Heru tertawa keras seakan puas melihat roh jahat berkumpul mematuhi perintahnya.
"Bunuh mereka! " perintahnya
Aura jahat mengerubungi mereka berdua mengincar Guruh. Begitu gila dirasakan melihat kilasan kematian mereka yang begitu tragis secara bersamaan dan cepat. Lestari menoleh menatap tajam Heru. Ia membuat segel tangan menjerat seluruh roh jahat menggunakan untaian aksara.
"Ikat! " perintahnya mutlak.
Roh-roh jahat terjerat tak bisa bergerak leluasa. Darah mengalir dari sudut bibir Lestari membuat Guruh panik.
"Jangan libatkan Dia! " bentak Guruh.
"Hahahahahaha!!! Kau takut Dia mati didepanmu? Rantai ghaib pengikat jiwa gelap menggunakan jiwa pengguna sebagai inti kekuatan, " balas Heru mengangkat jarinya membuat Lestari terangkat di udara. Lehernya tercekik oleh kekuatan misterius. Lestari berusaha mempertahankan jeratan ikatan aksara pengikat roh gelap.
"Pergi! Dan jangan kembali sebelum terlambat! " teriak Lestari.
Nafas Guruh naik turun. Tubuhnya bergetar menahan amarah. Heru semakin tertantang mengejek bahkan mencaci maki sebagai laki-laki pengecut.
"Apakah kau tahu bagaimana keadaan kampung? Mereka akan sama menjadi bawahanku layaknya pak Parno yang membunuh seluruh warga kampung tetangga, " ucap Heru.
"Diam kau manusia iblis!! " teriak Guruh.
Ledakan energi spiritual menyebar ke segala arah. Para roh gelap ditekan oleh kekuatan misterius. Amarah Guruh meledak seketika.
"Aku menginginkan nyawamu sebagai ganti! " ucapnya melompat mencekik leher Heru.
Situasi berbalik. Guruh seperti bukan manusia. Dirinya dikendalikan oleh amarah membabi-buta memukul perut Heru mematahkan lengan bahkan kaki. Lestari hanya diam melihatnya.
"Mati...!! Mati...!!Mati...!!" Kata yang terucap dari mulut Guruh.
Nafas Heru tercekat dibuatnya. Ia tak berdaya dan putus asa. Darah memenuhi kerongkongan ketika rantai hitam menusuk menghancurkan tenggorokannya.
"Crashhh!! "
Guruh mencengkram hingga hancur. Tubuh Heru jatuh ke tanah. Lestari dalam posisi aman berlari mendekati Guruh.
"Jangan mendekat! " teriak Guruh.
Lestari terhenti di tengah jalan. Guru sempoyongan mencabik-cabik tubuh Heru merusaknya sembari tertawa puas. Lestari menutup mulut tak percaya ketika melihat bayangan gelap mirip dengan api berkobar menyelimuti tubuh Guru.
"Api karma dari segala dendam dan takdir buruk, " gumamnya lirih.
Guruh begitu puas mengusap darah pada wajahnya. Ia berbalik menatap Lestari melompat mengunci tubuhnya hingga jarak keduanya begitu dekat. Deru nafas Guruh membuat Lestari bergidik ngeri. Guruh mengendus-endus leher Lestari sembari memejamkan kedua matanya menelusuri bagian belakang telinga hingga mengecup disaat terakhir sebelum melepaskannya. Tangannya memegang dahu Lestari menyunggingkan senyum mesum.
"Bau tubuhmu begitu harum. Aku ingin tubuhmu," ucap Guruh ******* bibir Lestari tanpa aba-aba hingga sang empu terkejut. Begitu lihai Guruh melakukannya. Dirasa puas, ia melepaskan ******* nya.
"Sungguh manis, " ucapnya mesum.
Lestari yang terkejut seketika mencengkeram dada Guruh membuatnya kepanasan hingga melepaskan kunciannya.
"Ahh...panas..!! "
Lestari mengikat Guruh membuatnya tertunduk di tanah tanpa bisa bergerak sedikitpun.
"Beraninya kau kepadaku, " ucap Lestari mengarahkan jari telunjuknya pada dahi Guruh membuatnya pingsan seketika.
Dirinya terjatuh lega dibuatnya. Menatap wajahnya teduh Guruh membuatnya linglung tanpa sadar mengusap sudut bibirnya yang terkena darah di wajah Guruh.
"Manis, " ucap Lestari tersenyum.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di kampung, Ratu ular tengah melilitkan ekornya bersama dengan raja ular mengelilingi perkampungan dengan tubuh manusia saling bertemu satu sama lain. Di alam ghaib, tempat tinggal Guruh mengeluarkan kepulan asap hitam pekat membumbung tinggi di udara. Pelindung tercipta terbuat dari raja dan ratu ular. Nyai Bhanuresmi muncul di udara menatap tajam rumah megah yang berada di tengah-tengah perkampungan.
"Nyai Bhanuresmi..?! " ucap raja dan ratu ular terkejut.
Nyai Bhanuresmi tak menggubris keduanya. Ia membuat simpul pada selendangnya mengucapkan mantra sebelum membentangkan udara membentuk lingkaran nyata meninggalkan jejak di atas permukaan tanah.
"Tarik! " ucapnya tegas.
Puluhan roh jahat yang berada di dekat perkampungan tertarik ke dalam portal ciptaan Nyai Bhanuresmi layaknya lubang hitam. Mereka berusaha menghindar namun energi hisap semakin kuat ketika terisi. Badai angin tiba-tiba datang. Seluruh alam gelap. Nyai Bhanuresmi mendongak ke langit. Awan hitam turun berikut dengan bayangan gelap bertanduk mengenakan jubah serta mata merah darah menatap ke bawah dengan hina.
"Tak genap 100 tahun kau menantang ku kembali," ucapnya pelan namun mampu menggetarkan seluruh alam ghaib.
"Kau dengan gila mengorbankan nyawa dan mengusik kembali keturunan terakhir Soemarmo. Aku menjaga Larasati hingga merelakan nyawanya pergi dan kau mengusik putranya, lebih baik aku bertarung melawan mu secara langsung tak perlu menunggu lebih lama, " balas Nyai Bhanuresmi.
"Hahahahahaha..!!! "
"Darah mengalir dari barat menuju timur. Soemarmo membuka portal terlarang meminta kekayaan. Bukankah aku menepati janji ku sendiri? "
"Raja iblis selatan, aku memperingatkan mu untuk tak bertindak lebih mengorbankan nyawa tak bersalah. Biarkan urusan keluarga Soemarmo dan keturunan terakhirnya yang menyelesaikan masalahnya, " ucap Nyai Bhanuresmi membuat segel tangan menarik kekuatan spiritual dari delapan penjuru arah mata angin.
"Segel! "
Kekuatan spiritual terbentang mengejar mengurung bayangan raja iblis selatan. Tangannya terulur menembakkan bola energi kecil menghancurkan rantai emas seketika.
"Pyaarrr...!!! "
"Rantai kebajikan? Kau meremehkanku, " balas raja iblis selatan.
Cahaya hijau melesat mengurung raja iblis selatan. Raja ular mengekang menggunakan mustika miliknya. Nyai Bhanuresmi menggunakan kesempatan tersebut memurnikan para roh gelap menyegel nya dalam kekosongan.
"Beraninya kau memurnikan bawahanku! " marah raja iblis selatan menghancurkan kekangan mengangkat telapak tangannya ke atas membuka pilar-pilar penghancur dari empat penjuru.
Nyai Bhanuresmi memiliki pandangan serius ketika melihatnya.
"Selain manusia iblis Parno, siapa yang meneruskan ajarannya," gumamnya bingung setiap pilar memiliki jiwa manusia dan para roh dendam sang budak kegelapan.
Empat pilar hitam membelah dimensi alam ghaib mengurung mereka dalam pilar.
"Kau kalah telak dalam waktu, " ucap raja iblis selatan.
Nyai Bhanuresmi membuat perlindungan begitupun pasangan penguasa hutan larangan. Mereka menahan agar tak pecah hingga mempengaruhi alam nyata. Tangan raksasa mencengkeram seluruh perkampungan. Rumah kediaman Soemarmo mengumpulkan aura dendam dan kebencian membuka mata iblis yang ada di atasnya. Mata darah dari lembah neraka terbuka lebar meledakkan energi gelap menyebarkan benang hitam ke seluruh rumah di perkampungan.
"Hahahahahaha....!! "
"Carilah hingga kau menemukan siapa dalang sebenarnya, " ucap raja iblis selatan.
Nyai Bhanuresmi terluka mengeluarkan darah dari mulut tak henti-hentinya. Ia terus melebarkan bentangan perlindungan kepada semua orang. Tanah berguncang tiba-tiba. Salah satu pilar memiliki keretakan.
"Salah satu tumbang. Apakah Parno? " batin Nyai Bhanuresmi.
Pilar utara memiliki retakan parah. Raja iblis selatan mengeram marah. Ia membuka kembali mengalirkan kekuatannya memelihara pilar utara melindungi dari kerusakan berlebihan. Sebuah tombak datang melepaskan mustika hijau dan melesat mengarah kepada raja iblis selatan. Barier pelindung tercipta.
"Pusaka Tombak Tunggal Langit. Nyai Sekar Kaluna"
Seorang perempuan cantik mendarat di atas tanah melambaikan tangan membebaskan Nyai Bhanuresmi dari kekangan.
"Aku mengingat pasti penghinaanmu, " ucap Nyai Sekar Kaluna.
"Darah ketidakadilan yang mengalir bukan aku yang memerintahkannya. Bukankah abdi keluarga Soemarmo yang melakukannya? Kau begitu dendam kepadaku. Aku menunggu bagaimana pilihanmu kelak, " balas raja iblis membuka portal kehampaan.
"Anda begitu percaya kepada manusia, " ucap Nyai Sekar Kaluna kepada Nyai Bhanuresmi.
"Aku memiliki alasan tersendiri, " balasnya singkat.
Raja dan ratu ular terbebas dan ikut berkumpul.
"Kulitmu rusak terkontaminasi energi gelap. Lukamu cukup parah mempertahankan batas dimensi, " ucap Nyai Bhanuresmi.
"Aku tak apa. Kekuatan kehidupan manik bhumi cukup untuk mengganti kulit. Aku terkejut ketika keturunan Soemarmo itu memberikannya, " ucap raja ular.
"Maryam Soemarmo menjaga inti kehidupan itu menggunakan sisa jiwanya bersih melindungi Guruh ketika berada di luar, " balas Nyai Bhanuresmi.
"Dia membangkitkan api karma. Entah apa yang dilakukan gadis itu membuat Guruh tersadar dan aku memiliki penglihatan bahwa dia pergi ke makam keramat di belakang rumah asli Soemarmo, " ucap Nyai Sekar Kaluna.
Nyai Bhanuresmi seketika terkejut ketika mendengarnya.
"Buruk! Seseorang mengarahkannya untuk membuka kembali jiwa gelap Soemarmo Sosrokartidjo! " ucapnya membuat semua orang tercengang.
"Aku tak bisa memasuki dimensi itu selain Anda sendiri. Penghalang yang dipasang mementalkan yang putih, " ucap Nyai Sekar Kaluna.
"Aku kembali, " balas Nyai Bhanuresmi menghilang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments