pagi kini baru saja menyapa dengan udaranya yang begitu sejuk. Hujan deras semalam membuat sebuah keajaiban yang tak ternilai harganya. Embun pagi yang hinggap di dedaunan kini sudah jatuh menetes di tanah yang basah. Sinar mentari yang begitu cerah menandakan ia begitu semangat hari ini.
baru selesai melakukan sholat subuh venus sudah sibuk dengan urusan dapur dan kali ini ia sedang berjalanan pulang kerumah dengan belanjaan yang begitu banyaknya. Dengan langkah terburu-buru ia pun masuk kedalam rumah dan langsung menatanya di kulkas. Setelah itu ia langsung mandi dan berangkat menuju tempat ia bekerja.
Sementara di sisi lain tepatnya di Amerika kini terlihat Leo yang sedang tersenyum mendapati fakta jika wanita yang kini sedang menghantui pikirannya itu bernama venus. Belum lagi fakta lainnya jika venus kini sedang bekerja di perusahaannya. tapi senyum itu tiba-tiba saja luntur saat mendapati jika venus sudah menikah. Ia merasa pupus sudah harapannya, tapi ada fakta lain yang memberitahukan jika venus tidak di sukai oleh ibu mertuanya.
Kembali ke venus yang kini sedang bekerja dengan giat tak lupa juga Nina dan nada yang selalu setia di samping venus. Mereka bekerja sembari bercanda agar tidak terlalu membosankan dalam melakukan tugas dan kewajiban mereka.
"ven, hari ini kamu bawa bekal apa?"tanya Nina dengan wajah yang begitu penasaran.
"iya ven, kamu bawa bekal apa?"sambung nada yang tak kala penasaran dengan apa yang di bawa oleh venus
"aku nggak bawa apa-apa sebab tadi udah nggak keburu buatnya"jawab venus untuk memuaskan rasa penasaran dari dua insan yang begitu mengemaskan itu
"lah padahal aku pengen sekali makan makananmu"ucap nada dengan lesu sebab ia tidak bisa lagi mencicipi masakan dari venus.
"udah kan masih ada besoknya, hari ini aku traktir kalian. Gimana tapi kita cari tempat yang murah aja"ucap Nina menawarkan sebab ia baru saja mendapatkan uang dari orang tuanya sebab di kampung baru saja menjual hasil memanen padi. Yah Nina bisa di katakan orang yang cukup berada tetapi ia tidak memanfaatkan hal tersebut sebab katanya itu adalah milik orang tuanya bukan miliknya .
"wah udah banyak uang nih gadis"goda venus kepada Nina dan hal tersebut membuat Nina salah tingkah.
"nggak lah, cuma pengen traktir aja kalian"ucap Nina dengan wajah malu-malu.
"yah udah aku pengen makan Coto, enak kayaknya nih"ucap venus dengan wajah yang berbinar.
"aku juga, udah lama nggak makan yang seperti itu"timpal nada yang sedang mengepel lantai.
pekerjaan mereka kini sudah selesai dan kini mereka berada di warung Coto yang dekat perusahaan sebab waktu makan siang sudah tiba. Makanlah mereka dengan lahapnya sementara Dave kini sedang kebingungan mencari karyawan yang bernama venus. Sebab sedari tadi ia tidak nampak. jam makan siang kini sudah usai, pulanglah tiga sahabat itu dengan wajah gembira sebab perut sudah kenyang jadi semangat lagi mereka bekerja.
"udah cepetan jalannya, nanti kita kena omel sama pak Dave loh"ucap nada yang begitu khawatir kena marah.
Baru saja mereka masuk kedalam perusahaan sudah di suguhi dengan pemandangan menyeramkan yakni Dave yang kini sedang menatap mereka dengan begitu dingin.
"nah kan apa aku kata"ucap nada yang sudah ketakutan.
"diantara kalian bertiga siapa yang bernama venus"ucap Dave dengan begitu dingin dan juga kaku.
Kini venus mengangkat tangannya "saya pak"
"kamu keruangan saya sekarang, saya tunggu"ucap Dave yang kini sudah berlalu pergi menuju ruangannya.
sementara ketiga gadis itu hanya bisa saling bertatapan dengan wajah yang begitu kebingungan.
"ven, kamu ada masalah apa sehingga harus berhadapan langsung dengan pak Dave"ucap Nina.
"iya venus...coba ceritakan kepada kami"timpal nada dengan nada khawatir.
"aku nggak buat masalah apapun dengan pak Dave, serius beneran nih"ucap venus.
"terus kenapa kamu di panggil keruangannya?"tanya nada lagi.
"yah mana aku tau, udah ah aku mau keatas dulu. Doakan agar aku tidak di keluarkan dari perusahaan ini"ucap venus kepada dua sahabatnya itu. Sementara nina dan juga nada hanya bisa menganggukan kepala mereka. kini sampailah venus di depan pintu ruangan Dave dan ia pun mengetuknya. Tetapi sebelum itu ia bertanya kepada wanita yang berada di depan ruangan yang bertuliskan CEO.
Tok....tok.... tok....
Bunyi suara pintu terdengar begitu halus. Dave loh tersadar dari kesibukannya dan langsung menyuruh masuk kepada orang yang mengetuk pintunya.
"masuk"teriak Dave dengan nada yang tidak terlalu tinggi.
Kriiet...
Suara pintu saat dibuka dan masuklah wanita dengan setelan kunonya menurut pandangan beberapa wanita yang begitu fashionable.
"saya kemari menuruti permintaan pak Dave, apa ada yang bisa saya bantu pak?" tanya venus dengan tenang tetapi jantungnya berdegup dengan kencang.
"saya tidak memerlukan bantuan mu, tetapi ada yang ingin aku bicarakan denganmu"ucap Dave masih dengan wajah kaku nan dingin itu.
"iya pak, emangnya apa yang mau bapak bicarakan dengan saya?"tanya venus kepada pak Dave.
"silahkan duduk"tawar Dave kepada venus dan venus pun menurutinya. setelah itu ia pun mendengarkan apa yang di katakan oleh Dave.
"begini saya mendapatkan perintah dari CEO perusahaan ini yang kini masih berada di luar negri untuk melanjutkan pendidikannya. Ia memberi saya perintah bahwa kamu di tugaskan untuk membersihkan ruangannya saja."ucap Dave.
"oooh iya pak, tapi apakah itu tidak salah. Saya baru saja bekerja disini dan masih banyak OG ataupun OB yang lebih berkompeten dari saya"ucap venus dengan nada hati-hati.
"ini adalah perintah dari atasan kamu jadi kamu terima saja masalah gajimu akan di naikkan dan tidak akan sama lagi dengan OB atau OG yang lainnya. Tetapi saya peringatkan jangan sampai kamu memencet tombol yang berada di ruangan tersebut jika kamu berani melakukan itu maka siap-siap saja konsekuensi yang akan kamu terima"ucap Dave lagi
"baiklah pak, kalah begitu saya permisi keluar"ucap venus dengan sopan.
Dave pun melakukan aktivitasnya yang tertunda tadi sementara venus kini sedang bergabung dengan dua sahabatnya.
"kamu baik-baik saja kan"tanya Nina yang memang peka dengan perasaan orang.
"iya aku baik-baik saja tapi aku di pindah tugaskan untuk membersihkan kantor milik CEO perusahaan ini"ucap venus dan hal itu membuat Nina dan juga nada terkejut bukan main. sementara dari sisi lain terlihat wanita yang memiliki profesi yang sama seperti mereka sedang menahan rasa irinya tetapi semua itu tidak bisa ia tahan lagi.
"bagus dong, kalah begitu"ucap Nina dan juga nada yang bersyukur sebab venus tidak mendapatkan masalah.sementara kini mendekatkan Mina dengan baju yang super ketat kayaknya peraturan perusahaan tempat ia bekerja.
"OG baru tapi sudah berhasil merebut hati para atasan sehingga bisa di pindah tugaskan dari membersihkan lantai 4 kini sudah berada di lantai paling tinggi, ruangan CEO lagi. Jangan-jangan kamu mengadaikan dirimu pada para atasan sehingga kamu bisa di percaya untuk membersihkan ruangan tersebut"ucap Mina dengan nada yang di buat semangat mungkin.
"eeeh manusia ubur-ubur, kalau bicara itu pake otak jangan pake dengkul"ucap nada yang tidak terima jika venus di fitnah seperti itu.
Tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments