Hari terus berlalu dan belum ada tanda-tanda jika Tia ingin membuat hidup dari venus tersiksa. Sementara venus kini sudah bebas dari jeratan pernikahan yang membuat ia tersakiti. Kini Erlang masih mendekam dalam jeruji besi atas apa yang ia perbuat sementara arabela kini sedang malas-malasan sebab pembawaan hormon ibu hamil. Hari yang tenang di jalani oleh venus yang kini sedang tersenyum dengan senang bersama dengan dua sahabatnya.
"asal kalian tau, bahwa CEO dari perusahaan ini akan kembali ke tanah air loh dan akan memimpin perusahaan ini"ucap nada yang memang selalu mendapatkan info terbaru.
"biarkan aja, kita bekerja sesuai dengan apa yang mereka inginkan saja"ucap Nina yang memang tidak terlalu peduli dengan berita itu.
"iiih kamu mah gitu nggak enak kalau di ajak ngegibah"ucap nada yang sudah cemberut.
Tiba-tiba saja datanglah Mina dari arah belakang dan mengagetkan mereka.
"hayoo kalian lagi gosip CEO yang akan kembali ke perusahaan ini,awas aja kalian jika berani mendekati dia"ucap Mina dengan tatapan tajam.
"kita sadar diri mbak, jadi hanya mengangumi sosoknya dari jauh aja"ucap nada yang tidak terima jika di ancam oleh Mina seperti itu.
"baguslah kalau kalian sadari diri, yang pantas jadi pendamping hidup CEO itu adalah aku"ucap Mina dengan begitu percaya dirinya.
Hal tersebut tidak di tanggapi oleh ketiga sahabat itu, mereka langsung melanjutkan pekerjaan mereka yang lainnya. Sementara Mina hanya bisa menelan kekesalan sebab sudah di abaikan oleh mereka.
sebulan lamanya telah berlalu dan kini Leo sudah tiba di bandara dengan setelan yang begitu mengagumkan. ia di sambut oleh Dave dan juga Cindy. melihat Leo yang baru saja turun dari pesawat lantas Cindy langsung berlari dan memeluk Leo dengan begitu dramatis, hal tersebut tidak lepas dari pandangan Dave yang begitu tajam sebab ia sudah tidak respeck lagi dengan Cindy.
"Leo, akhirnya kamu pulang juga"ucap Cindy dengan tatapan rindu.
"iya aku pulang"jawab Leo dengan singkat.
"kamu kenapa sih, kok kayak nggak semangat"imbuh Cindy dengan wajah yang sudah cemberut.
"aku capek Cindy,jangan buat keributan dulu"ucap Leo dengan lemah.
"kamu sudah berubah Leo, sekalipun kamu capek kamu tidak pernah mengatakan itu di depanku"ucap Cindy yang sudah khawatir jika Leo meninggalkannya.
"Aku tidak berubah Cindy, hanya saja aku terlalu lelah sehingga tidak begitu semangat"ucap Leo lagi dan hal itu langsung di percayai oleh Cindy.
Sementara Dave kini sedang memasukan koper milik Leo ke dalam bagasi mobil setelah itu mengajak Leo untuk pulang agar bisa beristirahat dengan baik. Selama seminggu ini Leo belum menginjakkan kakinya di perusahaan sebab masih ada yang harus ia persiapkan untuk melanjutkan kepemimpinannya yang sempat ia tinggalkan selama beberapa tahun.
Disisi lain tepatnya di perusahaan kini terlihat ketiga sahabat itu sedang bermain ponsel mereka sambil melihat nominal gaji yang sudah mereka terima.
"wah gaji kita sudah masuk, ayooo kita makan di luar"ajak nada dengan semangatnya.
"nggak aah, aku lagi nabung. Soalnya aku dan pamanku akan pergi dari kota ini"ucap venus dengan lembah lembut dan hal itu berhasil membuat Nina dan juga nada terkejut.
"emangnya kamu mau kemana?"tanya Nina dengan wajah yang begitu serius.
"aku dan pamanku mau ke Luwuk Banggai untuk melanjutkan hidup kita disana, sudah saatnya aku meninggalkan kota ini agar kenangan buruk yang terjadi kepadaku bisa aku lupakan"ucap venus dengan nada yang begitu lembut. Nina dan juga nada sudah mengetahui perihal yang di alami oleh venus dan mereka sangatlah sedih dan juga mendukung dengan langkah yang di ambil oleh venus. Jadi kini mereka sudah mengetahui bagaimana susah kehidupan venus.
"oooh iyaaa, nggak usah khawatir aku yang akan traktir kalian"ucap Nina dengan begitu antusias.
"wah beneran nih"ujar nada dengan begitu ceria.
"iyalah, aku baru aja dapat uang dari suamiku. Lumayanlah untuk traktir kalian tapi di tempat murah aja yah"ucap Nina dengan senyum kecilnya.
"mau tempat murah atau mahal, gaskanlah"ucap nada sambil menarik tangan venus untuk mengikuti Nina.
Suami Nina berprofesi sebagai manager di salah satu perusahan yang ada di kota ini, jadi gajinya cukup gede untuk kebutuhan mereka berdua saja. Apalagi di tambah gaji dari Nina yang hampir setara dengan gaji suaminya. Mereka makan di salah satu warung makan terkenal di kota Makassar ini bagaimana tidak makanan yang super enak dan juga nikmat apalagi dengan harga yang terbilang begitu ramah di kantong bisa mereka dapatkan di warung makan ini.
"wah enak banget nih ikan bakarnya"ucap nada yang terus memakan ikan tersebut
"iyaaa...apalagi di cocok sama sambal terasi dan juga sambal matah Weh makin nikmat aja"sambung venus yang tak kala antusias dengan makanan yang ia makan.
"ven, kalau kamu udah berjauhan dengan kita, jangan sampai kamu lupain kita yah"ucap Nina yang memasang raut wajah sedih.
"iyaaa kalian tenang aja, kita bisa saling berkabar melalui sambungan telpon"ucap venus sambil menatap mereka dengan terapan intens.
"janji yah, nanti aku buat grup untuk kita aja agar kita bisa saling membalas pesan"ucap nada yang tak kala sedih.
"udahlah kalian jangan sedih, jika takdir berkata kita harus berkumpul lagi maka siapa yang bisa menolaknya"ucap venus dengan bijak.
Selesai sudah acara makan mereka dan kini mereka kembali ke perusahaan dan mulai mengerjakan perkejaan mereka lagi. Suara tawa sumbang mereka terus saja terdengar membuat karyawan yang sedang berlaku lalang tersenyum kearah mereka sebab ada saja kelakuan mereka yang membuat karyawan sangat terhibur di sela-sela pekerjaan yang banyak.
Sementara Cindy kini sedang berada di mansion milik Leo dan ia bersikap begitu angkuh dan juga sombong pada para pelayan.
"bagaimana nih bik,kok jusnya manis sekali. Apa kamu mau di pecat sama Leo gara-gara membuat aku gemuk"ucap Cindy dengan sedikit bentakan.
"maaf non, bibi tidak sengaja"ucap bik Rita sambil menunduk.
Bik Rita adalah pengasuh dari Leo dari ia kecil sampai sudah dewasa seperti saat ini.
"alah udahlah, cepat sana buatkan aku makanan yang enak dan ingat jangan sampai kalian membuat kesalahan. Jika itu terjadi maka siap-siap kalia angkat kaki dari mansion ini"ucap Cindy dengan tegas dan juga angkuh padahal ia bukan siapa-siapa di mansion ini.
"baik non, akan kami siapkan"ucap bin Rita dengan sopan dan segera masuk kedapur untuk memasak makanan yang di minta oleh Cindy.
Leo yang baru saja turun dari kamarnya melihat kearah Cindy dan ia sangat kebingungan sebab perempuan itu ternyata belum pulang juga.
"kemana bik Rita? Kok aku nggak lihat dia di sini"tanya Leo kepada Cindy.
"ada di dapur sedang masak, aku nyuruh dia masak soalnya tidak ada kerja yang di buat"ucap Cindy dengan wajah lembut seperti kelinci.
"kamu suruh dia masak, gila kamu yah"bentak Leo pada Cindy dan hal tersebut membuat Cindy terkejut.
"kamu kenapa membentak aku gara-gara pelayan tua itu"ucap Cindy yang tidak merasa bersalah sama sekali.
"pelayan tua katamu, dia adalah orang yang sangat berjasa padaku. Jadi apa salahnya jika aku memberikan dia keistimewaan di mansion ini"ucap Leo dengan wajah yang sudah mengeras.
"dia hanya pelayan sayang, jangan kamu istimewakan di mansion ini"ucap Cindy yang tidak merasa salah dengan apa yang ia ucapkan.
"bagiku dia bukanlah pelayan dan untukmu cepat keluar dari mansion ini dan renungkan kesalahanmu. Selama kamu belum merasa bersalah maka jangan temui aku"ucap Leo sambil menunjuk arah pintu
Cindy merasa terkejut dengan ucapan Leo dan ia merasa sangat kesal tetapi ia tidak merasa bersalah dengan apa yang ia lakukan tadi. Ia merasa bahwa apa yang ia katakan adalah kebenaran seperti apa yang ia lakukan di mansion orang tuanya.
Tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments