sepuluh

Usai sudah jam kerja terlihat para karyawan berhamburan keluar untuk kembali ke kediaman mereka masing-masing. Sementara venus kini sedang duduk di halte bis, tak lama kemudian datanglah mobil milik Erlang dan berhenti tepat di hadapannya.

"cepat naik,kita akan kerumah pamanmu soalnya mereka meminta kita berdua untuk kesana sekarang"imbuh erlang yang menyuruh venus untuk segera naik, ia takut jika ada yang melihatnya.

venus pun naik kedalam mobil milik Erlang dan langsung berangkat menuju rumah pamannya sementara di rumah Toni terlihat wajah Toni yang kini sedang menahan amarah sebab Erlang sudah mengkhianati cinta venus kepdanya. Tak lama kemudian terdengar deru mobil yang berusaha berhenti. Setelah itu terdengar suara salam yang begitu Toni rindukan.

"assalamualaikum paman"ucap venus memberi salam kepada pamannya itu, venus sangatlah sayang kepada Toni sebab hanya tonilah yang menyayanginya seperti anak sendiri.

"waalaikumsalam salam nak, silahkan duduk ada yang ingin paman katakan kepada kalian"ucap Toni yang sudah tidak enak hati kepada venus akibat ulah dari suaminya.

Tak lama kemudian datanglah minuman yang di suguhkan oleh Ranti.

"silahkan diminum"ucap Ranti pura-pura lembut.

Mereka pun minum dengan tenang tapi mengapa wajah dari pamannya itu terlihat begitu kusut seperti ada masalah yang sedang menimpa.

"ada apa paman, mengapa wajahnya terlihat begitu kusut?" tanya venus dengan wajah yang begitu penasaran sehingga Toni tidak tega membeberkan masalah yang tengah terjadi ini.

"begini nak, paman ingin kamu mengijinkan suamimu untuk menikah lagi"ucap Toni yang sudah tidak sanggup untuk berbicara lebih dalam lagi sementara venus kini belum paham mengapa pamannya meminta hal seperti itu.

"mengapa paman meminta hal seperti itu?" tanya venus lagi

"sebab suamimu sudah melakukan kesalahan fatal sehingga membuat sepupumu arabela hamil yang ternyata adalah anaknya"ucap Toni lagi sambil memejamkan matanya.

Duar....

Bagaikan petir yang menyambar di siang hari, remuk sudah hati venus mengetahui fakta tersebut sebab ia tak menyangka jika suaminya melakukan hal kotor seperti itu.

"nanti aku pikirkan lagi, aku masih belum terima dengan apa yang sedang terjadi saat ini"ucap venus dengan mata yang sudah memerah akibat menahan cairan bening yang sudah menumpuk di pelupuk mata

Sementara Ranti kini sudah mulai kesal mendengar penuturan dari venus dan arabela kini sedang menangis saat mendengar ucapan venus.

"kamu jahat kak, kamu mau anak ini lahir tanpa seoaranga ayah"ucap arabela dengan deras air mata yang mengalir di wajahnya.

"aku tidak jahat tapi aku belum terima dengan apa yang sedang terjadi. Jika sudah tenang nanti aku kabarkan lagi"ucap venus yang sudah tidak tahan lagi ia pun menumpahkan air matanya dalam diam.

seperti kata sebagian orang bahwa orang yang menangis dalam diam tandanya sakit hati yang ia rasakan tidaklah main-main.

Plak....

Kali ini yang beraksi adakah Ranti, ia tidak terima dengan apa yang di ucapkan oleh venus. hal itu sama halnya menyulitkan anaknya.

"dasar tidak tau di untung, apa salahnya berkorban sedikit saja untuk sepupumu ini. Selama ini saya tidak meminta apapun kepadamu tetapi kali ini kamu harus menyetujuinya"ucap Ranti dengan mata yang sudah melotot.

"berikan aku ketenangan hati dulu bik, setelah itu akan aku putuskan"ucap venus bernegosiasi.

"mau sampai kapan, sampai perut sepupumu mulai nampak"ucap Ranti yang masih dalam keadaan emosi.

Venus terus di Desak oleh Ranti sehingga Toni harus turun tangan untuk menenangkan.

"sudah cukup... kamu Ranti, jangan terlalu gegabah. Biarkan venus tenang dulu sebab suaminya tidak bisa menikah lagi tanpa persetujuan dari istri pertama. Jika kamu terus mendesak dan venus tidak memberikan ijin maka semua ada sia-sia belaka"ucap Toni dengan nada tinggi kepada Ranti dan yang empu yang di marahi hanya bisa terdiam dan mencerna apa yang di ucapkan oleh suaminya.

Kini venus pun pulang tapi tidak dengan suaminya, ia masih kecewa dengan apa yang dilakukan oleh suaminya. Setelah itu ia pun masuk kedalam rumahnya dan disana ia sudah di hadang oleh irisa.

"mbak buatkan aku makan udah lapar nih"perintah irisa dengan wajah yang sudah cemberut.

"pesan aja di luar, nih uangnya"ucap venus sambil memberikan uang sebanyak dua lembar seratus ribu.

Irisa pun tersenyum senang sebab mendapatkan uang dari venus dengan segera ia Pun memesan makanan dari luar dan makan dengan senang hati.

Venus saat ini sedang tidak baik-baik saja tetapi ia segera menyadarkan diri agar tidak terlalu larut dalam kesedihan.

"astaghfirullah"ucapnya sambil mengelus dadanya. Setelah itu ia pun mengambil handuk dan mulai menyegarkan diri.

Malam semakin larut dan Erlang belum juga pulang kerumah dan venus kini sedang tertidur dengan pulas, terlihat mata yang sudah membengkak akibat terus menangis. pukul dua pagi venus pun terkejut sebab tangannya sudah terasa keram. segera ia menetralisir keram yang ada di tangannya dan ia pun mengambil air wudhu dan mulai melaksanakan sholat malam.

Dalam sujudnya ia terus meneteskan air mata sampai sajadah yang ia pakai basah karna air matanya. Dalam sujudnya juga ia memanjatkan doa kepada sang khaliq agar di beri kemudahan dalam setiap langkah hidupnya. Kini ia sedang duduk dengan tangan yang ia angkat keatas dan berdoa

"ya Allah, mengapa engkau berikan aku musibah yang begitu menyakitkan ini. Aku tau aku masih banyak melakukan dosa kepadamu tapi janganlah kamu uji dengan musibah seperti ini. Aku tidak kuat ya Allah. Ya Allah berikanlah aku petunjuk apa yang sedang terjadi pada diriku saat ini. Jika jalan terbaiknya adalah aku membagi suamiku maka ridhoilah aku ya Allah, tetapi jika engkau memberikan jalan lain dari apa yang sedang terjadi maka berikanlah petunjukmu dengan cepat ya Allah. Ya Allah apa bahagiaku akan terhenti disini ataukah akan terus berlanjut. Jika dia bukan yang terbaik untukku maka ridhoilah aku dengan apa yang menurutmu terbaik. Aku masih tidak menyangka ujian ini akan hadir dalam kehidupanku. Bahagia apa yang engkau persiapkan ya Allah sehingga harus sesakit ini penderitaan yang harus aku jalani. Aamiin" ucap venus dalam doanya.

tetes air mata dalam setiap ucapan doanya sangatlah banyak. Remuk sudah hatinya kini tapi ia harus kuat menjalani semuanya. Usai sholat malam kini venus melanjutkan aktivitasnya untuk berzikir kepada tuhan yang maha esa. Sembari menunggu sholat subuh. Azan subuh kini sudah berkumandang dan Venus pun melakukan sholatnya dengan khusyuk tak henti-hentinya ia meminta pengampunan dan petunjuk dengan apa yang ia alami sekarang. setelah itu ia langsung membaca Al-Qur'an dan membacanya sebentar. Kebiasaan pagi dari venus yaitu berada di dapur dan kini ia terlihat tidak begitu semangat untuk memasak tetapi hanya karena ingin menghemat pengeluaran mau tak mau ia tetap memasak dan mengisinya didalam tempat makan. setalah itu ia pun membersihkan diri dan siap menuju kantor tempat ia bekerja. Segala kesedihan yang ia alami, ia simpan di dalam rumah. Kali ini ia hanya menampilkan wajah senyum yang begitu indah di pandang mata pada setiap insan yang melihatnya. Ia tak mau jika masalah yang ia alami di ketahui oleh lain, cukup dirinya dan juga tuhan yang tau betapa sakit dan hancur dirinya saat ini

Tbc

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!