Di rumah sakit, Catylin dirawat oleh dokter dan lukanya diobati. Setiap sentuhan obat mengenai luka di punggung Catylin dia akan mendesis kesakitan.
Mami Isabella datang dan melihat keadaan Catylin yang agak buruk. "Kenapa mami tidak bilang kalau dia psikopat? Tau begitu aku tidak akan mau melayani pria gila itu," keluh Catylin pada Mami Isabella yang wajahnya penuh penyesalan.
"Maafkan Mami Isabella. Tadi Mami sudah memperingati dia untuk tidak kasar memperlakukanmu."
"Kalau sudah begini bagaimana aku bisa mencari uang Mami? Penghasilan Mami juga akan berkurang. Apa Mami tidak akan meminta ganti rugi? Setidaknya sebulan luka ini baru akan memudar."
"Aku sudah melaporkan hal ini ke polisi dan meminta ganti rugi sebanyak 20 kali lipat karena telah membuatmu terluka. Mami juga akan membayar upahmu selama 1 bulan tanpa kau harus bekerja."
"Jadi bisakah kau memaafkan Mami?"
Mendengar pernyataan Mami tersebut tentu saja Catylin setuju. Dexas yang dilaporkan ke polisi pun memberikan ganti rugi sebanyak 20x lipat pada Mami Isabella.
Terpaksa Mami Isabella pun menarik laporannya karena Dexas sudah bertanggungjawab.
Selama beberapa hari Catylin dirawat di Flower Fairy dan saat itu Santi menemaninya. "Dexas sialan itu memang psikopat. Apa kau tahu Yuni orang Sunda itu?"
"Kenapa?" tanya Catylin penasaran.
"Tubuhnya hancur. Hampir setiap inci kulitnya di penuhi sabetan cambuk. Dia masih di rawat di rumah sakit sampai sekarang. Semua itu ulah Dexas sialan itu."
Catylin dalam posisi tengkurap dan mendengarkan cerita Santi yang duduk di sampingnya.
"Ah iya apa punggungmu baik-baik saja?"
"Tidak perlu khawatir. Aku akan menunggu luka ini kering baru bekerja. Lagi pula Mami sudah memberikan uang ganti rugi untukku."
Selama sebulan penuh itu Catylin hanya bisa terbaring di ranjang selain makan tidur dan ke toilet dia tidak pernah keluar kamar.
Santi selalu menemaninya saat dia punya waktu luang.
Waktu terus berganti hingga dalam waktu sebulan luka pada punggung Catylin hampir sembuh. Tersisa hanya bekas-bekasnya saja.
Sore harinya dia pun mempersiapkan diri untuk bertemu pria dan bercinta lagi dengan salah satu pria tampan.
Seperti biasa setelah dia berdandan Mami Isabela akan menemuinya dan menunjukkan beberapa pilihan.
Kali ini Catylin memilih seorang pria yang terlihat tampan dengan kacamata menghiasi wajahnya. Pria itu terlihat pintar bagi Catylin.
Dia pun pergi ke hotel dan mengetuk kamar 5667 dan pria yang sama seperti di foto muncul dari balik pintu dan mempersilahkan wanita itu untuk masuk.
"Aku Mario!" ucap pria itu sambil mengulurkan tangannya.
"Aku Catylin!" ucap Catylin sebaliknya.
"Ya sudah langsung saja. Buka semua dan lebarkan kakimu!" perintah Mario.
Pria itu tanpa ekspresi dan terlihat tidak memiliki hasrat untuk berhubungan dengan wanita, tapi dia memiliki bagian bawah yang lumayan panjang dan setengah tegang.
Dia mengoleskan pelicin pada miliknya dan langsung memasukkan itu ke dalam milik Catylin.
Hanya dalam waktu 15 menit dia langsung mengakhiri hubungan cinta mereka. Catylin langsung ditinggalkan di kamar mandi.
Pintu di dobrak dengan paksa. Seorang pria tampan nampak marah dan melihat Catylin tanpa busana. Dia langsung menuju kamar mandi dan menyeret Mario ke atas kasur dan melemparnya.
Saat itu Jack masuk ke dalam kamar dan Catylin memberi isyarat untuk Jack kembali menunggu di luar.
"Beraninya kau bermain dengan pelacur? Kau menganggap aku apa? Kalau kau segitu inginnya aku akan mengabulkan keinginanmu!"
Pria tampan itu membuka semua yang melekat di tubuhnya. Tubuhnya yang kekar dihiasi dengan beberapa tato di bagian punggung, tangan dan lengan.
"Pelacur, kemari kau!" panggil pria itu pada Catylin. Wanita itu langsung berbaring mendekati mereka.
Pria tampan yang bernama Betrand itu merengkuh tubuh Mario dari belakang dan memaksa merangsang memasuki Mario.
"Bet-rand jangan! Ini memalukan!" teriak Mario tapi bagian bawahnya telah menegang sempurna.
"Kalau begitu masukkan milikmu ke dalam milik pelacur itu!" Mario pun menuruti keinginan Betrand. Catylin sangat antusias dengan pengalaman barunya berhubungan dengan 2 pria seperti ini.
Mereka menumpahkan semuanya di dalam masing-masing lubang yang tersedia.
Betrand dan Mario dengan cepat berbaikan dan bercumbu mesra. "Lain kali jika kau berusaha lari dariku lagi. Aku akan menghabisi orang di sekitarmu. Mengerti?"
Mario hanya mengangguk kecil dan menuruti permintaan Betrand. Mereka melakukan lagi hubungan itu. Sesekali Betrand melirik Catylin yang sibuk memperhatikan mereka berdua.
Betrand kemudian berbisik di telinga Mario dan membuat wajah pria itu memerah menahan malu. Setelah menyelesaikan itu mereka kemudian bersantai di Sofa yang disediakan di hotel.
Catylin yang sudah membersihkan diri juga ikut duduk di sana. "Ah iya kudengar kau sedang mencari orang?"
"Iya benar tapi aku tidak tahu nama dan tempat tinggal orang itu sehingga sulit untuk aku temukan."
Mario tersenyum dan mengeluarkan sebuah buku dengan kertas polos dan pensil.
"Aku bisa menggambar wajah manusia secara realistis. Aku bisa membantumu!"
Catylin merasa tercerahkan dengan Mario yang membantunya untuk menggambar wajah orang yang telah mengambil kesuciannya.
Catylin menyebutkan ciri-ciri dari pria itu. Beberapa kali ada kesalahan dan Mario menghapus beberapa bagian yang salah.
Selama kurang lebih 2 jam menggambar. Catylin pun mendapatkan wajah pria yang selama ini dia cari-cari.
"Terima kasih Mario. Sekarang aku bisa mencarinya lebih mudah. Ngomong-ngomong apa kau mengenali pria yang ada di gambar?" tanya Catylin pada Mario.
"Maaf Catylin aku tidak tahu pria ini. Tapi mungkin Betrand dapat membantu. Dia banyak mengenal keluarga-keluarga kaya." Betrand melirik Catylin dengan rasa tidak bersahabat.
Tapi karena mata wanita itu tersirat dengan permohonan, Betrand pun terpaksa mengambil kertas itu dan meneliti wajah siapa yang digambar Mario.
Keningnya berkerut sedikit tanda dia sedang memikirkan seseorang. Dia kemudian meletakkan gambar itu di atas meja dan beberapa kali menghisap tembakau yang ada di tangan kirinya.
"Namanya Dave, Dave Alexandro Prasetya. Seorang CEO sekaligus anak dari pemilik Alexand Corporation."
"Apa hubunganmu dengannya?" tanya Betrand penasaran. Catylin pun berdalih bahwa dia pernah ditolong oleh pria itu 3 tahun yang lalu di sebuah kota kecil.
Betrand yang mendengarnya memberikan alasan yang tak masuk akal tersebut menatap Catylin dengan rasa tidak peduli. Itu bukan urusan dia
Kecuali hal yang menyangkut Mario, dia merasa hal lain tidak penting. "Kalau begitu urusanmu sudah selesai. Pergilah dari kamar ini. Ini ambil untuk bonus!" Pria itu meletakkan uang 100 juta dan memberikannya pada Catylin.
Siapa yang mau menolak uang? Realistis saja. Catylin langsung mengambil uang tersebut dan memasukkannya ke dalam tas. Dia berpesan pada Jack untuk tidak memberitahu Mami Isabella tentang duit bonus ini.
Sebagai uang tutup mulut Jack diberi bagian 10 juta.
Di dalam mobil Catylin teringat dengan perkataan Betrand. "Dave Alexandro Prasetya. Akhirnya aku menemukanmu!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
⒋ⷨ͢⚤𝗗𝗘𝗪𝗜 𝗥 ❀∂я
Semangat ya Kak. semoga sukses 🤗
2023-09-26
2