HAI KAK!
INI NOVEL PERTAMA AUTHOR
JADI APABILA BANYAK TYPO DAN KESALAHAN MOHON MAAF.
HAPPY READING!
Sang mentari telah memancarkan sinarnya , ayam ayam mulai berkokok pertanda pagi telah tiba, namun dibalik tempat tidur seorang gadis masih meringkuk tidur terlelap ditempat tidurnya. Dengan gaya tidur khasnya yaitu miring menghadap ke arah kanan. Gadis itu siapa lagi kalau bukan Nindia Greenda Halmusd.
Ceklek..... bunyi pintu kamar terbuka dan muncul lah seorang wanita paruh baya ke dalam sambil menepuk jidatnya karena melihat anak perempuannya masih tidur meringkuk di atas tempat tidur padahal pagi sudah tiba sedari tadi. Wanita paruh baya itu tak lain adalah Nita mama dari Nindi. Mama Nita sedang membuka korden jendela kamar Nindi agar sinar matahari bisa masuk, setelah itu ia membangunkan putrinya yang masih terlelap di atas tempat tidur.
"Nindi sayang, ini mama cepat bangun sudah pagi nanti kamu telat masuk sekolah. Inikan hari pertama kamu masuk sekolah lagi," kata mama Nita sambil menggoyangkan tubuh Nindi
"Sebentar lagi ma, Nindi masih ngantuk. Tadi malam enggak bisa tidur nyenyak," Nindi
"Jangan banyak alesan, cepet bangun enggak boleh tidur lagi nanti kamu telat," mama Nita
"Hmmz...hmmz iyaya Nindi bangun," Nindi sambil bangun
"Cepet ya, setelah siap langsung turun ke bawah mama papa sama Nevan nunggu kamu di meja makan," mama Nita sembari berjalan keluar kamar Nindi
Nindi segera berjalan ke arah kamar mandi kemudian mandi selama 15 menit, lau bersiap dengan menggunakan seragam putih abu-abu, sepatu hitam, dan tas sekolah miliknya yang sudah diisi buku-buku dan alat tulis yang ia perlukan. Setelah selesai Nindi bergegas keluar kamar dan menuju meja makan untuk sarapan bersama keluarganya seperti biasanya. Setelah sampai meja makan Nindi tak lupa menyapa kedua orang tuanya dan adeknya yang sudah menunggu di meja makan.
"Pagi mama, papa, Nevan," sapa Nindi
"Pagi juga kakak Nindi," jawab Nevan adik Nindi
"Pagi juga sayang," jawab mama dan papa Nindi bersamaan
"Kak nanti Nevan boleh enggak berangkat bareng kakak ke sekolah?" tanya Nevan
"Nevan, nanti kamu bareng aja sama papa(papa Dino), kakak kamu kak Nindi lagi buru-buru, iya kan Nin?" sahut papa
"Iya pa, Nindi buru buru. Maaf ya Nevan lain kali aja bareng kak Nindi jangan sekarang," tolak Nindi
"Yaudah Nevan mau bareng sama papa," Nevan dengan sedikit rasa kecewa pada kakaknya karena tidak bisa barengan ke sekolah
Mereka melanjutkan makan sarapan masing masing untuk memberi tenaga di pagi hari untuk memulai aktivitas pagi mereka. Kemudian mama menyuruh Nindi segera berangkat, Nindi pun menuruti mamanya untuk segera berangkat sekolah sembari pamit terlebih dulu kepada orang tua dan adeknya.
"Nindi,cepat berangkat ini udah mau siang," mama
"Iya ma, semuanya Nindi pamit berangkat dulu takut telat," Nindi
"Hati hati di jalan," jawab mereka bersamaan
Nindi melangkahkan kakinya keluar rumah meninggalkan keluarganya dan segera menaiki mobilnya untuk menuju ke sekolah.
Sementara itu di rumah Dimas Stevano Putra sedang menikmati sarapan di meja makan bersama kedua orang tuanya. Dengan sarapan roti bakar selai coklat yang tersaji mampu membuat Dimas bersemangat untuk memulai paginya. Apalagi ini hari ini hari pertamanya masuk sekolah setelah libur panjang semester dua.
Jam menunjukkan pukul 06:20 Dimas segera menyelesaikan sarapanya agar bisa cepat cepat berangkat sekolah karena ia sudah janjian dengan kedua sahabatnya untuk berangkat lebih pagi dari biasanya.
"Dimas,nanti sepulang sekolah jangan lupa ajak Nindi dan Linda makan siang bareng di rumah. Mama udah kangen sama mereka," mama Niken(mama Dimas)
"Iya siap pastinya ma, nanti aku ajak mereka kesini. Pasti mereka juga udah kangen sama mama," Dimas
"Mama udah enggak sabar pengen ketemu Nindi sama Linda. Mama udah nganggep mereka sebagai anak mama sendiri," mama Niken
"Papa juga nganggep Nindi sama Linda itu anak kita ma, meskipun mereka punya orang tua sendiri," papa Tio(papa Dimas)
"Ma,pa Dimas berangkat dulu kalau gitu. Disini enggak dianggep anak lagi," Dimas pura pura ngambek
"Iya sana berangkat cepat," mama dan papa bersamaan
"Berasa di usir orang tua sendiri nih, nasib gini banget punya orang tua lebih sayang Nindi sama Linda dari pada anaknya sendiri," gumam Dimas dalam hati
Dimas segera bergegas keluar rumah untuk ke sekolah ia menaiki mobil miliknya yang tentunya dibelikan oleh orang tuanya.
Angin pagi bertiup cukup kencang, burung burung berkicauan jalanan sudah mulai padat pengemudi. Disisi lain Merlinda Rahma dan keluarganya masih dirumahnya memakan sarapan mereka.
"Ma, pa, Linda berangkat dulu takut telat kalau bareng papa kelamaan," Kata Linda sambil buru buru meminum susu
"Linda berangkat pake apa? mobilmu kan masih di bengkel dan papa belum berangkat," tanya mama Desi(mama Linda)
"Linda mau naik taxi aja ma,pa lagian papa juga lama dari tadi," sungut Linda kesal
"Kamu yakin mau naik taxi?nunggunya kelamaan nanti telat gimana?enggak bareng papa aja kamu Lin," mama Desi
"Iya Lin bentar lagi papa selesai nih, nanti papa anter," papa Teddy(papa Linda)
"Pengen naik taxi aja ribet banget sih, mama papa nih aku kan bukan anak kecil diatur terus terusan," gumam Linda
"Enggak usah pa, mama juga jangan khawatir taxi nya udah aku pesen dan udah nyampe di depan," Linda
Dibalas anggukan oleh kedua orang tuanya. Dan Linda pun segera keluar rumah naik taxi untuk menuju ke sekolahnya.
Jalanan terlihat sangat ramai lalu lintas , Nindi sudah sampai di depan gerbang sekolah ia segera memarkirkan mobilnya di tempat parkir yang sudah di sediakan. Lalu ia membuka hp untuk menanyai kedua sahabatnya sudah sampai atau belum tapi tiba tiba....
Dor.... Dimas muncul dihadapan Nindi yang membuat Nindi kaget dan menutup matanya karena Nindi kira ada sesuatu yang berbahaya. Dimas memang selalu mengagetinya hampir setiap hari yang membuat Nindi terkadang merasa geram dengan tingkah Dimas yang menurutnya mengesalkan.
"Dimas!!" Nindi berteriak karena Dimas mengagetinya lagi
"Hehehe...kaget ya Nin, ku kira kamu udah tau ada aku di sini jadi aku langsung ke depan kamu," ucap Dimas sembari menahan tawa melihat muka Nindi yang terliha kesal padanya.
"Udah tau pake nanya lagi," ketus Nindi
"Jangan marah dong, nanti cepet tua lo," ucap Dimas yang tidak di respon Nindi.
"Nin, kok diem aja," Dimas
"Kamu berisik ah sana pergi," Nindi
"Yakin nyuruh aku pergi?enggak kangen sama aku nih," Dimas
"Enggak kok," elak Nindi dengan menutupi wajah malunya
"Sebenernya aku kangen sama kamu Dim,tapi kamu selalu ngeselin," gumam Nindi
"Hei kalian berdua lagi serius apa sampe enggak liat aku dateng," Linda
"Iya ya maaf gara gara Dimas nih. Udah yuk ke kelas aja," Nindi mengajak Linda dan meninggalkan Dimas
----------------Bersambung----------------
Next?
Jangan lupa tinggalkan like, vote, fav, rat, komen and share.
Bila berkenan mampir ke karya gaje author yang kedua "Love is an author"
Follow akun author "Halley"
Terimakasih,
Salam manis author:)
HAPPY READING!
Disuatu pagi terdengar ramai siswa-siswi SMA TUNAS BANGSA yang sedang mencari kelas dan juga tempat duduk mereka yang baru dikarenakan pada hari itu adalah hari pertama mereka kembali masuk sekolah setelah libur panjang berlalu. Mereka semua terlihat begitu bersemangat untuk kembali belajar. Mungkin lebih tepatnya semangat bertemu dengan teman teman mereka yang sudah lama tidak bertemu.
Begitu juga dengan Nindi,Dimas,dan Linda yang sedari pagi selalu bersama berjalan kemana pun selalu bareng. Kelas 11 IPS adalah kelas baru untuk Nindi,Dimas,Linda dan yang lainnya tentu. Nindi disekolah terkenal pintar, cantik tetapi sangat jutek terhadap orang yang mengganggunya saat sedang membaca komik ataupun novel favoritnya, karena membaca itu hobinya. Dimas terkenal keren, badboy,dan dingin terhadap siswa-siswi lain selain orang terdekat dan sahabatnya. Sementara Linda terkenal cantik dan ramah.
Pagi itu Nindi,Dimas dan Linda sedang berjalan di koridor sekolah sambil berbincang-bincang.Dimas mengajak kedua sahabatnya ke kantin saat istirahat nanti. Tidak seperti biasanya karena kali ini Linda terlihat sedang bersedih. Nindi dan Dimas mencoba untuk membantunya menyelesaikan tugasnya agar Linda bisa ikut ke kantin, yang membuat Linda tersenyum kembali.
"Nindi,Linda istirahat nanti kita makan di kantin yuk?" ajak Dimas pada kedua sahabatnya siapa lagi kalau bukan Nindi dan linda
"Kebetulan aku juga mau ngajak kalian ke kantin tadi." seru Nindi
"Kalian aja yang ke kantin aku masih ada urusan di kelas." Linda
"Urusan apa Lin, mau kita bantu?" Nindi
"Enggak usah gapapa kalian nanti ke kantin aja." Linda
"Jangan gitu dong Lin, kita kan sahabat harus saling bantu. Aku tetep mau bantu kamu!" paksa Nindi
"Iya Lin, aku juga bakal ikut Nindi bantuin kamu." sahut Dimas
"Makasi, kalian berdua emang sahabat terbaikku. Aku beruntung punya sahabat kayak kalian" ucap Linda sembari mengusap air matanya yang tidak sengaja menetes karena rasa terharu
"Bisa aja kamu Lin, kamu kaya baru kenal kita aja sampe ngeluarin air mata terharu kaya gitu." jawab Dimas
"Bener tuh kata Dimas Lin, jadi sekarang kita cepet-cepet balik ke kelas sebelum guru mapel masuk kan malah bisa kita dimarahi trus dihukum karena telat." ajak Nindi
"yaudah yuk kita ke kelas." jawab Dimas sembari menggandeng Nindi dan Linda bersamaan yang hanya dibalas anggukan oleh kedua sahabatnya
Kemudian mereka berjalan pergi dari koridor sekolah untuk menuju ke kelas mereka karena waktu masuk akan segera tiba. Di tengah perjalanan mereka melihat guru mapel sedang menuju kelas mereka sehingga mereka mengendap-endap masuk agar tidak ketahuan guru mapel bahwa mereka masih di luar kelas.
Setelah mereka sampai di kelas guru mapel pun masuk dan menjelaskan materi pembelajaran baru beserta cara pengerjaan dan contoh soalnya. semua murid terlihat fokus mendengarkan guru mapel menjelaskan di depan. Tak ada sepatah kata pun keluar dari murid karena mereka sibuk dengan penjelasan guru. Heningnya suasana kelas hanya terisi oleh suara guru mapel tersebut karena guru mapel matematika ini terkenal sangat killer. Jika ada murid yang terlambat masuk akan dihukum, yang tidak memperhatikan penjelasan juga dihukum, apalagi sampai tidak mengerjakan tugas-tugas darinya.
Waktu sudah menunjukkan separuh siang dan bel pun sudah berbunyi guru mapel keluar dan siswa siswi berhamburan keluar karena waktu istirahat tiba. Keheningan yang tadi tercipta saat pembelajaran pun sudah tidak terasa bahkan sekarang suasana sangat ramai.
Dan terakhir siswa yang keluar dari kelas mereka adalah Nindi, Dimas dan Linda karena sebelumnya Nindi dan Dimas membantu tugas Linda. Mereka bertiga terlihat bersemangat keluar kelas untuk menuju kantin untuk makan seperti kesepakatan mereka tadi pagi yaitu makan bersama di kantin sekolah.
****
Setibanya di kantin mereka terlebih dahulu mencari tempat duduk untuk menikmati makanan nantinya. Akhirnya mereka mendapatkan tempat duduk di pojok kanan ruangan kantin itu.Mereka segera duduk tetapi tidak dengan Linda dia malah mau memesankan makanan untuk Dimas, Nindi dan dirinya sendiri.
"Kalian mau makan apa biar aku yang pesenin." tanya Linda
"Kalau aku mau bakso 1 sama minumnya jus apel hijau 1 ya." jawab Nindi
"Kalau kamu Dim, mau pesen apa?" tanya Linda
"Em..apa ya, samain aja sama pesenan punya Nindi aja." jawab Dimas sembari tersenyum ke arah Nindi.
"Dimas kenapa sih senyum-senyum gajelas aneh ke arah Nindi lagi, enggak kaya biasanya". batin Linda
"Oke aku pesenin dulu, kalian tunggu ya." ucap Linda sambil berjalan ke arah ibu kantin untuk memesan makanan dan minuman tadi
Kemudian Linda kembali ke tempat duduk. Mereka bertiga sibuk dengan handphone mereka masing-masing. Hening diantara mereka bertiga tidak ada yang berbicara.
-----15 menit kemudian-----
"Non, ini pesenan nya. Selamat menikmati, maaf agak lama." ibu kantin sembari menyerahkan pesanan mereka ke meja
"Iya gapapa bu kita tau kok, kan kantin lagi rame banget wajar lama bikin pesenannya." kata Nindi
"Kalau begitu saya permisi dulu ya non, den mau lanjutin pekerjaan yang masih banyak." ucap ibu kantin sambil berjalan ke tempatnya
"Iya bu kantin silahkan." jawab mereka bersamaan dibalas angguka oleh ibu kantin
Mereka bertiga pun menikmati makanan yang mereka pesan tadi dengan sangat lahap, karena memang mereka sudah lapar sedari tadi. Namun di tengah-tengah menikmati makanan Dimas teringat pesan dari ibunya untuk memberitahukan ajakan makan siang di rumahnya. Dan....
"Nindi, Linda aku hampir lupa mau kasih tau kalian berdua." ucap Dimas
"Emangnya ada apa Dim, tumben." tanya Linda
"Iya Dim ada apa?" sahut Nindi
"Itu nanti kalian berdua disuruh dateng ke rumah mama mau ngajakin kalian makan siang bareng dirumah. Biasa kan mama kangen sama kalian. Gimana? kalian ada waktu pulang sekolah nanti?" Dimas
"Aku sih bisa aja, lagi kosong soalnya." jawab Nindi
"Aku juga ada waktu kok." jawab Linda terlihat bersemangat ingin ke rumah Dimas
"Kalau gitu nanti barengan, Nindi sama Linda gimana? pinta Dimas
"Boleh banget lah, mau Lin?" sahut Nindi
"Mau lah ,bareng Nindi akunya." jawab Linda
"Bentar lagi bel nih, yuk cepet kita habisin terus langsung balik ke kelas." Dimas diangguki oleh kedua sahabatnya
Mereka pun melanjutkan acaranya menikmati makanan mereka masing-masing hingga habis semua. Lalu ketiganya segera menuju bu kantin untuk membayar tagihannya lebih dulu. Setelahnya mereka bergegas menuju kelas mereka bertiga. Terlihat muka Nindi sedang menahan rasa sakit kemudian Nindi pamit pada kedua sahabatnya untuk mampir ke toilet dulu.
Nindi berjalan menuju toilet, setelah selesai dari toilet Nindi bergegas menuju kelasnya tetapi di tengah perjalanan tiba tiba
Bugh....
--------------Bersambung-----------
Next??
Jangan lupa tinggalkan like, vote, fav, rat, komen dan share.
Bila berkenan mampir juga ke karya gaje author yang kedua "love is an author"
Follow akun author "Halley"
Terimakasih,
Salam manis author:)
HAPPY READING!
Nindi berjalan menuju toilet, setelah selesai dari toilet Nindi bergegas menuju kelasnya tetapi di tengah perjalanan tiba-tiba..
Bugh....
"Aww...sakit," ucap Nindi
Nindi tidak sengaja tertabrak seseorang saat berjalan dari toilet hingga Nindi terjatuh, dan kakinya berwarna merah karena terkilir. Nindi kesakitan , tapi kemudian laki-laki yang menabraknya tadi mengulurkan tangannya untuk memberi bantuan kepada Nindi. Saat Nindi meraih tangan laki-laki tersebut Nindi kembali terjatuh karena kakinya belum bisa untuk berjalan. Laki-laki itu melihat Nindi yang belum bisa berjalan kemudian dirinya menggendong Nindi ke UKS untuk mengobati kakinya.
Nindi pun hanya terdiam karena menahan rasa sakit pada kakinya hanya ekspresi mukanya yang terlihat kesakitan. Nindi tidak merespon apa yang di lakukan laki-laki itu. Laki -laki itu hanya membawa Nindi ke UKS lalu memberikan obat pada kaki Nindi, yang hanya di amati oleh Nindi. Setelah memberi obat pada kaki Nindi laki-laki itu pun segera mengajak Nindi berbicara dan meminta maaf pada Nindi.
"Aku minta maaf karena enggak sengaja menabrakmu." ucap laki-laki itu pada Nindi
"Gapapa, makasih juga karena kamu udah bantu aku ke uks dan udah ngobatin kaki ku yang terkilir." jawab Nindi
"Enggak usah ngucapin makasih, karena itu semua salah aku." laki-laki itu
"Hm..." Nindi
"Oh iya, kenalin nama aku Helio. nama kamu siapa?" kata Helio sembari mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.
"Aku Nindi," jawab Nindi sambil membalas uluran tangan Helio
"Oke, Nindi aku masih ada urusan yang harus diselesaikan. Aku tinggal kamu disini sendiri gapapa kan?" Helio
"Gapapa," jawab Nindi cuek
"Jutekmu, membuat dirimu semakin menarik bagiku ,Nindi." ucap Helio dalam hatinya
"Sampai bertemu kembali Nin," ucap Helio sembari tersenyum dan melambaikan tangan pada Nindi yang hanya dibalas anggukan oleh Nindi.
"Apasih tu anak senyum-senyum ga jelas banget." Nindi dalam hatinya
***
Sementara itu di tempat lain yaitu di dalam kelas Dimas dan Linda mengkhawatirkan keadaan Nindi. Karena terakhir kali Nindi pamit mau ke toilet sebentar, tetapi sampai sekarang belum kembali. Kelas sudah masuk tapi kelas mereka sedang kosong karena guru mereka sedanng rapat. Dimas dan Linda sudah menghubungi Nindi berkali-kali tetapi tidak ada respon hingga akhirnya mereka pergi mencari Nindi.
"Lin, Nindi kemana si, kok dari tadi belum ada balik ke kelas?" tanya Dimas
"Aku enggak tau lah Dim, kan dari tadi kita barengan." jawab Linda
"Kita cari aja Nindi nya sekarang mumpung lagi jam kosong." Dimas
"Yaudah yuk kita cari." Linda
Waktu sudah semakin siang, sinar matahari berada tepat di atas kepala pertanda siang hari. Nindi masih tertidur di uks hingga saat ini.
krucukk....krucukkk bunyi perut Nindi membangunkan dirinya sendiri.
Ia lupa memberitahu Dimas dan Linda jika dirinya sedang berada di uks karena ponselnya mati dan ia tidak membawa power bank.
Dimas dan Linda sudah berkeliling sekolah untuk mencari Nindi, tetapi tak kunjung bertemu. Hanya saja mereka belum ke 1 tempat yaitu uks. Mereka beristirahat dahulu di tempat duduk depan kelas, karena Nindi belum juga muncul mereka memutuskan untuk kembali berjalan mencari Nindi ke satu tempat yang belum mereka kunjungi yaitu uks yang letaknya lumayan jauh dari kelas mereka.
"Dim, kita belum ke uks. Siapa tau ada Nindi di uks. kita kesana yuk," Linda
"Let's go uks," Dimas
Dimas dan Linda berjalan ke arah uks bersama. Setelah sampai di uks mereka langsung masuk dan melihat Nindi berbaring di ranjang uks. Nindi pun menyadari bahwa kedua sahabatnya sedang berada di dekat mereka. Kemudian..........
****
"Nin, kamu kemana aja si bikin kita khawatir aja." ucap Dimas
"Iya Nin, kita udah keliling nyari kamu tapi enggak ada, kita juga udah hubungin kamu tapi enggak ada respon." sahut Linda
"maaf-maaf tadi habis dari toilet aku gk sengaja ketabrak cowo, terus dianterin sampe uks. Abis dia ngobatin kaki aku dia minta maaf trus pergi." jelas Nindi
"Sekarang kaki kamu gimana Nin?" Linda
"Udah baikan kok, tapi masih susah buat di pake jalan." Nindi
"Tenang aja Nin, nanti aku gendong kalau masih belum bisa jalan dulu." Dimas
"Apa? Dimas mau gendong Nindi, kenapa aku jadi ngerasa sedih gini ya. Apa aku ada perasaan sama Dimas?" gumam Linda dalam hati
"Jadi ngrepotin kalian nih, " Nindi
"Enggak kok Nin, iya kan Lin?" Dimas
"Iya Nin, ini enggak ngrepotin sama sekali." Linda
"Hari ini jadi kita bertiga satu mobil pake mobilku nanti mobil Nindi biar dianterin orang aja." Dimas
"Aku nurut aja sama kalian." Nindi
"Yaudah kita balik sekarang. Guru udah ngijinin kita pulang kok." Linda
"Tapi tas aku gimana Lin, aku lupa kalo tas ku masih di kelas." Linda
"Aku ambilin bentar, kamu sama Dimas tunggu aja di mobil." Linda
"Okey," Nindi dan Dimas bersamaan
Dimas menggendong Nindi menuju mobilnya. karena kakinya masih belum bisa di pake jalan. Nindi hanya menurut perkataan Dimas karena selama ini mereka selalu baik-baik aja enggak ada masalah.
Linda berjalan ke kelas. Memerlukan waktu lumayan untuk sampai ke kelas karena jarak cukup jauh. Setelah sampai Linda segera mengambil tas milik Nindi dan bergegas ke luar ke tempat Nindi dan Dimas berada, karena mereka pasti sedang menunggunya.
Linda pun akhirnya sampai di mobil Dimas dan kemudian ia masuk, Linda duduk di posisi dibelakang. Sementara Nindi duduk di depan disamping Dimas. Ntah Dimas yang memang tidak ingin di anggap sopir jika Nindi juga duduk di belakang atau Dimas punya maksud lain menyuruh Nindi duduk di depan disamping dirinya.
Setelah Linda masuk, Dimas segera menjalankan mobilnya ke arah rumah nya karena sebelumnya mereka telah sepakat untuk iku ajakan makan siang bareng di rumah Dimas karena mama Dimas yang meminta Dimas mengajak Nindi dan Linda ke rumahnya.
Tidak lupa di perjalanan Nindi meminjam ponsel milik Dimas untuk menghubungi mama nya agar tidak mencarinya. Dan Linda juga menghubungi orang tuanya agar tidak khawatir jika sampai siang dirinya belum pulang juga ke rumah. Sementara Dimas ia memilih fokus menyetir tetapi sesekali ia memandangi Nindi secara diam-diam tanpa di ketahui oleh Nindi.
Namun sedari tadi Linda memandang ke arah Dimas terus-menerus tetapi Dimas tidak sadar jika sedang di perhatikan oleh Linda. Linda juga mengetahui Dimas sering melihat ke arah Nindi. Tidak tahu mengapa Linda merasa sedih, tetapi ia mencoba untuk tidak menampilkan wajah sedihnya.
-------------Bersambung------------
Next??
Jangan lupa like, vote, rating, komen, and
share
Bila berkenan mampir juga ke karya gaje author yang kedua "Love is an author"
Follow akun author "Halley"
Terimakasih,
Salam manis author:)
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!