"Itulah dirimu sebenarnya. Terlahir dari dendam dan karma buruk semua orang. Mereka yang membantumu dalam perjalanan menemukan asal muasal mati mengenaskan. Itulah takdirmu. Pembawa sial dan penanggung buruk karma seseorang. Bukankah kau mencari-cari kepingan masa lalu? Aku akan menunjukkan sepenggal kisahmu, "ucap raja iblis kembali menekan Guruh untuk menatap lekat cermin kolam. Tiga detik Guruh menatapnya, ia berada di dunia lain seketika. Periode masa lalu dimana kediaman Soemarmo berada di rumah lama.
Seorang anak kecil berlarian menghindari kejaran seorang abdi perempuan. Begitu senang terlihat dari ekspresi bahagianya. Suara ledakan terdengar begitu keras membuat keduanya terhenti.
"Suti! " ucap Nyai Maryam Soemarmo.
Abdi yang bernama Suti terhenyak ketika Nyonya menghampirinya. Terlihat mereka begitu serius berbicara.
"Mbah Uti! Dimana Bapak dan Biyung! " ucap Guruh
Nyonya Maryam Soemarmo tersenyum manis menghampiri cucunya.
"Mereka sedang tidur, " ucapnya pelan.
"Tidur? " ucap Guruh bingung.
"Jangan nakal dan dengarkan Dia, " balas Nyonya Maryam.
Guruh menganggukkan kepala mengikuti Suti yang buru-buru menggendongnya pergi. Nyonya Maryam Soemarmo terlihat begitu khawatir berjalan tergesa-gesa melewati lorong. Guruh tak bisa menyentuh neneknya ketika melewati dirinya. Ia mengikuti dari belakang dan berhenti ketika melihat suatu ruangan luas penuh akan darah menggenang.
"Ini...!!? " ucap Guruh tak bisa berkata-kata.
Darah tercecer dimana-mana bahkan menggenang di lantai. Tubuh manusia berserakan dengan Soemarmo Sosrokartidjo duduk di atas kursi kebesaran.
"Sampai kapan kau melakukan ini semua? " tanya Nyonya Maryam.
"Sampai aku mendapatkan apa yang aku mau, " jawab Soemarmo Sosrokartidjo.
"Aku berharap kau sadar batasanmu sendiri, " balas Nyonya Maryam.
Timeline berganti begitu cepat. Kegelapan melanda tiba-tiba. Hanya terdengar suara teriakan kesakitan dan permintaan tolong.
"Sujud di bawah kakiku kalian akan menerima kekuatan yang tak terbatas, " ucap seseorang yang terdengar begitu keras.
"Rama hentikan! Tidakkah gila demi mendapatkan kejayaan! " ucap seorang pria yang terdengar tak asing bagi Guruh.
"Suara ini... " ucapnya bergetar.
Air mata tiba-tiba mengalir. Perasaan kacau melanda hati. Tubuhnya tertunduk di tanah.
"Bapak.... " ucapnya lirih.
Kegelapan berubah menjadi suasana seorang pria dewasa dengan pria paruh baya saling tatapan menyiratkan kemarahan.
"Aku akan melakukan apa yang aku anggap benar. Tak peduli putih ataupun hitam. Baik atau buruk dan langit maupun bumi, " ucap Soemarmo Sosrokartidjo.
"Baiklah kalau begitu. Aku akan melindungi anak dan istriku dari iblis yang ayah pelihara! " balas Wiratama Aryo Soemarmo.
"Lancang!! " ucap Soemarmo Sosrokartidjo menampar putranya sendiri.
Wiratama tak membalasnya. Ia menatap ayahnya sengit.
"Ingatlah bahwa Rama akan menerima karma dari segala mereka yang dendam, " ucapnya tegas.
"Aku akan memindahkannya ke tubuh putramu, " balas Soemarmo Sosrokartidjo menusuk perut Wiratama menggunakan keris.
Darah menetes begitu hebat. Wiratama menatap tak percaya kepada ayahnya.
"Keris Mungkur Nyawa meminta jiwamu, " ucap Soemarmo Sosrokartidjo mencabut kerisnya. Ia angkat tinggi-tinggi keris tersebut. Wiratama ambruk memegang perutnya. Menatap ayahnya sengit.
"Jiwamu akan menjadi persembahan! "
"Karma akan membalasnya! " ucap Wiratama ambruk.
Soemarmo Sosrokartidjo mengusap darah yang ada pada keris menelen tiga tetes dan bersendawa penuh kepuasan.
Guruh memukul-mukul dinding penghalang tak kasat mata ketika melihat kejadian di depannya itu. Ia marah berteriak, memaki bahkan menyumpahi kakeknya sendiri.
"Bedebah...!!! " teriak Guruh putus asa. Menangis keras terduduk pada dinding.
Ia benar-benar marah namun tak bisa berbuat apa-apa. Suara benda terjatuh terdengar membuatnya menoleh. Ia buru-buru berdiri ketika melihat ibundanya.
"Biyung.. Jangan mendekat..!!! " teriak Guruh.
Larasati tak dapat mendengarkan suara Guruh. Ia berjalan dan terkejut ketika melihat pria tengkurap dengan darah menggenang di sekitarnya. Menutup mulut tak percaya dan air mata perlahan-lahan turun. Guruh kacau. Ia benar-benar mati-matian menyuruh ibundanya pergi sebelum terlambat. Tanpa disadari, seseorang berdiri dibelakang Larasati.
"Pergi!!!! " teriak Guruh.
Larasati seakan mendengar sesuatu. Ia terdiam untuk beberapa saat dan lengan melingkar di lehernya tiba-tiba. Nafasnya tercekat.
"Suamimu tewas karena Dia meminta jiwanya. Aku akan memperlakukanmu secara lembut tak sepertinya, " ucap Soemarmo Sosrokartidjo.
Larasati berusaha melawan namun tenaganya kalah. Sesuatu ke luar dari dalam tubuhnya namun dapat diatasi oleh Soemarmo Sosrokartidjo.
"Aku telah lama mengetahui keberadaan mu di dalam tubuhnya, " ucapnya menyunggingkan senyum.
Nyai Bhanuresmi melotot ketika jeratan rantai hitam mengekang dirinya.
"Bedebah kau! Sekali kau menyakiti Tuanku maka aku takakan segan-segan membunuhmu! " bentaknya keras.
"Hmph! Aku mempersiapkan semuanya hari ini, " balas Soemarmo Sosrokartidjo menyemburkan darah Wiratama kepada Nyai Bhanuresmi mememisahkan kekuatan utama menyegel pusaka yang ada pada mahkota miliknya. Soemarmo Sosrokartidjo membuang mahkota tersebut.
"Jiwamu akan terpisah dengannya dan menjadi budakku"
Larasati menatap mata Nyai Bhanuresmi. Air mata membasahi pipinya menyiratkan segala perkataan terakhir. Guruh menjadi gila. Amarahnya meledak-ledak ketika mata ibundanya perlahan-lahan terpejam.
"Dasar tua bangka...!!! " teriak Guruh melihat ibundanya ambruk ke tanah meregang nyawa.
Tubuhnya diselimuti oleh aura gelap penuh akan dendam dan karma buruk. Menatap tajam kakeknya dan menggertakkan gigi.
"Bajingan.....!!! " Teriaknya nyaring memecahkan penghalang tak kasat mata. Gelombang suara memecahkannya dan pemandangan berubah menjadi gelap kembali. Guruh mengenali cahaya putih yang menyinari tubuhnya itu.
"Keluar...!! Lawan aku jika kau mampu!! "
Suara geraman terdengar disusul dengan sosok hitam menatap Guruh begitu tajam. Nafasnya seperti api membuat udara panas.
"Kau terlalu lemah. Aku mengerti mengapa mereka memilihmu sebagai wadah jiwa dendam. Api karma akan membakar dirimu sendiri hingga menjadi abu. Kau akan hancur dengan tanganmu sendiri, " ucap raja iblis selatan.
"Aku akan melenyapkanmu menggunakan tanganku sendiri. Aku bersumpah! " balas Guruh. Tubuhnya bergetar menahan amarah dan kesedihan.
Tawa menggema begitu keras. Raja iblis selatan mengangkat lengannya. Telapak tangan raksasa mengeluarkan tekanan kuat dan lima rantai menjuntai ke tanah.
"Bukankah kau penasaran empat pilar iblis dua alam?" tanya raja iblis selatan.
Guruh melihat empat bayangan hitam terikat oleh rantai dan hanya ada satu yang kosong dan berada di tengah-tengah.
"Siapa mereka dan mengapa tersisa satu? " ucap Guruh.
"Mereka tentu saja kau tahu sebagian. Dan rantai yang terisa aku buat khusus untukmu karena semua yang aku buat hanya untuk dirimu, " balas raja iblis selatan menarik kesadaran Guruh ke alam nyata. Ia tersadar lantas mendongak dan tak menemukan raja iblis selatan. Hanya kakeknya yang tengah mengenakan pakaian di pinggiran kolam. Tampat acuh tak acuh melihat Guruh kebingungan.
"Bukankah kau merasakan nikmatnya berciuman dengan lawan jenis? " ucap Soemarmo Sosrokartidjo.
Guruh tampak bingung. Ia memiringkan kepalanya.
"Hmph! Terlalu polos. Memetik bunga dan menikmati madu begitu nikmat dirasakan. Kau harus mengikuti jejak ku atau aku akan membunuh semua orang, " ucap Soemarmo Sosrokartidjo.
Guruh seketika melotot mendengarnya. Beranjak berdiri dengan marah menunjuk kakeknya sendiri.
"Dasar tua bangka! Sungguh bejat kelakuan mu. Berapa banyak nyawa yang telah kau hilangkan. Sungguh hina dirimu bahkan aku jijik mengakuimu sebagai kakekku, " ucap Guruh.
Soemarmo Sosrokartidjo yang mendengar ucapan Guruh menyunggingkan senyum membalikkan tubuhnya.
"Bencilah aku sedalam yang kau bisa. Dan temukan mereka. Bukankah kau tahu Tuan raja iblis selatan memiliki lima rantai? " ucapnya meninggalkan kolam.
Guruh mengepalkan tangan erat menatap tajam kakeknya dari kejauhan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Clara Safitri
apa kah lestari termasuk pilarnya rantai itu🤔5 pilar:mbok sum,parno,lestari,guru,1 nya siapa ia thor
2023-11-14
0