Sweet Seventeen (Belum Revisi )

Sweet Seventeen (Belum Revisi )

PROLOG

HAI KAK!

INI NOVEL PERTAMA AUTHOR

JADI APABILA BANYAK TYPO DAN KESALAHAN MOHON MAAF.

HAPPY READING!

Sang mentari telah memancarkan sinarnya , ayam ayam mulai berkokok pertanda pagi telah tiba, namun dibalik tempat tidur seorang gadis masih meringkuk tidur terlelap ditempat tidurnya. Dengan gaya tidur khasnya yaitu miring menghadap ke arah kanan. Gadis itu siapa lagi kalau bukan Nindia Greenda Halmusd.

Ceklek..... bunyi pintu kamar terbuka dan muncul lah seorang wanita paruh baya ke dalam sambil menepuk jidatnya karena melihat anak perempuannya masih tidur meringkuk di atas tempat tidur padahal pagi sudah tiba sedari tadi. Wanita paruh baya itu tak lain adalah Nita mama dari Nindi. Mama Nita sedang membuka korden jendela kamar Nindi agar sinar matahari bisa masuk, setelah itu ia membangunkan putrinya yang masih terlelap di atas tempat tidur.

"Nindi sayang, ini mama cepat bangun sudah pagi nanti kamu telat masuk sekolah. Inikan hari pertama kamu masuk sekolah lagi," kata mama Nita sambil menggoyangkan tubuh Nindi

"Sebentar lagi ma, Nindi masih ngantuk. Tadi malam enggak bisa tidur nyenyak," Nindi

"Jangan banyak alesan, cepet bangun enggak boleh tidur lagi nanti kamu telat," mama Nita

"Hmmz...hmmz iyaya Nindi bangun," Nindi sambil bangun

"Cepet ya, setelah siap langsung turun ke bawah mama papa sama Nevan nunggu kamu di meja makan," mama Nita sembari berjalan keluar kamar Nindi

Nindi segera berjalan ke arah kamar mandi kemudian mandi selama 15 menit, lau bersiap dengan menggunakan seragam putih abu-abu, sepatu hitam, dan tas sekolah miliknya yang sudah diisi buku-buku dan alat tulis yang ia perlukan. Setelah selesai Nindi bergegas keluar kamar dan menuju meja makan untuk sarapan bersama keluarganya seperti biasanya. Setelah sampai meja makan Nindi tak lupa menyapa kedua orang tuanya dan adeknya yang sudah menunggu di meja makan.

"Pagi mama, papa, Nevan," sapa Nindi

"Pagi juga kakak Nindi," jawab Nevan adik Nindi

"Pagi juga sayang," jawab mama dan papa Nindi bersamaan

"Kak nanti Nevan boleh enggak berangkat bareng kakak ke sekolah?" tanya Nevan

"Nevan, nanti kamu bareng aja sama papa(papa Dino), kakak kamu kak Nindi lagi buru-buru, iya kan Nin?" sahut papa

"Iya pa, Nindi buru buru. Maaf ya Nevan lain kali aja bareng kak Nindi jangan sekarang," tolak Nindi

"Yaudah Nevan mau bareng sama papa," Nevan dengan sedikit rasa kecewa pada kakaknya karena tidak bisa barengan ke sekolah

Mereka melanjutkan makan sarapan masing masing untuk memberi tenaga di pagi hari untuk memulai aktivitas pagi mereka. Kemudian mama menyuruh Nindi segera berangkat, Nindi pun menuruti mamanya untuk segera berangkat sekolah sembari pamit terlebih dulu kepada orang tua dan adeknya.

"Nindi,cepat berangkat ini udah mau siang," mama

"Iya ma, semuanya Nindi pamit berangkat dulu takut telat," Nindi

"Hati hati di jalan," jawab mereka bersamaan

Nindi melangkahkan kakinya keluar rumah meninggalkan keluarganya dan segera menaiki mobilnya untuk menuju ke sekolah.

Sementara itu di rumah Dimas Stevano Putra sedang menikmati sarapan di meja makan bersama kedua orang tuanya. Dengan sarapan roti bakar selai coklat yang tersaji mampu membuat Dimas bersemangat untuk memulai paginya. Apalagi ini hari ini hari pertamanya masuk sekolah setelah libur panjang semester dua.

Jam menunjukkan pukul 06:20 Dimas segera menyelesaikan sarapanya agar bisa cepat cepat berangkat sekolah karena ia sudah janjian dengan kedua sahabatnya untuk berangkat lebih pagi dari biasanya.

"Dimas,nanti sepulang sekolah jangan lupa ajak Nindi dan Linda makan siang bareng di rumah. Mama udah kangen sama mereka," mama Niken(mama Dimas)

"Iya siap pastinya ma, nanti aku ajak mereka kesini. Pasti mereka juga udah kangen sama mama," Dimas

"Mama udah enggak sabar pengen ketemu Nindi sama Linda. Mama udah nganggep mereka sebagai anak mama sendiri," mama Niken

"Papa juga nganggep Nindi sama Linda itu anak kita ma, meskipun mereka punya orang tua sendiri," papa Tio(papa Dimas)

"Ma,pa Dimas berangkat dulu kalau gitu. Disini enggak dianggep anak lagi," Dimas pura pura ngambek

"Iya sana berangkat cepat," mama dan papa bersamaan

"Berasa di usir orang tua sendiri nih, nasib gini banget punya orang tua lebih sayang Nindi sama Linda dari pada anaknya sendiri," gumam Dimas dalam hati

Dimas segera bergegas keluar rumah untuk ke sekolah ia menaiki mobil miliknya yang tentunya dibelikan oleh orang tuanya.

Angin pagi bertiup cukup kencang, burung burung berkicauan jalanan sudah mulai padat pengemudi. Disisi lain Merlinda Rahma dan keluarganya masih dirumahnya memakan sarapan mereka.

"Ma, pa, Linda berangkat dulu takut telat kalau bareng papa kelamaan," Kata Linda sambil buru buru meminum susu

"Linda berangkat pake apa? mobilmu kan masih di bengkel dan papa belum berangkat," tanya mama Desi(mama Linda)

"Linda mau naik taxi aja ma,pa lagian papa juga lama dari tadi," sungut Linda kesal

"Kamu yakin mau naik taxi?nunggunya kelamaan nanti telat gimana?enggak bareng papa aja kamu Lin," mama Desi

"Iya Lin bentar lagi papa selesai nih, nanti papa anter," papa Teddy(papa Linda)

"Pengen naik taxi aja ribet banget sih, mama papa nih aku kan bukan anak kecil diatur terus terusan," gumam Linda

"Enggak usah pa, mama juga jangan khawatir taxi nya udah aku pesen dan udah nyampe di depan," Linda

Dibalas anggukan oleh kedua orang tuanya. Dan Linda pun segera keluar rumah naik taxi untuk menuju ke sekolahnya.

Jalanan terlihat sangat ramai lalu lintas , Nindi sudah sampai di depan gerbang sekolah ia segera memarkirkan mobilnya di tempat parkir yang sudah di sediakan. Lalu ia membuka hp untuk menanyai kedua sahabatnya sudah sampai atau belum tapi tiba tiba....

Dor.... Dimas muncul dihadapan Nindi yang membuat Nindi kaget dan menutup matanya karena Nindi kira ada sesuatu yang berbahaya. Dimas memang selalu mengagetinya hampir setiap hari yang membuat Nindi terkadang merasa geram dengan tingkah Dimas yang menurutnya mengesalkan.

"Dimas!!" Nindi berteriak karena Dimas mengagetinya lagi

"Hehehe...kaget ya Nin, ku kira kamu udah tau ada aku di sini jadi aku langsung ke depan kamu," ucap Dimas sembari menahan tawa melihat muka Nindi yang terliha kesal padanya.

"Udah tau pake nanya lagi," ketus Nindi

"Jangan marah dong, nanti cepet tua lo," ucap Dimas yang tidak di respon Nindi.

"Nin, kok diem aja," Dimas

"Kamu berisik ah sana pergi," Nindi

"Yakin nyuruh aku pergi?enggak kangen sama aku nih," Dimas

"Enggak kok," elak Nindi dengan menutupi wajah malunya

"Sebenernya aku kangen sama kamu Dim,tapi kamu selalu ngeselin," gumam Nindi

"Hei kalian berdua lagi serius apa sampe enggak liat aku dateng," Linda

"Iya ya maaf gara gara Dimas nih. Udah yuk ke kelas aja," Nindi mengajak Linda dan meninggalkan Dimas

----------------Bersambung----------------

Next?

Jangan lupa tinggalkan like, vote, fav, rat, komen and share.

Bila berkenan mampir ke karya gaje author yang kedua "Love is an author"

Follow akun author "Halley"

Terimakasih,

Salam manis author:)

Terpopuler

Comments

Rian Cappuchino

Rian Cappuchino

Kak mampir yuk kenovelku.Judulnya "Ray Stardust."

Kutunggu kedatanganmu.

Terima kasih

2021-02-02

2

𝑀𝑖𝑠𝑏𝑎𝒉𝑢𝑙🔹

𝑀𝑖𝑠𝑏𝑎𝒉𝑢𝑙🔹

maaf baru bisa mampir 🙏

2021-01-27

1

~IM SO AWESOME~

~IM SO AWESOME~

udah like

2021-01-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!