian belakang Catylin yang bergoyang itu membuat Dave ingin menepuknya lagi. Tapi saat itu dia susah sangat kelelahan.
Jam sudah menunjukkan pukul setengah 6. Dia harus mandi dan bersiap-siap untuk kerja. Mungkin di kantor dia akan istirahat sebentar karena energinya terkuras habis.
Dave masuk ke kamar mandi setelah Catylin keluar dari sana. Dia mandi mungkin hanya sekitar 15 menit tapi Catylin sudah pergi meninggalkannya.
"Catylin ya? 3 tahun yang lalu ya? Aku tidak ingat ada kejadian seperti itu." Tiba-tiba wajah Dave berubah serius. Dia menelepon seseorang untuk memastikan sesuatu.
"Jadi itu dia? Aku benar-benar lupa. Bagaimana ya aku harus bertanggung jawab atas wanita ini? Apa aku harus menikahinya?"
Dave memutuskan untuk memikirkan wanita itu nanti karena dia masih memiliki banyak pekerjaan.
Catylin kembali ke Flower Fairy dan tidur hingga siang hari. Saat dia bangun, tubuhnya terasa begitu sakit karena digempur tadi malam.
Santi masuk ke kamar Catylin dan melihat wanita itu masih meringkuk di dalam selimut meskipun dia sudah bangun.
"Ini aku bawa makanan! Makan dulu! Kau belum makan dari pagi kan?" Santi segera menarik selimut Catylin dan menyuruhnya makan.
Catylin yang ogah-ogahan akhirnya bangun dan makan-makanan yang sudah disiapakan oleh Santi.
Ada ayam panggang saus lemon dengan nasi. Sayurannya adalah capcay dan minumannya air putih serta es jeruk.
Catylin makan sampai habis. Di tengah-tengah dia makan Catylin pun bercerita kalau dia sudah bertemu dengan orang yang telah merenggut kesuciannya.
Santi sangat penasaran dengan orang tersebut. "Jadi siapa dia?" tanya Santi dengan antusias.
Sayangnya Catylin tak menyebutkan namanya dan hanya mengatakan pada Santi bahwa dia adalah orang yang cukup berpengaruh dan tak bisa disentuh.
"Awalnya aku ingin membunuhnya dengan tanganku sendiri tapi aku ingat tentang Flower Fairy yang mungkin saja akan hancur kalau aku melakukan itu."
"Jadi aku akan menyusun rencana untuk lebih dekat padanya dan menjadi orang paling penting dalam hidupnya. Setelah itu aku akan meninggalkan dia."
Santi pun mengingatkan Catylin untuk berhati-hati. "Catylin sebaiknya kenali dulu orangnya. Kau bilang kalau pria itu adalah seorang mafia. Itu berarti dia sangat berbahaya. Dia bisa saja mengambil nyawamu tanpa ada orang yang tahu."
"Catylin balas dendam boleh saja tapi nyawa itu yang utama, kau mengerti?" tanya Santi sambil mengingatkan Catylin.
Catylin menganggukkan kepalanya dan menghabiskan makanan yang tersisa.
Mami Isabella buru-buru masuk ke dalam kamar Catylin. Saat dia melihat Santi wajahnya agak sinis tak seperti sikapnya pada Catylin.
"Santi, sedang apa kau di sini?" tanya Mami Isabella dengan agak ketus.
"Aku membawakan makanan untuk Catylin, Mami," jawab Santi sambil menunjukkan bekas makanan yang berada di samping Catylin.
"Terima kasih atas makanannya, Santi," ucap Catylin pada Santi.
"Ya sudah bawa piring ini keluar. Aku mau bicara pada Catylin 4 mata." Santi masih membalas Mami Isabella dengan ucapan yang manis.
"Baik, Mami." Santi pun keluar dari kamar Catylin. Wajah yang awalnya penuh senyum langsung berubah datar dan dingin saat melihat Mami Isabella dan Catylin bicara.
Tidak tahu apa yang dipikirkan Santi.
"Ada apa Mami? Kenapa se awal ini Mami sudah datang ke kamar?" keluh Catykin yang masih kenyang karena makanan yang dibawa oleh Santi.
"Dave malam ini ingin main denganmu lagi. Kau setuju tidak?" tanya Mami Isabella yang langsung disambut oleh anggukan oleh Catylin.
"Baguslah kalau begitu," ucap Mami Isabella. Tapi dia kembali lagi dan mengatakan Catylin harus segera bersiap-siap.
Melihat kegembiraan Mami Isabella sepertinya dia tidak menerima uang yang sedikit dari Dave.
Catylin bersiap-siap kembali untuk memulai petualangan ranjang malam ini.
Kali ini dia mengenakan dress mini lengan panjang yang mengembang di bahunya, dengan bagian dada yang datar seperi dress korea kekinian.
Rambutnya di ikat satu dengan poni depan. Dia mengenakan anting yang cukup panjang dan semua gelang. Heels kuningnya juga lumayan tinggi, 12cm.
Catylin menuju hotel yang sama dan kamar yang sama seperti kemarin. Saat dia memencet bel Dave sudah berdiri di depan pintu kamar. Dia melihat Catylin dari bawah hingga atas.
Dia menarik Catylin dengan agak kasar masuk dan langsung melemparkannya ke kasur. Mata Dave sangat liar melihat Catylin. Dia langsung menarik pakaian Catylin dan membuka semua yang melekat di tubuh wanita itu.
"Sangat cantik!" katanya saat dia membelai wajah Catylin.
"Sangat besar!" katanya saat dia membelai gundukan gunung kembar dan bagian belakang Catylin.
"Sangat lembut!" katanya saat dia menyentuh area sensitif Catylin.
Dia terlihat sangat tidak sabar. Dia seperti bukan Dave yang kemarin. Tapi wajah, tubuh, bahkan rambutnya sama. Dia benar-benar Dave. Tapi permainannya sangat liar.
Jari jemari Dave tak berhenti keluar masuk dari area paling inti milik Catylin. Dengan kecepatan yang luar biasa gerakan itu membuat Catylin lemas berkali-kali.
Dave juga tak ragu untuk menjilati jemarinya yang banyak cairan lengket milik Catylin. Dia bahkan memasukan jemarinya itu ke dalam mulut wanita cantik itu.
Hal itu membuat Catylin merasakan airnya sendiri. Bagian inti Dave juga dia letakkan di atas wajah Catylin. Saat benda besar itu masuk ke dalam mulut Catylin, Dave tanpa ragu menghujamkan pinggulnya dengan kasar dan membuat Catylin merasa tak bernapas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments