Catylin mencari informasi di berbagai media mengenai sosok Dave Alexandro Prasteya. Ternyata benar dia mendapat fotonya.
Catylin tidak mungkin lupa dengan orang yang telah dengan paksa merenggut kesuciannya dan membaginya bersama orang lain.
Dia terus mencari di komputer yang tersedia di Flower Fairy. Ternyata dia adalah anak tunggal dari pemilik Alexand Corporation.
Kabar pertunangannya pun telah santer terdengar dan tertulis di surat kabar. Dia ternyata akan menikahi seorang anak CEO juga yang setara dengannya.
Catylin tidak akan membiarkan itu dengan mudah. Dengan kemampuannya yang terbatas Catylin tak bisa mencari apa-apa lagi.
Tiba-tiba Mami Isabella menghampirinya dan bertanya tentang luka-luka yang dia miliki.
"Bagaimana keadaan anak Mami ini?" tanya Mami Isabella dengan nada suara yang lembut dan mengusap lembut rambut bintang Flower Fairy itu.
"Mami lihat sendiri." Catylin menyebabkan rambutnya dan memperlihatkan punggung putihnya yang masih ada bekas luka.
"Tenang saja sayang Mami akan memberikan perawatan gratis selamanya untukmu di klinik kecantikan Mami. Luka kecil ini pasti akan menghilang kalau dilaser."
"Apakah kau sudah bisa bekerja hari ini?"
"Bisa Mami" jawab Catylin dengan nada suara yang lembut juga
"Kalau begitu kau bisa memilih sekarang. Ada tamu spesial yang tidak Mami duga juga ikut mendaftar."
"Mami tidak tahu jika berita ini menyebar, apa yang akan terjadi?"
Catylin menggulirkan layar tablet Mami Isabella. Wanita dengan rambut bergelombang itu berdiri dengan kaget karena melihat sosok orang yang dicarinya ada dalam daftar.
"Mami orang ini?"
"Iya itu adalah orang spesial yang Mami sebutkan tadi. Dia adalah anak pemilik Alexand property. Orang terkaya di negara kita dan terkaya no 4 di dunia."
"Setelah dia menggunakan jasa Mami, kita pasti akan lebih banyak pengunjung. Siapkan dirimu Catylin."
"Aku memilih orang ini, Mami." Mami Isabella sangat senang karena pilihan Catylin yang tepat.
Waktu juga sudah menunjukkan jam 3 sore, Mami Isabella meminta Catylin kembali ke kamarnya dan bersiap.
Setelah mandi Catylin mengeringkan rambutnya. Kali ini dia makeup dengan make up yang lembut dan lebih sederhana. Bulu matanya dibuat lebih lentik.
Dia memakai blush on pink yang yang samar dengan beberapa gliter kupu-kupu di sana. Dia menggunakan softlens yang membuat matanya kelihatan besar. Tidak lupa dia memoles lipglos dengan warna merah muda di bibirnya.
Dia membuat rambutnya tetap bergelombang dan menatanya sedikit ke bagian depan. Dia mengenakan bando berwarna senada dengan pakaiannya.
Catylin memakai atasan setali dengan model menyilang warna merah muda. Dia juga menggunakan rok berwarna pink dan blazer senada.
Tidak lupa dia mengenakan tas selempang dengan warna merah muda. Bahkan high heels setinggi 12 cm itu juga warna merah muda dengan glitter di beberapa sisi.
Catylin terlihat seperti remaja yang akan pergi berpesta dengan temannya. Saat Mami Isabella melihatnya. Dia cukup puas dengan tampilan anak buahnya itu.
Dave memang sudah hampir memasuki usia 30an. Dia adalah pria dewasa yang pasti akan menyukai wanita muda seperti Catylin ini.
Mobil sudah menunggu di depan Flower Fairy. Catylin dibantu oleh Jack masuk ke dalam mobil seperti biasa.
Catylin sangat menantikan pertemuan mereka setelah kejadian terkutuk itu.
Mobil berhenti di sebuah Hotel paling mahal yang ada di ibukota. Hotel bintang 5 yang tiap kamarnya memiliki kolam renang pribadi.
Lusiana masuk ke sana dan menuju kamar hotel setelah melalui pemeriksaan yang cukup ketat.
Kamar VIP PRESIDENT tertulis di sana. Dibatasi dengan pintu ini adalah orang yang membuatnya menempuh jalan penuh kegelapan ini.
Dia memencet bel yang ada dan pintu terbuka. Harum maskulin tercium di hidung Catylin. Pria itu tak mengenakan apapun di bagian atas tubuhnya sehingga tubuhnya yang dipenuhi otot terlihat menggairahkan.
Untungnya dia masih menggunakan celana panjang. Dave, pria itu masih tampan seperti sebelumnya. Hanya saja sekarang tampilan rambutnya berubah dan membuat tampilan Dave lebih menawan.
"Masuklah!"
Pria itu berjalan menuju kasur dan duduk di sana. Catylin berdiri di depannya. Ada rasa ingin mencekik dan menghabisi pria yang ada di depannya ini.
Tapi Catylin tahu konsekuensinya jika dia melakukan itu. Kemungkinan seisi Flower Fairy tak akan ada satu pun yang selamat dari amukan kedua orang tua pemuda yang ada di depannya.
"Apa yang kau tunggu? Buka semua yang melekat ini dari tubuhmu!" perintah Dave pada Catylin sambil memegang ujung rok yang dikenakan gadis cantik itu.
Catylin membuka bajunya satu persatu dan menyisakan hanya pakaian dalam. Dave juga memintanya untuk melepaskan semuanya.
Catylin perlahan menurunkan bagian atasnya sehingga bukit kembar itu lepas dari tempatnya dan bagian ujung dengan warna merah muda mencuat tinggi karena suasana kamar yang dingin.
Dia perlahan melepaskan ****** ********. Gerakan sensual itu tidak menggerakkan Dave. Pria itu meminta Catylin untuk berjongkok. Dia memegang kepala Catylin dan mengarahkan bibir wanita cantik itu ke selangkangannya.
Dave membuka resleting celananya dan mengeluarkan bagian inti dari tubuh pria itu yang sangat besar dan memiliki urat disekelilingnya.
Dia langsung memasukkan benda itu ke dalam mulut Catylin dan menekan kepala Catylin lalu menariknya dan menekannya lagi. Hal itu terus terjadi berulang kalikali hingga Dave merasa puas.
Saat gadis itu sudah kehabisan napas dia langsung menghentikan kegiatannya. Dia langsung melemparkan Catylin ke kasur dan membuat posisinya merangkak.
Tanpa aba-aba dia langsung merengsek masuk ke dalam Catylin secara perlahan. "Kudengar kau mencariku. Apakah kita pernah saling mengenal?"
Mereka saling berbicara sementara dibagian sana juga milik Dave semakin masuk ke dalam Catylin. "Apa kau benar-benar lupa pada wanita yang telah kau renggut kesuciannya?"
"Oh ya? Tahun berapa itu terjadi aku benar-benar lupa?" tanya Dave dengan nada bicara tanpa rasa bersalah.
"Sempit," batin Dave.
"Kejadian 2 tahun lalu. Kau benar-benar lupa? Berapa banyak wanita suci yang kau tiduri sehingga bisa melupakanku?"
"Kau lupa juga saat ke empat anak buahmu ikut menikmati aku hah?" tanya Catylin dengan suaranya yang lebih gemetar dari sebelumnya.
"Lalu apa yang bisa gadis sepertimu akan lakukan? Membunuhku? Tapi aku sudah memasukkan pistol ku duluan ke bawah sana," bisik Dave dengan nada menggoda.
Mereka sama-sama terhanyut dalam kenikmatan dan melupakan sementara soal permusuhan.
Gerakan pinggul Dave benar-benar membuat Catylin mabuk kepayang. Dave pun tak tinggal diam, tangannya menjelajahi bukti kembar milik Catylin dan memainkan jemarinya di sana.
Tentu saja Catylin melenguh tidak karuan karena tingkah dari Dave. Permainan mereka pun berlangsung selama 2 jam penuh.
Catylin terus menggerakan tubuhnya tanpa istirahat selama 2 jam itu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments