Venus (Istri Yang Tersakiti)
venus farasya adalah gadis cantik yang begitu lembut dan juga penyayang. Wajah teduh nan menawan itu selalu saja menarik perhatian warga sekitar untuk segera mempersuntingnya, tetapi wanita itu selalu menolak mereka. Ia sudah memiliki seorang pria yang sangat ia cintai dan sebentar lagi mereka akan melangsungkan pernikahan yang selama ini di nantikannya.
Venus selalu melakukan pekerjaan yang begitu berat sebab ia sadar jika dirinya tidak tinggal lagi bersama dengan orang tuanya, melainkan tinggal bersama paman dan bibinya. Perlakukan dari keluarga itu sungguh di luar nalar. Tetapi venus selalu menghadapi semuanya dengan tabah hati. Wajah cantiknya itu selalu ia tutupi dengan hijab sehingga menurut sepupunya yang tak lain dan tak bukan adalah arabela Andini itu merasa bahwa venus sudah tak cantik lagi. padahal semua itu adalah kesalahan yang ia perbuat sehingga venus semakin di kagumi oleh para lelaki hidung belang yang ada di kampung tersebut.
Cuaca hari begitu terik tetapi dengan semangat juang yang begitu tinggi, venus menerobos jalanan yang begitu panas sehingga dapat membuat kulit menjadi gosong. Sebab sedari tadi sang bibi terus saja berteriak meminta makan, padahal ia sudah menyiapkan makan yang begitu lezat di atas meja tetapi sang bibi mau makan makanan lain dan tak mau menyentuh makanan yang baru saja di masak oleh venus. Menurutnya makanan yang di masak venus itu tidak layak makan, bagaimana tidak lauk yang di masak siang ini adalah tahu tempe dan juga sayur bening. Sehingga membuat sang bibi tak berselera makan.
Sambil terus menunduk venus terus berjalan dengan terburu-buru dan sahutan dari para lelaki terus saja ia dengar sepanjang perjalanan.
Bugh....
Suara seseorang yang sedang terjatuh pun terdengar dengan begitu merdu. Dengan sigap lelaki itu pun mengulurkan tangannya seraya untuk membantu venus yang kini sudah terjerembab ke jalan. Tapi venus tidak mengapai tangan tersebut sebab ia tau jika mereka belum memiliki ikatan yang halal. Lelaki tampan itu menatap venus dengan penuh gairah dan berharap jika venus menjadi istrinya nanti. Tapi semua itu sirna kala suara seorang wanita memanggilnya.
"Leo, yuk kita balik. Aku udah selesai nih urusannya"ucap wanita tersebut sambil mengandeng tangan Leo. Sementara venus kini sudah berlalu pergi dengan wajah yang terus ia tundukan. wanita yang tadi mengandeng tangan Leo merasa sangat ilfil dengan penampilan dari venus, ia menatap venus yang kini sudah jauh berjalan dengan tatapan merendahkan dan juga jijik. Ia merasa jika level mereka sangat berbeda jauh dan ia yakin sang kekasih hati tidak akan terpikat dengan venus.
perjalanan pulang Leo terus saja kepikiran dengan wanita yang menabraknya tadi, ia yakin setelah ia lulus dari pendidikannya maka ia akan mencari wanita tersebut dan mempersuntingnya.
"Cindy, aku akan ke Amerika untuk melanjutkan pendidikanku selama 4 tahun lamanya. Kamu baik-baik disini, setelah balik aku akan melanjutkan perusahaan papaku dan siap untuk menjalin hubungan yang serius"ucap Leo kepada Cindy yang kala itu sedang bermain dengan ponselnya
"iya kamu baik-baik juga disana, aku Disni akan selalu menunggumu."ucap Cindy dengan tenang seolah-olah ia tak merasa sedih dengan kepergian sang kekasih.
Leo merasa Cindy sudah berubah setelah beberapa tahun lamanya menjalin hubungan dengannya, bukan sekali Leo meminta Cindy untuk menikah dengannya tetapi Cindy selalu saja menolak dengan berbagai macam alasan yang pasif. tetapi waktu itu Leo memaklumi semua itu dan hari ini ia merasa aneh dengan sikap dari Cindy yang notabenenya kekasihnya tetapi tidak keberatan dengan kepergiannya.
Di tempat lain terlihat venus yang kini sedang memasak ikan dan juga ayam, dengan cekatan ia melakukan semua itu dengan begitu lihai dan juga telaten. Harum dari masakan yang ia masak menyebar keseluruh ruangan sehingga arabela dan juga sang ibu keluar dari persembunyian mereka. Dan segera duduk di meja makan dengan wajah yang begitu cantik. Sementara sang paman sudah berangkat menuju kantor tempat ia bekerja. Tak lama kemudian masakan yang di masak venus pun di sajikan di atas meja, dengan segera arabela dan juga Ranti memakannya dengan begitu lahap tanpa menyisakan venus sedikitpun. Venus tidak berkecil hati sebab ia masih bersyukur ada masakan yang tadi ia masak meskipun tidak seenak yang di makan oleh arabela dan juga Ranti.
"ven, hari ini aku ada acara kampus. Tolong dong, setrikain bajuku. soalnya sebentar akan aku pakai"ucap arabela sambil melempar dres yang akan ia pakai di wajah venus. tanpa menunggu lama-lama venus langsung mengerjakan semua yang di perintahkan. meskipun perutnya kini sudah meminta untuk di isi. Setelah selesai ia pun mengembalikan dres tersebut pada arabela dan langsung menuju dapur tetapi langsung di hadang oleh Ranti dengan tumpukan baju kotor yang berada di keranjang baju.
"nih, kamu cuci. Awas aja kalau kamu tidak cuci"ucap Ranti dengan begitu sinis. Semenjak kedatangan dari venus Ranti memang tidak menyukainya dan ia selalu mencari kesempatan untuk membebani venus dengan segala macam kerja yang di luar perkiraan BMKG. Tetapi venus selalu menerimanya dengan hati yang lapang dan hal itu membuat Ranti tambah membencinya. Sementara Toni sang paman sangat menyayangi venus dan ia tidak akan membiarkan keponakannya ini di tindak oleh anak dan istrinya.
"baik tante, nanti venus cuci"ucap venus sambil mengambil keranjang baju itu dan menaruhnya di belakang.
"awas saja kamu mencucinya menggunakan mesin cuci. Kamu harus mencuci semua itu menggunakan tangan"ucap Ranti dengan begitu kejam.
"apakah tidak salah Tante, cucian sebanyak ini mau di cuci pake tangan"tanya venus yang begitu shock dengan ucapan yang bibi.
"dasar budeg, kamu harus mencucinya menggunakan tangan. Jangan sekali-kali kamu menyentuh mesin cuci itu kalau tidak mampu kau ku buat"ucap Ranti dan langsung berlalu pergi.
Venus hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan begitu berat, tetapi ia tetap menyanggupi permintaan dari Ranti yang begitu semena-mena itu. karena ia merasa sangat lapar ia pun makan makanan yang tadi ia simpan. Dengan terburu-buru ia memakannya sebab ia tak mau jika bibinya murka kepadanya hanya karna gerakannya yang lelet. Setelah makan ia langsung menuju kebelakang dengan segera menampung air untuk mencuci. Cucian yang begitu menumpuk tak membuat venus mengeluh, satu jam telah berlalu dan cucian yang ia cuci kini sudah mulai menipis tetapi kendalanya tangannya kini sudah perih sebab terlalu lama mengucek baju sehingga menyebabkan luka iritasi. Dengan perih yang teramat sangat ia tetap melanjutkan pekerjaannya agar Siang nanti ia bisa istirahat meskipun hanya sekedar untuk sholat.
Tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments