Terkejutlah venus mendapati suaminya kini sedang duduk di tepi ranjang.
"mas... kapan kamu datang?"tanya venus sambil mengucek matanya agar kesadaran dapat sepenuhnya menghinggapi dirinya.
"baru saja tiba"jawab Erlang dengan singkat. Tetapi venus memaklumi semua itu sebab ia tau jika suaminya sedang lelah karena baru saja selesai bekerja.
"oooh iya mas, silahkan istirahat tapi kalau bisa imami aku dulu untuk sholat"ucap venus kepada Erlang dan hal itu membuat Erlang terkejut bukan main sebab ia sudah tidak pernah melaksanakan sholat semenjak ia kerja dengan sibuknya.
"aku udah lama tidak sholat, jadi kamu sendiri aja dulu"tolak Erlang dengan nada lembut.
Venus memaklumi yang baru saja ia dengar, dengan segera ia mengambil air wudhu dan melakukan sholat dengan begitu khusyuk. Pagi kini sudah menyapa dan terlihat venus yang sudah sangat cantik dan juga elegan. Sementara Erlang masih tertidur dengan nyenyak di atas kasur hotel. venus pun berjalan-jalan keluar dari kamarnya sambil terus berdecak bahagia. Kebahagian yang kini ia rasakan adalah ia bisa menikahi dengan pria yang sangat ia cintai.
Leo yang kini sedang berada di Amerika terus saja memikirkan venus dalam keadaan apapun, harapan ia jika venus belum di miliki oleh orang lain. Sebab ia sudah sangat cinta pada pandangan pertama, mata teduh yang begitu menawan membuat ia sangat terpesona. ia juga begitu kecewa dengan sang kekasih hati yang sekarang bersamanya, berapa tahun lamanya mereka berpacaran tapi bukan kebahagiaan yang di temukan hanyalah sebuah penghianatan cinta yang dia dapatkan.
Kembali kepada Erlang yang kini baru saja terbangun dari tidurnya dan tidak mendapati venus berada di dalam kamar. Segeralah ia membersihkan dirinya dan keluar dari kamar untuk mencari venus. baru saja ingin menutup pintu ponsel dari Erlang berbunyi tanda ada yang menelpon nya. Dengan segera ia mengangkat panggilannya.
"......................"
"iyaa... Sebentar aku akan ajak kamu jalan-jalan"
"......................"
"iya aku janji, tapi aku masih mencari istriku dulu. Dia sangat merepotkan, jangan sampai ia curiga kepada kita"
"......................"
"iya sayang, aku akan tetap cinta sama kamu"
Setelah itu panggilan pun berakhir dan kini Erlang sedang menyusuri seluruh sisi hotel dan tak mendapati venus sama sekali. Dengan sigap ia menanyakan venus kepada resepsionis hotel.
"permisi mbak, ada lihat wanita berhijab keluar dari hotel ini?" tanya Erlang kepada resepsionis yang sedang bertugas.
"oooh tadi ada seorang wanita yang baru saja keluar menuju taman samping, apakah bapak sudah mengeceknya?" ucap resepsionis itu dengan ramah karena memang sesuai dengan prosedur hotel tersebut.
"terimah kasih mbak, saya mau cek dulu"ucap Erlang sambil berdecak sebal sebab ia sudah pusing mengelilingi hotel ini tetapi sang istri berada di taman.
Dengan langkah terburu-buru Erlang pun menuju taman yang berada di samping hotel dan mendapati istrinya sedang duduk di salah satu kursi yang berada di sana. termenung itulah yang di lakukan oleh venus dan tidak lepas dari pandangan Erlang.
"kamu kalau keluar ngasih tau dong, lelah aku nyariin kamu"ucap Erlang yang kala itu sudah berada di samping venus
"eeeh mas...memang nya kenapa nyariin aku. Aku nggak kemana-mana kok"ucap venus
"iyaaa...kamu nggak kemana-mana tapi kamu tidak memberitahu aku sehingga aku lelah mencarimu"ucap Erlang dengan wajah yang sudah kesal tetapi dengan cepat ia menstabilkan wajah tersebut.
"maaf mas, aku tida tega membangunkanmu hanya karna aku ingin keluar"ucap venus sambil menunduk sebab ia merasa bersalah kepada suaminya karena tidak minta izin dan hal itu membuat suaminya tambah lelah.
Sore harinya mereka pun pulang ke rumah Erlang yang dihuni oleh ibu dan juga adiknya sementara sang ayah sudah lama meninggal. Baru juga masuk venus sudah di tatap dengan tajam oleh sang mertua, ia tak Sudi jika harus memiliki menantu seperti venus.
Tia adalah ibu dari Erlang yang membesarkan Erlang dengan susah payah. keluarga Erlang memiliki toko yang lumayan besar di kota ini sehingga mereka memandang rendah venus yang tidak memiliki apa-apa. tetapi pada arabela mereka sangatlah baik dan juga ramah sebab mereka tau jika arabela adalah seorang mahasiswa dan sebentar lagi akan menyandang sebagai sarjana.
"nak akhirnya kamu pulang juga"ucap Tia dengan nada yang begitu dramatis
"aku akan tetap pulang kerumah ini mah, sebab aku belum mempunyai uang untuk membeli rumah. Jika uangku sudah cukup maka aku akan membeli rumah dan tinggal dengan istriku di rumah tersebut"ucap Erlang dengan begitu yakin dan hal itu membuat venus bahagia tanpa ia ketahui jika semua itu hanyalah mimpi belaka. Karena rumah yang akan di beli oleh Erlang bukanlah untuk ia dan juga suaminya tetapi untuk arabela dan juga Erlang yang akan menikah nanti
"kamu kok gitu, kamu udah tidak sayang lagi sama mamah. Ini buktinya kamu ingin pergi dari mamah"ucap Tia dengan nada sendu.
melihat hal itu membuat irisa peka dan langsung mendekat menenangkan ibunya.
"sabar mah, kakak pasti sayang sama kita. Cuma dia ingin tinggal dengan istrinya di rumah yang akan mereka tempati nanti"ucap irisa sambil mengelus pundak sang ibu
Setelah adegan drama itu berlalu kini terlihat mereka sedang duduk di meja makan sambil memakan makanan yang sudah di sajikan. Tapi ada yang kurang yah venus tidak bersama dengan mereka sebab ia lagi berada di dalam kamar melangsungkan sholat Dzuhurnya.
"kak, istri kakak mana?" tanya irisa yang sudah sadar jika venus tidak berada di kursinya.
"oooh itu, dia lagi ada di kamar. Biasa melakukan sholat kepada tuhan"ucap Erlang dengan santai.
"sok alim bener istrimu itu, belum tentu doanya di jabah oleh tuhan"ucap irisa dengan entengnya.
Mereka pun makan dengan lahap tanpa sadar jika makanan yang di sajikan sudah habis tanpa sisa sedikitpun. venus yang baru saja selesai sholat dan ingin bergabung makan tetapi yang ia dapatkan adalah makanan yang sudah tandas tanpa ada sisa sedikitpun. Tetapi ia tidak berkecil hati. Langsung ia menuju dapur dan mencari telur dan juga mie instan tak lupa juga sayuran hijaunya. Kemudian iapun memasak mie itu dengan senyum yang terlihat menyedihkan. Setelah masak ia pun duduk di lantai sebab pada saat ia masak Tia menghampiri dirinya dan melarang dia untuk duduk di atas meja makan.
"bismillahirrahmanirrahim"ucap venus kala ingin memakan mienya yang terlibat begitu menggoda.
Dalam beberapa menit kini usai sudah acara makan dari venus yang begitu sederhana. Dan ia pun mengumpulkan piring bekas makan yang ada di meja makan dan mulai mencucinya agar tidak ada piring yang menumpuk. meskipun ia memakai pakaian yang tertutup tetapi ia tidak kepanasan sama sekali mungkin sudah terbiasa jadi ia tidak merasa yang namanya gerah. Berbeda dengan irisa yang melihat hal itu, risih dan juga kuno menurut pandangannya.
Tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments