HAPPY READING!
Setelah beberapa menit sampai di tempat yang menjual martabak. Dimas turun dan segera memesan martabaknya. Sesudah mendapatkan martabak Dimas segera membayar kepada penjualnya dan kembali masuk mobil lalu menjalankan kembali mobilnya ke arah rumah Nindi.
Suasana hening dalam mobil, keduanya tidak ada yang memulai pembicaraan. Hanya suara jalanan yang masih rame karena hari sudah mulai gelap. Dimas tampak fokus menyetir, sedangkan Nindi fokus bermain ponsel miliknya.
***
Setelah menempuh perjalanan yang lumayan, akhirnya mereka sampai di rumah Nindi. Dimas membantu memapah Nindi sampai ke dalam rumahnya. Di rumah mereka di sambut oleh mama Niken dan Nevan.
"Nin, kakinya kenapa, kok jadi merah gini?" tanya mama Nita khawatir sembari memegang kaki Nindi yang terkilir
"Itu tadi Nindi enggak sengaja ketabrak orang jalan di sekolah tan." ucap Dimas
"Udah di obati belum tadi?" mama Nita
"Udah tadi siang ma di uks," Nindi
"Dimas kamu bantu Nindi sampe ke kamarnya gapapa kan?" mama Nita
"Iya tan Dimas nanti anterin Nindi sampe kamarnya." Dimas
"Sekarang kalian duduk dulu mama buatin minum buat kalian dulu." mama Nita
"Enggak usah repot-repot tan." Dimas
"Udah kalian diem duduk di situ dan tunggu." mama Nita
Mama Nita pun menuju dapur dan membuatkan teh untuk Dimas dan Nindi. Sementara itu Nevan yang baru saja keluar dari kamarnya segera menghampiri Dimas dan Nindi yang sedang duduk di ruang tamu. Dan..
"Eh ada kak Dimas, main yuk kak." tanya Nevan
"Oh iya...Nevan ini kakak bawa martabak buat kamu," ucap Dimas sembari menyerahkan martabak kepada Nevan
"Makasih ya kak, tau aja kak Dimas kalo aku suka martabak." kata Nevan senang menerima martabak dari Dimas
"Sama-sama dek, kak Dimas kan udah anggep kamu kaya adek kakak sendiri jadi enggak usah sungkan." Dimas
"Kak Nindi kakinya kenapa tuh," celetuk Nevan sambil memakan martabak dari Dimas
"Gapapa dek cuma terkilir biasa, paling besok juga udah normal," Nindi
Nevan hanya ber O ria saja. Tak lama mama Nita pun datang membawa teh hangat dan juga cemilan kue kering buatannya sendiri. Mama Nita meletakkan teh panas dan kue kering ke atas meja di depan Dimas dan Nindi.
"Dimas, Nindi itu teh nya di minum dulu dan kue nya dimakan dulu. Itu buatan tante khusus buat kamu Dim." Mama Nita
"Iya tan ini Dimas cobain." Dimas
Dimas memakan kue kering buatan mama Nita dengan ekspresi senang karena kue buatan mama Nita memanglah enak. Sambil menikmati kue dan minum teh Dimas, Nindi, Nevan dan mama Nita asik mengobrol hingga waktu yang lama. Tak terasa waktu sudah malam menunjukkan pukul 22:00. Dimas berpamitan pada mama Nita, Nindi, dan Nevan untuk segera pulang. Tetapi sebelum itu Dimas mengantar Nindi ke kamarnya terlebih dahulu karena ia sudah janji terhadap mama Nita. Selesai mengantar Nindi Dimas bergegas pulang menuju rumahnya menggunakan mobilnya. Ia melaju dengan kecepatan rata-rata.
***
Angin malam yang berhembusan di tambah suasana sepi jalanan yang di lintasi Dimas. Meski sepi tapi masih ada beberapa mobil maupun kendaraan lewat tapi tidak seramai di sore hari apalagi pagi hari yang sering macet. Lampu-lampu jalan menghiasi kota Bandung.
Dan Dimas pun sampai ke rumahnya dengan selamat.
***
Dirumahnya, Dimas ingin mengetahui Nindi sudah tidur atau belum. Ia sendiri tidak memiliki keberanian untuk menghubungi Nindi dan hanya untuk menanyakan apakah dirinya sudah tidur atau belum.
Begitu pula di rumah Nindi, sepertinya ia sedang memikirkan Dimas. Ia penasaran apakah Dimas sudah sampai rumahnya atau belum, tetapi ia tidak berani menghubungi Dimas terlebih dahulu
Keduanya memutuskan untuk segera bersiap dan tidur karena tak ingin begadang, besok mereka harus berangkat ke sekolah.
***
Paginya Nindi segera bangun dan mandi, kemudian bersiap dengan seragam putih abu abu miliknya, sepatu pantofel warna hitam, dan tas warna yang berisi peralatan sekolah yang di butuhkan.
Tidak membutuhkan waktu lama, Nindi segara turun sarapan bersama keluarganya dan berangkat ke sekolah di antar dengan supir karena papa Nindi belum mengizinkan Nindi membawa mobil kembali setelah mengetahui kaki Nindi bekas terkilir kemarin.
FLASBACK ON
"Nin, kakimu kenapa? perasaan tadi pagi baik-baik aja." papa Nindi
"Cuma terkilir biasa pa, pas di sekolah tadi udah diobatin juga kok." Nindi
"Biasa gimana, meskipun kamu udah bisa jalan tetep aja itu masih merah Nindi." papa Nindi
"Udah gapapa pa," Nindi
"Besok sekolah kamu harus dianter jemput sama supir." jelas papa Nindi
"Tapi pa, Nindi masih bisa nyetir sendiri kok." bela Nindi
"Gaada tapi-tapian. Kamu harus nurut sama papa, kalo papa bilang kamu harus dianter supir ya dianter supir. papa enggak menerima penolakan." papa Nindi
"Iya pa, Nindi nurut sama papa." Nindi
Nindi terpaksa mengikuti keinginan papanya.
FLASBACK OFF
***
Nindi sampai di sekolah dan berjalan menuju ke kelasnya seperti biasa. Hanya saja Nindi berjalan dengan pelan agar kakinya tidak terasa sakit lagi.
Sementara di tempat lain di sekolah banyak siswa-siswi yang membicarakan tentang adanya murid baru yang akan masuk ke sekolah kita hari ini. Semua orang sudah menantikan kehadirannya disini saat ini.
"Nindi, Linda, Dimas tau enggak katanya nanti ada murid baru masuk kelas kita loh." ucap Mira bersemangat
"Cowo apa cewe murid barunya?" tanya Nindi
"Cowo. Dan katanya dia tampan juga keren kaya Dimas tapi lebih keren lagi yang ini." jawab Mira
"Seriusan nih, lumayan dijadiin gebetan baru." sahut Linda
"Paling juga kalah dari aku." kata Dimas percaya diri
"Seriusan dia itu pindahan dari Jakarta katanya." Mira
"Yaudah aku mau keluar dulu ikut yang lain mau nungguin murid baru dateng." Mira dibalas anggukan oleh Nindi, Dimas dan Linda
Tak lama kemudian guru masuk ke kelas mereka dengan di sampingnya ada murid baru yang sudah ditunggu-tunggu oleh semua siswi pastinya. Tetapi tidak dengan Nindi yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya sendiri. Ia tidak terlalu penasaran dengan murid baru seperti yang lainnya.
Baru sampai pintu satu sekolah sudah heboh karena murid baru itu. Setelah guru dan murid baru masuk guru menyuruh murid baru itu untuk memperkenalkan dirinya dihadapan teman sekelasnya.
"Selamat pagi anak-anak. Hari ini kita kedatangan murid baru pindahan dari Jakarta." ucap guru
"Pagi pak," jawab Semua siswa di kelas
"Baik, kamu silahkan perkenalkan namamu ke semua teman di kelas." guru
Murid baru itu segera memperkenalkan dirinya di hadapan teman sekelasnya sesuai instruksi dari guru.
"Pagi semua, Perkenalkan namaku...
-------------Bersambung----------
Next?
Jangan lupa tinggalkan Like, Vote, Fav, komen dan share.
Bila berkenan mampir ke karya gaje author yang kedua "Love is an author"
follow akun author "Halley"
Terimakasih,
Salam manis author:)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
silviaanugrah
hai thor aku hadir membawa 5 like 😍
semangat update dan smg ceritanya sukses.
aku tunggu feedback nya di cerita ku ya😍
2021-01-07
1
V
like 🐾
2021-01-07
1
IntanhayadiPutri
Aku mampir nih kak, udah 5 like dan 5 rate juga.. jangan lupa mampir ya ke ceritaku
TERJEBAK PERNIKAHAN SMA
makasih 🙏🙏
2020-12-25
1