enam

Kini tinggallah irisan,Erlang dan juga venus sebab Tia sudah berangkat menuju ke tanah Jawa beberapa menit yang lalu. Pulanglah mereka kerumah, karena hari ini weekend jadi semuanya sedang bersantai di dalam rumah sambil bermalas-malasan tapi tidak dengan venus yang sudah berkutat dengan alat dapur untuk menyiapkan makan siang.

"mbak masak apa hari ini?" tanya irisa yang kala itu sedang mengambil air putih

"masak tahu sama tempe dek"jawab venus dengan nada yang begitu indah dan juga lembut.

"kok cuma itu yang di masak, emangnya uang yang di berikan kakakku udah habis. Mana kagak ada daging lagi"ucap irisa dengan nada kesal.

"lah emang uang yang di kasih kakakmu sudah habis. Jadi kita makan ini dulu"ucap venus

Irisa lantas menghentakkan kakinya tanda ia semakin kesal dan hal itu di lihat oleh Erlang. Karena ia merasa ada yang tidak beres lantas bertanya kepada irisa.

"dek... Kok kamu begitu?"tanya Erlang kepada irisa

"ini kak masa makan siang hari ini cuma tahu sama tempe kagak ada daging, kata mbak venus uang yang kakak kasih udah habis"ucap irisa dengan nada yang sudah sangat kesal.

Erlang lantas menggeryitkan keningnya tanda ia bingung dengan perkataan dari adiknya.

"jadi maksudmu istri kakak tidak memasak makanan kesukaan mu karena sudah tidak ada uang"ucap Erlang sambil bertanya kepada irisa.

"iya kak, bagaimana aku tidak sebal"imbuh irisa yang sudah memajukan bibirnya.

Dengan segera Erlang menuju kearah dapur dan menghampiri venus. kala itu venus sedang menata makanan yang tadi ia masak. Karena sebentar lagi mau Dzuhur dengan segera ia melepaskan Appron nya dan menggantungnya kemudian ia pun melangkah menuju ke arah kamar tapi langsung di kejutkan dengan Erlang yang sedang berdiri di sisi pintu dapur.

"mas... Masakannya udah matang silahkan makan sana"ucap venus dengan nada yang begit sopan.

"makan....makan.... Makanan seperti itu kamu suruh makan sama aku dan adikku. Jangan harap, emangnya kamu tidak bisa buat makanan lain. Apa!"ucap Erlang dengan nada yang sedikit tinggi.

"hanya itu yang tersisa di dalam kulkas, jadi makan aja dulu. Besok aku akan membuatkan kalian makanan enak"jawab venus dengan lemah lembut.

"besok... Besok... aku maunya sekarang. bilang aja kalau kamu sudah tidak punya uang untuk membeli makanan yang enak. Uang yang kemarin aku kasih emangnya tidak cukup. Hah!"bentak Erlang dengan nada yang begitu tinggi.

"uangnya emang tidak cukup mas, bahkan saya harus menutupi kekurangan yang ada"ucap venus sambil menunduk takut.

"alah bilang aja kalau kamu boros... Masa uang segitu banyak bilangnya kagak cukup"ucap Erlang lagi tapi dengan nada yang masih tinggi dan juga wajah yang sudah memerah akibat menahan amarah.

"mas... Bahan makanan sekarang udah pada naik. Jadi, maklum dong kalau uang yang mas berikan itu tidak cukup"ucap venus yang mencoba menyadarkan suaminya dengan fakta yang ada.

"dasar pemboros... Lain kali kalau begini akan aku kurangi jatahnya"ucap Erlang yang langsung keluar mengambil dompetnya dan segera mengeluarkan uang pecahan seratus ribu rupiah sebanyak lima lembar dan kembali kepada venus kemudian melemparkan uang itu di wajah venus.

"ambil uang itu dan buatkan kami makanan enak. Jangan kamu pakai lagi untuk keperluan pribadimu"ucap Erlang.

Uang yang di lemparkan oleh Erlang di hadapan venus kini telah berceceran di lantai, dengan menyimpan sakit hati yang begitu mendalam venus mengumpulkan semua itu dan langsung Kembali kekamarnya untuk melakukan sholat Dzuhur. setelah itu langsung keluar menuju pasar hanya sekedar membeli bahan makanan yang diinginkan oleh Erlang dan juga irisa. Selanjutnya ia kembali ke rumah dan langsung memasak dengan cepat takutnya mereka tambah murka. Setelah udah siap terlihat wajah berseri dari irisa memakan masakan itu sementara venus hanya memakan tahu dan tempe. Erlang dan juga irisa tak mau berbagi makanan yang mereka makan.

Kini sudah berlakunya siang dan terlihat venus yang sedang sujud diatas sajadahnya, ia menangis sampai sesegukkan mengingat perlakuan suaminya yang sudah mulai berubah kepadanya. lama ia dalam sujudnya kemudian ia bangkit dan duduk setelah itu ia berdoa kepada sang Khaliq.

"ya Allah Tuhanku pemilik alam semesta ini... Aku meminta petunjuk dan hidayah mu atas apa yang sedang aku alami dalam rumah tanggaku. engkau adalah maha tau segalanya, kepada siapa lagi aku harus meminta pertolongan jika bukan kepadamu.

Aku manusia yang berlimpah akan dosa dan masih saja melanggar perintah. Apa aku masih pantas meminta kepadamu?, keputusasaan ini yang membuatku meminta lebih kepadamu ya Allah. Aku malu ya Allah kepadamu, tapi apa daya aku hanyalah manusia yang lemah.

Jika semua ini adalah sebuah ujian dalam rumah tanggaku, berikanlah aku kekuatan agar bisa melewati semua ini. hanya engkau yang mampu membolak-balikkan hati manusia ya Robb. aamiin" gumam venus dalam doanya yang ia gunakan dalam hati.

Setelah semua udah selesai, kini venus pun menelpon pamannya sebab ia sudah sangat rindu kepada pamannya itu. panggilan pertama pun di tolak sampai beberapa panggilan tidak ada juga jawaban.

"kemana sih paman, kok panggilan ku di tolak"ucap venus yang kebingungan sebab pamannya tidak pernah menolak panggilannya.

Kini siang di gantikan oleh sore, terlihat venus yang kini sedang duduk di lantai dapur membersihkan isi dari kulkas. Sebab besok pagi-pagi sekali ia akan berbelanja sebelum berangkat ke kantor. Sore itu juga ia sudah selesai melaksanakan sholat ashar. Malam kini telah berganti, bukannya ia tak mau masak sebab ia tak tau apa yang harus di masaknya karena lauk tadi siang yang ia beli tidak terlalu banyak hanya untuk sekali makan saja. Jadi ia memutuskan akan masak yang simple tapi ia juga kan bertanya kepada Erlang dan juga irisa yang kebetulan belum berada di rumah. Masuklah ia untuk melakukan ritual mandinya dan melaksanakan sholat Maghrib dan di lanjutkan dengan membaca Al-Qur'an setelah itu langsung lanjut dengan sholat isya setelah Venus pun turun kebawah dan mendapati Erlang dan juga irisa yang sedang makan makanan yang mereka pesan secara online.

"mas...punyaku mana?" tanya venus sebab ia mendapati hanya irisa dan juga suaminya yang membeli makanan.

"punyamu udah di ambil sama irisa tuh... Udah kamu makan aja yang ada di dapur"ucap Erlang dengan entengnya tanpa memikirkan perasaan dari venus.

"maaf yah mbak, aku kira kak Erlang membelikan makanan untukku"ucap irisa dengan nada yang di buat sedih.

"iya tidak apa-apa,mbak makan aja apa yang ada di dapur"venus pun langsung menuju dapur dan melihat bahan makanan apa yang tersedia. Sebab kemarin ia lupa berbelanja padahal kemarin ia kepasar. Huh dasar pelupa. didapatinya sosis, telur,sawi dan juga nasi siang tadi. Langsung kepikiran ia membuat nasi goreng. tanpa menunggu lama-lama venus langsung membuatnya. Setelah itu ia makan dengan begitu lahapnya. setelah itu ia langsung membersihkan Piring bekas makannya. Venus pun keluar menuju teras rumah setelah selesai membersihkan bekas makannya. malam ini langit terlihat begitu mendung sebab tidak ada bintang dan juga bukan yang menghiasi awan. Angin sepoi-sepoi berhembus dengan begitu syahdunya, menambah kesan yang begitu indah. Angin malam sangat tau apa yang tengah terjadi pada gadis yang sedang duduk termenung di teras rumah itu. Tak lama kemudian berbunyilah gledek dengan begitu keras. Terkejut itulah yang di rasakan oleh venus,dengan segera ia masuk kedalam rumah dan mengunci rapat-rapat pintu ampun jendela. Takutnya sebentar jika hujan maka rumah tidak akan kemasukan air. Baru juga selesai ia menutup pintu, air yang turun dari langit kini membasahi bumi. Bau tanah yang di sirami air hujan begitu manis terasa saat menghinggapi indra penciuman. Kesegaran dari alam ciptakan tidak akan pernah mengecewakan para manusia sebagai penikmat yang begitu handal.

Tbc

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!