Bab 4 Siksa

Catylin tiba di Flower Fairy pada tengah hari. Dia pun memutuskan untuk melanjutkan tidurnya yang sempat terganggu karena Johan melakukannya berjam-jam bahkan hingga menjelang subuh.

Dia begitu tergila-gila dengan tubuh Catylin. Apalagi memiliki stamina yang kuat untuk menggempur wanita cantik itu.

Tidak terasa dia memejamkan mata dan hari menjelang sore. Dia memutuskan untuk mandi dan bersiap-siap untuk One Night Stand lagi dengan seorang pria tampan.

Dia masuk ke kamar mandi dan menanggalkan jubah tidur yang dia gunakan sebelumnya. Berendam di air hangat yang dipenuhi busa dan susu adalah kesukaan Catylin.

Selain membuat tubuhnya rileks, campuran susu membuat kulitnya lebih lembut dan halus.

Dia juga menggunakan ekstra bunga mawar sebagai masker yang akan membuat wajahnya lebih bersinar.

Catylin kali ini menggunakan dress tanpa lengan berwarna merah darah dengan stocking jaring hitam. Rambutnya di buat lebih bergelombang lagi.

Di ruang rias dia juga memilih riasan bold. Tampilan seksinya dipadu padankan dengan heels warna merah dan pouch kecil berwarna senada.

Mami Isabella datang ke ruang tata rias dan melihat tampilan mewah Catylin tidak berhenti memuji kecantikan wanita no 1 di Flower Fairy itu.

"Wah, Catylin penampilanmu sangat cantik dan seksi dengan dress merah. Sekarang pilihlah pria yang akan kamu datangi malam ini!"

Catylin hanya bisa memuji balik Mami Isabella untuk membuatnya senang.

Mami Isabella menyodorkan tab berisi banyak pria tampan kaya raya yang menunggu giliran untuk bisa dipuaskan oleh Catylin.

Kali ini Catylin memilih seorang pemuda berwajah tegas dengan banyak perhiasan di tubuhnya.

Mami Isabella mengernyitkan alis sekilas tapi setelah itu rileks kembali. "Baiklah, pilihanmu selalu pria paling tampan. Aku akan segera menghubungi pria ini dan menyiapkan mobil untuk mengantarmu pergi."

Mami Isabella keluar dari ruang tata rias  dan menghubungi pria yang dipanggil dengan nama Dexas. "Ingat ya Tuan Dexas, jangan membuat tubuh anak Mami yang ini berlumuran darah. Dia adalah satu-satunya wanita yang menghasilkan banyak uang untuk Mami, Dengar itu!"

"Jika tidak...."

"Baiklah Mami, kali ini aku tidak akan membuat hancur tubuh anak buah mami seperti kemarin," ucap pria di telepon.

"Mami pegang janjimu ya!"

Pria bernama Dexas itu menyeringai. "Paling tidak aku harus membuat punggungnya tergores kan?" ujar Dexas.

Dia menjilati bibirnya sendiri tatkala melihat wajah cantik Catylin di foto yang dikirimkan Mami Isabella.

Seperti biasa Catylin menuju hotel ditemani oleh Jack sebagai bodyguardnya.

Dia mengetuk pintu dengan nomor kamar 437 dan keluarlah seorang pria berwajah tampan dengan kemeja yang sudah berantakan.

Dia langsung menarik Catylin masuk ke dalam kamar dan meneliti wajah cantik itu.

"Memang sangat cantik seperti kata Mami Isabella," ucapnya sembari menelusuri wajah Catylin hingga turun ke dada.

Dexas menjilati bibirnya saat melihat bongkahan padat berisi yang cukup besar terasa di genggamannya.

"Engh," Lenguhan Catylin menambah hasrat Dexas untuk segera memakannya.

Dia yang tidak sabar langsung meloroti dress itu hingga hanya menyisakan pakaian dalam seksi berwarna hitam dan stocking hitam.

Dexas menarik turun bra bagian atas dan terlihatlah bukit kembar yang sangat besar dengan puncak pink di atasnya.

Tatapan nanar dari Dexas segera berubah jadi ******* pada bukit itu dan membuat lenguhan Catylin makin keras.

Aksi kasar Dexas yang memegang bukit kembarnya membuat Catylin sedikit meringis kesakitan.

Dexas langsung melempar Catylin ke kasur dan menurunkan dalaman bagian bawah yang tersisa beserta stocking hitamnya.

Dia melebarkan kedua kaki Catylin dan melihat bagian inti bawah gadis itu berwarna merah muda dan licin. Apa lagi wajah Catylin saat itu seperti dia tak mampu menahan hasratnya lagi.

Dexas segera membuka semua pakaian yang meletak ditubuh. Tubuh berotot yang begitu sempurna di tiap lekukannya membuat Catylin semakin tak kuasa menahan hasrat.

Bagian bawahnya dengan ukuran 19cm itu membuat mata Catylin terbelalak. "I-itu tidak akan ma-suk kan?" Suara lembut yang terdengar seperti ******* di telinga Dexas membuatnya terburu-buru menarik Catylin dan segera menyatukan kedua bagian bawah mereka.

Lenguhan panjang tak tertahan dari Catylin ditutup dengan ciuman ganas dari Dexas.

"Benar-benar sempit! Perawatan bagian bawahmu sangat luar biasa. Di bawah sana mencengkramku dengan erat." Dexas turun ke bagian leher dan memberi beberapa tanda merah di sana.

Turun lagi ke bagian di bawah leher ke bukit kembar besar dan lembut itu yang menjadi kesukaan Dexas.

Pinggul pria berotot itu bergerak dengan kecepatan luar biasa yang sanggup menerbangkan Catylin ke awang-awang.

Mereka berganti posisi dan Dexas menarik pinggul Catylin lebih tinggi daripada kepalanya.

Bagian lembut di bawah pinggul yang tak kalah besarnya membuat Dexas berdecak kagum lagi. Kedua bola lembut itu terasa padat berisi dan kenyal.

Dia menampar bola lembut itu dan meninggalkan jejak merah di sana. Bagian pink inti dari Catylin pun dia sedot tanpa ragu-ragu.

Tindakan Dexas membuat Catylin mengerang dan merintih keenakan. Dexas tidak sabar lagi dan dia langsung memasukkan batang yang memiliki panjang 18 cm itu ke dalam milik Catylin.

"Ahhh, enak!" Lenguhan Catylin terdengar membuat suasana di kamar itu semakin panas.

"Panggil namaku, Daxes"

"Ahhhh, Daxes Enghhh!"

Berkali-kali tamparan yang diterima bola lembut itu membuatnya semakin memerah. Dexas melihat punggung Catylin yang mulus lalu melihat cambuk kecil di samping tempat tidur.

Pada cambuk itu ada duri duri kecil yang jika di pukul ke kulit akan meninggalkan luka berdarah.Dexas menyeringai jahat dan dengan liciknya mengambil cambuk itu.

Dexas orang yang terbiasa melakukan kekerasan saat berhubungan. Beberapa waktu lalu dia menyewa anak Mami Isabella yang lain dan berakhir dengan luka-luka di sekujur tubuh yang hanya bisa sembuh dalam waktu 2 minggu hingga 2 bulan.

Kali ini dia sudah menahan sekuat tenaga keinginan untuk membuat pasangannya menangis, tapi saat melihat punggung indah Catylin dia tak bisa menahannya.

Cetar!

Rasa terkoyak di punggung Catylin mengubah rasa nikmat yang sebelumnya dia rasakan menjadi rasa sakit yang teramat sangat.

Tidak hanya sekali pria itu mencambuk Catylin. Dia melakukan hal itu berulang kali dan membuat Catylin memberontak.

"Lepaskan! Apa yang kau lakukan?"

"Diam!" teriak Dexas yang masih mencambuk punggung Catylin hingga cairan merah menetes ke samping tubuhnya.

Catylin memberontak dan ingin lari tapi Daxes menahannya. Bagaimana bisa tubuh wanita dibandingkan dengan Kekuatan Dexas?

Dia membalikkan perempuan itu dengan posisi terlentang. Bekas cambukan tadi tertekan oleh tubuhnya dan itu terasa semakin sakit. Catylin menangis dan meminta untuk melepaskan diri.

"Lepaskan! Sakit! Dasar kau brengsek!" teriak Catylin sembari menggerakkan badannya memberontak.

Tapi hal yang lebih mengerikan dia memukuli wajah Catylin. Tamparan dan tinjuan membuat wajahnya lebam. Catylin berteriak memanggil Jack.

Beberapa saat kemudian petugas hotel dan Jack bisa menerobos kamar hotel. Mereka melihat Catylin masih berada di bawah tubuh Dexas tapi dalam keadaan wajah yang lebam dan kulit yang luka penuh cambukan.

Jack segera menghentikan aktivitas mereka dan menyelimuti Catylin dengan selimut. Dia memerintahkan seseorang membawa pakaian, tas, bahkan sepatu milik Catylin. Dia kemudian dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!