Malam terasa sunyi dan senyap, Dio masih fokus menuliskan setiap gagasan yang keluar dalam pikirannya. Ia tenggelam dalam angannya, sesekali ia juga terpikirkan akan kondisi yang menimpa sang istri.
Dilain tempat..
Nia terlihat gelisah dalam tidurnya, ia menggerak-gerakkan anggota badannya kesana kemari, terlihat juga ada keringat yang keluar di keningnya.
Mimpi buruk yang ia alami, sungguh sangat mengerikan. Ia bermimpi sedang melihat ada sebuah keluaga yang diamuk oleh masa, istri dan anaknya dibunuh secara brutal. Sedangkan sang ayah hanya bisa melihat semua kejadian tanpa bisa berbuat apa-apa.
Tubuhnya penuh lebam, seperti habis dihajar. Kemudian mayat anak dan istrinya diabaikan dan dibiarkan tergeletak dalam genangan darah.
Setelah puas menghabisi mereka, warga dengan senyumnya meninggalkan semua begitu saja. Sang ayah hanya bisa menangis pilu melihat kondisi sang istri dan kedua buah hatinya.
Nia hanya bisa berdiri diam, ia tak bisa berbuat apa-apa untuk menolong pria malang itu.
Nia kemudian mencoba untuk membuka matanya namun tidak bisa, ia juga berusaha menggerakkan anggota tubuhnya namun..
Ia benar-benar lumpuh, tubuhnya kaku, tapi ia sadar. Nia sekarang merasa jika ia sedang ketindihan.
Nia merasa takut sangat takut, karena biasanya jika sudah dalam kondisi ini. Akan ada hal mistis yang akan terjadi.
Benar saja, dari sudut matanya Nia melihat ada sosok samar-samar berdiri di dekat lemari. Ia seperti bergerak perlahan menuju tempat Nia berada.
Jantung Nia mulai berdegub kencang, keringat juga mulai bercucuran. Ia ingin teriak namun tak bisa.
Kemudian sosok itu dari samar kini makin terlihat jelas, meski hanya dengan melihat dengan sedikit celah matanya. Nia mampu melihat dengan baik. Sosok itu kemudian duduk ditepian tempat tidur.
Ia duduk membelakangi Nia, yang awalnya samar kini jelas terdengar. Suara tangisan dari sang sosok. Nia pun ingin menangis menghadapi situasi ini. Namun apa daya ia tak mampu, bahkan keinginannya untuk bangun juga hanya sebatas keinginan belaka.
Tubuh dan otaknya tidak singkron, otaknya ingin bangun namun tubuh tidak.
Saat Nia sedang berjuang untuk bangun, ternyata sosok itulah yang bangun. Kini ia berdiri dan melayang. Ya,, sosok itu kemudian melayang dan bergerak naik keatas tempat tidur Nia.
Kemudian ia berbalik, wajahnya... wajahnya sungguh sangat mengerikan. wajahnya yang rusak terkoyak dan penuh luka sayatan, matanya yang bolong membuat Nia menangis dalam diam. Wanita itu kemudian melayang di atas tempat tidur, ia melayang dan berdiri tepat di samping kepala Nia. Nia hanya bisa melirik dan tidak bisa bersuara.
Nia kemudian teringat akan Dio, ia berusaha untuk menggerakkan bola matamata, saat melirik kearah samping. Tidak ada Dio disana, Nia sendiri hanya sendiri didalam kamar menghadapi sosok yang masih tetap setia menemaninya.
Sosok itu kemudian mengeluarkan suara seperti orang yang sedang bergumam, namun tidak jelas. kemudian ada beberapa kata yang Nia bisa tangkap.
" Bunuh di bunuh " .
Nia kemudian berpikir apakah maksud sosok ini adalah dia dibunuh, dan ingin menuntut balas. Namun apa hubungannya dengan Nia. kenapa harus Nia yang diteror, Padahal Nia hanyalah seorang istri yang ikut suami dan tidak memiliki kuasa apapun.
Nia kemudian melihat jam yang berada diatas pintu kamar, terlihat jika sekarang pukul 2 malam, tapi kenapa detiknya seperti tak bergerak. bukankah jam itu masih berfungsi dengan baik.
Kemudian sosok itu kembali diam, Nia pun ikut terdiam, pikirannya kacau, sekarang Ia ingin bangun, ingin pergi dari kamar ini. Pergi dari sosok wanita mengerikan itu.
Nia mencoba untuk berdoa dalam hati, tak ada lagi harapan sekarang kecuali pertolongan dari Tuhan, Ia berdoa dengan penuh keyakinan.
Dan perlahan jarinya bisa ia gerakkan, sediki demi sedikit. Nia juga berusaha untuk mengeluarkan suaranya, awalnya hanya suara gumaman yang bisa keluar, dan akhirnya.
" Aaaaa, mas Dio ".
Nia berteriak dengan kencang.
Dio yang berada diruang tengah, terkejut dan ia buru-buru bangkit dari duduknya. Dan kemudian berlari menghampiri Nia.
Dio melihat jika Nia sedang berontak, ia berteriak-teriak namun matanya masih terpejam. Dio kemudian buru-buru duduk disamping Nia. Ia mencoba untuk membangunkan Nia.
" Sayang, sadar sayang ".
Dio menepuk-nepuk pelan pipi istrinya yang masih saja histeris. Kemudian ia mengguncangkan tubuh istrinya dan terus mencoba untuk membangunkannya.
" Nia sadar Nia, buka matanya. Kamu kenapa ? ".
Melihat Nia yang tak kunjung bangun, terpaksa Dio menampar wajah Nia.
Seketika Nia tersadar dan kemudian ia terdiam, ia terlihat seperti orang yang linglung Kemudian ia melihat keberadaan Dio, ia kemudian memeluknya dan menangis hebat.
" Kamu kenapa sayang ? ada apa ? kamu mimpi apa sampai berteriak histeris seperti itu ? ".
Dio membelai rambut istrinya, ia benar-benar bingung dengan semua ini.
Nia tetap diam saja, ia hanya terus menangis. Tanpa bisa berhenti. ia merasa jika tadi adalah hal yang sangat mengerikan sekali.
Semuanya masih terekam jelas di benaknya, rasa takut itu juga masih sama tidak berkurang sedikitpun.
Dio juga tidak bisa berbuat apa-apa, ia hanya bisa bersabar hingga Nia tenang. Di peluknya sang istri, dan dibelainya rambutnya yang terlihat basah karena keringat.
Dio benar-benar tidak tau harus berbuat apa, kenapa istrinya bisa berubah seperti ini. Bukankah dulu semuanya baik-baik saja, tapi kenapa setelah pindah kesini semua jadi berubah.
Nia jadi suka berbicara yang bukan-bukan, berbicara hal-hal yang tidak masuk akal dan tidak bisa dicerna oleh nalar dan akal sehat.
Dio hanya bisa melihat rasa takut dalam mata sang istri, ada apa sebenarnya dengan semua ini. Apakah kejiwaan sang istri sedang terganggu ? apakah ia merasa tertekan karena harus tinggal di desa yang sangat pelosok seperti ini, jauh dari keramaian kota.
Ah,, Dio menghala nafas panjang, ia benar-benar pusing melihat tingkah Nia, yang lebih terlihat seperti sedang gangguan jiwa.
Nia juga larut dalam pikirannya, kenapa hal ini bisa terjadi. Awalnya ia ingin mencari ketenangan disini. Ia sudah cukup lelah dengan kebisingan kota. Namun kenapa mahan teror yang ia dapatkan.
Teror yang terus datang tanpa henti, setiap waktu seperti tidak ingin memberikan ia jeda untuk bisa bernafas. Belum lagi sikap Dio yang seolah tidak peduli. Ia juga terlihat tidak percaya dengan semua yang sudah Nia katakan.
Mereka hanyut dan tenggelam dalam pikiran masing-masing. Menerka-nerka dengan kejadian yang menimpa diri mereka.
Padahal disudut kamar, ada sosok yang juga sedang memperhatikan mereka. Sosok yang selalu menebar teror mencekam kepada Nia. Sosok yang tidak ingin membiarkan Nia tenang dengan hidupnya.
Sosok yang dalam amarahnya ingin terus merusak hari-hari Nia, yang tidak ingin membiarkan Nia hidup bahagia. Karena ia cemburu terhadap semua itu. Ia cemburu karena hal itu direnggut dari hidupnya.
Kebahagiaan yang pernah dulu ia rasakan semasa hidupnya, kebahagiaan akan keluarga yang harmonis, dengan canda tawa anak-anak. Semua direnggut dengan cara yang biadap, sehingga sekarang yang tersisa hanya dendam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments