SWEET REVENGE 18

Selesai mandi, Kira memeriksa lutut kirinya. Luka yang tadinya kecil kini sedikit membesar. Mungkin karena tadi lututnya terkena benda asing di dalam kolam.

Kira kembali membalut lukanya dengan perban yang tadi sempat dimintanya dari Lilyana.

"Kaki kakak kenapa?" Tegur Dinda.

Kira cepat-cepat menurunkan celana nya untuk menutup lukanya.

"Scratch dikit." Jawab Kira.

"Tapi kenapa sampe diperban?" Tanya Dinda lagi

"Gak papa. Luka kecil aja kok." Jawab Kira

"Coba sini aku liat." Tanpa basa basi Dinda lalu menaikkan celana Kira yang menutupi lukanya. Terkesan tidak sopan memang, tapi apa boleh buat dia terlalu khawatir kalau sampai Kira terluka.

Dinda membuka perban yang menutupi luka Kira. Pada saat yang sama mulut Dinda pun terbuka.

"Ini bukan luka kecil kak. Kok bisa luka gini?" Tanya Dinda

"Mungkin kegores pas di dalem kolam tadi." Jawab Kira

"Kakak bisa jalan?" Tanya Dinda lagi

"Bisa. Ini jam berapa?" Tanya Kira

"Jam setengah satu, kita udah telat kak." Jawab Dinda dengan sedikit cemas.

"Kamu duluan aja, nanti kakak nyusul." Usul Kira sambil membalut lukanya kembali

"Kakak tadi gak ninggalin aku di kolam. Berarti aku juga gak akan ninggalin kakak disini." Jawab Dinda dengan tersenyum

"Kenapa telat?" Tanya Amir

Kira diam. Dinda disebelah pun ikut terdiam. Rizky yang mendengar suara Amir menoleh kebelakang.

'Orang udah selesai sholat baru mau dateng?' Batin Rizky

"Aku kan udah bilang jangan terlambat." Hardik Amir

"Maaf." Ucap Kira lemah

"Kamu berdua dapat hukuman. Cuci piring semua orang abis makan siang nanti." Tegas Amir

"Iya kak." Jawab Kira san Dinda serempak

Rizky hanya melihat dari jauh, tanpa ada niat untuk menolong.

Kira tertawa bersama Dinda ketika mencuci piring. Entah apa yang menjadi bahan tertawa, Rizky tidak tau. Eva dan Mina juga sudah mendapat teguran agar tidak membantu teman satu tendanya

"Bibir kakak pucat." Tegur Dinda

"Eh..." Kira menyentuh bibirnya

Rizky menelan ludahnya melihat Kira menyentuh bibirnya. Entah perasaan apa yang dia rasa tapi melihat Kira menyentuh bibirnya menurutnya membuatnya ingin segera menyentuh bibir itu juga.

"Kira, maaf jadi nyusahin kamu." Ucap Aldy sambil meletakkan piringnya di tempat kotor.

"Gak papa. Lagian emang salah aku juga kok." Jawab Kira.

"Mau aku bantu ngomong sama Amir?" Tawar Aldy

"Walaupun temen, kalo salah ya harus terep dihukum." Tolak Kira halus.

"Kamu gak papa? Bibir kamu pucat." Tegur Aldy

"Gak papa." Jawab Kira

Sore itu mereka diizinkan beristirahat. Sungai menjadi tempat mereka untuk bersantai. Sebagian dari mereka ada yang memilih untuk bersantai di dekat tenda dan mengobrol.

Kira duduk di batu besar di tepi sungai, lalu mencelupkan kakinya ke dalam sungai

"Dingin." Ucap Kira

"Kalo gak dingin..." Ucap Irman

"Bukan sungai namanya." Sambung Dandi yang disambut tawa oleh yang lainnya.

Kira mencipratkan air ke arah mereka.

"Oh jadi kamu nantangin kita perang? Ok let's the war begin!! Laki-laki vs perempuan." Jerit Aldy yang di balas anggukan oleh beberapa pelajar lainnya.

Rizky tidak bisa mengalihkan pandangan nya ke tempat lain. Matanya hanya fokus memandang Kira. Entah apa jadinya perusahaan yang ditinggalkan nya Rizky tidak terlalu mengkhawatirkan nya. Abangnya pasti bisa mengurusnya fikir Rizky.

Melihat tawa Kira membuat Rizky jadi sakit hati.

'Perempuan itu gak boleh bahagia.' Entah apa yang membuat Rizky membenci Kira

'Gimana mungkin dia bisa ketawa, dia bisa senyum kalo sebelum ini dia pernah mempermainkan perasaan seseorang? Gimana mungkin dia bisa hidup tenang setelah mempermainkan perasaan seseorang?' Batin Rizky

Rizky tidak menegerti, karena menurutnya menyakiti hari seseorang itu adalah kesalahan fatal.

Sewaktu ayahnya meninggal, hidupnya terombang-ambing. Kehilangan ibu sejak kecil sudah cukup menyesakkan hidupnya. Ditambah dengan kepergian ayahnya dengan wanita lain, meninggalkan anaknya. Membiarkan anaknya diasuh ayah dari ibunya.

Sebelum meninggalnya sang ayah, warisan telah melimpah padanya. Amanah dijelaskan. Hanya Alif sang kakak yang ada disisi ayahnya ketika menghembuskan nafas terakhirnya. Sedangkan dia masih berada di Ireland untuk menyelesaikan kuliahnya.

'Berapa kali dia harus ditinggalkan? Orang yang meninggalkan orang lain, apakah Kira salah satunya? Gimana dia bisa bahagia dan ceria?' Batin Rizky

"Kak Rizky!! Ayo gabung sama kita." Teriakan Aldy membuyarkan lamunan Rizky.

Kira tidak menoleh ke arah Rizky sedikitpun. Kira hanya fokus melihat teman-temannya dari atas batu tempatnya duduk.

"Walaupun Kira tunangan aku, aku rasa aku harus main fair kan?" Tanya Rizky dengan suara lantang yang di jawab dengan anggukan kepala oleh pelajar lainnya.

Kira melirik ke arah Rizky. 'Kenapa jadi aku? Apa hubungan nya sama aku? Dan sejak kapan aku jadi tunangan kamu?' Batin Kira

Rizky memulai peperangan. Tangannya menepak kuat kearah air dan mengarahkannya kepada Kira.

Kira yang sedang duduk terkejut dengan guyuran air yang membuatnya basah. Kira menoleh ke arah Rizky, laki-laki itu tersenyum puas dengan tidakannya.

"Berarti aku juga gak perlu pilih kasih kan?" Suara Kira lantang. Rizky tersenyum sinis lalu mengangkat bahunya.

Kira masuk ke dalam sungai, lalu dengan sekali gerakan badan Rizky telah basah kuyup akibat ulah Kira.

"Seri!!!" Ucap Kira sambil tersenyun sinis.

Pelajar yang lain pun ikut bermain air dan melupakan kelelahan mereka pada saat belajar di campus.

Kira naik ke permukaan. Bibinya yang pucat di katupak rapat. Dinginnya air sungai terasa sampai ke tulang. Kira menyambar handuknya uang di gantungkan di pohon dekat sungai.

Usai mengelap wajahnya, kira memakai handuk nya menutupi pakaiannya yang telah basah kuyup. Dingin!!

"Aik, udah segitu doang? Kamu nyerah?" Jerit Aldy

Kira hanya tersenyum. Rizky mencuri pandang menatap Kira

"Aku capek!!" Jrit Kira

"Capek? Bukannya kamu perempuan paling kuat disini?" Sindir Aldy

Kira hanya tersenyum. Kira duduk di sisi sungai dengan posisi tangannya memeluk lututnya yang terasa perih. Beberapa saat kemudian Kira mencoba berdiri dan berjalan meninggalkan sungai.

Selangkah berjalan, Kora berhenti. Selangkah lagi, Kira kembali berhenti. Rizky yang memperhatikan Kira berjalan dengan terseok-seok mendekati Dinda.

"Dinda, Kira kenapa?" Tanya Rizky

"Kak kira? Kenapa kak Kira?" Dinda mengerutkan keningnya tanda tak mengerti dengan ucaoan Rizky.

"Tadi kalian telat masuk dzuhur kenapa? Kakinya kenapa?" Tanya Rizky lagi

"Oh itu. Kakinya luka kak. Besar lagi lukanya. Tapi dia bilangnya gak papa." Jelas Dinda.

"Luka? Kenapa bisa luka?" Gesa Rizky

"Entah. Kak Kira gak mau kasih tau aku." Jawab Dinda.

Rizky langsung naik ke permukaan. Dengan pakaian yang masih basah kuyup Dizky mengejar Kira.

Tangan Kira di tarik kasar oleh Rizky membuat Kira otomatis membalikkan badannya.

"Kaki lo kenapa?" Tanya Rizky dengan nada menahan marah.

"Gak ada urusannya sama kamu." Kira menarik tangannya dengan kasar. Sekali lagi dia coba melangkah, namun sejurus kemudian tangan nya kembali di tangkap oleh Rizky

"Gua tanya, kenapa kaki lo?" Kali ini Rizky meninggikan suaranya. Beruntung mereka sudah agak jauh dari sungai jadi tidak ada yang mendengar mereka.

"Mau aku cidera, aku capek, aku nangis gak ada hubungannya sama kamu." Ucap Kira dengan nada tak kalah tinggi dari Rizky

"Lo tungangan gua. Inget itu!!" Ucap Rizky

"Sejak kapan aku jadi tungangan Kamu?!!" Kira memberanikan diri menatap mata hitam Rizky.

Rizky menatap Kira, matanya tertuju pada bibir kira yang pucat. Rizky menelan ludahnya.

"Lo udah terima lamaran gua, Lo sama gua udah sah tunangan!!" Tegas Rizky.

"Kata siapa? Hm? Kata siapa?!" Kira menatap lekat mata hitam Rizky.

Terima kasih sudah mau membaca novel saya.

Mohon maaf jika masih terdapat banyak kesalahan dalam novel saya karena saya masih belajar.

Terima kasih

Terpopuler

Comments

Michelle Avantica

Michelle Avantica

Sebenarnya susah sih ya kalo kita gak cinta tapi di paksa2 gitu..

2020-08-21

1

ayyona

ayyona

lagi lagi lagi 😍

2020-07-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!