malam telah menyapa kini terlihat venus yang sedang duduk di salah satu warung yang menjual makanan, kali ini venus sudah tidak memasak sebab ia sangatlah lelah jadi ia memutuskan untuk membeli nasi goreng.
Baru juga ia membayar makanan yang ia pesan kini datanglah irisa dan juga arabela yang sudah mengambil nasi gorengnya.
"bagus, udah kaya kamu sekarang. Sok-sokan makan diluar"ucap irisa.
"lah...apaan ini berikan sini nasigorengku"ucap venus sambil meminta nasi gorengnya yang kini berada di tanga irisa. Tetapi irisa tidak memberikannya malah menyembunyikan nasi goreng milik venus di belakangnya.
"asal kamu tau, aku akan terus menganggu kehidupanmu sampai kamu membebaskan kakakku"ucap irisa dengan tatapan mata yang begitu tajam.
"Sampai kapanpun aku tetap pada pendirianku, jika kamu mau ambil nasi gorengnya maka akan aku ikhlaskan, sekali-kali berbuat baik pada kalian meskipun kalian selalu jahat padaku"ucap venus yang Kini sudah mulai memesan lagi. Sementara arabela dan juga irisa yang mendengar penuturan dari venus kini semakin meradang.
Plak...
tamparan keras yang di lakukan oleh arabela pada venus kini sudah mendarat dengan sempurna "siapa yang kamu kasihani, asal kamu tau kami bisa membeli makanan yang lebih mahal dari ini"
"kalau bisa membeli makanan yang lebih mahal mengapa harus mengambil makanan orang lain"tutur venus kini sedang merasa perih di wajahnya.
Sementara di sisi lain tepatnya di rumah milik arabela terlihat orang tua arabela yang sedang bertengkar hebat sebab Ranti sudah ketahuan selingkuh.
"apa yang harus kamu bicarakan lagi Ranti, aku tidak menyangka jika kamu harus menodai cinta suci kita"ucap Toni dengan wajah yang sudah memerah akibat emosi.
"kamu salah paham mas, aku tidak pernah menodai cinta kita"ucap Ranti sambil meneteskan air mata dan berharap Toni bisa luluh dengan air mata buayanya.
"salah paham dari mananya, aku melihat dengan mata kepala aku sendiri kamu berciuman dengan selingkuhan mu dengan begitu mesranya sementara denganku jangankan untuk berciuman bergandengan tangan saja kamu tidak mau"ucap Toni sambil menutup matanya kemudian menghembuskan nafasnya dengan kasar.
"sudahlah, mungkin kamu tidak bahagia selama bersamaku.jadi aku persilahkan kamu untuk bebas melakukan apapun. Aku juga akan pergi dari kehidupanmu. Mengenai surat gugatan cerainya nanti aku kirimkan padamu"ucap Toni yang kini sudah masuk kedalam kamarnya dan mengisi beberapa helai pakaian di dalam koper kemudian ia langsung keluar dari rumah tetapi sebelum itu ia menjatuhkan talak terhadap istrinya sebab ia paling tidak suka dengan namanya perselingkuhan. Sementara Ranti kini sudah tidak menangis lagi dan ia tersenyum dengan senang sebab ia bisa menikahi pria yang kaya.
"makasih mas kamu sudah menceraikan aku, sekarang aku akan menjadi nyonya yang kaya tidak seperti padamu aku selalu merasa kekurangan"ucap Ranti dengan nada yang pelan.
dalam perjalanan yang di tempuh oleh venus sambil berjalan kaki, ia terus melihat kekiri dan kekanan sambil bersenandung kecil. Dari kejauhan ia melihat sosok yang sangat familiar dengan koper Yang sedang di tarik. Langkah venus pun kini sudah semakin cepat agar ia bisa melihat siapa sosok tersebut.
"paman, mau kemana malam-malam begini sambil bawa koper,emangnya ada yang terjadi pada bibi sehingga paman harus begini"ucap venus pada Toni yang kini sedang menunduk
"semua baik-baik saja tidak ada yang perlu di khawatirkan"ucap Toni dengan wajah sedihnya.
"paman jangan bohong, aku adalah putri paman jadi aku tau bagaimana sifat paman"ucap venus sambil memegang pundak Toni dan berbicara dengan serius. Mendengar penuturan dari venus membuat Toni tak bisa berkata-kata lagi, sebab ia sangat senang bisa membesarkan anak dari adiknya itu menjadi anak yang bijaksana.
"paman tidak bohong"ucap Toni yang masih kekeh tidak mau memberitahukan masalahnya.
"udah ayoo paman ikut denganku saja, setalah itu jelaskan apa yang sedang terjadi tanpa pengecualian"ucap venus dengan nada tegas dan tak terbantahkan.
Sampailah venus di rumah peninggalan orang tuanya yang terkuat begitu bersih dan juga rapi. Sementara Toni hanya bisa melongo melihat rumah adiknya yang Kini sudah terlihat lebih berwarna setelah di tinggali oleh venus.
"dek, Abang mampir yah"ucap Toni dalam diam sambil menghapus air matanya yang sudah menetes dengan kasar.
"paman duduk dulu biar venus buatkan minum"ucap venus dengan semangatnya.
setalah itu venus pun duduk di samping pamannya dan melihat Toni dengan intens.
"jangan sembunyikan apapun dari venus paman,semenjak ayah dan ibu venus meninggal. Venus merasa akan kesepian. Kala itu umur venus masih begitu kecil tapi dengan didikan paman sehingga venus bisa seperti ini. venus sudah menganggap paman sebagai orang tua venus satu-satunya"ucap venus dengan mata yang sudah memerah akibat menahan tangis.
"makasih yah nak, paman bangga memiliki putri seperti dirimu. Sudah paman duga jika tidak bisa menyembunyikan apapun lagi padamu"ucap Toni dan mulai menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
"sabar yah paman, semua itu pasti sudah menjadi jalannya"ucap venus sambil memberikan semangat pada pamannya
"terus nak Erlang kemana kok kamu tinggal sendiri!" tanya Toni pada venus sebab ia sudah bertanya-tanya sembako kedatangannya di rumah ini.
"saya dan mas Erlang sudah pisah ranjang paman, sekarang saya sedang mengurus sidang perceraian saya dan juga sedang mengurus laporan terkait KDRT yang di lakukan oleh mas Erlang padaku"ucap venus dengan wajah yang sudah sendu.
"maafkan paman yah, jika bukan Karna paman yang bersikeras untuk menikahkan arabela dengan suamimu maka semua itu tidak akan terjadi"ujar Toni sambil meminta maaf.
"nggak apa-apa paman, mungkin sudah takdir dari venus harus seperti ini. Terus paman mau tinggal dimana?"imbuh venus kepada pamannya
"belum tau nih nak, layaknya paman akan mencari kontrakan yang ada di dekat sini saja"ucap Toni.
"tinggal saja sama venus paman, pas sekali 2 kamar di rumah ini kosong jadi bisa paman tempati"ucap venus dengan wajah cerianya.
"tidak apa-apa nak paman tinggal disini, kalau paman sudah ada uang paman Akan Luwuk Banggai"ucap Toni dengan tujuan yang akan ia tuju setelah ia mempunyai sedikit uang
"tidak apa-apa paman, venus malahan sangat senang"jawab venus dan hal tersebut tidak lepas dari pandangan Toni yang begitu lembut sebab ia merasa sangat bersyukur bisa melihat tumbuh kembang dari venus yang tadinya masih kanak-kanak hingga sudah sedewasa ini.
"paman apakah venus juga bisa ikut paman ke Luwuk Banggai, venus bisa cari uang yang banyak agar sampai di sana kita tidak kesusahan lagi dan bisa membuka usaha Disana"ucap venus kepada Toni.
"jika kamu bersikeras mau ikut, kita akan pergi dan memulai hidup baru disana tapi sebelum itu kita kumpulkan dulu pundi-pundi uang untuk menjadi pegangan hidup kita disana"ucap Toni.
Mendengar hal tersebut membuat venus sangat bahagia dan bersemangat untuk mencari rejeki, ia memang sudah ada niat meninggalkan kota ini untuk menenangkan diri.
Sementara yang sedang berada di Amerika kini sedang menjalani sidang ujian terakhir di kampusnya. dia adalah Leo yang sudah menyelesaikan studynya selama dua tahun lamanya. Dan ia sudah bersiap untuk pulang ke tanah air jika sudah selesai wisudanya.
saat itu juga venus sudah menyelesaikan sidang perceraiannya dan kini sisa sidang yang satunya lagi yakni mengenai kdrt yang ia laporkan. Soalnya para penyidik kini tidak bisa membebaskan Erlang sebab bukti yang di lampirkan oleh venus begitu kuat dan terpercaya. Saat itu juga Tia selaku ibu dari Erlang kini sudah menginjakan kakinya lagi di tanah Sulawesi. Dan ia berjanji akan membuat hidup venus siksa seperti di neraka sebab sudah berani bermain-main dengannya dan juga anaknya.
Tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments