HAPPY READING!
"Iya maaf tan, kemarin-kemarin lagi sibuk. Sekarang baru ada waktu. Nevannya ada tante?" Dimas
"Nevan apa Nindi?" mama Nita
"Dua-dua nya tante," Dimas
"Mereka lagi ada di bangku deket kolam. Kamu susulin aja mereka di sana, mereka udah nungguin kamu dari tadi" kata mama Nita
"Aku pamit kesana dulu ya tan," ucap Dimas
"Iya udah sana," jawab mama Nita
***
Dimas kemudian berjalan ke arah bangku yang ada di dekat kolam. Ia berjalan sangat pelan agar Nindi dan Nevan tidak mengetahuinya. Dimas juga sengaja ingin memberi kejutan pada keduanya.
Sampai dibangku belakang Nindi dan Nevan Dimas duduk diam-diam. Keduanya tak menyadari keberadaan Dimas di dekat mereka. Keduanya menyadari keberadaan Dimas ketika Dimas berbicara.
"Fokus banget sama ponsel nya," Dimas
"Lagi seru nih," Nindi dan Nevan
"Eh tunggu. Suaranya kok beda ya," Nindi
Lalu Nindi berbalik dan melihat Dimas berada di belakangnya pun terkejut. Nevan ikut berbalik ia juga melihat Dimas namun Nevan bersikap seolah tidak ada apa-apa. Berbeda dengan Nindi yang salting dan malu di depan Dimas dalam keadaan rambutnya yang acak-acakan karena ulah Nevan.
Dimas yang melihat rambut Nindi berantakan hanya tertawa keci lalu menyerahkan coklat dan kue pada Nindi
"Dim kapan kesininya kok udah dibelakang aja. Makasih buat coklat sama kue nya." tanya Nindi
"Udah dari tadi pas kalian lagi fokus fokus nya main ponsel sama sama," jawab Dimas
"Kak Dim mabar mobile legend lagi yuk," ajak Nevan
"Yuk, tapi Nindi mau ikut main enggak?" Dimas
"Aku enggak deh. Kalian aja yang main ntar aku tontonin kalian aja," Nindi
"Yaudah aku main," Dimas
"Aku buatin minum dulu tunggu bentar," Nindi
Nindi pergi ke dapur untuk membuat minuman berupa 3 jus mangga dan cemilannya puding rasa coklat buatan Nindi sendiri. Minuman dan cemilan siap, Nindi segera membawanya ke meja dekat tempat duduk Dimas dan Nevan.
"Nih minum sama makan dulu," Nindi
"Iya Nin," Dimas
"Iya kak" Nevan
Nindi duduk di samping Nevan. Saat ini posisi duduk Nevan berada di tengah antara Dimas dan Nindi. Dimas dan Nevan main game bersama, begitu Nindi menonton mereka yang sedang main game sembari memainkan ponselnya sendiri.
Angin berhembusan, matahari mulai naik ke atas kepala. Pertanda siang hari telah tiba. Tak terasa sudah 3 jam Dimas, Nevan, dan Nindi bermain bersama di dekat kolam hingga mama Nita menghampiri mereka bertiga untuk mengajak makan siang bersama.
"Nindi, Dimas, Nevan ayo masuk makan siang dulu. Mama udah siapin makanan kesukaan buat kalian semua." ajakan mama Nita
"Iya ma" jawab Nindi dan Nevan bersamaan
"Iya tan" jawab Dimas
Nindi, Nevan, Dimas dan mama Nita menuju meja makan di ruang makan. Disana sudah tersaji makanan favorit mereka ada sup ayam, rendang sapi, spageti saus tomat, pangsit asam manis, minumannya jus apel hijau, makanan penutup ada puding melon.
Menggugah selera bukan, makanan dan minumannya tertata rapi. Mereka segera duduk di kursi satu-persatu dan mulai mengambil nasi dan lauk dinikmati. Sesudah makan mereka mengobrol sebentar. Selesai mengobrol Dimas berpamitan untuk pulang.
"Nin, tan, Nev, aku pamit pulang dulu ya," Dimas
"Iya hati-hati," mama Nita
"Kak Dim besok-besok kesini lagi ya," Nevan
"Iya" Dimas masih menunggu Nindi mengucapkan sesuatu sebelum dirinya pulang dari rumah Nindi
"Kak Dimas nunggu apa?" Nevan
"Enggak ada, duluan," Dimas
Saat Dimas melangkah tiba-tiba...
"Dim, hati-hati jangan lupa besok sekolah." Nindi
"Pasti Nin," Dimas dengan senyum
***
Dimas pulang dari rumah Nindi dengan perasaan senang. Hidup Dimas terasa lebih berwarna dengan berada dekat Nindi.
***
Nindi juga merasa senang karena hari minggu ini ia bisa ditemani Dimas di rumahnya. Ia juga berharap minggu depan Dimas akan menemaninya lagi di rumah atau jalan-jalan.
Malam hari, bulan muncul dan matahari tenggelam. Makhluk malam berkeliaran, sedangkan makhluk siang tidak terlihat. Terlihat Nindi sedang memandangi bintang di balkon kamarnya. Ia jadi teringat waktu kecil Nindi pernah melihat bintang bersama dengan Dimas di puncak. Dulu saat itu memang keluarga mereka liburan bersama di puncak. Rencananya mengajak keluarga Linda tetapi mereka tidak bisa.
Kenangan-kenangan manis Nindi bersama Dimas kembali berputar di otaknya saat ini. Ia jadi teringat jika Linda juga menyukai Dimas, konsekuensi nya salah satu akan bersedih. Jika ia merelakan Dimas dengan Linda, apakah Dimas akan bahagia dan melupakan dirinya selamanya? Itulah yang ia takuti.
****
Pagi hari di rumah Dimas
Pagi yang cerah secerah hati Dimas mengingat akan menjemput Nindi ke rumahnya untuk berangkat bersama. Dimas sengaja tidak menghubungi Nindi terlebih dahulu karena ingin memberikan kejutan kedatangan dirinya dirumah Nindi. Tapi sebelumnya Dimas sudah memberitahu Nevan, karena Dimas tidak ingin Nindi berangkat duluan.
Semua siap Dimas berpamitan pada orang tua nya dan berlalu menuju rumah Nindi.
***
Nindi yang tadinya ingin cepat-cepat ke sekolah menjadi mengurungkan niatnya. Karena Nevan selalu menghalanginya dengan alasan-alasan yang menurut Nindi tidak masuk akal. Dan lagi Nevan selalu mengganggunya jika keinginan nya tidak ia penuhi. Mau tidak mau Nindi harus menuruti mau Nevan.
Selang beberapa menit Dimas datang ke rumah Nindi lalu menghampiri Nindi ke dalam rumahnya.
"Pagi Nin, Nev, om, tan, " sapa Dimas
"Pagi kak" Nevan
"Pagi" Nindi
"Pagi kembali," mama Nita & papa Dino bersamaan
"Tumben pagi-pagi kesini mau jemput Nindi?" papa Dino
"Iya om. Boleh kan Dimas ngajakin Nindi berangkat bareng?" Dimas
"Bolehin pa, kasian Dimas udah menyempatkan waktu buat kesini dulu," mama Nita
"Iya tuh Nevan setuju sama mama. Lagian kak Nindi juga pasti mau kok," Nevan
"Oke-oke om ijinin kamu bawa Nindi bareng kamu berangkat sekolah nya. Tapi sebelumnya tanya Nindi dulu." papa Dino
"Nin, kamu mau kan berangkat bareng aku?" Dimas
"Iya mau," Nindi
"Yaudah semuanya, Nindi sama Dimas pamit berangkat sekolah dulu. " Nindi
"Bye all," Dimas
Nindi dan Dimas berjalan ke mobil Dimas lalu naik. Dimas mengemudikan mobilnya.
"Dim, pagi ini kamu tumben jemput aku dulu?" Dimas
"Kan sekalian mau bareng ke sekolah satu arah juga," Dimas
"Tapi kok kamu bisa tau aku masih di rumah. Atau jangan-jangan kamu kerjasama sama Nevan buat halangin aku berangkat tadi pagi," Nindi
"ya maaf, aku cuma pengen sekalian aja hari ini. Besok-besok enggak lagi dah." Dimas
"Gimana si, maksud aku itu biar besok ke rumahku lagi. Eh sekarang malah ngomong enggak mau lagi." dalam hati Nindi
"Aku ngikut gimana kamu. Lagian udah biasa berangkat sendiri juga." jawab Nindi cuek
-------------Bersambung------------
Next?
Jangan lupa tinggalkan like, vote, fav, rat, komen and share.
Bila berkenan mampir juga ke karya gaje author yang kedua "Love Is An Author"
Follow akun author "Halley"
Area Bebas PM
Terimakasih,
Salam manis author:)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Fahrizal
mampir untuk membaca novel ini
2021-01-26
1
V
like again
2021-01-07
1
Lavender♪
like lagi
2020-12-06
1